Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVera Lesmana Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2
Teori Segitiga Api O2 Heat Fuel
3
Sebab-Sebab Kebakaran
Faktor manusia Kurangnya pengetahuan tentang prinsip dasar pencegahan kebakaran dan peledakan Menempatkan barang yang mudah terbakar tanpa menghiraukan norma-norma pencegahan kebakaran Kurangnya disiplin dan rasa tanggung jawab Adanya unsur kesengajaan Kurangnya pengawasan terhadap kegiatan pekerja Sistem dan prosedur kerja tidak diterapkan dgn baik
4
Sebab-Sebab Kebakaran
Faktor teknis Tenaga listrik, misal arus pendek dapat menimbulkan panas atau bunga api yg apabila bertemu komponen yg lain dpt menimbulkan kebakaran Proses Kimia, misal pada saat pengangkutan bahan-bahan kimia berbahaya, chemical handling tanpa memperhatikan SOP Proses fisik/mekanis yg dpt menimbulkan panas ataupun bunga api
5
Sebab-Sebab Kebakaran
Faktor alam Petir Gunung meletus dll
6
Klasifikasi Kebakaran
Menurut LPC (Loss Prevention Comittee) Kelas A : bahan padat kecuali logam, ex kayu, arang, kertas, tekstil Kelas B : bahan cair, ex bensin, solar, minyak tanah Kelas C : bahan gas, ex gas alam, LPG Kelas D : bahan logam, ex magnesium, aluminium, kalium Kelas E : peralatan listrik yg bertegangan
7
Klasifikasi Kebakaran
Menurut Per-04/MEN/1980 Kelas A : bahan padat kecuali logam Kelas B : bahan cair atau gas yg mudah terbakar Kelas C : instalasi listrik bertegangan Kelas D : bahan logam
8
Klasifikasi Tingkat Potensi Bahaya Kebakaran
Menurut Kepmenaker 186/MEN/1999 : Bahaya Kebakaran Ringan : tempat kerja yg mempunyai jumlah & kemudahan terbakar rendah, dan apabila terjadi kebakaran melepas panas rendah sehingga menjalarnya api jg lambat, ex ruang perkantoran, gedung pendidikan, tempat ibadah
9
Klasifikasi Tingkat Potensi Bahaya Kebakaran
Bahaya Kebakaran Sedang 1 : tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, menimbun bahan tdk lebih dari 2,5 m dan apabila terjadi kebakaran melepas panas sedang sehingga menjalarnya api sedang, ex pabrik roti, pabrik minuman, pabrik pengalengan
10
Klasifikasi Tingkat Potensi Bahaya Kebakaran
Bahaya Kebakaran Sedang 2 : tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, menimbun bahan tdk lebih dari 4 m dan apabila terjadi kebakaran melepas panas sedang sehingga menjalarnya api sedang, ex percetakan, pabrik tembakau, pabrik barang kulit
11
Klasifikasi Tingkat Potensi Bahaya Kebakaran
Bahaya Kebakaran Sedang 3 : tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, apabila terjadi kebakaran melepas panas tinggi sehingga menjalarnya api cepat, ex pabrik barang plastik, pabrik lilin, pabrik ban
12
Klasifikasi Tingkat Potensi Bahaya Kebakaran
Bahaya Kebakaran Tinggi : tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, menyimpan bahan cair, serat atau bahan lainnya dan apabila terjadi kebakaran api cepat membesar dgn melepas panas tinggi sehingga menjalarnya api cepat, ex pabrik cat, pabrik kembang api, pabrik korek api, pemintalan benang atau kain
13
Important!! Aspek Normatif
Merupakan aspek-aspek yang dibutuhkan untuk mencegah bahaya kebakaran yang biasanya berupa hal-hal normal yang harus dipenuhi untuk mencegah kebakaran, seperti: adanya sistem proteksi kebakaran, tersedianya pintu darurat, dsb.
14
Important!! Aspek Administratif
Aspek - aspek yang ada disini berhubungan erat dengan komitmen pihak manajemen perusahaan untuk peduli terhadap pencegahan bahaya kebakaran dalam perusahaan. Seperti penyediaan tenaga ahli khusus pengawas kebakaran dan perlengkapannya.
15
Important!! Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan aspek yang sangat penting, karena aspek ini berkaitan erat dengan cara penggunaan sarana proteksi yang ada dalam perusahaan. Sehingga untuk menggunakannya dengan cara yang benar dan sesuai dengan prosedur, diperlukan pelatihan-pelatihan khusus bagi petugas proteksi kebakaran dalam suatu perusahaan.
16
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
SER (Self Emergency Response) Adalah suatu teknik pemadaman kebakaran dengan cara memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia seperti hydrant, APAR, sprinkler dan lain-lain. Jika sarana dan prasarana ini tidak tersedia atau kurang memadai maka terkadang kebakaran akan sulit ditanggulangi.
17
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
CER (Community Emergency Response) Adalah suatu teknik pemadaman kebakaran dengan cara meminta bantuan kepada masyarakat sekitar dan juga kepada departemen pemadaman kebakaran. Hal ini sering dilakukan karena pada bangunan yang terbakar tidak memiliki sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran yang memadai.
18
Penanggulangan Bahaya Kebakaran
CER (Community Emergency Response) Namun, Community Emergency Response ini terkadang mendapat hambatan seperti keterlambatan, akses masuk yang sempit sehingga truk pemadam kebakaran tidak dapat masuk, dan kurangnya ketersediaan air pada lokasi kebakaran sehingga truk pemadam kebakaran harus bolak-balik ke lokasi kebakaran untuk mengambil air.
19
Teknik Pemadaman Kebakaran
Pendinginan : menghilangkan panas serta mendinginkan permukaan dan bahan yg terbakar dengan semprotan air sampai mencapai suhu di bawah titik nyalanya Penyelimutan : menghilangkan unsur oksigen (udara) dengan menyelimuti bagian yg terbakar dengan busa untuk menghentikan suplai udara
20
Teknik Pemadaman Kebakaran
Memisahkan bahan yg terbakar : menutup aliran yg menuju ke tempat kebakaran atau menghentikan suplai bahan bakar yg dapat terbakar. Memutus rantai rekasi misalnya dengan pemakaian bahan-bahan yg dapat menyerap hidroksit (OH) dari rangkaian reaksi pembakaran. Bahan tersebut dapat dibedakan menjadi : logam alkali (berupa tepung kimia kering), amonia (berupa tepung kimia kering), halogen (gas dan cairan)
21
Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Upaya Pemadaman Kebakaran
Pengaruh angin : pemadaman harus dilakukan searah dengan angin, atau dari sebelah kiri maupun kanan. Jika berlawanan dengan arah angin dapat terhalang asap dan terkena api. Warna asap kebakaran : dengan melihat warna asap kebakaran dapat diperkirakan jenis benda yg terbakar sehingga dapat ditentukan sistem dan alat pemadam yg tepat serta tindakan lain yg diperlukan.
22
Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Upaya Pemadaman Kebakaran
Lokasi kebakaran : apakah di perkampungan dengan letak rumahnya yg saling berdekatan, ataukah di pusat pertokoan, dll. Pada peristiwa kebakaran yg terjadi diperumahan meluasnya kebakaran harus segera di cegah. Bahaya lain yg mungkin terjadi misal faktor keselamatan petugas pemadam kebakaran dan korban, adanya bahan atau barang yang dapat menimbulkan gas beracun.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.