Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perancangan Tata letak Fasilitas

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perancangan Tata letak Fasilitas"— Transcript presentasi:

1 Perancangan Tata letak Fasilitas
Dyah Anggraini 3ID01, 04, 06 & 07 Teknik Industri Gunadarma University

2 Outline Definisi pabrik dan industri Konsep Dasar Tata Letak Fasilitas
Plant and Facilitydesign Tujuan dan peranan PTLF Ruang lingkup PTLF & isu strategiknya Perencanaan lokasi dengan masalah lokasi tunggal & banyak Permasalahan PTLPF dan prosedur PTLF Minggu 1

3 Industri dengan Pabrik
Konsep Dasar Industri Industri dengan Pabrik Apakah sama ? Pabrik Industri Minggu 1

4 Konsep Dasar Industri Istilah pabrik ini sering diartikan sama dengan industri, meskipun industri sebenarnya memiliki pengertian yang lebih luas. Pabrik merupakan salah satu jenis industri yang menghasilkan produk jadi, seperti halnya yang dijumpai dalam industri manufaktur. Minggu 1

5 Konsep Dasar Industri Minggu 1 Pabrik / Factory /Plant
Tempat dimana faktor-faktor produksi seperti manusia, mesin dan fasilitas atau peralatan produksi, material, energi, uang atau modal, informasi dan sumber daya alam dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk atau jasa secara efektif, efisien dan aman. Pada dasarnya merupakan salah satu jenis industri yang terutama akan menghasilkan produk jadi (finished good product), seperti halnya yang dijumpai dalam industri manufaktur. Minggu 1

6 Industri manufaktur (the manufacturing industries)
Industri yang memproses bahan baku guna dijadikan bermacam- macam bentuk atau model produk, baik yang masih berbentuk produk setengah jadi (semi finished goods product) ataupun sampai berupa produk jadi (finished goods product). Perencanaan Fasilitas Proses perancangan fasilitas, perencanaan, desain dan susunan fasilitas, peralatan fisik dan manusia yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan sistem pelayanan (material handling). Aplikasi perencanaan fasilitas dapat ditemukan pada perencanaan layout Minggu 1

7 7

8 The Primary Raw Material Industry
Proses → to explore Yaitu industri yang aktivitas produksinya adalah mengolah sumber daya alam guna menghasilkan bahan baku atau bahan tambahan lainnya yang dibutuhkan oleh industri. Misalnya: 8

9 The Manufacturing Industries
Proses → to produce Yaitu industri yang memproses bahan guna dijadikan bermacam produk baik yang masih berupa produks ½ jadi (semi finished good) atau produk jadi (finished good) Misalnya: Astra, Indomobil, furniture, konstruksi, Bogasari, Agroindustri, dll 9

10 Distribution Industries
Proses → to deliver Yaitu industri yang berfungsi untuk melaksanakan jasa pelayanan distribusi untuk mengirimkan bahan baku atau produk akhir. Misalnya: Berbagai perusahaan distributor 10

11 Service Industries Proses → to serve
Yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa baik untuk melayani dan menunjang aktivitas industri lain ataupun langsung memberikan jasa pada end consumer. Misalnya: Bank, asuransi, rumah sakit, FedEx, Pos dll. 11

12 Klasifikasi Industri Produces-goods Industries
Yaitu industri yang menghasilkan output (produk) berupa material, peralatan produksi, mesin dll yang digunakan untuk proses produksi pada industri lain. Misalnya: Krakatau Steel, Pertamina (?), PLN (?) Consumer-goods Industries Yaitu industri yang outputnya dapat secara langsung dikonsumsi oleh end consumer. Misalnya: Restoran, Toyota (?), Sharp, Bogasari, Sari Roti, Unilever, Nestle dll 12

13 Klasifikasi Industri Berdasarkan Proses Manufaktur Industri dapat dikelompokan menjadi : Continuous Process Industry Repetitive- Process Ind. Intermittent-Process Ind. 13

14 Continuous Process Industry
Proses produksi tanpa henti, terus menerus. Bila dihentikan akan menimbulkan kerugian, antara lain:  Material in process menjadi tidak terpakai  Kerusakan pada sistem dan peralatan  Utilisasi sistem dan peralatan yang rendah Hal tersebut, umumnya merupakan konsekuensi logis (tuntutan) dari karakteristik raw material atau produk akhir. Misalnya karena bersifat cair, serbuk, panas, berbahaya dll. Industri yang sering menggunakan proses ini adalah Primary Raw Material Ind, karena industri tersebut aktivitasnya adalah eksplorasi sumber daya alam.

15 Repetitive- Process Industry
Proses produksi berlangsung dalam langkah pengerjaan yang berulang-ulang dan serupa. Proses dapat dihentikan tanpa menimbulkan kerugian. Karena proses yang berulang dan serupa, umumnya digunakan pada industri yang memiliki skala produksi tinggi dengan tipe produk yang sedikit → mass production

16 Intermittent-Process Industry
Suatu industri yang proses produksinya berlangsung sesuai dengan order yang diterima. Proses produksi berdasarkan order pesanan yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu (saat order diterima). Proses industri semacam ini umumnya diterapkan pada industri yang memiliki jumlah produksi sedikit tapi jenis produk sangat beragam. Pengertian dari intermittent adalah selang seling

17 Hirarki Perencanaan Fasilitas Pabrik
Ada dua hal pokok dalam perencanaan fasilitas yaitu, berkaitan dengan perencanaan lokasi pabrik (plant location) dan perancangan fasilitas produksi yang meliputi perancangan struktur pabrik,perancangan tata letak fasilitas dan perancangan sistem penanganan material. Minggu 1

18 Perancangan Tata Letak
Definisi Perancangan tata letak Pengaturan tata letak fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan, perlengkapan untuk operasi, personalia dan semua peralatan/fasilitas dalam produksi. Tata letak Pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan kerja suatu industri Minggu 1

19 Tujuan PTLF Tujuan utama dari PTLP adalah untuk
Meminimalisasi biaya-biaya : Konstruksi & instalasi Pemindahan bahan Produksi, pemeliharaan, keselamatan kerja, penyimpanan produk setengah jadi Memanfaatkan area yang ada Pendayagunaan pemakaian mesin, tenaga kerja dan fasilitas produksi lebih besar Meminimumkan material handling Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kemacetan Memberikan jaminan keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi pekerja Mempersingkat proses manufaktur Mengurangi persediaan setengah jadi Mempermudah aktivitas supervisi Minggu 1

20 Sistematika Perencanaan Layout
Selama ini yang berkembang di masyarakat tentang permasalahan perencanaan fasilitas adalah bahwa semua rancang fasilitas atau proyek tata letak dilakukan untuk fasilitas baru, sesungguhnya hal tersebut tidak seluruhnya benar. Dalam kenyataannya, rancang fasilitas merupakan kegiatan tata letak ulang dari suatu proses yang telah ada atau perubahan beberapa bagian dari susunan peralatan tertentu. Defenisi tata letak secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas-fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu produksi. Efisiensi produksi merupakan konsep yang terlalu umum dan diperlukan tujuan yang lebih spesifik. Berikut adalah skema langakah-langkah dalam perencanaan Layout. Minggu 1

21 Perlu dilakukannya ReLayout
Perubahan rancangan produk Pengurangan ataupun perluasan departemen Penambahan produk baru Pemindahan departemen Penambahan departemen baru Perubahan metode produksi Kebijaksanaan untuk penurunan biaya Minggu 1

22 Dilakukan pengkajian atas tata letak yang telah ada apabila timbul indikator-indikator sebagai berikut: Bangunan tidak sesuai dengan kebutuhan Perubahan produk atau proses tanpa merubah tata letak Keterlambatan dan pemborosan waktu yang tidak jelas Kesulitan pengendalian persediaan Penurunan produksi di suatu area Kondisi tidak beraturan (crowded) ... Minggu 1

23 Kriteria Tata letak yang baik
Keterkaitan kegiatan dan pola aliran barang terencana Aliran dan gang yang lurus Langkah balik (back tracking) yang minimum Jarak pemindahan minimum Tata letak yang dapat disesuaikan dengan perubahan & direncanakan untuk perluasan terencana ... Minggu 1

24 KONSEP UTAMA Plant Site Plant Design Material Handling Integrasi

25 Klasifikasi Industri 1. Penghasil bahan baku (i. perminyakan, i. bijih besi) 2. Manufaktur (i. permesinan, i. mobil) 3. Penyalur (transportasi) 4. Pelayanan/Jasa (bank, asuransi, rumah sakit)

26 Prosedur Perancangan 1. Riset pasar dan peramalan
2. Kebijaksanaan manajemen 3. Perancangan produk 4. Perancangan proses 5. Perancangan lokasi & TLF 6. Perhitungan biaya 7. dll

27 PLANT SITE

28 Kondisi yang mendorong
1. Expansion (perluasan pabrik) 2. Decentralization (pemecahan pabrik ke dalam sentral-sentral unit kerja) 3. Economic Factors (perubahan pasar, ketersediaan tenaga kerja)

29 Lokasi Pabrik Ideal Lokasi yang terletak pada suatu tempat yang memberikan total biaya produksi rendah dan keuntungan yang maksimal

30 Dasar Pemilihan Lokasi
1. Lokasi di kota besar 2. Lokasi di pinggir kota 3. Lokasi jauh diluar kota

31 Faktor yang dipertimbangkan
1. Market Location 2. Raw material 3. Transportation 4. Power 5. Climate 6. Buruh 7. UU 8. Limbah, dll

32 Metode Penentuan Lokasi
1. Ranking Procedur 2. Analisa Pusat Gravitasi 3. Analisa Transportasi (M. Heuristik, NCR, VAM) 4. dll

33 Metode Perhitungan Jarak
1. Straight line/ Eucledian : digunakan jika jarak berbentuk garis lurus (jarak antar negara) 2. Rectilinear : digunakan jika jalan berbentuk jaring (jarak antar kota)

34 PLANT DESIGN

35 TUJUAN 1. Integrasi resources secara total
2. Jarak material handling yang paling minimal 3. Aliran kerja berlangsung secara lancar 4. Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien 5. Kepuasan kerja dan rasa aman dari pekerja 6. Pengaturan tata letak secara fleksibel

36 KEUNTUNGAN 1. Menaikkan output produksi 2. Mengurangi waktu tunggu
3. Mengurangi proses material handling 4. Penghematan penggunaan areal 5. Pendayagunaan lebih resource 6. Mengurangi inventory in process 7. Proses manufakturing yang lebih singkat 8. dll

37 LANGKAH DALAM TLF 1. Analisis produk 2. Analisis proses
3. Analisis pasar 4. Analisis mesin/equipment 5. Pengembangan alternatif 6. Perancangan tata letak mesin dan departemen

38 TIPE TLF 1. TLF berdasarkan aliran produksi
2. TLF berdasarkan lokasi material tetap 3. TLF berdasarkan kelompok produk 4. TLF berdasarkan fungsi/macam proses 5. TLF berdasar kombinasi empat macam layout

39 Tipe Tata Letak Tipe-tipe tata letak secara umum adalah Product Layout
Process Layout Group Technology Layout dan Layout by Fixed Position. Minggu 1

40 Produk Layout Metode atau cara pengaturan dan penempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan ke dalam suatu departemen tertentu atau khusus. IN OUT Suatu produk dapat dibuat/diproduksi sampai selesai di dalam departemen tersebut. Bahan baku dipindahkan dari stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya di dalam departemen tersebut, dan tidak perlu dipindah-pindahkan ke departemen yang lain. Dalam product layout, mesin-mesin atau alat bantu disusun menurut urutan proses dari suatu produk. Produk-produk bergerak secara terus-menerus dalam suatu garis perakitan. Product layout akan digunakan bila volume produksi cukup tinggi dan variasi produk tidak banyak dan sangat sesuai untuk produksi yang kontinyu. Tujuan dari tata letak ini adalah Untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan di dalam aktivitas produksi, sehingga pada akhirnya terjadi penghematan biaya. Minggu 1

41 Tipe tata letak berdasarkan produk: (Product Layout)
pusat kerja & mesin/peralatan disusun menjadi suatu lini sesuai dengan urutan operasi/proses tertentu untuk menghasilkan suatu jenis produk tertentu. yang bersifat rutin & berulang. Definisi Mesin Frais Mesin frais adalah salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan penyayatan permukaan datar, sisi tegak, miring bahkan pembuatan alur dan roda gigi. Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau milling (cutter) sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin. 41

42 Mesin Frais Mesin Bor Duduk
Minggu 1

43 Mesin Bubut Minggu 1

44 KARAKTERISTIK TATA LETAK PRODUK
Produk : tata letak disusun & disesuaikan untuk memproduksi suatu produk yang bersifat standart & jumlah besar dan pada kecepatan produksi yang stabil Pola aliran bahan : garis lurus (tiap jenis produk memiliki urutan operasi standart) Ketrampilan tenaga kerja : perlu ketrampilan khusus yang mampu melaksanâkan kerja yang bersifat rutin & berulang. Persediaan : persediaan bahan baku & WIP bersifat ‘high turn over’ Penggunaan ruang : efisien, output produk per-unit luas ruang tinggi. Penanganan bahan : aliran bahan dapat diprediksi, sistematis & sering kali otomatis Capital: investasi mesin/peralatan tinggi & memiliki fungsi yang sangat khusus, biaya tetap relatif tinggi, biaya buruh langsung & bahan per-unit rendah Permasalahan : keseimbangan lini WIP adalah Work In Progress 44

45 Product Lay out Keuntungan
Kerugian Layout sesuai dengan urutan proses sehingga umumnya proses berbentuk garis. Pekerjaan dari satu proses secara langsung dikerjakan pada proses berikutnya, sehingga: Ketrampilan operator tidak perlu tinggi. Aktivitas selama proses produksi sedikit. Kerusakan pada satu mesin akan mengakibatkan terhentinya proses produksi. Layout ditentukan oleh produk yang diproses, perubahan disain produk membutuhkan relayout Kecepatan produksi ditentukan oleh mesin yang beroperasi paling lambat Membutuhkan investasi yang tinggi 45

46 Proses Layout Dalam process/functional layout semua operasi dengan sifat yang sama dikelompokkan dalam departemen yang sama pada suatu pabrik/industri. Mesin, peralatan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan jadi satu, misalnya semua mesin bubut dijadikan satu departemen, mesin bor dijadikan satu departemen dan mill dijadikan satu departemen. Dengan kata lain material dipindah menuju departemen- departemen sesuai dengan urutan proses yang dilakukan. Proses layout dilakukan bila volume produksi kecil, dan terutama untuk jenis produk yang tidak standar, biasanya berdasarkan order. Kondisi ini disebut sebagai job shop. Tata letak tipe process layout banyak dijumpai pada sektor industri manufaktur maupun jasa yang mengatur segala fasilitas berdasarkan kelompok-kelompok fungsionalnya yang sejenis. Minggu 1

47 Tipe Tata Letak Berdasarkan Proses (Process Layout)
Tata letak dimana stasiun kerja dikelompokkan menjadi satu kelompok sesuai dengan tipe yang dilaksanakan. 47

48 Karakteristik Tata Letak Proses
Deskripsi Produk mampu membuat atau mengolah berbagai produk yang bervariasi yang membutuhkan operasi-operasi dasar yang bersifat umum, pada volume besar atau kecil dengan tingkat produksi yang bervariasi Pola aliran bahan bervariasi, tiap produk perlu urutan operasi yang bersifat unik Ketrampilan tenaga kerja perlu tenaga kerja trampil, mampu bertugas tanpa pengawasan ketat, mampu menyesuaikan din terhadap variasi tugas yang dihadapi Persediaan : persediaan bahan baku, bahan jadi bersifat ‘low turn over’, harus cukup besar persediaan bahan baku untuk menghadapi permintaan berbagai jenis produk Penggunaan ruang diperlukan ruang penyimpanan yang besar & pemanfaatan beberapa ruang operasi yang rendah 48

49 Karakteristik Tata Letak Proses
Deskripsi Penanganan Bahan tipe & volume penanganan yang diperlukan bervariasi, duplikasi penanganan acapkali terjadi karena terjadinya waktu tunggu yang disebabkan fasilitas operasi berikutnya belum tersedia Capital komponen biaya tetap relatif kecil, biaya buruh & penanganan bahan per-unit besar. Problems jalur antrian yang bervariasi & alokasi pusat kerja (kriteria : minimasi biaya penanganan material) 49

50 Process Layout Keuntungan Kerugian Penggunaan mesin lebih efektif.
Fleksibilitas tenaga kerja dan fasilitas produksi besar dan sanggup berbagai macam jenis dan model produk. Investasi mesin relatif kecil Keragaman tugas membuat tenaga kerja lebih tertantang dan termotivasi Adanya aktivitas supervisi yang lebih baik dan efisien melalui spesialisasi pekerjaan. Aliran proses yang tidak sederhana mengakibatkan ongkos material handling mahal Total waktu produksi lebih panjang Work in process inventory cukup besar Ketrampilan tenaga kerja harus tinggi karena variasi aktivitas produksi tinggi Kesulitan menyeimbangkan kerja dari setiap fasilitas produksi karena penempatan mesin yang berkelompok. 50

51 Tipe Tata Letak Teknologi Kelompok
(Group Technology) Tipe tata letak ini umumnya digunakan pada situasi job shop. Biasanya komponen yang tidak sama dikelompokkan dalam satu kelompok berdasarkan kesamaan bentuk komponen, bukan kesamaan penggunaan akhir. Assembly memiliki arti pemasangan , perakitan Lathe memiliki arti yang sama dengan bubut Stores: Gudang bahan baku Warehouse :Gudang Bahan jadi 51

52 Group Tech Layout Keuntungan Kerugian Utilitas mesin yang rendah
Memungkinkan terjadinya duplikasi mesin Biaya yang tinggi untuk realokasi mesin Membutuhkan disiplin tinggi agar part yang diproses tidak berada pada sel yang salah. 52

53 TIPE TATA LETAK Tipe tata letak tetap (Fixed Layout)
Merupakan tata letak dimana mesin-mesin dikelompokkan dalam satu kelompok yang tidak selalu digunakan dalam urutan yang sama. Fixed Position Layout Digunakan pada proyek - proyek dimana produk tidak dapat dipindah-pindahkan. Contoh : Pada perusahaan pesawat terbang. Pada perusahaan kapal laut. 53

54 Keuntungan Tata letak Tetap
Karena yang berpindah adalah fasilitas-fasilitas produksi, maka perpindahan material dapat dikurangi. Bila pendekatan kelompok kerja digunakan dalam kegiatan produksi, maka kontinyuitas produksi dan tanggung jawab kerja bisa tercapai dengan sebaik-baiknya. Minggu 1

55 Kerugian Tata Letak tetap
Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operator pada saat operasi berlangsung. Adanya duplikasi peralatan kerja yang akhirnya menyebabkan perubahan space area dan tempat untuk barang setengah jadi. Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam penjadwalan produksi. Minggu 1

56 KARAKTERISTIK TATA LETAK POSISI TETAP
Ukuran lot kecil Tenaga kerja dengan keterampilan tinggi dan khusus Mesin yang digunakan bersifat umum Hanya ada satu atau beberapa produk dalam suatu item Biaya pemindahan komponen utama sangat tinggi 56

57 Tata Letak Ditinjau dari bahasan keuntungan dan kerugian tiap tipe tata letak, maka dapat dibuat keputusan kapan tipe tata letak digunakan. Untuk membuat keputusan, digunakan peta Variasi-Quantitas (Peta V-Q). Jika variasi produk kecil dan kuantitasnya besar maka cenderung digunakan product layout, sebaliknya ika variasinya besar dan kuantitasnya kecil gunakan process layout. Dan group technology layout digunakan jika variasi sedang dan kuantitasnya sedang. Fixed location layout digunakan jika variasi rendah dan kuantitas rendah. Minggu 1

58 Perencanaan Aliran Material
Analisis aliran tergantung pada; Bahan atau produk (karakteristik, ukuran lot dan jumlah operasi), Strategi dan peralatan material handling (prinsip pemindahan bahan, satuan yang dipindah dan peralatan yang dibutuhkan), Tata letak dan konfigurasi bangunan (ukuran, bentuk, jumlah lantai, letak pintu, letak dan lebar gang, letak departemen) Minggu 1

59 Keuntungan aliran barang yang baik
Menaikkan efisiensi, produktivitas. Pemanfaatan ruangan pabrik yang lebih efisien. Kegiatan pemindahan yang lebih sederhana. Pemanfaatan peralatan lebih baik, mengurangi waktu menganggur. Mengurangi waktu dalam proses. Mengurangi persediaan dalam proses. Pemanfaatan tenaga kerja lebih efisien. Mengurangi kerusakan produk. Kecelakaan minimal. Mengurangi jarak jalan kaki Mengurangi kemacetan lalu lintas di gang. Sebagai dasar untuk tata letak yang efisien. Lebih mudah untuk supervisi. Pengendalian produksi lebih sederhana. Meminimumkan gerakan balik. Memperlancar aliran produksi. Proses penjadwalan lebih baik. Mengurangi kondisi sibuk. Urutan pekerjaan logis. Tata letak lebih baik. Minggu 1

60 Pola- pola Aliran Beberapa pola aliran umum serta fungsi dan kegunaannya adalah: Pola aliran garis lurus digunakan untuk proses produksi yang pendek dan sederhana. Pola aliran bentuk L. Pola ini hampir sama dengan pola garis lurus, hanya saja pola ini digunakan untuk mengakomodasi jika pola aliran garis lurus tidak bisa digunakan dan biaya bangunan terlalu mahal jika menggunakan pola aliran garis lurus. Pola aliran bentuk U. Pola ini digunakan jika aliran masuk material dan aliran keluarnya produk pada lokasi yang relatif sama. Pola aliran bentuk O. Pola ini digunakan jika keluar masuknya material dan produk pada satu tempat/satu pintu. Kondisi ini memudahkan dalam pengawasan keluar masuknya barang. Pola aliran bentuk S, digunakan jika aliran produksi panjang dan lebih panjang dari ruangan yang ditempati. Karena panjangnya proses, maka aliran di zigzag. Langkah awal dalam merancang faslitas manufaktur adalah menentukan pola aliran secara umum. Pola aliran ini menggambarkan material masuk sampai pada produk jadi Minggu 1

61 Pola – pola Aliran Minggu 1

62 Penggunaan Komputer Dalam Perencanaan Tata Letak
Kenapa Komputer dapat membantu ? Banyaknya diagram hubungan antar ruang yang bervariasi  bentuk tata letaknya akan bervariasi Mempermudah dalam pemilihan alternatif. Macam program Aplikasinya ? ALDEP CORELAP CRAFT Lainnya (RUGR, LAODT, PLANET,LSP) Minggu 1

63 Ongkos Material Handling (OMH)
Salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan dari mobil pengangkut ke gudang bahan mentah, kemudian dipindahkan ke bagian operasi pertama, dan selanjutnya ke tempat operasi yang lain, dan akhirnya menuju gudang barang jadi dan diangkut ke mobil pengangkut. Minggu 1

64 Ongkos Material Handling (OMH)
Sedangkan tujuan dibuatnya perencanaan material handling adalah : a. Meningkatkan kapasitas b. Memperbaiki kondisi kerja c. Memperbaiki pelayanan kepada konsumen d. Meningkatkan kelengkapan dan kegunaan ruangan e. Mengurangi ongkos Total OMH = Ongkos alat angkut per meter gerakan x jarak tempuh pengangkutan Minggu 1

65 Ongkos Material Handling (OMH)
Untuk mencari ongkos per periode waktu tertentu, dapat dihitung dengan menambahkan frekuensi pengangkutan per satuan waktu yang diinginkan. Misalnya untuk menghitung OMH dalam 1 hari kerja adalah: Total OMH = Ongkos alat angkut per meter gerakan x jarak tempuh pengangkutan x frekuensi pengangkutan dalam 1 hari Minggu 1


Download ppt "Perancangan Tata letak Fasilitas"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google