Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Inflasi & Pengangguran
2
Pengantar Sebuah perhatian utama dari mikro ekonomi adalah memahami cara mengapa harga relatif berubah, misalnya, komputer menjadi lebih murah dari waktu ke waktu dan layanan gigi lebih mahal? Dalam makroekonomi, kita fokus tidak dengan perubahan harga relatif, tetapi dengan perubahan tingkat harga keseluruhan barang dan jasa
3
Inflasi Sebuah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus Komponen inflasi: Kenaikan harga Bersifat umum Terus menerus
4
Komponen Inflasi Kenaikan harga Bersifat umum Terus menerus
Harga suatu komoditas yang lebih tinggi dibanding harga periode sebelumnya Periode mingguan,bulanan,triwulan,tahunan,musiman Bersifat umum Hampir harga semua komoditas naik secara umum Terus menerus Minimal waktu perhitungan adalah bulanan untuk melihat kenaikan harga bersifat umum dan terus menerus atau tidak
5
Deflasi Penurunan tingkat harga secara keseluruhan.
6
Inflasi & Keseimbangan Ekonomi
AD E B C A AS P0 P1 P Y Y0
7
Titik A inflasi disertai penurunan output (resesi)
Titik B inflasi disertai kemandekan output (pertumbuhan ekonomi 0%); stagflasi Titik C Inflasi disertai pertumbuhan ekonomi. Terjadi saat ekonomi membaik (ekspansi)
8
Faktor Penyebab Gejala Inflasi
Inflasi tekanan permintaan (demand pull inflation) Terjadi karena dominannya tekanan AD (Aggregate Demand) Inflasi dorongan biaya (cost pull inflation) Terjadi karena kenaikan biaya produksi Kombinasi keduanya
9
Demand Pull Inflation AD0 AS P0 P1 P Y Y0 AD1 Y1
10
Cost Push Inflation AD AS0 P0 P1 P Y Y0 Y1 AS1
11
Stagflation AD0 AS0 P0 P1 P Y Y0 AD1 AS1
12
Social cost Menurunnya tingkat kesra Memburuknya distribusi pendapatan
Terganggunya stabilitas ekonomi 1 juta = 1 HP, jika inflasi 1 jt = 0,8 HP Kenaikan harga barang yang tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan (I > Kenaikan Y) Konsumen numpuk barang u antisipasi yad, produsen nahan barang supaya dapat untung lebih
13
Kenapa Inflasi dan Deflasi adalah Masalah
Inflasi atau deflasi yang rendah, stabil dan dapat diantisipasi tidak menjadi masalah, tapi sebuah inflasi atau periode deflasi yang tidak terduga membawa masalah besar dan biaya. Inflasi atau deflasi tak terduga : ■ Mendistribusikan kembali pendapatan ■ Mendistribusikan kembali kekayaan ■ Menurunkan GDP riil dan lapangan kerja ■ Pengalihan Sumber daya dari produksi
14
Consumer Price Index (CPI)
Ukuran rata-rata dari harga yang dibayar oleh konsumen perkotaan untuk setiap keranjang tetap/fixed basket barang dan jasa konsumen
15
Measuring the Inflation Rate
16
Cara Perhitungan CPI dan Tingkat Inflasi
17
Hiperinflasi Hiperinflasi adalah menarik sebagian karena perubahan dalam jumlah uang beredar dan tingkat harga yang begitu besar. Memang, hiperinflasi secara umum didefinisikan sebagai inflasi yang melebihi 50 persen per bulan. Ini berarti bahwa tingkat harga meningkat lebih dari seratus kali lipat selama setahun.
19
PENGGANGURAN
20
Definisi Kaum Pekerja/employed: Kategori ini termasuk orang-orang yang bekerja sebagai karyawan dibayar, bekerja dalam bisnis mereka sendiri, atau bekerja sebagai pekerja tidak dibayar dalam bisnis anggota keluarga. Baik pekerja penuh waktu dan paruh waktu dihitung.
21
Definisi Menganggur: Kategori ini termasuk orang-orang yang tidak bekerja, ketika pekerjaan tersedia, dan telah mencoba untuk mencari pekerjaan selama empat minggu sebelumnya. Hal ini juga termasuk mereka yang menunggu untuk dipanggil kembali ke pekerjaan yang mereka telah diberhentikan. • Tidak dalam angkatan kerja: Kategori ini termasuk orang-orang yang tidak tercakup dari dua kategori pertama, seperti penuh waktu mahasiswa, ibu rumah tangga, atau pensiunan.
23
Usia kerja & mencari kerja
Pengangguran Total total penduduk Usia Kerja 15-64 Tahun 15-64 Bukan Usia Kerja >=65 Tahun>=65 Bukan Angkatan Kerja (Bukan Pengguran) Yaitu: penduduk usia kerja, tapi tidak mencari kerja dgn berbagai alasan (kuliah,ibu RT dll) Angkatan Kerja Usia kerja & mencari kerja Bekerja >=35 jam/mg <35 jam/mg (underemployed) Tidak bekerja (Pengangguran)
24
Formula Tingkat pengangguran = Jumlah yang menganggur
Jumlah angkatan kerja X 100 X 100%
25
Jenis Pengangguran Pengangguran friksional Pengangguran struktural
Sementara Adanya kesenjangan waktu dan informasi Pengangguran struktural Pencari kerja under requirement Pengangguran musiman Petani di luar musim tanan dan panen
26
Social cost Terganggunya stabilitas perekonomian
AS & AD lemah Terganggunya stabilitas sosial-politik
27
Hubungan tingkat upah & pengangguran
W1 W2 W3 U1 U2 U3 Upah Pengangguran
28
Kurva Philips Hubungan antara pengangguran dan inflasi ketika mempertimbangkan ekspektasi inflasi.
29
Hukum Upah Minimum Untuk memahami pengangguran struktural, kita mulai dengan meninjau bagaimana hukum upah minimum dapat menyebabkan pengangguran. Meskipun upah minimum bukan alasan utama untuk pengangguran dalam perekonomian kita, mereka memiliki efek yang penting pada kelompok-kelompok tertentu dengan tingkat pengangguran sangat tinggi. Selain itu, analisis upah minimum adalah dasar untuk memulai memahami pengganguran karena, seperti yang akan kita lihat, dapat digunakan untuk memahami beberapa alasan lain untuk pengangguran struktural.
30
Hukum Upah Minimum Jika upah yang ditetapkam di atas tingkat ekuilibrium untuk alasan apapun, hasilnya adalah pengangguran. Hukum upah minimum menyatakan bahwa upah mungkin "terlalu tinggi."
31
Hukum Upah Minimum
32
Teori Efisiensi Gaji (Efficiency-Wage Theory)
Menurut teori ini, perusahaan beroperasi lebih efisien jika upah di atas tingkat ekuilibrium. Tujuan penetapan teori ini adalah dalam rangka menjaga produktivitas pegawai dan mencegah pegawai keluar dari perusahaan tersebut.
33
Teori Efisiensi Gaji (Efficiency-Wage Theory)
Teori ini dikembangkan oleh Edmund Phelps (Columbia), Joseph Stiglitz (Penasihat Clinton), dan Janet Yallen (gubernur Federal Reserve). Perusahaan berupaya meningkatkan gaji supaya produktivitas meningkat, dan pencari kerja antre melamar ke perusahaan tersebut. Menurut teori tersebut pengangguran yang tidak dikehendaki adalah gambaran kondisi equilibrium tenaga kerja dan tidak akan hilang dalam jangka panjang.
34
Teori Efisiensi Gaji (Efficiency-Wage Theory)
Ada beberapa jenis teori efisiensi upah. Setiap jenis menunjukkan penjelasan yang berbeda untuk mengapa perusahaan mungkin ingin membayar upah yang tinggi: Kesehatan Pekerja Turnover Pekerja Kualitas Pekerja Usaha Pekerja
35
Krisis Ekonomi Istilah yang digunakan pada bidang ekonomi dan mengacu pada perubahan drastis pada perekonomian. Jenis Krisis Ekonomi: Krisis Moneter Krisis Perbankan
36
Krisis Ekonomi PENYEBAB KRISIS EKONOMI : 1. Fenomena productivity gap (kesenjangan produktifitas) yang erat berkaitan dengan lemahnya alokasi aset ataupun faktor-faktor produksi. 2. Fenomena diequilibrium trap (jebakan ketidak seimbangan) yang berkaitan dengan ketidakseimbanagan struktur antarsektor produksi 3. Fenomena loan addiction ( ketergantungan pada hutang luar negeri) yang berhubungan dengan perilaku para pelaku bisnis yang cenderung memobilisasi dana dalam bentuk mata uang asing (foreign currency)
38
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan Indonesia
2015 IHK Inflasi Januari 118.71 -0.24 Februari 118.28 -0.36 Maret 118.48 0.17 April 118.91 0.36 Mei 119.50 0.50 Juni 120.14 0.54 Juli 121.26 0.93 Agustus 121.73 0.39 September 121.67 -0.05 Oktober 121.57 -0.08 November 121.82 0.21 Desember Tingkat Inflasi 2.37 Sumber: BPS, 3/12/2015
39
Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan Indonesia
2010 2011 2012 2013 20142) IHK Inflasi Januari 118.01 0.84 126.29 0.89 130.9 0.76 136.88 1.03 110,992) 1.07 Februari 118.36 0.3 126.46 0.13 130.96 0.05 137.91 0.75 111.28 0.26 Maret 118.19 -0.14 126.05 -0.32 131.05 0.07 138.78 0.63 111.37 0.08 April 118.37 0.15 125.66 -0.31 131.32 0.21 138.64 -0.1 111.35 -0.02 Mei 118.71 0.29 125.81 0.12 131.41 138.6 -0.03 111.53 0.16 Juni 119.86 0.97 126.5 0.55 132.23 0.62 140.03 112.01 0.43 Juli 121.74 1.57 127.35 0.67 133.16 0.7 144.63 3.29 113.05 0.93 Agustus 122.67 128.54 134.43 0.95 146.25 1.12 113.58 0.47 September 123.21 0.44 128.89 0.27 134.45 0.01 145.74 -0.35 113.89 Oktober 123.29 0.06 128.74 -0.12 134.67 145.87 0.09 114.42 November 124.03 0.6 129.18 0.34 134.76 146.04 116.14 1.5 Desember 125.17 0.92 129.91 0.57 135.49 0.54 146.84 119 2.46 Tingkat Inflasi 6.96 3.79 4.3 8.38 8.36 Sumber: BPS, 3/12/2015
40
Masalah Pengganguran di Indonesia
Data yang baru saja dilansir BPS menyatakan, angka pengangguran di Indonesia per Agustus 2013 melonjak 7,39 juta jiwa dari Agustus 2012 sebanyak 7,24 juta jiwa. Bertambahnya pengangguran ini disebabkan berbagai faktor. Menko Perekonomian, Hatta Rajasa menduga karena PHK yang dipicu oleh pemogokan, sweeping dan relokasi usaha.
41
Masalah Pengganguran di Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 mencapai 7,56 juta orang atau naik dari Februari 2015 sebesar 7,45 juta orang, yang disebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Razali Ritonga menjelaskan, beberapa bulan lalu baik perusahaan maupun industri UMKM melakukan efisiensi pegawai dengan melakukan PHK dan merumahkan pegawainya. "Angka pengangguran kita tahun ini memang naik karena adanya PHK yang besar dan daya serap masyarakat yang turun. Pencari kerja baru tidak terserap seluruhnya," kata dia di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (5/11/2015). Seperti diketahui, sejak 2014 jumlah pengangguran di Indonesia terus meningkat. Tercatat pada Februari 2014 jumlah pengangguran mencapai 7,15 juta orang, pada Agustus 2014 sebanyak 7,24 juta orang dan Februari 2015 tembus 7,45 juta orang.
42
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja - TPAK
Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, Pengangguran, TPAK dan TPT, 1986–2013 Tahun Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja - TPAK Tingkat Pengangguran Terbuka - TPT (Juta Orang) (%) 1986 67.20 65.38 1.82 66.43 2.70 1987 69.40 67.58 66.68 2.62 1988 71.56 69.52 2.04 66.89 2.85 1989 72.46 70.43 66.04 2.81 1990 75.02 73.10 1.91 66.33 2.55 1991 75.90 73.91 1.99 65.92 1992 78.03 75.89 2.14 66.29 2.74 1993 78.91 76.72 2.20 65.60 2.78 1994 83.32 79.69 3.64 66.75 4.36 1996 87.83 83.55 4.28 66.85 4.87 1997 89.23 85.05 4.18 66.32 4.69 1998 92.34 87.29 5.05 66.91 5.46 1999 94.85 88.82 6.03 67.22 6.36 2000 95.65 89.84 5.81 67.76 6.08 2001 98.81 90.81 8.01 68.60 8.10 2002 100.78 91.65 9.13 9.06 2003 102.75 92.81 9.94 67.86 9.67 2004 103.97 93.72 10.25 67.54 9.86 2005 Februari 105.80 94.95 10.85 68.02 10.26 November 105.86 93.96 11.90 66.79 11.24 2006 106.28 95.18 11.10 66.74 10.45 Agustus 106.39 95.46 10.93 66.16 10.28 2007 108.13 97.58 10.55 66.60 9.75 109.94 99.93 10.01 66.99 9.11 2008 111.48 102.05 9.43 67.33 8.46 111.95 102.55 9.39 67.18 8.39 2009 113.74 104.49 9.26 67.60 8.14 113.83 104.87 8.96 67.23 7.87 2010 116.00 107.41 8.59 67.83 7.41 116.53 108.21 8.32 67.72 7.14 2011 119.40 111.28 8.12 69.96 6.80 117.37 109.67 7.70 68.34 6.56 2012 120.41 112.80 7.61 69.66 6.32 118.05 110.81 7.24 67.88 6.14 2013 121.19 114.02 7.17 69.21 5.92 118.19 110.80 7.39 66.90 6.25
43
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan *) No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan 2011 2012 2013 2014 Februari Agustus 1 Tidak/belum pernah sekolah 93 956 85 374 81 432 74 898 2 Belum/tidak tamat SD 3 SD 4 SLTP 5 SLTA Umum 6 SLTA Kejuruan 7 Diploma I,II,III/Akademi 8 Universitas Total
44
Untuk Dipelajari Teori Ekonomi Klasik vs Teori Ekonomi Keynesian
3 Indikator Pasar Tenaga Kerja 4 Alasan Pengangguran versi Mankiw Peran Serikat Pekerja/buruh dalam penetapan upah minimum Dampak inflasi dan pengganguran bagi dunia bisnis dan pengusaha
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.