Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Location based routing di ad hoc network

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Location based routing di ad hoc network"— Transcript presentasi:

1 Location based routing di ad hoc network
Pertemuan ke-11

2 Routing in ad hoc network
Routing protocols in communication networks obtain route information between pairs of nodes wishing to communicate. Proactive protocols: the protocol maintains routing tables at each node that is updated as changes in the network topology are detected. Reactive protocols: routes are constructed on demand. No global routing table is maintained. – Ad hoc on demand distance vector routing (AODV) – Dynamic source routing (DSR) However, both depend on flooding for route discovery.

3 Geographical routing Geographical routing uses a node’s location to discover path to that route. Assumptions: – Nodes know their geographical location – Nodes know their 1-hop neighbors – Routing destinations are specified geographically (alocation, or a geographical region) – The connectivity graph is modeled as a unit disk graph.

4 Geographical routing (2)
The information that the source node has – The location of the destination node; – The location of itself and its 1-hop neighbors. Geographical forwarding: send the packet to the 1-hop neighbor that makes most progress towards the destination. – No flooding is involved. Many ways to measure “progress”. – The one closest to the destination in Euclidean distance. – The one with smallest angle towards the destination: “compass routing”. Etc.

5 Geographical routing may get stuck

6 How to get around local minima?
Use a planar subgraph: a straight line graph with no crossing edges. It subdivides the plane (bidang/sector) into connected regions called faces.

7 Face Routing Keep left hand on the wall, walk until hit the straight line connecting source to destination. Then switch to the next face.

8 Face Routing (2)

9 Face Routing (3)

10 Face Routing (4)

11 Face Routing (5)

12 Face Routing (6)

13 Face Routing (7)

14 Face Routing Properties
All necessary information is stored in the message – Source and destination positions – The node when it enters the perimeter mode. – The first edge on the current face. Completely local: – Knowledge about direct neighbors’ positions is sufficient – Faces are implicit. Only local neighbor ordering around each node is needed

15 What if the destination is disconnected?
The perimeter routing will get back to where it enters the perimeter mode. Failed – no way to the destination. Guaranteed delivery of a message if there is a path.

16 Wireless sensor network

17 Wireless Sensor Network (1)
“A wireless sensor network (WSN) is a wireless network consisting of spatially distributed autonomous devices using sensors to cooperatively monitor physical or environmental conditions, such as temperature, sound, vibration, pressure, motion or pollutants, at different locations.”

18 Wireless Sensor Network (2)
Sebuah jaringan yang menghubungkan perangkat-perangkat seperti sensor node, router dan sink node. Perangkat ini terhubung secara ad-hoc dan mendukung komunikasi multi-hop. Istilah ad-hoc merujuk pada kemampuan perangkat untuk berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa memerlukan infrastruktur jaringan seperti router atau akses point. Sedangkan multi-hop yaitu istilah yang merujuk pada komunikasi beberapa perangkat yang melibatkan perangkat antara (intermediate), multi-hop melibatkan perangkat antara seperti router untuk meneruskan sebuah paket dari satu node ke node lain dalam jaringan.

19 Wireless Sensor Network (3)
Wireless Sensor Network (WSN) adalah kelas baru dalam jaringan komputer yang terdiri dari beberapa sensor nodes yang saling berkomunikasi dan bekerja sama untuk mengumpulkan data-data dari lingkungan sekitar, misalnya suhu, tekanan udara, kelembapan udara dan beberapa parameter lingkungan lainnya.

20 Wireless Sensor Network (4)
Sebuah sensor node memiliki dua komponen, yaitu mote dan sensor. Sensor selalu melekat pada mote. Mote bertanggung jawab untuk penyimpanan, komputasi dan komunikasi. Sensor bertanggung jawab untuk penginderaan fenomena fisik seperti suhu, cahaya, suara, getaran, dan lain sebagainya. Sensor node mengumpulkan data dan dapat melakukan pengolahan di jaringan pada data yang dikumpulkan di intermediate node sebelum meneruskan ke pusat pengumpulan (sink atau base station) untuk analisis atau pengolahan lebih lanjut.

21 Formed by hundreds or thousands of motes that communicate with each other and pass data along from one to another Research done in this area focus mostly on energy aware computing and distributed computing

22 Mote (1) A very low cost low power computer
Monitors one or more sensors A Radio Link to the outside world Are the building blocks of Wireless Sensor Networks (WSN)

23 Mote (2)

24 Mote (3) Fungsi dan kemampuan mote berbede-beda:
Sensor node: yaitu node yang berfungsi untuk membaca data lingkungan atau objek yang dipantau, node ini dilengkapi dengan satu atau beberapa perangkat sensor. Node ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Pertama, Node dengan kemampuan standar dan kedua yaitu Node yang telah dilengkapi fasilitas yang lebih kaya seperti CCD camera, wireless LAN, logger, Webserver, dsb. Router: yaitu node yang berfungsi untuk meneruskan paket data dari sebuah node ke node lain. Node ini berguna untuk keperluan komunikasi multi-hop. Dalam aplikasi nyata, kita dapat memprogram sebuah Sensor Node bertindak sebagai router. Sink Node: yaitu node yang berfungsi untuk mengumpulkan data penginderaan dari Sensor Node, kemudian meneruskannya ke perangkat atau sistem lain, seperti ke database server untuk penyimpanan. Sink juga berfungsi sebagai penyebar paket dari perangkat atau sistem lain ke WSN, misalnya untuk keperluan pemrograman atau konfigurasi ulang sensor node secara remote

25 Mote (4)

26 arsitektur dasar WSN WSN terdiri dari tiga Sensor Node dan sebuah Sink yang terhubung dan berkomunikasi melalui gelombang radio. Sensor Node 2 dan Sensor Node 3 dapat berkomunikasi secara langsung (ad-hoc). Sementara jika ingin berkomunikasi dengan Sink, keduanya dapat mengirim paket datanya melalui Sensor Node 1, Sensor Node 1 yang akan meneruskan paket tersebut ke Sink Node. Sensor Node 1 sekaligus bertindak sebagai perantara (router) untuk menyediakan komunikasi multi-hop. Sebuah aplikasi WSN seringkali melibatkan banyak node (ratusan hingga ribuan).

27 Arsitektur WSN secara umum

28 Sebuah landscape WSN

29 Karakteristik Wireless sensor network
Daya / power yang dapat disimpan atau dipanen sangat terbatas Kemampuan menahan kondisi lingkungan yang keras. Device yang digunakan kemungkinan diletakkan di daerah yang mungkin saja bersuhu ekstrim atau di daerah daerah berbahaya Mobilitas dari node dan topologi jaringan yang dinamis. Device yang digunakan bisa saja lokasinya berpindah – pindah, misalkan sensor yang diletakkan pada armada truck pengiriman barang Adanya kemungkinan kegagalan komunikasi ataupun kesalahan operasi Heterogenitas dari node, baik dari segi hardware (ukuran sensor, device yang digunakan, dan lain-lain) maupun software. Jumlah node dalam wireless sensor network bisa diperbanyak, yang membatasi jumlahnya adalah bandwidth dari gateway

30 Ilustrasi scenario penggunaan WSN

31 Perangkat lunak pada mote
Sistem operasi WSN yang banyak digunakan saat ini TinyOS Contiki Nano-RK LiteOS RTOS Operating sistem yang digunakan pada node sensor network tidak terlalu komplek jika dibandingkan dengan Operating sistem pada umumnya. OS ini lebih mirip dengan embeded sistem karena dua alasan. Pertama, WSN diterapkan dengan fungsi – fungsi yang khusus. Kedua, WSN memerlukan desain yang murah dan menggunakan energi kecil, sehingga hal ini mendorong node – node tersebut harus menggunakan mikrokontroler daya rendah. Mikrokontroler tidak akan menjalankan mekanisme – mekanisme yang tidak terlalu penting, misalnya virtual memory, karena hal itu terlalu sulit dijalankan.

32 Hardware Salah satu tantangan dalam bidang WSN adalah pembuatan sensor node yang hemat energi dan sekecil mungkin. Sensor node diibaratkan seperti komputer kecil, dengan kemampuan dasar seperti  bagian tampilan dan komponen-komponen lain yang ada di dalamnya.

33 Komponen WSN Transceiver, Berfungsi untuk menerima / mengirim data dengan menggunakan protokol IEEE kepada  device lain seperti concentrator, modem Wifi, dan modem RF. Mikrokontroler, Berfungsi untuk melakukan fungsi perhitungan, mengontrol dan memproses device-device yang terhubung dengan mikrokontroler. Power Source, Berfungsi sebagai sumber energi bagi sistem WSN secara keseluruhan. External Memory, Berfungsi sebagai tambahan memory bagi sistem WSN, pada dasarnya sebuah unit mikrokontroler memiliki unit memory sendiri. Sensor, Berfungsi untuk men-sensing besaran-besaran fisis yang hendak diukur. Sensor adalah suatu alat yang mampu untuk mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lain, dalam hal ini adalah mengubah dari energi besaran yang diukur menjadi energi listrik yang kemudian diubah oleh ADC menjadi deretan pulsa terkuantisasi yang kemudian bisa dibaca oleh mikrokontroler.

34 Penerapan WSN Monitoring Area Monitoring keadaan lingkungan / alam
Agriculture/ Peratanian Smart Home Wearable Healthcare Devices Driverless Vehicles / Automobiles

35 Monitoring Area Monitoring area merupakan penerapan yang paling umum dari WSN. Pada monitoring area, WSN ditempatkan pada suatu daerah dimana terdapat fenomena yang akan dimonitor. Militer menggunakan ini untuk mendeteksi adanya serangan atau penyusup, sedangkan penggunaan sipil misalnya untuk memagari pipa – pipa gas atau oil.

36 Monitoring keadaan lingkungan / alam

37 Agriculture/ Pertanian

38 Smart Home Sensor-sensor pada WSN mampu mengukur berbagai macam data lingkungan, misalnya suhu, tingkat tinggi/rendah suara, intensitas cahaya, dan lain sebagainya, sehingga device atau manusia dapat mengambil keputusan berdasarkan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitar rumah. Sebagai contoh : perubahan suhu udara di luar ruangan dapat kita ketahui dengan perubahan warna lampu di dalam ruangan. Contoh lainnya adalah produk Tado dapat mengatur sistem pemanas ruangan berdasarkan keberadaan orang di dalam ruangan tersebut, atau berdasarkan cuaca.

39 Wearable Healthcare Devices
Perkembangan kesehatan tubuh kita dapat dimonitor dengan menggunakan sensor yang dibenamkan dalam pakaian, misal: smart sensing oleh Citizen sciences, atau dalam device yang dapat dipakai, misal: iHealth, PULSE atau gelang.

40 Driverless Vehicles / Automobiles
Sensor-sensor yang terpasang pada beberapa bagian suatu mobil memberikan informasi yang berguna bagi pusat pemrosesan data di mobil tersebut untuk mencegah terjadinya tabrakan. Selain itu, dengan bantuan data dari hasil pemrosesan gambar dari kamera yang terpasang di mobil atau bantuan data dari GPS membuat mobil bisa berjalan atau parkir ke tempat tujuannya secara otomatis. Beberapa perusahaan otomotif seperti BMW, Chevrolet dan Audi telah mengaplikasikan teknologi ini kedalam mobil andalannya.


Download ppt "Location based routing di ad hoc network"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google