Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSiska Tanuwidjaja Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesiia
Diskusi Topik 2 Pemicu 1 Damar Dita Irene Fakultas Kedokteran Universitas Indonesiia Jakarta, 2 Mei 2014
2
Ilustrasi kasus (1) Nn R 48 th, dilaporkan ke polisi karena memukul dan menjerat leher Ny D, ibunya yang berusia 72 th. Ia menyatakan ia tidak memukul, tetapi berusaha menghentikan pembicaraan ibunya yang cenderung menjawab terus. Selain itu, ia juga menarik scarf ibunya untuk mencegah ibunya bertemu dengan petugas fisioterapis yang diyakini Nn R, sebagai pacar sang ibu.
3
Kasus (1) lanjutan Nn R, yakin ibunya pacaran dengan Tn S (40 th), fisioterapis yang membantu ibunya untuk berjalan lagi. Ny D, difisioterapi di rumah sejak 2 th yl karena operasi tulang panggul. Nn R merasa yakin ibunya pacaran, karena ibunya sangat baik terhadap terapisnya ini, seperti dibelikan oleh-oleh parfum mahal dari LN dan selalu diajak makan setelah ia selesai fisioterapi. 6 bl yl, Nn R juga menuduh dan yakin bahwa Tn S menerima uang sebanyak 100 jt dari ibunya, meskipun tn D dan istrinya telah menunjukkan bukti bahwa uang tersebut adalah pinjaman dari bank.
4
Kasus (1) lanjutan Nn R sering marah dan memaki ibunya sebagai wanita yang tidak tahu diri karena sudah tua tapi masih genit. Ia melarang ibunya fisioterapi lagi. Ia juga selalu menelpon untuk mencari tahu kemana ibunya pergi jika ibunya pergi keluar rumah Ibunya harus sembunyi-sembunyi untuk meneruskan terapinya karena takut dimarahi oleh Nn R. Saat kejadian pemukulan itu, Ny D sedang berdandan untuk arisan tetapi tiba-tiba Nn R marah-marah dan melarangnya pergi karena Nn R curiga ibunya akan bertemu Tn S.
5
Kasus (1) lanjutan Lingkungan sosial :
Nn R, pendidikan Sarjana Hukum, anak pertama dari 4 bersaudara, ia masih tinggal dengan ibunya. Pekerjaan membantu ayahnya usaha namun sejak ayah meninggal 5 tahun yang lalu ia berwiraswasta alat kesehatan namun tidak terlalu berhasil Ia pernah pacaran 2 x dan hampir menikah namun tidak jadi karena tidak disetujui oleh ibunya. Sejak itu ia tidak pacaran lagi Saat ini Nn R, tidak terlalu banyak teman. Saat SMA dan kuliah, ia hanya mau berteman dengan teman yang kaya dan gaul.
6
pembahasan
7
Diagnosis Multiaksial
Nn R yakin ibunya pacaran dengan Tn S Sejak 2 tahun yll Nn R menuduh dan yakin Tn S menerima uang 100jt 6 bulan yll Nn S sering marah, memaki dan menelpon ibunya kemanapun ia pergi Nn R memukul dan menjerat leher ibunya sekarang Perjalanan Penyakit Gejala dan Tanda Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan
8
Kedarudatan Psikiatri
Perjalanan Penyakit Gangguan pikiran, perasaan dan perilaku yang memerlukan intervensi terapeutik segera, antara lain : Kondisi gaduh gelisah Dampak tindak kekerasan Kecenderungan bunuh diri Gejala ekstrapiramidal akibat obat Delirium Gejala dan Tanda Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan Siste HK, Kusumadewi I. Kedaruratan Psikiatri dalam Buku Ajar Psikiatri. Edisi Kedua. Editor: Elvira SD, Hedisukanto G. Jakarta: Balai Penerbit FKUI h
9
Diagnosis Multiaksial
Perjalanan Penyakit Tindak Kekerasan Agresi fisik yang dilakukan seseorang terhadap orang lain Gambaran Klinis: Gangguan psikotik, seperti skizofrenia dan manik, terutama bila penderita paranoid dan halusinasi Intoksikasi alkohol Depresi agitatif Gangguan kepribadian yang ditandai kemarahan dan gangguan pengendalian impuls(gangguan kepribadian ambang dan antisosial) Gangguan mental organik (mengenai lobus frontalis dan temporalis otak) Gejala dan Tanda Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan Siste HK, Kusumadewi I. Kedaruratan Psikiatri dalam Buku Ajar Psikiatri. Edisi Kedua. Editor: Elvira SD, Hedisukanto G. Jakarta: Balai Penerbit FKUI h
10
Diagnosis Multiaksial
Gangguan Waham Perjalanan Penyakit Waham sudah berlangsung sedikitnya 3 bulan Gejala depresif Tidak ada bukti penyakit otak Tidak ada halusinasi auditorik Tidak ada riwayat skizofrenia Gejala dan Tanda Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Unika Atmajaya h.52
11
Gangguan Kepribadian Paranoid
Perjalanan Penyakit Gangguan Kepribadian Paranoid Gejala dan Tanda Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan Kecenderungan menyimpan dendam Kecurigaan yang mendalam Perasaan bermusuhan Kecurigaan berulang dan tanpa dasar Merasa dirinya penting dan merasa berlebihan Preokupasi dengan penjelasan yang bersekongkol dan tidak substantif Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Unika Atmajaya h.103
12
Bio Psiko Sosial Tidak tergambar dalam ilustrasi Perjalanan Penyakit
Gejala dan Tanda Tidak tergambar dalam ilustrasi Teman sedikit, hanya mau berteman dengan orang yang kaya Kegagalan bisnis, gagal menikah, ayah meninggal Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Psiko Sosial Peran Keluarga Tatalaksan
13
Diagnosis Multiaksial
Perjalanan Penyakit I : F22. Gangguan Waham II : F60.0 Gangguan Kepribadian Paranoid III : - IV : Kegagalan bisnis, gagal menikah, ayah meninggal, teman sedikit, hanya mau berteman dengan orang yang kaya V : 60 Gejala dan Tanda Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan
14
Diagnosis Multiaksial
Perjalanan Penyakit Gejala dan Tanda Membantu terapi psikososial pasien Membantu pasien untuk mengerjakan aktivitas lain yang lebih positif Mendukung pengobatan pasien Diharapkan patuh berobat Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan
15
Diagnosis Multiaksial
Perjalanan Penyakit Terapi biologik Antipsikotika generasi 1: Dopamine receptor antagonist Efektif untuk gejala-gejala positif Efek samping: Extrapyramidal symptoms Antipsikotika generasi 2: Serotonin reseptor antagonist Gold standard! Mengontrol gejala positif maupun negatif Gejala dan Tanda Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan Elvira SD, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri, Edisi Kedua.
16
Macam-macam antipsikotika
Perjalanan Penyakit Macam-macam antipsikotika Gejala dan Tanda Generasi 1 Fenotiazin Klorpromazin Tioridazin Perfenazin Trifluoperazin Butyrofenon Haloperidol Difenylbutylpiperidin Pimozid Generasi 2 Klozapin Risperidon Olanzapin Quetiapin Ziprasidon Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan Elvira SD, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri, Edisi Kedua.
17
Diagnosis Multiaksial
Perjalanan Penyakit Terapi Psikososial Gejala dan Tanda Komunikasi yang baik Hindari diskusi berlebihan mengenai halusinasi dan waham Bicara lebih banyak mengenai hal-hal lain yang merupakan realita Delirium, ancaman bunuh diri, ancaman membunuh, tidak dapat dukungan Dirawat Rawat inap singkat, lanjut berobat jalan Libatkan dan dayagunakan keluarga pasien Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan Elvira SD, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri, Edisi Kedua.
18
Diagnosis Multiaksial
Perjalanan Penyakit Tatalaksana Kasus ini Gejala dan Tanda Psikofarmaka Risperidon, dosis inisial 2x1 mg, dinaikkan menjadi 2x2 mg atau 2x4 mg Nonpsikofarmaka Terapi psikososial Biopsikososial Diagnosis Multiaksial Peran Keluarga Tatalaksan Elvira SD, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri, Edisi Kedua.
19
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.