Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuryadi Salim Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen Dosen : Agus Arijanto,SE,MM
MODUL KE-14 Mata Kuliah : Perilaku Konsumen Dosen : Agus Arijanto,SE,MM Perilaku Konsumen sebgai Penembangan Strategi dan Pengaruh e-Commerce Alasan-alasan yang menyatakan bahwa pemahaman Perilaku konsumen (customer Behavior) merupakan dasar pengembangan strategi Strategi pemasaran adalah suatu pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya ( Bennett, 1988 ). Sedangkan Tull dan Kahle ( 1990 ) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran dapat didesain untuk mengaktifkan maupun menstimulasi pengaruh pribadi dan memanfaatkannya dimana pengaruh tersebut segera ada. Tujuan pertama mendiskripsikan cara-cara dimana kepercayaan (Trust), sikap (Attitude) dan Perilaku konsumen dipengaruhi ketika orang lain digunakan sebagai kelompok acuan. Kadang, tindakan individual dipaksakan oleh tekanan konfornitas. Dalam kejadian lain, dampaknya terutama bersifat informasi. Tujuan kedua adalah menjajaki jenis dampak pribadi yang sangat menonjol melalui komunikasi lisan yang diprakarsai atau disuplay oleh orang berpengaruh yang dikenal sebagai pemimpin opini. Sudah sering diperlihatkan bahwa informasi dari sumber ini dapat membentuk atau menghancurkan sebuah kampanye pemasaran. Banyak cara dimana komunikasi lisan, bila dimengerti dengan benar, dapat digunakan secara menguntungkan didalam strategi pemasaran. ‘13 Perilaku Konsumen Agus Arijanto SE. MM 1 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana
2
demografis adalah dimana sasaran pemasaran mendeskripsikan pangsa
Petunjuk pikiran dalam istilah perubahan bisnis global dan kecenderungan demografis adalah dimana sasaran pemasaran mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pendapatan, dan pendidikan. Dimana semua faktor tersebut menjadi acuan dalam melakukan pemasaran dalam perubahan bisnis global. Perilaku Konsumen terhadap e-Commerce Pola dinamika masyarakat Indonesia seakan masih bergerak tak beraturan ditengah keinginan untuk mereformasi semua bidang kehidupannya ketimbang suatu pemikiran yang handal untuk merumuskan suatu kebijakan ataupun pengaturan yang tepat untuk itu. Meskipun masyarakat telah banyak menggunakan produk-produk teknologi informasi dan jasa telekomunikasi dalam kehidupannya, namun bangsa Indonesia secara garis besar masih meraba-raba dalam mencari suatu kebijakan publik dalam membangun suatu infrastruktur yang handal (National Information Infrastructure) dalam menghadapi infrastruktur informasi global (Global Information Infrastructure). Dalam dunia perdagangan keberadaan broker, perantara, makelar dan semacamnya sudah lazim dalam upaya memperlancar arus pertukaran barang dan jasa. Melalui jasa para broker pihak penjual dan pembeli dapat dijembatani. Kalau kita menilik lebih jauh operasi para broker dapat ditarik kesimpulan fungsi utama para broker adalah mempertemukan dua kepentingan yaitu kepentingan penjual dan pembeli yang terkadang, dan kebanyakan , masih terpisahkan oleh dimensi ruang dan waktu serta kesempatan yang ada. Melalui jasa para brokerlah seseorang dapat lebih mudah menjual atau membeli barang atau jasa dibanding harus mencari sendiri di mana penjual atau pembeli berada. E-Commerce Indonesia benar-benar telah ‘13 Perilaku Konsumen Agus Arijanto SE. MM 3 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana
3
sertifikasi keamanan transaksi, dan peraturan hukum
mempromosikan produk lokal kepada konsumen global, mengefisienkan manajemen marketing dan jalur suplainya, disamping meningkatkan transparansi proses bisnis untuk mengembalikan kepercayaan investor asing. Masalah utamanya adalah bagaimana menumbuhkan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan e-commerce di Asia, maupun di Indonesia secara khusus. Untuk itu diperlukan strategi makro untuk menetapkan arah dan kebijakan global untuk pengembangan e-commerce untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, dan juga strategi mikro bagi perusahaan agar segera dapat memanfaatkan modus perdagangan baru untuk mempertahankan eksistensi dan mengembangkan usahanya. Peningkatan peran pemerintah sebagai katalisator pengembangan e-commerce. Di beberapa negara Asia yang telah menerapkan e-commerce, pemerintah adalah penggerak utama yang merangsang berkembangnya e-commerce. Beberapa kiat penting yang dapat diambil oleh pemerintah antara lain: 1. Mengembangkan infrastruktur telekomunikasi yang diperlukan, lembaga sertifikasi keamanan transaksi, dan peraturan hukum 2. Memberdayakan swasta, khsususnya Usaha Kecil dan Menengah sebagai komponen utama pengembangan e-commerce 3. Mengidentifikasikan dan membantu perusahaan-perusahaan yang akan menjadi perintis implementasi e-commerce. Pada gilirannya perusahaan perintis tersebut diharapkan akan menjadi pendorong bagi perusahaan sejenis dan sektor industri lainnya untuk ikut terjun ke e-commerce 4. Menerapkan e-commerce di bidang-bidang penting pemerintahan untuk menjamin transparansi dan terciptanya iklim kompetisi yang sehat Sehingga menimbulkan Suatu Perilaku Yang Menuju Strategi mikro e-commerce Yaitu Diantaranya sebagai berikut: 1. Mulailah dengan meninjau kembali sifat produk yang akan dipasarkan, target konsumen yang disasar dan peran perusahaan dalam rantai pasokan. a. Produk yang dapat didigitalkan seperti perangkat lunak, informasi, asuransi, musik, memiliki peluang yang sangat besar di pasar internet. b. Produk yang tidak dapat didijitalkan dapat memanfaatkan internet dengan mendigitalkan proses bisnis dalam perdagangan, mulai dari penyajian informasi ‘13 Perilaku Konsumen Agus Arijanto SE. MM 5 Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.