Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Qing Ming Jie & Zhongyuan Jie Pertemuan 10

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Qing Ming Jie & Zhongyuan Jie Pertemuan 10"— Transcript presentasi:

1

2 Qing Ming Jie & Zhongyuan Jie Pertemuan 10
Matakuliah : E1112/ Mitos, Legenda dan Tradisi China Tahun : 2007 Qing Ming Jie & Zhongyuan Jie Pertemuan 10 Bina Nusantara

3 Qing Ming Jie (清明节)(Ceng Beng)
Festival ini juga diketahui dengan sejumlah nama lain: • Hari Semua Arwah (All Soul day) • Festival Ziarah Kuburan • Hari Menyapu Kuburan (Hari Pembersihan Pusara) dan Festival Bersih Terang (Clear and Bright Festival) adalah yang paling umum diterjemahan dalam mengartikan 'Qīngmíng 清明'. Tàqīng 踏青, "menginjak tumbuhan hijau" dan juga ditujukan kepada orang-orang untuk berangkat ke kuburan. Festival ini merupakan hari libur umum di RRC sama halnya juga di Hong Kong, Macau dan Taiwan. Bina Nusantara

4 Asal Usul & Arti Qingming Jie
Festival Qīngmíng 清明 sendiri diciptakan oleh Kaisar Xuanzong (唐玄宗) pada tahun 732 (Dinasti Tang). Dengan alasan orang Tiongkok kuno mengadakan upacara pemujaan nenek moyang dengan cara terlalu mahal dan rumit. Dalam usaha untuk menurunkan biaya tersebut, Kaisar Xuanzong) mengumumkan penghormatan tersebut cukup dilakukan dengan mengunjungi kuburan nenek moyang pada hari Qīngmíng. Festival Qingming atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Ceng Beng (bahasa Hokkien) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khonghucu. Bina Nusantara

5 Membersihkan Pusara/Kuburan
Bagi masyarakat Tionghoa, hari ini merupakan suatu hari untuk mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan nenek moyang, menyapu pusara dan bersembahyang dengan makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang dan berbagai asesoris, sebagai persembahan kepada nenek moyang. Menyapu pusara (bong) dengan daun willow (柳) untuk mengusir roh jahat Bina Nusantara

6 Reuni kelurga & Makan bersama
Selain berziarah & membersihkan makam, juga waktunya reuni “keluarga”. Biasanya dirayakan dengan makan bersama dengan masakan yang sudah dimasak beberap hari sebelumnya, karena pada saat hari Ceng Beng, rumah-rumah harus bebas dari api. Bina Nusantara

7 Mengirim sesajian untuk Para Leluhur
Kepercayaan : Kehidupan setelah kematian sama dengan ketika hidup, jadi masih memerlukan materi. Hari Raya Qing Ming adalah salah satu kesempatan untuk mengirim “kebutuhan” para leluhur dengan membakar tiruannya yang terbuat dari kertas, termasuk uang-uangan. Tetapi sebelumnya harus mengirim ke Dewa Tanah/Bumi yang menguasai makam. Bina Nusantara

8 Festival Makanan Dingin - Hanshijie (寒食节)
Hari Hanshijie 寒食节, sehari sebelum Qīngmíng 清明, diciptakan oleh Chong'er (重耳), Bangsawan Wen dari negara Jin (晋) pada masa Periode Musim Semi dan Musim Gugur (Chunqiu 春秋), manakala ia secara tidak sengaja membunuh bawahan dan teman baiknya, Jie Zhitui 介之推 (atau Jie Zitui) dan ibunya dalam suatu pembakaran hutan dengan harapan akan membuat Jie Zhitui kembali kepadanya. Pada hari Hanshijie 寒食节, orang tidak diijinkan menggunakan api untuk memanaskan makanan, yang kemudian dijuluki Festival Makanan Dingin. 300 tahun kemudian, perayaan Hanshijie dikombinasikan dengan Festival Qīngmíng Bina Nusantara

9 Kebiasaan-kebiasaan merayakan Qing Ming Jie
Pada waktu Qīngmíng 清明, orang melakukan tamasya keluarga. Petani mulai membajak sawah pada musim semi. Memainkan layang-layang (dalam berbagai bentuk binatang, atau karakter dari Opera Tiongkok). (cerita Panglima Xiang Yu pada perang negara Chu & Han) Bina Nusantara

10 Zhong Yuan Jie (中元节) Disebut juga : Ghost Month (鬼月)
Hungry Ghost Festivals Perayaan Hantu-hantu Lapar Indonesia : Cioko Budhist : Ullambana 盂兰盆 Yúlánpén) Bulan 7 dalam penanggalan Tionghoa juga dikenal sebagai bulan hantu dimana ada kepercayaan bahwa dalam kurun waktu satu bulan ini, pintu alam baka terbuka dan hantu-hantu di dalamnya dapat bersuka ria berpesiar ke alam manusia. Puncak perayaan ritual tgl 15 bulan 7 Imlek Bina Nusantara

11 Budhist : Ullambana ( 盂兰盆 Yúlánpén )
Behubungan dengan cerita Ibu Mu Lian yang vegetarian merasa sangat berdosa karena tanpa sepengetahuannya telah memakan sup daging untuk obat sakitnya, untuk itu di masuk neraka yang paling dalam. Mu Lian (目连 )berusaha menebus & membebaskannya, tetapi makanan persembahan untuk ibunya dimakan hantu-hantu lapar. Berdasarkan petunjuk Buddha, Mu Lian mengirim persembahannya pada tgl 15 bulan 7 Imlek Bina Nusantara

12 Perjalanan di Alam Baka menurut Taoisme
Minggu ke-1 : Sampai gerbang akhirat, kalau tidak punya uang untuk menyuap setan, akan diikat dan dicambuk. Minggu ke-2 : Menimbang berat dosa Minggu ke-3 : Tiba di Lembah Ajing Ganas, kalau orang tersebut jahat semasa hidupnya, akan di terkam dan dicabik-cabik tubuhnya sampai darah mengalir ke sungai. Bina Nusantara

13 Minggu ke-4 Mengintip perbuatannya selama hidupnya melalui cermin Jasa, dan melihat hukuman yang menantinya. Minggu ke-5 Dipaksa melihat kesedihan orang-orang yang dicintai yang ditinggalnya mati. Minggu ke-6 Berjalan melewati jembatan setinggi kaki dan selebar 1,3 inchi menyeberangi sungai yang penuh ular. Bina Nusantara

14 Minggu ke-7 : Berhadapan dengan pilihan dari roda reinkarnasi, dimana akan menjadi kehidupan berikutnya sesuai dengan perbuatannya pada kehidupan sebelumnya. Pilihannya : manusia atau berbagai macam binatang, burung, ikan atau serangga Sebelum lahir kembali, terlebih dulu minum teh Nenek Meng (孟婆) untuk menghapus memori ingatannya. Bina Nusantara

15 Hantu Kelaparan Hantu kelaparan adalah roh-roh penasaran yang belum bisa beristirahat dengan tenang akibat : mati dalam perang, kecelakaan, pembunuhan, dll ditambah lagi tidak ada keluarga yang mendoakan. Supaya tidak mengganggu, selama bulan ini , masyarakat Tionghoa membuatkan mereka altar persembahan yang berisi hio, makanan & uang2an di berbagai tempat umum Bina Nusantara

16 Pesta & Pertunjukan untuk Para Hantu Kelaparan
Jenis makanan dan pertunjukkannya semakin berkembang mengikuti perkembangan jaman. Bina Nusantara

17 Sembahyang Rebutan Terlepas dari semua mitologi religius hikmah dari perayaan ini sebenarnya adalah penghormatan kepada leluhur dan penjamuan fakir miskin Ini ditandai dengan tradisi sembahyang rebutan, yang membagi-bagikan makanan sembahyangan kepada para fakir miskin setelah penghormatan selesai. Bina Nusantara


Download ppt "Qing Ming Jie & Zhongyuan Jie Pertemuan 10"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google