Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kompetisi dalam Kebaikan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kompetisi dalam Kebaikan"— Transcript presentasi:

1 Kompetisi dalam Kebaikan
Ayat – Ayat tentang Kompetisi dalam Kebaikan

2 Kompetisi dalam Prestasi

3 Kompetisi dalam Belajar

4 Kompetisi dalam Amal

5 Kompetisi dalam Ibadah

6 Kompetisi dalam Hidup

7

8 Q.S. Al-Maidah [5] Ayat 48 Tentang Anjuran Berlomba Dalam Kebaikan
1

9 Artinya Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu

10

11

12 Kosa Kata

13

14 Tajwid

15 Q.S. Al-Baqarah [2] Ayat 148 Tentang Anjuran Berlomba Dalam Kebaikan
“Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba – lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Q.S. al-Baqarah[2]:148)

16 وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ dia Dalam kebaikan Dan setiap (umat) Maka berlomba-lombalah (kamu) Menghadap kepadanya Mempunyai kiblat أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ semuanya Atas segala Dimana saja Maha Kuasa Allah pasti mengumpulkan kamu sesuatu Sesungguhnya Allah Kamu berada QS.Al-Baqarah 148

17 16 bulan umat Islam shalat menghadap Baitul Maqdis
Penjelasan Ayat Sebab Ayat Turun (Asbabun Nuzul) 16 bulan umat Islam shalat menghadap Baitul Maqdis berpindah Pemindahan arah kiblat dijadikan permasalahan oleh Ahli Kitab untuk menjatuhkan kredibilitas Nabi Muhammad, sebagai nabi dan rasul.

18 Allah Menegaskan bahwa setiap umat punya kiblat sendiri-sendiri sebagai tempat menghadap dalam ibadahnya sehingga mempunyai kewajiban sebagai hamba-Nya untuk: 1. Mematuhi arah kiblat yang ditetapkan oleh wahyu 2. Berkompetisi dalam kebaikan

19 وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ
Bagian pertama surat al-Baqarah ayat 148 berbicara tentang perbedaan Kiblat. Perbedaan dalam Islam dalam diproyeksikan kedalam dua bagian. وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ Masalah Furu’ (cabang) = Tidak tegas dan jelas dalam Qur’an dan Hadits, bahkan bisa jadi tdk disebut. Masalah Ushul (pokok) = Jelas dan Tegas dalam Qur’an dan Hadits. Contoh: rukun iman, rukun Islam, Wajibnya shalat, larangan riba, dll Contoh: qunut dalam shalat, posisi tangan dlm shalat, dll

20 Berkompetisilah dalam berbuat amal kebajikan, sebagai bekal untuk menghadap kepada-Nya di akhirat kelak.

21 أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا
Dimana saja kamu berada niscaya Allah akan mengumpulkan kamu sekalian, tanpa tertinggal satupun, untuk dihadapkan kepada Pengadilan dan Hisab-Nya. أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا

22 إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Maka tidak ada satupun makhluk yang bisa membuat Allah susah dalam mengumpulkan manusia disana. إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

23 Tajwid

24 Ka’bah adalah kiblat umat Islam untuk segala masa dan segala tempat
Ka’bah adalah kiblat umat Islam untuk segala masa dan segala tempat. Karena itu, ketika sholat kita wajib menghadap kearah Masjidilharam, di mana Ka’bah itu berada. Pemindahan Kiblat merupakan ujian untuk menentukan siapa yang benar – benar kuat dan yang lemah imannya. Hikmah perpindahan kiblat antara lain: 1. Agar tidak ada lagi alasan bagi orang – orang kafir untuk menghina umat islam dalam masalah kiblat ini. 2. Untuk menyempurnakan nikmat Allah kepada kaum muslimin. 3. Agar umat Islam mendapat petunjuk dan tetap dalam kebenaran. Isi Kandungan Umat Islam harus giat bekerja keras dan berlomba – lomba berbuat amal kebajikan. Setiap amal saleh yang dilakukan manusia harus ikhlas karena Allah agar bernilai ibadah dan mendapat balasan pahala di sisi- Nya.

25 Diskusi Saat Bulan Ramadan tiba, kompetisi kebaikan apa yang akan kamu lakukan? Sebagai pelajar, kebaikan apa yang akan kamu tingkatkan?

26 Sebagai pelajar, kompetisi kita adalah kompetisi dalam mengejar prestasi.

27 Q.S. Fatir [35] Ayat 32 Tentang Keuntungan Orang yang Lebih Dahulu Berbuat Kebaikan
“Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang – orang yang Kami pilih di antara hamba – hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.” (Q.S. Fatir [35]:32)

28 ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ Kitab (itu) Diantara hamba-hamba Kami kemudian Yang kami pilih (kepada) orang-orang Kami wariskan فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ Dan diantara mereka Dan diantara mereka Maka diantara mereka Terhadap diri sendiri Dengan izin Allah Yang lebih dulu berbuat kebaikan Ada yang pertengahan Berbuat zhalim QS. Fatir: 32

29 ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ [٣٥:٣٢]
(yang demikian) itu Yang besar karunia QS. Fatir: 32

30 Penggolongan Manusia

31 Zalim terhadap diri sendiri
Karakter: buruk, jahat, durjana dan pendosa. 1 Berkepribadian: Ammarah  syirik, kufur, riya’, nifaq, bid’ah, sihir, membangga-banggakan kekayaan, mengikuti hawa nafsu dan syahwat, sombong dan ujub, membuat kerusakan, boros, memakan riba, mengumpat, pelit, durhaka, membangkang, benci, pengecut atau takut, fitnah, angan-angan/mengkhayal, hasud, khianat, senang dg duka orang lain, ragu-ragu, buruk sangka, rakus, marah, menipu, cerita kejelekan orang lain, jahat, dusta, sumpah palsu, keji, makar, bunuh diri, adu domba, dll. Zalimun Linafsih

32 Contoh Zalim li Nafsihi

33 Muqtasid (di tengah-tengah) antara baik dan buruk, antara berbuat dosa dan segera bertaubat.
Kepribadian Lawwamah  sulit ditentukan karena antara kepribadian ammarah dan muthmainnah. Bisa berarti : 2 (1) Pada dasarnya, perilakunya tidak memiliki nilai baik atau buruk, namun dengan dorongan motivasi atau niat, maka perilaku itu akan menjadi buruk atau baik. Muqtasid (2) Ia bernilai baik menurut ukuran manusia, tetapi belum tentu baik menurut ukuran Allah, seperti rasionalitas, moralitas, dan sosialis yang dimotivasi oleh antroposentris atau insaniyahberpusat kpd manusia.

34 Contoh Muqtasid

35 Sabiqun bil Khairat (segera melaksanakan kebajikan).
3 Karakter dasarnya adalah baik dan perilakunya bermuara pada ibadah yang berpahala. Sabiqun bil Khairat Kepribadiannya muthmainnah: ada 3 aspek yang menjadi sistem kepribadian Islam, yaitu : Iman, Islam, dan Ihsan.

36 Contoh Sabiqum bil Khairat

37 Tajwid

38 Isi kandungan : Allah swt. menurunkan Al–Qur’an kepada Nabi Muhammad saw, Allah mewariskan Al Qur’an dan petunjuk yang ada di dalamnya kepada sebagian dari hamba – hamba Allah yang terpilih. Di antara mereka yang terpilih untuk mewarisi Al –Qur’an itu berbagai menjadi tiga golongan, yaitu zalimun linafsihi, muqtasid dan sabiq bin-khairat. Di antara ketiga kelompok itu hanya satu kelompok yang akan mendapatkan balasan setimpal daari Allah yang berupa surga ‘Adn dengan segala kenikmatan di dalamnya.

39

40


Download ppt "Kompetisi dalam Kebaikan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google