Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEKNIK PENELITIAN KUALITATIF

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEKNIK PENELITIAN KUALITATIF"— Transcript presentasi:

1 TEKNIK PENELITIAN KUALITATIF
TIK : Mahasiswa mampu memahami teknik penelitian dalam penelitian kualitatif

2 Kajian : Sumber dan Jenis Data Peranan Manusia sebagai Instrumen
Pengamatan Catatan Lapangan Penggunaan Dokumen Sampling dan Satuan Kajian Metode Pengumpulan Data Pembuatan Kuesioner

3 SUMBER & JENIS DATA Sumber data utama dlm penelitian kualitatif : KATA-KATA & TINDAKAN Sumber data lain : dokumen, data tertulis, foto, dan statistik Pengamat tak diketahui: melihat & mendengar Wawancara mendalam: bertanya & mendengar Pengamatan berperan serta : melihat, mendengar & bertanya  Kegiatan biasa namun dilakukan dengan sadar, terarah, & senantiasa bertujuan memperoleh informasi yg dibutuhkan

4 1. KATA-KATA & TINDAKAN Sumber dan Jenis Data
Dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video / audio-tapes, pengambilan foto atau film Dilakukan dng sadar & terarah utk mencapai tujuan Kata-kata & tindakan yg dijaring dipilih yang relevan, terutama dng memanfaatkan kriteria inklusi-eksklusi  Strategi / taktik utk menjaring informasi yg diperlukan

5 2. Sumber Tertulis Sumber dan Jenis Data Buku, disertasi, tesis
Majalah ilmiah, jurnal : hasil penelitian Arsip : riwayat tokoh Dokumen pribadi : surat, buku harian, anggaran pribadi, cerita, pepatah, lagu daerah, drama lokal, tulisan yang diminta Dokumen resmi : laporan rapat, buletin resmi, buku peraturan, tata tertib, laporan kemajuan siswa, staf, pegawai, tu, dsb

6 3. Foto Sumber dan Jenis Data
2 kategori : foto yg dihasilkan orang & foto yg dihasilkan peneliti sendiri. Yg bisa didapat dr foto : Latar belakang Perjalanan sejarah Gambaran distribusi penduduk, kondisi geografis, dll Bagaimana subjek memahami dunianya Peristiwa bernilai sejarah, sosial, ritual, kultural Pengambilan foto sdh diketahui subjek, subjek tdk keberatan, tdk dibuat-buat  minta bantuan orang lain  foto menampilkan detail

7 4. Data Statistik Membantu memberi gambaran ttg kecenderungan subjek pd latar penelitian Membantu memahami komposisi penduduk: usia, sex, agama, mata pencaharian, tingkat sosek, pendidikan, dll  Data ststistik generalisasi shg dpt mengurangi makna subjek secara perseorangan & kehidupannya yg unik

8 PERANAN MANUSIA SEBAGAI INSTRUMEN PENELITIAN
Dalam Penelitian Kualitatif INSTRUMEN PENELITIAN adalah PENELITI sendiri. Karena Ia menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian.

9 Ciri umum manusia sebagai instrumen.
Responsif Dapat menyesuaikan diri Menekankan keutuhan Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan Memproses data secepatnya Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan mengikhtisarkan Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak lazim.

10 PENGAMATAN 1. Alasan Pemanfaatan Pengamatan
Pengamatan didasarkan pd pengalaman langsung Memungkinkan melihat & mengamati sendiri, mencatat perilaku & kejadian sebenarnya Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dlm situasi yg berkaitan dng pengetahuan proposisional maupun pengetahuan langsung Menghindari bias wawancara Memungkinkan peneliti memahami sesuatu yg rumit Teknik lain tdk memungkinkan : misal bayi

11 2. Macam2 Pengamatan & Derajat Peran Pengamat
Dibedakan : Pengamatan Berperanserta & Tidak Berperanserta Pengamatan Terbuka & tertutup

12 Peranan Peneliti sbg Pengamat
Berperanserta secara lengkap Anggota penuh dari kelompok Pemeranserta sebagai pengamat Anggota “pura-pura”, tdk melebur Pengamat sebagai pemeran serta Pengamatan terbuka, diketahui o/ yg diamati Pengamat penuh Subjek sama sekali tdk tahu

13 3. Apa yg diamati ? Tidak mungkin mengamati segala sesuatu, tergantung “lensa” yg dipakai, frame pengamatan Mengarahkan perhatian pd kegiatan & peristiwa ttt yg memberikan informasi & pandangan yg benar2 berguna. Hati2: Kepekaan pengamatan memudar sesudah masa2 permulaan pengamatan.

14 4. Pengamatan & Pencarian Data
Beberapa petunjuk penting : Buatlah catatan lapangan Buku harian pengalaman lapangan Catatan ttg satuan2 tematis Catatan kronologis Peta konteks Taksonomi & sistem kategori Jadwal

15 Sosiometrik Panel Balikan melalui kuesioner Balikan melalui pengamat lainnya Daftar cek Alat elektronika yg disembunyikan “Topeng steno”

16 Kelemahan Pengamatan Terbatas dlm mengamati krn peran & kedudukannya
Pengamat yg berperanserta sulit memisahkan diri Memakan waktu dalam analisisnya Cenderung menciptakan “bias” pengamatan Jika pengamat pasif, tdk efektif menjaring data, jika aktif bisa mempengaruhi subjek  Peneliti bertindak wajar, manusiawi tdk over-action

17 Tujuan WAWANCARA Percakapan dng maksud ttt
Dilakukan oleh pewawancara (interviewer) kpd yg diwawancarai (interviewee) Tujuan Mengkonstruksi orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dll Rekonstruksi, proyeksi, verifikasi, mengubah & memperluas informasi dr orang lain (triangulasi), pengecekan

18 Teknik wawancara mendalam (indepth interview )
A. Pengertian  Suatu teknik wawancara antara seorang peneliti dengan seorang informan dimana didalamnya terjadi hubungan yang akrab, penggalian yang dalam dan biasanya dengan menggunakan pertanyaan terbuka. B. Penggunaan  Teknik ini digunakan dalam keadaan spesifik :     1. Masalah rumit dan informan berpengetahuan    2. Masalah sensitif dan butuh pendekatan yg akrab    3. Responden secara geografis terpencar 4. Tekanan kelompok sebaya

19 Beberapa kelemahan Wawancara:
Pelaksanaannya dilakukan diberbagai tempat Kesenjangan pengetahuan informan dg peneliti Observasi & umpan balik terbatas Peneliti terhambat dlm menerima info secara tepat, info secara benar dan penilaian info secara kritis, serta bertindak segera thd info yg didpt utk mengatur proses wwcr (perilaku kunci).

20 C. Pelaksanaan Pelaksanaan dpt dilakukan diberbagai tempat
Kenali informan scr pribadi Perkenalan diri, ungkapkan tujuan wwcr dan inform consent serta jaminan kerahasiaan Bersikap interaktif & sensitif thd bhs dan konsep informan, serta fleksibel thd agenda Masuk dlm topik scr mendalam, menelaah sejauh mungkin info & menguak info baru Lakukan wwcr dg pertanyaan ”open-ended”, netral, sensitif dan jelas, kmd baru mendalam. Mulai dg pertanyaan yg mudah dijawab Berikan batasan-batasan jawaban scr tdk lgs Buatlah daftar pertanyaan inti sbg batasan Buatlah konsensus jika terjadi hal-hal khusus.

21 3 Strategi dlm menjaga wawancara (Patton) :
a. Mengetahui tujuan wawancara b. Mengajukan pertanyaan yg tepat untuk dapatkan informasi yang dibutuhkan c. Berikan umpan balik lisan/nonverbal scr tepat D. Merekam Wawancara       1. Cacatan yg ditulis peneliti langsung saat wwcr       2. Cacatan yg ditulis peneliti setelah wwcr       3. Cacatan yg ditulis asisten peneliti       4. Rekaman audio  Hasil catatan wwcr berupa trankrip hasil.

22 CATATAN LAPANGAN

23 Pengertian Catatan Lapangan
Bogman & Biklen (1982) “Catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data & refleksi terhadap data penelitian kualitatif “

24 2. Bentuk & Model Catatan Lapangan
a. Bentuk Catatan Lapangan. Bentuk adalah wajah catatan lapangan,terdiri dari halaman depan dan berikutnya disertai petunjuk paragraf & garis tepi.

25 (Judul) Pandangan Toma/Toga thd Penyakit Demam Berdarah Dengue
Contoh: Wawancara SP 5 CL (Catatan Lapangan) No. 5 Bukit Kelapa Raya no.3 Wawancara tgl SP 5 : Bpk. Agil Tosari Disusun jam 21.15 (Judul) Pandangan Toma/Toga thd Penyakit Demam Berdarah Dengue Bpk Agil mengatakan bahwa demam berdarah sudah menjadi penyakit yang “rutin” mengenai warga bukit kencana, karena hampir sepanjang tahun selalu ada kasus. ………………………………………………………………………… Tanggapan Pengamat: Bpk Agil merupakan SP yang kompromi dan strategik untuk diwawancarai karena pandangannya yang luas dan tidak terlihat canggung dalam memberi komentar.

26 b. Model Catatan Lapangan.
Schaltzman & Strauss (1973) Catatan Pengamatan (CP) : Pernyataan tentang semua yang dialami, dilihat dan didengar. Catatan Teori (CT) : Usaha yang dilakukan dgn sadar untuk memperoleh pengertian dari CP berdasarkan teori yang ada.

27 Catatan Metodologi (CM) :
Pernyataan yang berisi tindakan operasional yg berpengaruh terhadap kegiatan pengamatan.

28 3. Isi Catatan Lapangan - Bagian Deskriptif Berisi semua peristiwa dan
pengalaman yg didengar, dilihat serta dicatat selengkap2-nya. - Bagian Reflektif Menggambarkan sesuatu yang berkaitan dg pengamatan itu sendiri.

29 Bagian deskriptif berisi hal-hal:
Gambaran diri subjek Rekonstruksi dialog Deskripsi latar fisik Catatan tentang peristiwa khusus Gambaran kegiatan Perilaku pengamat.

30 Bagian reflektif berisi hal-hal:
Refleksi mengenai analisis Refleksi mengenai metode Refleksi mengenai dilema etik dan konflik Refleksi mengenai kerangka berpikir peneliti Klarifikasi akhir

31 4. Proses Penulisan Catatan Lapangan
Beberapa trik dari Bogdan & Biklen (1982) : 1). Catatan lapangan langsung dikerjakan 2). Jangan bicara dgn pihak lain sebelum menyusun catatan lapangan

32 3). Carilah tempat sepi yang tidak terjangkau gangguan.
4). Sediakan cukup waktu untuk membuat catatan lapangan. 5). Mulai dgn membuat kerangka. 6). Disusun secara kronologis 7). Tuliskan apa adanya selama “percakapan/peristiwa” terjadi

33 8). Jika bagian tertentu telah selesai. tetapi ada yang terlupakan,
8). Jika bagian tertentu telah selesai tetapi ada yang terlupakan, segera tambahkan. 9). Sadari bahwa menyusun catatan lapangan bisa menimbulkan kebosanan, cari jalan atau cara mengatasinya.

34 - Kegiatan pra analisis data.
Proses Penulisan Catatan Lapangan : - Kegiatan pra analisis data. Menghubungkan model yang b’kaitan utk menemukan konsep. Menceritakan peristiwa yg dapat dibedakan dg lainnya (CP). Menarik kesimpulan (CT). Membuat keputusan taktis (CM).

35 Focused Group Discussion (FGD)
Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

36 Focused Group Discussion (FGD)
Salah satu cara pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dimana satu kelompok terdiri dari 6-12 orang dipandu fasilitator/moderator, berbicara secara spontan dan bebas mengenai suatu tema/permasalahan

37 Focused Group Discussion (FGD)
Diskusi – bukan wawancara atau obrolan Kelompok – bukan individu Terfokus – bukan bebas

38 Beberapa mitos (benar/tidak?)
Cepat dan murah Harus dengan fasilitator profesional (?) FGD memerlukan fasilitas khusus (?) Peserta harus tidak saling kenal FGD tidak cocok untuk topik-topik sensitif (?) Perlu melakukan TRIANGULASI

39 TRIANGULASI Memeriksa keabsahan data dng memanfaatkan : sumber metode
Teori yang lain

40 Subvjek penelitian Sumber lain Sumber lain

41 Tim FGD MODERATOR / FASILITATOR PENCATAT PROSES (notulen)
PENGHUBUNG PESERTA BLOKER (kalau perlu) PETUGAS LOGISTIK

42 Menentukan Komposisi FGD
Jumlah variabel yang diteliti Jumlah tujuan penelitian Jumlah wilayah geografis Kelas sosial sasaran Karakteristik sasaran Tingkat keahlian

43 Menentukan Tempat Diskusi
Tempat yang suasananya nyaman Pilih lokasi dimana pembicaraan mudah didengar Aman Netral Mudah dicapai

44 FGD dapat berjalan dengan baik apabila :
Sesuai dengan tujuan penelitian Dapat memancing informasi tentang variabel yang ada pada sasaran (misalnya pengatehuan, persepsi, dll) sedalam- dalamnya Dipandu oleh fasilitator yang “berpengalaman) Pemilihan kelompok sasaran yang sesuai Anggota kelompok (homogen/hiterogen)

45 Persiapan Pelaksanaan FGD
Informasikan topik yang dibicarakan Maksud/tujuan umum diskusi yang dilaksanakan Gambaran umum tentang diskusi Beritahu waktu dan lamanya pertemuan  buat komitmen Pentingnya kontribusi peserta datang Diskusi dimulai tepat waktu

46 Hal-hal yang Harus Dikerjakan Fasilitator
Introduksi topik pembicaraan Jangan mengenalkan diri sebagai ahli Bahasa sesuai dengan latar belakang sasaran Pimpin diskusi dengan wajar Perhatikan anggota kelompok yang tidak aktif, motivasi untuk memberikan pendapat Jangan memberikan pengetahuan tentang objek (permasalahan) yang diteliti sebelum selesai FGD

47 Perhatikan pendapat sasaran dan pindahkan pembicaraan bila menyimpang
Beri keyakinan dan kepercayaan bahwa pendapat yang dikemukakan baik (tidak dinilai) Menerangkan yang dikemukakan peserta sehingga jelas bagi peserta lainnya Suasana selalu fleksibel, sisipkan humor Kontrol waktu sebaik-baiknya Jaga keras lembutnya suara sebagai fasiltator

48 Kehadiran Notulen Sebagai Observer adalah
Mencatat tanggal pertemuan, jam mulai dan jam akhir Nama, tempat, tanggal, lingkungan / masyarakat Nama kelompok diskusi, anggota kelompok, seks, umur Gambaran umum tentang diskusi

49 Mencatat semua pendapat, ekspresi, bahasa non verbal dan yang membuat peserta tertawa, penyebab enggan bicara dan memberi kesimpulan diskusi Mengingatkan topik penting yang didiskusikan (bila fasilitator lupa) Menolong memecahkan konflik apabila terjadi dan ikut membuat diskusi lebih menarik

50 Hal-hal yang Harus Diperhatikan Moderator dalam Pembukaan FGD
Terangkan peranan moderator dan rekorder Mengingat nama masing-masing peserta FGD dan menyebut nama waktu pelaksanaan proses diskusi Pertemuan bukan ceramah, tetapi untuk mengumpulkan pendapat Peserta diminta mengungkapkan pendapat secara bebas, karena pendapat peserta sangat penting Satu orang berbicara pada suatu kesempatan, tidak ramai-ramai Memberi kesempatan ke peserta untuk bertanya tentang topik diskusi

51 Ketrampilan Moderator
Ketrampilan Substantif  mendengar dng baik Klarifikasi Refleksi Memotivasi & probing Mengembangkan sensitivitas

52 Ketrampilan Moderator
Ketrampilan Proses Klarifikasi Memulai diskusi Blocking & distribusi Refokusing Melerai perdebatan Reframing Negosiasi waktu Menutup Peranan jeda (pause) untuk memberi kesempatan meresapi informasi

53 Pertimbangan Menentukan Peserta FGD
Keahlian, kepakaran, pengetahuan dalam kasus yang akan didiskusikan Pengalaman praktis & kepedulian terhadap fokus masalah “Pribadi terlibat” dalam fokus masalah Tokoh otoritas terhadap kasus yang didiskusikan Masyarakat awam yang tidak tahu menahu dengan masalah tersebut tapi ikut merasakan persoalan yang sebenarnya Pertimbangan heterogenitas - homogenitas


Download ppt "TEKNIK PENELITIAN KUALITATIF"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google