Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SISTEM KONTROL INDUSTRI
Leterature : Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 4
2
INDUSTRI PROSES VERSUS INDUSTRI MANUFAKTUR DISKRIT
Industri dan operasi produksinya dibagi dalam dua katagori dasar : (1) industri proses, dan (2) industri manufaktur diskrit; Industri proses cendrung menggunakan material dalam bentuk cairan, gas, serbuk, dan material-material seje- nis; Industri manufaktur diskrit cendrung menggunakan material dalam bentuk padat untuk pembuatan part atau produk diskrit; Karena perbedaan jenis material yang digunakan dalam ke dua katagori tersebut, maka jenis operasi yang dilakukan juga berbeda.
3
Jenis operasi dalam industri proses :
reaksi-reaksi kimia, kominusi (pemecahan dalam bagian yang kecil-kecil, comminution), deposisi (mis. deposisi uap secara kimiawi), distilasi, pencampuran dan peramuan unsur-unsur, pemisahan unsur-unsur. Jenis operasi dalam industri manufaktur diskrit : penuangan, penempaan, ekstrusi, perakitan mekanis, pencetakan plastik, penstempelan logam lembaran.
4
Level Otomasi dalam Dua Industri
6
Variabel dan Parameter dalam Dua Industri
7
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
8
KONTROL KONTINU VERSUS KONTROL DISKRIT
Sistem kontrol industri yang digunakan dalam industri proses pada umumnya menggunakan sistem kontrol kontinu sedangkan pada industri manufaktur diskrit menggunakan sistem kontrol diskrit. Perbandingan antara kedua sistem kontrol tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini. OTOMASI SISTEM PRODUKSI
9
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
Pada kenyataannya, kebanyakan operasi dalam indus- tri proses dan industri manufaktur diskrit cendrung menggunakan variabel dan parameter kontinu maupun diskrit. Akibatnya banyak kontroler industri didesain untuk mampu menerima dan mentransmisikan kedua jenis signal dan data tersebut. Untuk masalah yang kompleks, digunakan komputer untuk menggantikan kontroler analog dalam kendali proses kontinu. Dalam hal ini variabel kontinu tidak lagi diukur secara kontinu, tetapi diambil contoh (sample) secara perio- dik dan dibuat sistem data-contoh (sampled-data sys- tem) diskrit yang mendekati sistem kontinu sesung- guhnya. Demikian pula, signal kendali yang dikirimkan ke pro- ses adalah jenis fungsi langkah (stepwise fungtions) yang mendekati sama dengan signal kontinu yang ditransmisikan oleh kontroler. OTOMASI SISTEM PRODUKSI
10
Sistem Kontrol Kontinu
11
Kontrol dengan Pengaturan (Regulatory Control)
12
Kontrol Hantaran Kedepan (Feedforward Control)
13
Optimisasi Keadaan Tetap (Steady State Optimization)
14
Kontrol Adaptif (Adaptive Control)
16
Sistem Kontrol Diskrit
Dalam kontrol diskrit, parameter diskrit dan variabel diskrit suatu sistem dirubah pada saat-saat tertentu, dengan memakai program instruksi; sebagai contoh, program siklus kerja; Perubahan tersebut dilakukan baik karena kondisi sis-tem telah selesai dirubah atau karena waktu tertentu telah dicapai; Berdasarkan kedua hal tersebut, maka perubahan dapat dibedakan atas : perubahan gerak-kejadian (event-drive changes), perubahan gerak-waktu (time-drive changes).
17
Perubahan Gerak-Kejadian (Event-Drive Changes)
18
Perubahan Gerak-Waktu (Time-Drive Changes)
19
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
Level Kontrol Proses Industri Secara umum, hirarcinya hampir sama dengan level otomasi yang telah dijelaskan pada pertemuan 3. Fungsi kontrol proses dibagi atas tiga level, yaitu : (1) kontrol dasar (basic control), kontrol prosedur (procedural control), Kontrol koordinasi (coordination control). OTOMASI SISTEM PRODUKSI
20
OTOMASI SISTEM PRODUKSI
21
BENTUK-BENTUK KONTROL PROSES KOMPUTER
22
Perbedaan antara pemonitoran proses dan proses kontrol :
dalam pemonitoran proses (gb.a), komputer digunakan untuk mengumpulkan data dari proses, sedang dalam kendali proses (gb. b & c), komputer mengatur proses. Data yang dikumpulkan dalam pemonitoran proses meli-puti : data proses, data peralatan, dan data produk. Dalam beberapa penerapan kontrol proses, aktifitas ter-tentu yang diterapkan dengan komputer kontrol tidak membutuhkan data umpan balik yang harus dikumpulkan dari proses; jadi ini merupakan jaringan terbuka (gb. b). Tetapi, pada umumnya beberapa bentuk umpan balik atau interlocking dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa instruk-si kontrol telah dilaksanakan dengan baik; jadi merupakan jaringan tertutup (gb. c).
23
TUGAS SEBUTKAN MACAM-MACAM SISTEM KONTROL, JELASKAN DAN BERI CONTOH DALAM DUNIA INDUSTRI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.