Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFarida Erlin Sugiarto Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Membangun Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Fisika
Zuhdan K. Prasetyo Kuliah Umum Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 1 Oktober 2015
2
Membangun Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Fisika
3
Pendidikan Karakter Pendidikan adalah upaya mengubah perilaku menjadi lebih bernilai Karakter vs Antikarakter, menggambarkan perilaku baik (karakter) dan perilaku tidak baik (antikarakter). Pendidikan karakter merupakan upaya pembiasaan (habituation) perilaku seseorang menjadi berkarakter. Karakter adalah perilaku yang didasari oleh: ilmu yang membedakan (knowing/ngerteni) haq dan bathil niat (feeling/ngrasakke) untuk melakukan yang haq dilanjutkan dengan amal (action/nglakoni) yang haq
4
Ahklakul Karimah, Lelaku luhur, Karakter
Ilmu Niat Amal Lelaku luhur Ngerti Ngrasa Laku Karakter Knowing Feeling Action
5
pendidikan karakter “Sistem pendidikan yang sesuai untuk menghasilkan kualitas masyarakat yang cerdas dan berakhlak mulia (ber -karakter vs ber -antikarakter) adalah yang bersifat humanis, memposisikan subjek didik sebagai pribadi dan anggota masyarakat yang perlu dibantu dan didorong agar memiliki kebiasaan (habit) yang tidak sia-sia, yaitu perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, dan keinginan”. (Zuchdi, Model Pendidikan Karakter ..., 2012: 2) Pribadi yang berkarakter baik akan tumbuh apabila hidup dalam lingkungan sosial yang berkarakter.
6
pendidikan karakter Mengedepankan pentingnya keteladanan sesuai gagasan Ki Hajar Dewantara, yaitu ”Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani”, bahwa dalam pendidikan yang pertama dan utama adalah memberi contoh perilaku dan pelaksanaan yang baik melalui keteladanan dan pembiasaan, memotivasi mereka untuk mengembangkan niat baik mereka, serta mendukung dan membimbing perbuatan baik mereka di balik layar. (Zuhdan, 2007)
7
...... pendidikan karakter Salah satu cara dalam pendidikan
karakter menggunakan metode komprehensif, yang meliputi: >inkulkasi (inculcation), >keteladanan (modeling), >fasilitasi (facilitation), dan >pengembangan keterampilan (skill building, khusus soft skill). (Kirschenbaum, 1995)
8
inculcation Ciri-ciri inkulkasi, sbg lawan indoktrinasi, antara lain:
Mengemukakan kepercayaan disertai alasan yg mendasarinya Memperlakukan orang lain secara adil Menghargai pandangan orang lain Mengemukakan keragu-raguan atau rasa tidak percaya disertai alasan dan dengan sopan Membuat aturan dan memberlakukan sanksi secara adil Tetap menjalin komunikasi dengan pihak yg tidak setuju Mengarahkan yg berperilaku menyimpang untuk memberikan kesempatan berubah
9
modeling Untuk dapat menggunakan strategi (keteladanan) ini, ada dua syarat yg harus dipenuhi. Pertama, guru atau orang tua harus berperan sebagai model yang baik bagi murid atau anak- anak. Kedua, murid atau anak-anak harus meneladani orang-orang terkenal yg berakhlak mulia, terutama Nabi Muhammad saw.
10
facilitation Bagian yg paling penting dalam metode fasilitasi ialah pemberian kesempatan kepada murid. Pemberian kesempatan melakukankegiatan berpikir dan membuat keputusan moral secara mandiri untuk bertindak berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan yg bersumber pada ajaran agama, dapat menolong anak-anak mengatasi berbagai masalah yg mereka hadapi. Hal ini juga dapat memelihara nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah dan lingkungan keluarga.
11
skill building Ada berbagai keterampilan yang diperlukan agar seseorang dapat mengamalkan nilai-nilai yang dianut, sehingga berperilaku konstruktif dan bermoral dalam masyarakat. Keterampilan tersebut antara lain: berpikir kritis, berpikir kreatif, berkomunikasi secara jelas, menyimak, bertindak asertif, dan menemukan resolusi konflik, yang secara ringkas disebut keterampilan akademik dan keterampilan sosial.
12
Model Pendidikan Karakter
Terintegrasi dalam Pembelajaran & Melalui Pengembangan Kultur Sekolah
13
Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran
Menentukan tujuan pembelajaran Menentukan nilai-nilai target yang akan dikembangkan Menggunakan pendekatan terintegrasi Menggunakan metode komprehensif Menentukan strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran Mengevaluasi hasil pembelajaran Merancang kembali pembelajaran
14
Model Pendidikan Karakter melalui Pengembangan Kultur Sekolah
Menentukan nilai-nilai target yg dikembangkan Menyusun rancangan langkah-langkah pengembangan kultur sekolah Melaksanakan pengembangan kultur sekolah Mengevaluasi hasil pengembangan kultur sekolah Merancang kembali pengembangan kultur sekolah (Zuchdi, dkk, 2012)
15
Pembelajaran Fisika Fisika dipandang sebagai suatu proses, sikap dan sekaligus produk. Pembelajaran fisika dilakukan melaui kegiatan praktik untuk melalukan olah pikir (minds-on) dan olah tangan (hands-on).
16
Peranan Kegiatan Praktik dalam Pembelajaran Fisika
Memotivasi siswa dalam belajar Memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains Meningkatkan kualitas belajar siswa, belajar menjadi lebih bermakna Memfasilitasi siswa belajar dengan melibatkan seluruh ranah “Cognitive, Psychomotoric & Affective”
17
Problem Solving Strategy
“Most cources in general physics require the student to learn the skills of problem solving, and examinations are largely composed of problems that test such skills. It will enable you to increase your accuracy in solving problems, enhance your understanding of physical concept, eleminate inicial panic or lack of direction in approaching a problem-solving stategy” (Serway, 1990:xv)
18
A menu for problem solving
Diagram Given Data Basic Equation Working Equation Evaluation and Check
19
Penilaian Karakter Penilaian karakter dalam pendidikan juga harus dilakukan secara komprehensif/holistik. Ranah yang dinilai meliputi pemikiran, perasaan, dan perilaku sehari-hari
20
Menilai ilmu, pangerten, pengetahuan
Cara menilai perkembangan pemikiran yang terkait dengan nilai-nilai target yg ditanamkan dapat menggunakan dilema moral.
21
Menilai niat, rasa, feeling
Perkembangan perasaan (internalisasi nilai-nilai target atau dorongan/komitmen untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai target) dapat dinilai dengan berbagai bentuk skala sikap dan/atau dengan wawancara.
22
Menilai amal, laku, action
Aktualisasi nilai-nilai target dalam perilaku sehari-hari yg sudah menjadi kebiasaan dinilai lewat pengamatan dalam proses pendidikan karakter.
23
Penutup Pendidikan adalah upaya mengubah perilaku menjadi lebih bernilai Pembelajaran fisika dilakukan melaui kegiatan praktik untuk melalukan olah pikir (minds-on) dan olah tangan (hands-on).
24
Contoh pemuda berkarakter menghadapi dilema moral
Tidaklah sulit mengenal karakter yang baik ketika kita ingin melihatnya. Untuk itu, Lickona berbagi story kepada kita tentang seorang ayah menceriterakan anak laki-lakinya yang berusia 19 tahun (Andy) sebagai berikut. Andy adalah anak cemerlang dengan bakat khusus di bidang musik, tetapi mengalami masa-masa sulit. Ia tidak tahu apa yang ia lakukan dengan hidupnya. Tanpa arah, ia tidak termotivasi untuk kuliah, dan ia tidak menyukai pekerjaan-pekerjaan yang ia pilih. Ia hidup dengan orang tuanya, tetapi ketidakbahagiaan umumnya dan seringkali terjadi untuk meretakkan hubungan mereka.
25
..... contoh Andy, kemudian, mendapatkan pekerjaan dengan memanfaatkan kemampuan musiknya. Ia bekerja sebagai asisten seorang pria berusia akhir 20 tahunan yang pekerjaannya ninting organ dan piano di kota besar. Pria ini melakukan bisnis yang cukup baik dalam organ dan piano karena banyak lembaga di kota itu memerlukan jasanya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Andy memperoleh gaji dari pekerjaan yang ia sukai itu. Tetapi, setelah 3 minggu, Andy menemui ayahnya dan berkata bahwa sesuatu mengganggunya. Pria yang mempekerjakannya ternyata menjalankan a crooked business. “He’s ripping off these institutions” jelas Andi. “Ia memberi tahu mereka, mereka perlu ninting organ-organ itu empat kali setahun, which isn’t true.
26
contoh Saya melihat dengan mata kepala sendiri, ia datang ke lembaga dan memainkan selama setengah jam seolah-olah sedang ninting nadanya, padahal ia benar-benar tidak melakukan apapun. Saya pikir, saya tidak dapat bekerja lagi dengannya”. Dua hari kemudian, Andy berhenti dari pekerjannya dan menemui salah satu pimpinan yang ia kenal di lembaga itu dan memintanya untuk menggantikan tukang tinting organ tersebut dengan yang lain. Ayah Andy, saat menceritakan kisah ini, berkata, “Ia merelakan hilangnya pekerjaan yang bagus tetapi untuk alasan yang baik. Saya katakan padanya, saya bangga pada apa yang Andy lakukan”.
27
PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
28
jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif OLAH PIKIR OLAH HATI Perilaku Berkarakter peduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja OLAH RASA/KARSA OLAH RAGA tangguh, bersih dan sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih NILAI-NILAI LUHUR
29
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.