Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

REVIEW: VARIABEL, HIPOTESIS, DAN TERMINOLOGI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "REVIEW: VARIABEL, HIPOTESIS, DAN TERMINOLOGI"— Transcript presentasi:

1 REVIEW: VARIABEL, HIPOTESIS, DAN TERMINOLOGI
10/21/ :35 PM TEMU IX REVIEW: VARIABEL, HIPOTESIS, DAN TERMINOLOGI © 2007 Microsoft Corporation. All rights reserved. Microsoft, Windows, Windows Vista and other product names are or may be registered trademarks and/or trademarks in the U.S. and/or other countries. The information herein is for informational purposes only and represents the current view of Microsoft Corporation as of the date of this presentation. Because Microsoft must respond to changing market conditions, it should not be interpreted to be a commitment on the part of Microsoft, and Microsoft cannot guarantee the accuracy of any information provided after the date of this presentation. MICROSOFT MAKES NO WARRANTIES, EXPRESS, IMPLIED OR STATUTORY, AS TO THE INFORMATION IN THIS PRESENTATION.

2 VARIABEL DAN HIPOTESIS
VARIABEL ADL KONSEP YANG BERVARIASI. KONSEP: MENGACU PADA FENOMENA YANG TETAP BERVARIASI DALAM KUANTITAS, INTENSITAS  DISEBUT VARIABEL VARIABEL HARUS MEMPUNYAI DUA ATAU LEBIH NILAI ATRIBUT ADALAH NILAI ATAU KATEGORI DARI SUATU VARIABEL

3 VARIABEL: VARIABEL BEBAS ( INDEPENDENT VARIABEL)
VARIABEL TERIKAT (DEPENDENT VARIABEL) VARIABEL SELA (INTERVINING VARIABEL) BAGAIMANA MENENTUKAN DEPENDENT DAN INDEPENDENT VARIABLE? DISKUSI

4 The definition of a variable: an image, perception or concept that can be measure – hence capable of taking different values – is called a variable. The difference between a concept and a variable: Concepts are mental images or perceptions and therefore their meaning varies markedly from individual to individual. A concept cannot be measured whereas a variable can be subjected to measurement by crude/refined or subjective/objective. It is therefore importnt for the concept to be converted into variables. units of measurement.

5 Concept Variable Subjective impression No uniformity as to its Understanding among Different people Measurable though the degree of precision varies from scale to scale and variable to variable

6 Concepts, indicators and variables
If ou are using a concept in your study, you need to consider its operationalization - that is, how it will be measured. For this, you need to identify indicators – a set criteria reflective of the concept – which can be converted into variables. The choice of indicators for a concept might vary with researchers, but those selected must have a logical link with the concept. Concept  Indicators  Variables

7 Concepts Indicators Variables Working definition Rich 1. Income 1. If > Rp 500, 2. Assets 2. Total value of home, car, investments 2. If > Rp 1000 Effectiveness 1. S guests 1. S guests served in Month/year Diff, in before & after levels 2. Changes in Ratings Extent of Pattern of 2. S of excellent per 100 feedback - Do -

8 HIPOTESIS:  DUGAAN MENGENAI CARA DUNIA BEKERJA  DINYATAKAN DALAM BENTUK NILAI-NETRAL HIPOTESIS JAUH LEBIIH PENTING DLM PENELITIAN ILMIAH DIBANDING YG TERLIHAT HANYA DGN MENGETAHUI APA HIPOTESISNYA & CARA TERBENTUKNYA HIPOTESIS TSB, HIPOTESIS MEMILIKI TUJUAN YG MENDLM & SANGAT SIGNIFIKAN DLM MENGUNGKAPKAN MANUSIA…………….. H ADL ALAT YG KUAT UTK KEMAJUAN PENGETAHUAN, KRN, MESKIPUN DIRUMUSKAN O/ MANUSIA, MEREKA DPT DIUJI & DIBUKTIKAN BENAR A/ SALAHNYA TERLEPAS DARI NILAI-NILAI & KEYAKINAN MANUSIA

9 The functions of hypotheses:
The formulation of hypothesis provides a study with focus. It tells you what specific aspects of a research problem to investigate. A hypothesis tells you what data to collect and what not to collect, thereby providing focus to study. As it provides a focus, the construction of hypothesis enhances objectivity in a study. A hypothesis may enable you to add to the formulation of theory. It enables you to specifically conclude what is true or what is false

10 HIPOTESIS KAUSAL PERNYATAAN DARI PENJELASAN ATAU PROPOSISI KAUSAL YG MEMILIKI SETIDAKNYA SATU VARIABEL INDEPENDEN DAN SATU VARIABEL DEPENDEN DAN BELUM DIUJI SECARA EMPIRIS

11 KARAKTERISTIK HIPOTESIS KAUSAL
HIPOTESIS SETIDAKNYA MEMILIKI DUA VARIABEL; HIPOTESIS MENGUNGKAPKAN HUBUNGAN KAUSAL ATAU SEBAB AKIBAT ANTAR VARIABEL2 TERSEBUT; HIPOTESIS DAPT DINYATAKAN SEBAGAI SUATU PREDIKSI ATAU HARAPAN HASIL MASA DEPAN; HIPOTESIS SECARA LOGIS TERKAIT DENGAN PERTANYAAN PENELITIAN; HIPOTESIS DAPAT DIPUTAR BALIKKAN YAKNI BISA DIUJI TERHADAP BUKTI EMPIRIS DAN TERLIHAT DITERIMA ATAU DITOLAK

12 HIPOTESIS NOL (NULL HYPOTHESIS)  MENYATAKAN BAHWA TDK ADA PENGARUH/ HUBUNGAN SIGNIFIKAN DARI VARIABEL INDEPENDEN TERHADAP VAIABEL DEPENDEN HIPOTESIS ALTERNATIF (ALTERNATIVE HYPOTHESIS)  DIPASANGKAN DENGAN HIPOTESIS NOL YANG MENYATKAN BAHWA VARIABEL INDEPENDEN MEMILIKI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP VARIABEL DEPENDEN

13 TINJAU ULANG BEBERAPA ISTILAH

14 PENELITIAN DASAR (BASIC RESEARCH)
PENELITIAN YG DIRANCANG UTK MEMAJUKAN PENGETAHUAN DASAR MENGENAI CARA BEKERJA DUNIA & MEMBENTUK/MENGUJIPENJELASAN TEORITIS DGN CARA BERFOKUS PADA PERTANYAAN ‘MENGAPA’. KOMUNITAS ILMIAH MENJADI AUDIENS UTAMANYA

15 PENELITIAN TERAPAN (APPLIED RESEARCH)
PENELITIAN YANG DIRANCANG UNTUK MEMBERIKAN JAWABAN PRAKTIS ATAS MASALAH NYATA ATAU MENJELASKAN KEBUTUHAN PRAKTISI SECARA LANGSUNG DAN SPESIFIK

16 PENELTIAN EVALUASI (EVALUATION RESEARCH)
PENELITIAN TERAPAN YANG MENCOBA MENENTUKAN SEBERAPA BAIK SUATU PROGRAM ATAU KEBIJAKAN MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANNYA

17 PENELITIAN BERORIENTASI PADA TINDAKAN (ACTION RESEARCH)
PENELITIAN TERAPAN YANG TUJUAN UTAMANYA UNTUK MEMFASILITASI PERUBAHAN SOSIAL ATAU MEMBAWA TUJUAN SOSIAL-POLITIK YANG BERORIENTASI PADA NILAI

18 KAJI TINDAKAN PARTISIPATIF (PARTICIPATORY ACTION RESEARCH)
PENELITIAN TINDAKAN DENGAN PARA PESERTA PENELITIAN SECARA AKTIF MEMBANTU MERANCANG DAN MELAKSANAKAN STUDI PENELITIANNYA. JENIS PENELITIAN INI MENEKANKAN PD UPAYA MENDEMOKRATISASIKAN PENCIPTAAN PENGETAHUAN & TERLIBAT DALAM TINDAKAN KOLEKTIF, SERTA MENGASUMSIKAN BAHWA PENGETAHUAN TIMBUL DARI PARTISIPASI DALAM PENELITIAN

19 PENILAIAN DAMPAK SOSIAL (SOCIAL IMPACT ASSESSMENT)
PENELITIAN TERAPAN YANG MENDOKUMENTASIKAN KEMUNGKINAN KONSEKUENSI UNTUK BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN SOSIAL APABILA PERUBAHAN BARU BERSKALA BESAR DIHADIRKAN DI TENGAH-TENGAH KOMUNITAS

20 PENILAIAN KEBUTUHAN (NEEDS ASSESSMENT)
PENELITIAN TERAPAN YANG MENGUMPULKAN INFORMASI DESKRIPTIF MENGENAI KEBUTUHAN, PERSOALAN A/ KEPEDULIAN TERMASUK BESARAN (MAGNITUDE), JANGKAUAN, DAN DERAJAT KEPARAHANNYA

21 PENELITIAN EKSPLORASI (EXPLORATORY RESEARCH)
PENELITIAN YANG TUJUAN UTAMANYA ADALAH UNTUK MENYELIDIKI PERSOALAN ATAU FENOMENA YANG SEDIKITSEKALI DIPAHAMI DAN MENGEMBANGKAN GAGASAN AWAL MENGENAI HAL TERSEBUT DAN BERANJAK PADA PENYEMPURNAAN PERTANYAAN PERTANYAAN PENELITIAN

22 PENELITIAN DESKRIPTIF (DESCRIPTIVE RESEARCH)
PENELITIAN YANG TUJUAN UTAMANYA ADALAH UNTUK ‘MEMBERIKAN GAMBARAN ‘ DENGAN MENGGUNAKAN KATA-KATA DAN ANGKA SERTA UNTUK MENYAJIKAN PROFIL, KLASIFIKASI JENIS, ATAU GARIS BESAR TAHAPAN GUNA MENJAWAB PERTANYAAN : SIAPA, KAPAN, DIMANA, DAN BAGAIMANA

23 PENELITIAN EKSPLANATORI (EXPLANATORY RESEARCH)
PENELITIAN YANG TUJUAN UTAMANYA ADALAH MENJELASKAN ALASAN TERJADINYA PERISTIWA DAN UNTUK MEMBENTUK, MEMPERDALAM, MENGMBANGKAN, ATAU MENGUJI TEORI

24 PENELITIAN STUDI KASUS (CASE STUDY RESEARCH)
PENELITIAN YANG BERUPA PENELIDIKAN MENDALAM DARI BERBAGAI MACAM INFORMASI MENGENAI BEBERAPA UNIT ATAU KASUS UNTUK 1 PRIODE ATAU ANTAR BEBERAPA PERIODE MAJEMUK PENELITIAN POTONG SILANG (CROSS SECTIONAL STUDY) PENELITIAN YANG MENELAAH INFORMASI DALAM BERBAGAI KASUS PADA SATU WAKTU TERTENTU

25 PENELITIAN LONGITUDINAL (LONGITUDINAL RESEARCH)
PENELITIAN YANG MENELAAH INFORMASI ANTAR BERBAGAI UNIT PADA LEBIH DARI SUATU WAKTU TERTENTU PENELITIAN DERET WAKTU (TIME SERIES RESEARCH) PENELITIAN LONGITUDINAL DENGAN INFORMSI DAPAT BERUPA KASUS-KASUS ATAU ORANG YANG BERBEDA DALAM SETIAP BEBERAPA PERIODE WAKTU

26

27

28 STUDI PANEL (PANEL STUDY)
PENELITIAN LONGITUDINAL DENGAN INFORMASI BERUPA KASUS-KASUS ATAU ORANG YANG IDENTIK DALAM SETIAP BEBERAPA PERIODE WAKTU TERTENTU STUDI KOHORT (COHORT STUDY PENELITIAN LONGITUDINAL YANG MELACAK INFORMASI MENGENAI SUATU KATEGORI KASUS ATAU ORANG YANG BERBAGI PENGALAMAN YANG SAMA PADA SUATU PERIODE TERTENTU SEPANJANG PERIODE WAKTU TERTENTU

29 PENELITIAN EKSPERIMEN (EXPERIMENTAL RESEARCH)
PENELITIAN DENGAN MEMANIPULASI BERBAGAI KONDISI UNTUK BEBERAPA PESERTA PENELITIAN DAN DIBANDINGKAN DENGAN RESPONS KELOMPOK KONTROL UNTUK MEMPELAJARI ADANYA PERBEDAAN AKIBAT PERLAKUAN TERSEBUT PENELITIAN SURVEI (SURVEY RESEARCH) PENELITIAN KUANTITATIF SIPENELITI SECARA SISTEMATIS MENGAJUKAN PERTANYAN YANG SAMA KEPADA ORANG DALAM JUMLAH BANYAK KEMUDIAN MENCATAT JAWABAN MEREKA

30 PENELITIAN NONREAKTIF (NONREACTIVE RESEARCH)
METODE PENELITIAN YANG ORANG-ORANGNYA TIDAK SADAR MEREKA SEDANG DIPELAJARI ANALISIS ISI (CONTENT ANALYSIS) PENELITIAN YANG ISI DARI MEDIUM KOMUNIKASINYA SECARA SISTEMATIS DI CATAT DAN DI ANALISIS

31 PENELITIAN STATISTIK YANG TELAH ADA (EXISTING STATISTICS RESEARCH)
PENELITIAN DENGAN SESEORANG MEMERIKSA ULANG DAN SECARA STATISTIK MENGANALISIS DATA KUANTITATIF YANG TELAH DIKUMPUULKAN OLEH LEMBAGA PEMERINTAH ATAU ORGANISASI LAIN PENELITIAN LAPANGAN (FIELD RESEARCH) PENELITIAN KUALITATIF YANG PENELITINYA SECARA LANGSUNG MENGAMATI DAN MENCATAT ORANG-ORANG DALAM PENATAAN ALAMIAH UNTUK JANGKA WAKTU YANG LAMA

32 TEORI ADALAH SERANGKAIAN DALIL UMUM YG TERKAIT SECARA LOGIKA YANG MENETAPKAN HUBUNGAN ANTARA DUA ATAU LEBIH VARIABEL PENJELASAN MENGENAI FENOMENA TERTENTU YG MENETAPKAN SERANGKAIAN FAKTOR ATAU KONDISI SEBAB-AKIBAT YG RELEVAN HAL YANG SANGAT BERARTI BAGI SEORANG PEMIKIR SELURUH PANDANGAN A/ CARA MEMANDANG, MENERJEMAHKAN, DAN MEMAHAMI BERBAGAI PERISTIWA KRITIKAN DIDASARI SUDUT PANDANG MORAL YANG MELAMBANGKAN NILAI KEYAKINAN SUMBER: Abend G, The Meaning of Theory, Sociological Theory, Vol.26, Issue 2, 28 May, 2008, page

33 ABSTRAK (abstract) RANGKUMAN SINGKAT DARI ARTIKEL JURNAL ILMIAH YANG BIASANYA MUNCUL PADA BAGIAN AWAL; JUGA MERUPAKAN ALAT RUNJUKAN UNTUK MENCARI JURNAL ILMIAH PENIPUAN PENELITIAN (RESEARH Fraud) Jenis perilaku tidak etis penelitinya memalsukan atau menciptakan data palsu, atau memalsukan laporan mengenai prosedur penelitian

34 PELANGGARAN ILMIAH (SCIENTIFIC MISCONDUCT)
TINDAKAN SESEORANG YANG TERLIBAT DALAM PENIPUAN PENELITIAN, PLAGIARISME, ATAU PERILAKU YANG TIDAK ETIS YANG SECARA SIGNIFIKAN MENYIMPANG DARI PRAKTIK-PRAKTIK YANG LAZIM DALAM MELAKSANAKAN PENELITIAN YANG TELAH DITETAPKAN OLEH KOMUNITAS ILMIAH ANONIMITAS (ANONYMITY) PERLINDUNGAN ETIKA YG PESERTANYA TETAP TDK DIKENAL; IDENTITAS MEREK DILINDUNGI DAR PENGUNGKAPAN DAN TETAP TDK DIKETAHUI

35 KERAHASIAAN (CONFIDENTIALITY)
PERLINDUNGAN ETIS BAGI MEREKA YG DIPELAJARI DGN CARA MENYIMPAN DATA PENELITIAN SECARA RAHASIA ATAU MERAHASIAKANNYA DARI PUBLIK; TIDAK MENGELUARKAN INFORMASI DALAM CARA YG MUNGKIN BISA MENAUTKAN INDIVIDU TERTENTU DENGAN RESPONS TERTENTU; PENELITI MELAKUKANNYA DENGAN CARA MENYAJIKAN DATA HANYA DALAM BENTUK AGREGAT (MISALNYA: % , JML)

36 KODE NUREMBERG (NUREMBERG CODE)
ATURAN INTERNASIONAL MENGENAI PERILAKU ETIS DAN BERMORAL YG DITETAPKAN STL PENGADILAN KEJAHATAN PERANG DLM PERANG DUNIA II SBG TANGGAPAN TERHADAP PERCOBAAN MEDIS NAZI YG TDK BERPERIKEMANUSIA AN; MERUPAKAN AWAL DARI KODE ETIK UNTUK PENELITIAN MANUSIA

37 PENGUNGKAP KESALAHANAN (WHISTLE-BLOWER)
SESORANG YG MENYADARI PRAKTIK YG TDK ETIS A/ TDK SAH DLM SUATU ORGANISASI, MENYUARAKAN PERLAWANAN THD MEREKA, DAN BERUPAYA MENGHENTIKAN PRAKTIK TERSEBUT MELALUI ORGANISASI TETAPI TDK BERHASIL DAN MUNGKIN DIHUKUM ATAS PERBUATANNYA, TTP TERUS MENYUARAKAN PERLAWANAN THD PRAKTIK –PRAKTIK YG TDK ETIS

38 REKONSTRUKSI LOGIKA (RECONSTRUCTED LOGIC)
LOGIKA PENELITIAN YG DIDASARKAN PD PENYUSUNAN KEMBALI, STANDARDISASI, DAN PENGKODIFIKASIAN PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PENELITIAN MENJADI ATURAN, PROSEDUR FORMAL, DAN TEHNIK YG EKSPLISIT.  MERUPAKAN KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF.


Download ppt "REVIEW: VARIABEL, HIPOTESIS, DAN TERMINOLOGI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google