Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSurya Kurnia Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
EPIDEMIOLOGI, LATAR BELAKANG DAN PERKEMBANGAN HIV/AIDS
Oleh : dr. Yuniar Lestari, MKes KP Elektif YL
2
Pengertian dasar HIV/AIDS
(Human Immunodeficiency Virus) INFEKSI Infeksi awal AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) < tahun > Asimptomatik/HIV carrier MENULAR (sumber penularan) MATI KP Elektif YL
3
KP Elektif YL
4
KELOMPOK RISIKO TINGGI
Pria homoseksual Pecandu obat bius iv. Penerima transfusi darah/komponen darah Wanita & pria tuna susila Pria & wanita dengan banyak mitra seksual Mitra seksual dari kelompok diatas KP Elektif YL
5
2. Minta peserta untuk mengulang kembali IO dan stadium HIV 1 – 4 tanpa melihat Power point
5 KP Elektif YL 5
6
AIDS Diperkirakan berasal dari Afrika tengah (1950an)
Pertama kasus diungkap tahun 1981 di Los Angeles Menyebar ke Karibia, Amerika Serikat, Eropa, dst. Pandemi pertama setelah influenza pada paruh kedua abad ke 20 Disebabkan retrovirus, human lymphotropic virus type III, dikenal sebagai human immunodeficiency virus (HIV). KP Elektif YL
7
Penyebaran HIV menjadi perhatian khusus di negara-negara
dengan populasi besar dan miskin. Afrika Sub-Sahara Merupakan 10% populasi dunia 60% (25,8 juta) terkena AIDS India 10 juta orang hidup dengan AIDS Rentan penyebaran l Penyediaan pengobatan antiretroviral gratis. KP Elektif YL
8
Dan pada tahun 2002 sudah 3,1 juta orang meninggal karena AIDS.
Sedangkan catatan UNAIDS memperkirakan jumlah ODHA telah mencapai 40 juta jiwa di seluruh dunia dan 70% nya berada di Afrika. Dan pada tahun 2002 sudah 3,1 juta orang meninggal karena AIDS. KP Elektif YL
9
HIV masuk ke Indonesia didapati pada seorang turis asal Belanda, Edward Hop, 44, yang meninggal di Bali. Kasus berikutnya mengenai petugas kesehatan yang menginjeksi ARV pada penderita HIV/AIDS (2003) Hingga akhir 1987 ada 6 orang yang teridentifikasi HIV+ dan dua diantaranya adalah penderita AIDS. Dan sampai akhir 2001 di Indonesia, dari 671 pengidap AIDS, 280 diantaranya meninggal dunia. KP Elektif YL
10
ORANG KP Elektif YL
11
Epidemi infeksi HIV Ada dua pola epidemi:
1. Epidemi infeksi HIV pada orang sehat. 2. Epidemi AIDS dari infeksi HIV. ( kurang lebih 6% / tahun ) KP Elektif YL
12
Di Indonesia, sejak tahun 1999 telah terjadi peningkatan jumlah ODHA pada kelompok orang berperilaku risiko tinggi tertular HIV yaitu : para penjaja seks komersial dan penyalah-guna NAPZA suntikan (DKI Jakarta, Riau, Bali, Jawa Barat dan Jawa Timur) KP Elektif YL
13
Perkembangan Prevalensi HIV (STBP 2007 & 2011)
TBP adalah Catatan: Angka 2007 dan 2011 dibandingkan dari kota yang sama KP Elektif YL
14
Kasus AIDS menurut Kelompok Umur, 2009
Umur (th) % < 1 0,02 1-4 1,14 5-14 0,58 15-19 3,05 20-29 49,07 30-39 30,14 40-49 8,82 50-59 2,49 > 60 0,51 KP Elektif YL
15
Hasil Temuan STBP 2011 Masih tingginya prevalensi HIV pada kelompok risiko tinggi tertular HIV. Prevalensi HIV tertinggi pada penasun Diikuti oleh Waria, Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL), Lelaki Seks Lelaki (LSL), Napi, Wanita pekerja seks tidak langsung (WPSTL), Pria berisiko tinggi (risti). KP Elektif YL
16
TEMPAT KP Elektif YL
17
Beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Bali, Jawa Barat dan Jawa Timur tergolong sebagai daerah dengan tingkat epidemi terkonsentrasi (concentrated level of epidemic) yang tinggi. Tanah Papua sudah memasuki tingkat epidemi meluas (generalized epidemic). KP Elektif YL
18
SEPULUH PROVINSI DENGAN JUMLAH KUMULATIF KASUS AIDS TERBANYAK TAHUN 1987-2011
KP Elektif YL
19
Peta Epidemi HIV di Indonesia Estimasi jumlah ODHA 2009: 186.257 orang
Indonesia umumnya: Epidemi terkonsentrasi. Tanah Papua: Generalized epidemic. Prevalensi HIV di Indonesia 0,2%, sementara Tanah Papua 2,4%. Estimasi Prev. HIV pada Pend Dewasa, 2009 Estimasi Jumlah ODHA 2009 Sumber data: Estimasi Populasi Dewasa Rawan Terinfeksi HIV 2009, Kemkes RI Pemetaan dilakukan oleh KPAN, 2010 Catatan: Pemetaan dilakukan untuk 33 provinsi dan 440 kabupaten/kota KP Elektif YL
20
WAKTU KP Elektif YL
21
KP Elektif YL
22
Anti Retro Viral Dari Laporan Situasi Perkembangan HIV & AIDS di Indonesia sampai dengan September 2011 tercatat jumlah ODHA yang mendapatkan terapi ARV sebanyak dari 33 provinsi dan 300 kab/kota, dengan rasio laki-laki dan perempuan 3 : 1, persentase tertinggi pada kelompok usia tahun. KP Elektif YL
23
Surveilans Terpadu- Biologis Perilaku ( STBP ) , 2007
KP Elektif YL
24
WPSL - WPSTL Berdasarkan pada propinsinya, antara 6%-16% WPS Langsung dan 2%-9% WPS Tidak Langsung telah terinfeksi HIV. Sebagian besar WPS terinfeksi pada saat enam bulan pertama menjajakan seks . Prevalensi infeksi menular seksual (IMS) sangat tinggi KP Elektif YL
25
Frekuensi kerusakan kondom dilaporkan sangat tinggi.
Pemakaian kondom secara konsisten pada seks komersial tahun 2007 sangat rendah dan tidak memperlihatkan adanya peningkatan selama periode Terlalu sedikit WPS yang mengetahui bahwa kondom dapat melindunginya dari penularan HIV Frekuensi kerusakan kondom dilaporkan sangat tinggi. KP Elektif YL
26
Pria Berisiko HIV telah terdeteksi pada pria berisiko tinggi di luar wilayah Papua. Hanya sedikit dari mereka yang menggunakan layanan kesehatan untuk pengobatan IMS. Supir truk dan anak buah kapal adalah kelompok paling berisiko tertular HIV dan IMS dari hubungan seks dengan WPS. Mereka yang berasal dari Papua lebih banyak kontak dengan WPS dibandingkan yang dari propinsi lain. KP Elektif YL
27
Sebagian besar tidak tahu bahwa kondom dapat mengurangi penularan HIV.
Penggunaan kondom konsisten pada pria berisiko sangat rendah, baik dengan WPS maupun pasangan seks kasual Sebagian besar tidak tahu bahwa kondom dapat mengurangi penularan HIV. Masih sedikit kelompok pria berisiko yang dites HIV. Hanya sedikit kelompok pria berisiko yang menggunakan napza suntik. KP Elektif YL
28
Penasun Penasun di empat kota telah terinfeksi HIV sbesar 43%-56% .
Program layanan jarum suntik steril (LJSS) telah mencapai cakupan yang tinggi di beberapa kota Meskipun demikian, jumlah jarum yang didistribusikan belum mencukupi. Penasun yang terjangkau oleh program terapi rumatan metadon (PTRM) saat ini cukup besar, tetapi banyak yang terjangkau oleh program tersebut juga tetap menyuntik. KP Elektif YL
29
Hubungan seks tanpa kondom adalah hal yang biasa pada Penasun.
Prevalensi IMS pada Penasun rendah dibandingkan dengan pria berisiko tinggi lain di Indonesia. Pengetahuan tentang status HIV tampaknya tidak mempengaruhi perilaku Penasun. Penasun melakukan seks dengan banyak pasangan termasuk pasangan tetap, pasangan tidak tetap dan WPS. Hubungan seks tanpa kondom adalah hal yang biasa pada Penasun. KP Elektif YL
30
LSL Angka IMS sangat tinggi pada LSL di Jakarta, Bandung dan Surabaya, terutama pada yang aktif dalam seks komersial. LSL cenderung memiliki banyak pasangan seks, baik laki-laki maupun perempuan, dan banyak di antara mereka juga membeli dan menjual seks. Pemakaian kondom konsisten tetap rendah. Tingkat pengetahuan tentang cara pencegahan penularan HIV dan IMS lain secara seksual keseluruhannya rendah. KP Elektif YL
31
Cukup banyak LSL yang menggunakan layanan pengobatan IMS dan layanan konseling dan tes HIV.
Hanya sebagian kecil LSL yang pakai napza, yang menggunakan Napza suntik. KP Elektif YL
32
Waria Angka prevalensi HIV dan infeksi menular seksual (IMS) pada Waria sangat tinggi Sub epidemi HIV pada Waria kelihatannya semakin luas. Mayoritas Waria menjual seks kepada pelanggan Pria. Pemakaian kondom konsisten selama seks anal tidak memadai. Pengetahuan mengenai HIV/IMS dangkal. Konsumsi alkohol pada Waria cukup tinggi, Tetapi konsumsi napza berada pada tingkat sedang hingga rendah. KP Elektif YL
33
Kondisi September 2013 Data terbaru dari Kemenkes jumlah penderita AIDS sampai bulan September 2013, bahwa persentase infeksi HIV/AIDS di laporkan : kelompok umur tahun (73%) kelompok umur 20-24 tahun (15,1%), kelompok umur 15-19 tahun (3,4%). Rasio HIV antara laki-laki dan perempuan adalah 1:1 KP Elektif YL
34
penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (10,4%),
Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (49,8%), penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (10,4%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (9,7%). Secara kumulatif Persentase AIDS tertinggi pada kelompok umur tahun (34,5%) kelompok umur tahun (28,7%), diikuti dengan kelompok umur tahun (10,6%) KP Elektif YL
35
Program Penanggulangan
Program penanggulangan AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar, yang semuanya menuju pada paradigma Zero new infection, Zero AIDS-related death Zero Discrimination KP Elektif YL
36
Empat pilar penanggulangan HIV-AIDS :
Pencegahan (prevention); pencegahan penularan HIV melalui transmisi seksual dan alat suntik pencegahan di lembaga pemasyarakatan dan rutan pencegahan HIV dari ibu ke bayi (Prevention Mother to Child Transmission, PMTCT), pencegahan di kalangan pelanggan penjaja seks, dan lain-lain. KP Elektif YL
37
2. Perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP);
meliputi penguatan dan pengembangan layanan kesehatan, pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik, pengobatan antiretroviral dan dukungan serta pendidikan dan pelatihan bagi ODHA. KP Elektif YL
38
3. Mitigasi dampak berupa dukungan psikososio-ekonomi.
4. Penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment) yang meliputi program peningkatan lingkungan yang kondusif KP Elektif YL
39
Tindakan memerangi HIV
WHO, pada 1988 menetapkan 1 Desember sebagai World AIDS Day (Hari AIDS Sedunia) Pada April 1991, dicetuskan RED RIBBON (PITA MERAH) sebagai simbol internasional atas AIDS Awareness. Pita Merah dipakai pertama kali secara besar-besaran pada tahun 1992, saat konser musik mengenang Freddy Mercury, personil Queen, yang meninggal juga akibat menderita AIDS. KP Elektif YL
40
PBB mendirikan badan khusus yang menangani masalah HIV/AIDS di seluruh dunia yang bernama UNAIDS.
Setiap pertengahan bulan Mei, masyarakat internasional memiliki kegiatan yang disebut International AIDS Candle Light Memorial (Malam Renungan AIDS). Kegiatan ini sebagai media untuk menyampaikan pengetahuan tentang HIV / AIDS, KP Elektif YL
41
Strategi Pencegahan Disesuaikan dengan masalah kesehatan yang ada
Sasaran dapat pada individu atau organisasi masyarakat Melalui usaha tradisional atau pelayanan kesehatan yang ada KP Elektif YL
42
TERIMA KASIH KP Elektif YL
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.