Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

NOTA PASTORAL TENTANG PENDIDIKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "NOTA PASTORAL TENTANG PENDIDIKAN"— Transcript presentasi:

1 NOTA PASTORAL TENTANG PENDIDIKAN
LEMBAGA PENDIDIKAN KATOLIK: “MEDIA PEWARTAAN KABAR GEMBIRA, UNGGUL DAN LEBIH BERPIHAK KEPADA YANG MISKIN”

2 PENGANTAR Pelayanan Lembaga Pendidikan Katolik (LPK), sebagai berkat dan perwujudan iman, kini menghadapi tantangan. Sadar akan pentingnya pendidikan, para uskup mengadakan hari studi tentang LPK, pada Sidang KWI 3-4 November 2008. Hasil studi berbentuk Nota Pastoral dengan tujuan menyadarkan gereja akan kondisi LPK dan perlunya gerakan pembaruan LPK.

3 TEMA HARI STUDI Tema: “Lembaga Pendidikan Katolik: Media Pewartaan Kabar Gembira, Unggul dan Lebih Berpihak kepada yang Miskin.” 4.1. LPK didirikan dengan asas, nilai, serta tradisi sehat kekatolikan. Peran uskup, penyelenggara LPK, orang tua, dan peserta didik bersifat otonom; namun harus bekerjasama. 4.2. LPK Media Pewartaan Kabar Gembira Ciri khas pendidikan Katolik: - dijiwai oleh semangat kebebasan dan cinta kasih injili. LPK merupakan sarana penting pewartaan melalui penghayatan nilai-nilai luhur manusia yang sejiwa dengan nilai-nilai injili.

4 4.3. LPK menyelenggarakan pendidikan yang unggul, yang terletak pada:
komitmen dan loyalitas terhadap misinya. diwujudkan melalui pembinaan utuh pribadi manusia. peserta didik mampu mengembangkan tanggungjawab yang benar, menggunakan kebebasan secara tepat dan terlibat aktif dalam kehidupan masyarakat 4.4. LPK lebih berpihak kepada yang miskin merupakan kebijakan asasi untuk mewujudkan amanat Yesus yang mendahulukan orang miskin dan menjunjung tinggi asas keadilan.

5 PENDEKATAN DAN RUMUSAN MASALAH
5. Nota Pastoral disusun berdasarkan pengolahan data, tukar-menukar pikiran dan pengalaman peserta. Para Uskup melihat bahwa masalah yang dihadapi sebagian besar LPK ialah kemerosotan mutu pendidikan.

6 ALASAN PENERBITAN NOTA PASTORAL TENTANG PENDIDIKAN
(a) Para uskup, sebagai gembala iman dan moral umat beriman memperhatikan pendidikan nilai, menghargai dan mengembangkan martabat manusia. (b) Para Uskup menegaskan bahwa LPK merupakan mitra pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. (c) Para Uskup mewujudkan kepeduliannya bahwa LPK merupakan wujud bakti Gereja pada masyarakat.

7 SISTEMATIKA NOTA PASTORAL
7. Nota Pastoral terdiri dari tiga bagian: pemetaan dan analisis masalah; keunggulan LPK; dan menatap ke depan dengan melakukan perubahan.

8 PEMETAAN DAN ANALISIS MASALAH
LPK sebagai salah satu karya Gereja memiliki kekhasan dan inti pendidikan: Setia pada usaha mencerdaskan bangsa; Setia pada ketentuan-ketentuan Gereja; dan Setia spiritualitas pendiri. Adapun tantangan penyelenggaraan LPK dewasa ini: (a) Etatisme; membelenggu LPK sehingga kurang loyal terhadap ketentuan-ketentuan gereja maupun spirituaitas pendiri.

9 (b) Sulit mengadakan perubahan sehingga tidak profesional, kehilangan visi, idealisme dan panggilan merasul. (c) Adanya perubahan tata nilai kehidupan. Dengan tantangan tersebut, kepemimpinan LPK dituntut memiliki: integritas, profesionalitas, kemampuan komunikasi dan visioner.

10 8.1. Keadaan LPK Berkat pengalaman pendahulu dan tradisi Gereja, LPK dikenal sebagai lembaga pendidikan yang baik, pelopor pendidikan, unggul dalam disiplin, berhasil melahirkan tokoh masyarakat; memperjuangkan pendidikan anak-anak keluarga miskin. Namun, kini LPK kurang memperhatikan apa yang dulu diunggulkan; kurang tanggap terhadap tuntutan zaman. Para Uskup melihat tantangan tersebut: kurang memahami filosofi pendidikan; lemahnya reksa pastoral; politisasi pendidikan; manajemen belum profesional; kualitas SDM lemah; dana terbatas; dan berkurangnya jumlah peserta didik.

11 8.2. Kualitas Pendidikan Kualitas pendidikan tercapai apabila peserta didik mengalami perkembangan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara harmonis. Salah satu pendekatan yang kiranya cocok untuk mencapai kualitas adalah Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR) Selama ini, praktik sistem pendidikan cenderung mengukur kecerdasan hanya dari segi kecerdasan intelektual yang berorientasi mengejar kelulusan ulangan atau ujian; sukses lahiriah; pola pikir peserta didik cenderung materialistis, konsumeristis, dan hedonistis. Praktik ini ditemukan juga di LPK.

12 8.3. Filosofi Pendidikan Filosofi pendidikan LPK mendahulukan pembinaan integral manusia, mengupayakan kesejahteraan umum, mengembangkan bakat fisik, emosional, moral-intelektual-budaya secara harmonis, menumbuhkan sikap tanggungjawab dan kebebasan yang tepat, serta berperan serta dalam kehidupan sosial secara aktif. Berdasarkan filosofi tersebut buah yang diharapkan dari lulusan LPK adalah menjadi subyek didik yang memiliki sikap religius, berbudi luhur, adil, demokratis, toleran, mandiri, tanggungjawab, disiplin, solider, loyal, tangguh, dinamis, dan optimis; serta memiliki kecerdasan dan keterampilan. Namun filosofi pendidikan yang sebenarnya diharapkan merupakan dasar pemikiran dan pembangunan pendidikan di Indonesia, direduksi menjadi pengajaran dan dibelenggu oleh peraturan yang mengarah pada keseragaman, pengaturan, etatisme, otoriter, iman dan takwa. Akibatnya filosofi ini belum menjadi visi LPK.

13 8.4. Sumber Daya Manusia Guru merupakan unsur penting bagi keberhasilan pendidikan. Gereja pernah merintis LPTK yang menghasilkan guru-guru yang memilki panggilan jiwa, idealisme, komitmen, dan dedikasi tinggi. Masalahnya, pemerintah menutup LPTK, sehingga LPK kesulitan merekrut guru bermutu. Penurunan mutu guru disebabkan oleh kurangnya pembinaan dan penghargaan yang memadai. Hal ini menyebabkan dedikasi guru menurun, bahkan ada yang keluar dari LPK.

14 8.5. Keuangan Dalam penyelenggaraan pendidikan, LPK memerlukan biaya operasional dan investasi. LPK mengalami kesulitan dalam pendanaan, a.l. karena: ketidakmampuan orang tua membiayai pendidikan anak, ketidaksanggupan pemerintah menanggung seluruh biaya pendidikan, dsb. Belum berfungsinya jejaring dan solidaritas antar LPK secara optimal. Komdik KWI, MNPK, APTIK, PAPKI, IIPKN belum berfungsi sebagai koordinator LPK-LPK dalam usaha mencari jalan dan menciptakan instrumen-instrumen pendanaan alternatif.

15 8.6. Tata Kelola Di jaman informasi ini kepemimpinan dan manajemen LPK dituntut memiliki integritas, profesionalitas, kemampuan berkomunikasi dan bersikap visioner Namun, ada kesan sejumlah LPK dikelola secara tidak profesional; bersikap mempertahankan kemapanan; lemah membangun jejaring; belum memiliki semangat korps yang komunikatif, tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel; kurang menangkap peluang baru; belum memfungsikan unsur-unsur manajemen; lemah melaksanakan manajemen kepegawaian.

16 8.7. Kependudukan Mobilitas penduduk menyebabkan turunnya jumlah peserta didik di suatu tempat. Turunnya jumlah keluarga muda di pedesaan/pemukiman kota lama berakibat menurunnya jumlah anak usia sekolah. Banyak LPK mengalami penurunan jumlah peserta didik, bahkan sejumlah LPK terpaksa ditutup. Selain itu program Keluarga Berencana berhasil menekan jumlah kelahiran, sehingga jumlah anak usia sekolah juga turun. Berkurangnya jumlah peserta didik di LPK diperparah oleh mutu LPK yang tidak terjamin, sehingga banyak LPK tidak lagi menjadi pilihan utama orang tua dalam memilih sekolah untuk anaknya.

17 KEUNGGULAN LPK 9. Gereja berharap, LPK memiliki keunggulan yang meliputi pembinaan pribadi manusia secara utuh dan warisan budaya: Pembinaan pribadi peserta didik secara utuh bertujuan memperhatikan tujuan akhir manusia sekaligus kesejahteraan umum. LPK membina peserta didik agar dapat mengembangkan kemampuan, bakat-bakat fisik, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan budaya secara harmonis. LPK memperkenalkan harta warisan budaya bangsanya kepada peserta didik dengan meningkatkan kesadaran mereka akan tata nilai, memupuk persahabatan dan mengembangkan sikap saling memahami. LPK sebagai pusat kegiatan budaya melibatkan keluarga, para guru, lembaga-lembaga kebudayaan, kemasyarakatan dan keagamaan.

18 (3) LPK menciptakan, membangun dan mengembangkan prinsip-prinsip ajaran Gereja tentang pendidikan, a.l.: mendasarkan karya perutusannya pada Injil Yesus Kristus; membentuk manusia seutuhnya; menanamkan watak sesuai dengan iman kristiani; berprinsip kebhinekaan dan terbuka untuk bekerjasama dengan pelbagai lembaga; memberikan pelayanan kepada Gereja dalam dialog kebudayaan.

19 (4) Dalam kenyataan, banyak LPK menjaga keunggulan-keunggulan tersebut dengan:
Menjunjung dan melaksanakan etos kerja tinggi yang nampak dalam penyelenggaraan pendidikan. Mengedepankan pluralitas yang mengakui keberagaman dan perbedaan latar belakang peserta didik dalam hal suku, bahasa, budaya, agama, ras, dan status sosial. Memiliki loyalitas iman, menciptakan lingkungan hidup bersama yang dijiwai oleh semangat kebebasan dan cinta kasih injili.

20 MENATAP KE DEPAN DENGAN MELAKUKAN PERUBAHAN
10. Dunia pendidikan tidak luput dari perubahan yang menyentuh jati diri pendidikan yaitu proses memanusiakan manusia. Oleh karena itu, upaya menatap ke depan menuntut keberanian untuk berubah sesuai tuntutan perkembangan masyarakat serta tuntutan kekhasan pendidikan Katolik sbb.:

21 10.1. Inti dan Kekhasan LPK yakni:
Setia pada pencerdasan kehidupan bangsa yang terwujud dalam partisipasi LPK mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; Setia terhadap ciri khas Katolik dengan mengindahkan pedoman dan arahan Gereja Katolik pada tingkat universal, nasional, regional dan lokal; dan Setia terhadap semangat luhur (spiritualitas) pendiri dengan mengemban visi dan misi pendiri sesuai dengan kondisi dan situasi zaman ini.

22 LPK hendaknya membangun kerjasama dengan pihak-pihak:
10.2. Kerjasama antar-LPK LPK hendaknya membangun kerjasama dengan pihak-pihak: Koordinasi antar LPK di tingkat keuskupan, nasional, maupun internasional, dalam rangka meningkatkan mutu LPK. Pemerintah dalam menentukan kebijakan pendidikan dan mendapatkan subsidi; Masyarakat untuk mendapat dukungan material, moral, dan kultural; Pemangku kepentingan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kerjasama diwujudkan dalam pelbagai bentuk tanpa memandang ikatan agama, melainkan demi perkembangan sejati umat manusia.

23 10.3. Penataan Ulang LPK Agar LPK kian bermutu perlu dilakukan penataan ulang LPK yang didasarkan pada ciri khas Katolik, unggul dalam pendampingan, keberpihakan pada yang miskin; dan kaidah manajemen yang baik. Penataan ulang diarahkan kepada: penyelenggara dengan menjalankan fungsi manajemen secara akuntabel, kredibel, dan transparan; pengelola dengan meningkatkan mutu akademik dan kurikulum; pelaksana dengan meningkatkan mutu pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan serta penilaian. Peningkatan mutu pendidikan dan memenuhi harapan peserta didik, guru/dosen, orang tua, masyarakat, dan pihak lain. Peningkatkan pengabdian LPK bagi masyarakat kebanyakan melalui pendidikan kejuruan; bagi daerah-daerah tertentu melalui pelayanan asrama.

24 11. Menciptakan dan Memanfaatkan Peluang untuk Perubahan
(1) LPK perlu berubah sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman. Keberanian berubah akan berdampak bagi pembinaan generasi muda dalam rangka persiapan mengisi masa depan mereka. Perubahan itu mengandaikan pembaruan pola pikir. (2) Dalam upaya menciptakan dan memanfaatkan peluang untuk perubahan, lima unsur berikut perlu mendapat perhatian: 1. Kesetiaan terhadap kekhasan pendidikan Katolik, 2. Komitmen terhadap inti aktivitas layanan, 3. Pendidikan yang lebih berpihak pada orang miskin, 4. Peningkatan kualitas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan, 5. Dana pendidikan yang memadai.

25 11.1. Kesetiaan terhadap Kekhasan Pendidikan Katolik
Semangat kemanusiaan yang bersumber pada Kristus merupakan ciri khas pendidikan Katolik. Injil menjadi inspirasi pengelolaan LPK. Pendidikan Katolik mengusahakan cita-cita budaya, mengintegrasikan iman dan kebudayaan, iman dan kehidupan melalui pengajaran. LPK berusaha mewujudkan suasana kekeluargaan di sekolah yang dijiwai oleh semangat kebebasan dan cinta kasih injili; serta membimbing anak-anak berkembang secara utuh. Sekolah mengaitkan manusia, kebudayaan dan warta gembira penyelamatan, agar cahaya iman menerangi dunia, kehidupan dan pribadi manusia yang dipelajari siswa. Sekolah Katolik memberikan nilai-nilai kristiani a.l. dalam wujud kedisiplinan, kasih dan persaudaraan, kepedulian, serta solidaritas.

26 11.2. Komitmen terhadap Inti Aktivitas Layanan
Komitmen terhadap inti aktivitas layanan meliputi: Tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan, Terpenuhinya kepentingan peserta didik dan orangtua, Terpenuhinya pemahaman terhadap UU, PP, dan dokumen Gereja tentang pendidikan, Pengadopsian dan pemanfaatan perkembangan Iptek untuk pendidikan dan kesiapan memasuki dunia kerja.

27 11.3. Pendidikan yang lebih Berpihak pada Orang Miskin
LPK harus berkomitmen untuk lebih berpihak pada orang miskin melalui pendidikan yang terjangkau. Misinya ialah membawa kabar pembebasan dari kebodohan dengan menyelenggarakan pendidikan yang peduli kepada orang miskin sesuai dengan amanat Tuhan Yesus. Seluruh biaya pendidikan sebaiknya tidak sepenuhnya dibebankan pada peserta didik. LPK dapat mencari terobosan dan pembaruan dalam penggalian dana melalui prinsip subsidiaritas dan solidaritas pendidikan untuk membantu mereka yang kurang mendapatkan kesempatan pendidikan karena faktor ekonomi, sosial, intelektual, kesehatan, fisik, dan emosional. Pelayanan pendidikan bagi orang miskin dapat dijalankan melalui penyelenggaraan LPK yang terjangkau dan bermutu bagi orang miskin; sistem pendidikan yang memiliki peserta didik dari keluarga-keluarga mampu agar peduli dan membela orang kecil dan tersingkir.

28 11. 4. Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan Mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik yang berkualitas dan profesional mampu: mengelola pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik. merencanakan kegiatan belajar mengajar atas dasar pemahaman terhadap potensi dan kebutuhan peserta didik; mengelola proses pembelajaran sehingga dapat mendorong peserta didik untuk menjadi manusia ‘pembelajar’; melakukan evaluasi demi peningkatan mutu pembelajaran; melakukan inovasi dan menghidupi semangat belajar sepanjang hayat. Tenaga Kependidikan yang berkualitas dan profesional mampu: menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan di tingkat manajemen lembaga pendidikan. melakukan inovasi dan menjadi proses pendukung keberhasilan pendidikan.

29 11.5. Dana Pendidikan yang Memadai
Peningkatan mutu pendidikan dapat berjalan jika didukung dana pendidikan yang memadai baik jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap keuskupan hendaknya menggerakkan penggalangan dana untuk kemajuan pendidikan. Penggalangan dana pendidikan dapat berupa sumbangan sukarela dari umat beriman, pengusaha, alumni, dan usaha lainnya yang diketahui oleh uskup setempat. Penggalangan dana solidaritas pendidikan hendaknya menjadi gerakan umat di keuskupan dengan memperhatikan asas keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan.

30 PENUTUP Nota Pastoral ini disampaikan:
Agar menjadi bahan pembelajaran bersama tentang pendidikan Katolik di wilayah masing-masing; Agar mengilhami semua pihak di LPK guna menemukan jalan terbaik bagi LPK di masing-masing keuskupan; Agar Gereja sadar akan fungsi strategis dan pentingnya LPK dalam mewujudkan tugas perutusan Gereja di tengah masyarakat. Para uskup menyampaikan terima kasih kepada semua pihak dalam LPK, a.l. para guru, orangtua, umat, warga masyarakat, dan LPK-LPK yang bekerja dengan penuh dedikasi serta berpihak pada masyarakat kebanyakan.

31 Dengan semangat baru dan gerak bersama ini semoga kehadiran dan karya luhur LPK semakin mempertegas sikap Gereja Katolik untuk mengambil bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, yang pada gilirannya menjadi Kabar Gembira bagi semua, unggul dan lebih berpihak kepada yang miskin, sebab “Merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” Jakarta, 20 Mei 2009 Pada Hari Kebangkitan Nasional Konferensi Waligereja Indonesia Mgr. Martinus D. Situmorang, O.F.M. Cap Mgr. A.M. Sutrisnaatmaka, MSF Ketua Sekretaris

32 Sekian dan Terima Kasih
[1] Mat. 5:3.


Download ppt "NOTA PASTORAL TENTANG PENDIDIKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google