Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanti Santoso Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari
MODUL 11. Analisa & Perancangan Kerja II 1. Tujuan Instruksional Khusus Diharapkan mahasiswa dapat memahami yang berkaitan dengan pengertian kelelahan, pengukuran kelelahan dan langkah-langkah mengatasi kelelahan. 2. Daftar Materi Pembahasan 2.1. Pengertian Kelelahan 2.2. Pengukuran Kelelahan 2.3. Langkah-langkah Mengatasi Kelelahan 3. Pembahasan 2.1. Pengetian Kelelahan Kelelahan bagi setiap orang lebih bersifat subjektif karena terkait dengan perasaan. Kelelahan adalah aneka keadaan yang disertai dengan penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja. Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada penurunan efisiensi dan terjadinya penurunan vitalitas dan produktivitas kerja akibat faktor pekerjaan. Kelelahan merupakan suatu pola yang timbul pada suatu keadaan yang secara umum terjadi pada setiap individu . Gejala kelelahan kerja adalah adanya perasaan lelah, penurunan kesiagaan, persepsi yang lambat dan lemah disamping penurunan kerja fisik dan mental. Kelelahan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot adalah merupakan tremor pada otot (perasaan nyeri pada otot). Sedangkan kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerjayang disebabkan karena monotoni, intensitas, lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi ( Grandjean, 1993). Byrd dan Moore (1986) menyatakan bahwa penurunan produktivitas kerja pada pekerja terutama oleh adanya kelelahan kerja . ILO (1983) mengutarakan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya kelelahan kerja adalah adanya
2
metabolisme dinamis dan aktivitas melampaui kapasitas energi yang
dihasilkan oleh tenaga kerja, maka kontraksi otot akan terpengaruh sehingga kelelahan seluruh badan terjadi. Kemudian mereka merekomendasikan bahwa, penggunaan energi tidak melebihi 50% dari tenaga aerobik maksimum untuk kerja 1 jam; 40% untuk kerja 2 jam dan 33% untuk kerja 8 jam terus menerus. Nilai tersebut didesain untuk mencegah kelelahan yang dipercaya dapat meningkatkan resiko cedera otot pada tenaga kerja. Untuk mengurangi tingkat kelelahan maka harus dihindarkan sikap kerja yang bersifat statis dan diupayakan sikap kerja yang lebih dinamis. Hal ini dapat dilakukan dengan merubah sikap kerja yang statis menjadi sikap kerja yang lebih bervariasi atau dinamis, sehingga sirkulasi darah dan oksigen dapat berjalan normal ke seluruh anggota tubuh. Sedangkan untuk menilai tingkat kelelahan seseorang dapat dilakukan pengukuran kelelahan secara tidak langsung baik secara objektif maupun subjektif. 2.2. Pengukuran Kelelahan Sampai saat ini belum ada cara untuk mengukur tingkat kelelahan secara langsung. Pengukuran-pengukuran yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya hanya berupa indikator yang menunjukkan terjadinya kelelahan akibat kerja. Grandjean (1993) mengelompokan metode pengukuran kelelahan dalam beberapa kelompok, yakni : 1. Kuantitas dan Kualitas kerja yang dilakukan Pada metode ini , kuantitas output digambarkan sebagai jumlah proses kerja atau proses operasi yang dilakukan setiap unit waktu. Namun demikian banyak faktor yang harus dipertimbangkan , seperti target produsksi, prilaku dalm kerja. Sedangkan kualitas output ( kerusakan produk, penolakan produk ) atau frekuensi kecelakaan dapat menggambarkan terjadinya kelelahan, tetapi faktor tersebut bukanlah merupakan causal factor. 2. Uji Psiko-motor ( Psychomotor test )
3
21). Sakit dikepala 10 pertanyaan tentang pelemahan kegiatan :
1). Persaan berat dikepala 2). Lelah seluruh badan 3). Berat di kaki 4). Menguap 5). Pikiran kacau 6). Mengantuk 7). Ada beban pada mata 8). Gerakan cangkung dan kaku 9). Berdiri tidak stabil 10). Ingin berbaring 10 pertanyaan tentang pelemahan motivasi : 11). Susah berfikir 12). Lelah untuk bicara 13). Gugup 14). Tidak terkonsentrasi 15). Sulit memusatkan perhatian 16). Mudah lupa 17). Kepercayaan diri berkurang 18). Merasa cemas 19). Sulit mengontrol sikap 20). Tidak tekun dalam pekerjaan 10 pertanyaan tentang gambara pelemahan fisik : 21). Sakit dikepala 22). Kaku dibahu 23). Nyeri dipunggung 24). Sesak nafas 25). Haus 26). Suara serak 27). Merasa pening 28). Spasme dikelopak mata 29). Tremor pada anggota badan 30). Merasa kurang sehat 2.3. Langkah-Langkah Mengatasi Kelelahan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.