Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Analisis Pertumbuhan Entog Putih Lokal Berdasarkan Model Gompertz

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Analisis Pertumbuhan Entog Putih Lokal Berdasarkan Model Gompertz"— Transcript presentasi:

1 Analisis Pertumbuhan Entog Putih Lokal Berdasarkan Model Gompertz
Susanti T, Purba M Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002

2 PENDAHULUAN Entog lokal dengan warna bulu bervariasi hitam dan putih Entog lokal khusus berwarna bulu putih Seleksi Entog dikenal sebagai ternak penghasil daging, karena bobot badannya yang relatif besar dibandingkan dengan unggas air lainnya. Entog berwarna bulu putih memiliki nilai ekonomis relatif tinggi dalam menghasilkan daging yang putih bersih sesuai permintaan konsumen. Pemotongan ternak entog sebagai penghasil daging dilakukan tanpa ada program pengembangannya, sehingga populasinya semakin menurun. Oleh karena itu, perlu upaya pelestarian terhadap ternak entog.

3 Pendahuluan Salah satu upaya pelestarian terhadap ternak entog adalah karakterisasi untuk menentukan ciri-ciri khasnya. Pertumbuhan merupakan salah satu ciri dasar dari sistem biologi yang dialami oleh semua makhluk hidup dan juga sebagai karakteristik penting yang mampu mencerminkan potensi genetik suatu individu. Pertumbuhan terdiri atas dua fase yaitu fase akselerasi atau percepatan dan fase retardasi atau perlambatan. Kedua fase dibatasi oleh titik infleksi yaitu suatu kondisi pertumbuhan akselerasi terhenti dan dimulainya pertumbuhan retardasi. Penentuan titik infleksi secara biologis sulit untuk ditentukan namun dengan bantuan kurva pertumbuhan non linear masalah tersebut dapat dipecahkan (Inounu et al. 2007). Salah satu model pertumbuhan adalah model Gompertz yang memiliki akurasi paling tinggi dan mempunyai interpretasi biologis yang baik dalam menjelaskan fenomena biologis, terutama dalam menduga terjadinya titik infleksi dan bobot infleksi.

4 Tujuan untuk menentukan titik infleksi sebagai peubah pertumbuhan entog putih lokal, sehingga mempermudah penyusunan program pengembangan selanjutnya yaitu program pemuliaan dan sistem budidayanya.

5 MATERI DAN METODE Materi : entog putih lokal sebanyak 168 ekor (unsex)
Kandang brooder digunakan untuk entog umur DOD - 4 minggu. Sejak umur 4 minggu sampai dewasa (produksi telur) ditempatkan dalam kandang litter berukuran 1,5 x 2,5 m yang beralaskan sekam. Entog dipelihara secara terkurung dalam kandang dan diberi pakan yang sama di Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor.

6 MATERI DAN METODE Pengamatan dan analisis dilakukan terhadap bobot badan entog periode pertumbuhan starter dan grower. Data bobot badan diperoleh dengan penimbangan per individu entog yang dilakukan setiap minggu pada masa starter dan setiap 2 minggu pada masa grower. Analisis data dilakukan terhadap umur dan bobot badan entog. Persamaan model Gompertzs sebagai berikut : Y = A*Exp[-B*Exp(-kt)] Keterangan : A = bobot badan tubuh (asimtot), yaitu pada nilai t mendekati tak terhingga. exp = logaritme dasar (2,71828) k = rataan laju pertumbuhan hingga ternak mencapai dewasa tubuh. Y = ukuran bobot badan ternak pada waktu t t = satuan waktu (umur ternak dalam hari) Pendugaaan titik umur infleksi adalah ti = lnB/k Pendugaan bobot badan infleksi adalah yi = A e-1

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Nilai asimtot (A), B dan k sebagai peubah pertumbuhan entog putih lokal Peubah Nilai Asimtot (A) 2591,30 ± 75,0330 B 3,8636 ± 0,1537 k 0,0272 ± 0,00133 Persamaan Y=2591,3*exp(-3,8636*exp-0,0272*t)

8 HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Bobot infleksi, waktu infleksi dan laju pertumbuhan entog lokal putih Peubah Nilai Bobot infleksi (g) 953,29 Umur infleksi (hari) 50,00 Laju pertumbuhan (g/e/h) 19,07

9 HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai determinasi (R2) : 0,91079.
Gambar 1. Laju pertumbuhan bobot hidup entog putih lokal berdasarkan model Gompertz dan data riil hasil penimbangan Nilai determinasi (R2) : 0,91079.

10 KESIMPULAN Model Gompertz mampu menggambarkan pertumbuhan yang sebenarnya dari entog lokal putih yang diamati. Hal ini ditunjukkan dengan nilai determinasi (R2) yang relative tinggi yaitu 0,91079. Pertumbuhan entog putih lokal relatif lambat, namun bobot badannya sangat berat. Hal ini ditunjukkan dengan titik infleksi yang terjadi pada umur 50 hari dengan bobot 953,29 g, sehingga laju pertumbuhannya hanya 19,07 g/hari. Sedangkan pertambahan bobot badan maksimal yang bisa dicapai adalah 2591,30 g . Pengembangan entog putih lokal sebagai ternak penghasil daging adalah persilangan dengan unggas lain yang memiliki pertumbuhan relatif cepat, meskipun bobot badannya relatif kecil.  

11 TERIMA KASIH TERIMA KASIH


Download ppt "Analisis Pertumbuhan Entog Putih Lokal Berdasarkan Model Gompertz"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google