Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLiana Fanny Kusumo Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Herawati T.1, Priyanto D1 1Balai Penelitian Ternak, Ciawi, PO Box 221, Bogor 16002 Penelusuran Jalur Peubah Eksogen Terhadap Tingkat Adopsi Teknologi Pakan Sapi Perah Di Sumatera Barat Tati Herawati dan Dwi Priyanto Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor
2
Latar Belakang Usaha SP di Pulau Jawa
Konsumen susu menyebar di Indonesia program Bahan pakan lokal di luar Pulau Jawa >> Prog. Ditjen PKH Produktivitas <, Σ populasi <, IPS ≠< di P.Jawa penelusuran masalah sekaligus mencari faktor-faktor penentu kesuksesan usaha . - Faktor pakan penentu produk yang dihasilkan, selain faktor genetik. - 70% biaya pakan - Terapan teknologi pakan upaya meningkatkan produktivitas - Program introduksi teknologi belum mencapai yang diharapkan. - Belum diadopsi oleh masyarakat - Metode pengembangan yang sesuai. - Proses diseminasi introduksi teknologi mengetahui menilai, mencoba mengevaluasi penolakan atau penerapan - Faktor luar dan dalam user - Adopsi teknologi adalah pos terakhir dari suatu proses perubahan perilaku dengan
3
Tujuan Jangka Pendek Mencari faktor-faktor yang berperan terhadap tingkat adopsi teknologi pakan dengan mengukur koefisien hubungan tersebut melalui penelusuran jalur. Jangka Panjang Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut, maka dalam mensosialisasikan atau mengintroduksikan suatu teknologi ke pengguna akan lebih tepat, sehingga penerapan teknologi oleh user bukan hanya harapan, namun diaplikasikan.
4
Dasar Pertimbangan dan keluaran
Faktor diluar diri pengguna (user) teknologi maupun didalam diri pengguna akan menentukan sikap akhir. Faktor luar tersebut antara lain skala usaha, jumlah sapi yang sedang laktasi dan produksi susu. Sedangkan faktor dalam diri pengguna adalah usia dan pendidikan, turut menentukan sikap dan tingkat pemahaman pada suatu teknologi yang diintroduksikan. Untuk menguji hubungan sebab akibat sekaligus secara langsung dan tidak langsung dapat digunakan diagram dan analisa jalur (path analysis), tercermin pada nilai koefisien jalur yang mengikuti model struktural secara matematis. Faktor-faktor yang berperan terhadap tingkat adopsi teknologi pakan dengan mengukur koefisien hubungan tersebut melalui penelusuran jalur. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut, maka dalam mensosialisasikan atau mengintroduksikan suatu teknologi ke pengguna akan lebih tepat, sehingga penerapan teknologi oleh user bukan hanya harapan, namun diaplikasikan.
5
Model yang diuji
6
Hipotesa Ada dua hipotesis yang diuji yaitu :
Hipotesis persamaan struktural model-1 : Tingkat pendidikan (X1), Jumlah sapi laktasi (X2) dan Skala usaha (Y1) berkontribusi secara simultan terhadap tingkat adopsi teknologi pakan (Z). H0 : ρZx1 = ρZx2 = ρZy1 = 0 vs H1: ρZx1 = ρZx2 = ρZy1 ≠ 0 Struktur model dan bentuk diagram koefisien jalur model-1 Y1 = ρy1x1 X1+ ρy1x2 X2 + ε1…….(1) dan Z = ρzy1 Y1+ ε2 …………….. (2) Pengaruh langsung dari peubah eksogen (X1dan X2) terhadap peubah endogen (Y1) dan secara tidak langsung terhadap peubah endogen Z dengan galat ε1. Pengaruh langsung dari peubah Y1 terhadap peubah Z dengan galat ε2. Hipotesis dan persamaan struktural model-2 : Usia (X3), jumlah sapi laktasi (X2) dan produksi susu (Y2) berkontribusi secara simultan terhadap tingkat adopsi teknologi pakan (Z). H0 : ρZx3 = ρZx2 = ρZy2 = 0 vs H1: ρZx3 = ρZx2 = ρZy2 ≠ 0 Struktur model dan bentuk diagram koefisien jalur model-2 Y2 = ρy2x3 X3+ ρy2x2 X2 + ε3 ………. (3) dan Z = ρzy2 Y2+ ε4 ……………… (4) Pengaruh langsung dari peubah eksogen (X3dan X2) terhadap peubah endogen (Y2) dan secara tidak langsung terhadap peubah endogen Z dengan galat ε3. Pengaruh langsung dari peubah Y2 terhadap peubah Z dengan galat ε4.
7
Materi dan Metoda Lokasi pengembangan sapi perah, kota Padang Panjang, Sumbar, 2016. Data survey dan analisis kualitatif dan kuantitatif. Responden adalah semua peternak sapi perah dari klp bantuan pemerintah yaitu empat kelompok ternak sapi perah dan satu peternak individu. No Nama Kelompok Kelurahan Kecamatan Jumlah angg. 1 Serambi Karya Mandiri Koto Katiak P. P. Timur 9 2 Harapan Baru Ganting 12 3 Parmato Mudo Nagari Silang Bawah P. P. Barat 7 4 Makmur batu batire Kampung Manggis 10 5 Peternak (P. Rafles) Data : peubah yang berkorelasi dengan tingkat adopsi teknologi pakan (skor 1-4). Model kuantitatif analisis menggunakan model analisis jalur terdiri dari peubah eksogen (pendidikan, usia, jumlah ternak laktasi, skala usaha dan produksi susu) dan peubah endogen (tingkat terapan teknologi pakan).
8
Hasil -1 Hasil Uji Model-1. Z = f(X1, X2, Y1) . Tingkat adopsi =f(pend, jmlh sapi laktasi, skala usaha) skala usaha besar, mau terapkan teknologi introduksi. Peternak : skala usaha >> sapi laktasi >> pendapatan >> R2= 0,086, dan P = 0,921>5%. H0 : ρzx1= ρzx2 = ρzy1 = 0 diterima tidak ada pengaruh langsung X1 atau X2 terhadap Z maupun pengaruh tidak langsung melalui Y1. uji parsial X1, X2 terhadap Y1. Uji Simultan Z=f(X1,X2,Y1) Uji Parsial Y1=f(X1,X2), R sq = 0,985. P=0,0 Model R Square Sig. F Change Standardized Coefficients t Sig. Beta 1 0,086 0,921 (Constant) -1,089 0,318 X1.pendidikan 0,133 2,607 0,040 X2.sapi laktasi 1,016 19,902 0,000 Y1 = ρy1x1 X1+ ρy1x2 X2 + ε1 = 0,133 X1+ 0,982 X2 + 0,015ε1. ρy1 (peubah sisa) = 1- R2 = 1- 0,985 = 0,015
9
Hasil-2 Hasil Uji Model-2. Z = f(X2, X3, Y2)
Hasil penelusuran jalur, faktor usia (X3), jumlah sapi laktasi (X2) dan produksi susu (Y2) secara simultan berkontribusi lemah (P=8%) terhadap tingkat adopsi teknologi pakan (Z). Penelusuran koefisien jalur, hanya X3 berpengaruh langsung thd Z, dengan nilai koefisien jalur ρzx3= -0,834 negative, hubungan terbalik, umur >>, adopsi <<. uji parsial X2 dan X3 terhadap Y2, R2 = 0,722; F = 7,807 dan signifikan pada taraf 2,1%. Namun hanya jumlah sapi laktasi yang berpengaruh terhadap produksi susu, dengan nilai ρy2x2 = 0,841 dan signifikansi 0,008. Uji Simultan Z, R sq=0,713. P=0,080 Uji parsial Y2 Model Standardized Coefficients t Sig. Beta B Std. Error 2 (Constant) 6,610 0,001 0,478 ,649 SAPI LAKTASI 0,244 0,542 0,611 0,841 3,900 ,008 USIA -0,834 -3,439 0,018 -0,078 -0,364 ,728 PRODUKSI SUSU -0,142 -0,312 0,768 Z= ρZx3 X3+ ρZε2 = - 0,834 X3+0,217ε2.
10
Rekap hasil Hasil penelitian sbg dasar pemilihan karakteristik sasaran untuk meningkatkan adopsi teknologi penerapan teknologi >> peningkatan produktivitas dan populasi ternak meningkatkan produksi daging, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, mengurangi impor ternak dan daging, serta menjaga kelestarian sumber daya alamn solusi ketahanan pangan nasional. Sosialisasi lebih efektif peternak lebih paham mau adopsi inovasi teknologi. Sumatera Barat sebagai salah satu sentra pengembangan saper di luar Pulau Jawa.
11
Kesimpulan Hasil penelusuran peubah eksogen terhadap tingkat adopsi teknologi pakan : Hanya peubah X3 usia peternak berpengaruh langsung terhadap tingkat adopsi teknologi pakan (Z), dengan nilai ρZx3=0,834 dan P=0,018. Tingkat pendidikan (X1) dan jumlah sapi laktasi (X2), signifikan terhadap besarnya skala usaha (Y1) dan X2 terhadap produksi susu yang dihasilkan (Y2) dengan nilai koefisien jalur berturut-turut ρy1x1=0,133 dan P=0,040; ρy1x2=0,982 dan P=0,000; ρy2x2=0,841 dan P=0,008. Tidak ada kerangka hubungan kausal empiris bersama antara peubah X dan Y terhadap tingkat adopsi teknologi pakan, hanya parsial dari X3 dengan struktur model Z= ρZx3 X3+ ρZε2 = 0,834 X3+0,217ε2.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.