Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
MENGATASI KONFLIK DAN PERMASALAHANNYA
PENDAHULUAN Konflik sebetulnya bukan hal baru di manajemen. Kalau berbicara mengenai masalah Power dan Politik , pasti muncul pula pembahasan mengenai konflik. Namun era keterbukaan dan reformasi yang melanda Negara kita tercinta ini rupanya menular ketingkat organisasi atau perusahaan. Sayangnya , era keterbukaan lebih banyak ditanggapi dengan perilaku ‘balas dendam’. Seolah-olah yang dulu tidak boleh , sekarang menjadi boleh. Akibatnya keterbukaan dan reformasi bukan menghasilkan gagasan-gagasan yang lebih kreatif , tetapi konflik. Meningkatnya keberanian berbicara atau keberanian beropini didominasi oleh pernyataan ketidakpuasan. Sehingga terjadi konflik atau konflik-konflik yang mungkin selama ini dipendam kini muncul ke permukaan.
2
Konflik serikat karyawan dengan manajemen , konflik perusahaan dengan komunitas sekitarnya , upaya ‘pelengseran’ pimpinan perusahaan. Juga konflik-konflik laten antarunit kerja dalam perusahaan seperti konflik antar unit kerja pengendalian kualitas dengan unit kerja produksi , unit kerja produksi dengan unit kerja pemasaran , unit kerja pergudangan dengan unit kerja pembelian , dan konflik lainnya yang muncul terbuka secara kambuhan.
3
B.PENGERTIAN KONFLIK Konflik adalah adanya kesenjangan atau ketidaksesuaian diantara berbagai pihak dalam suatu organisasi dengan organisasi lain (Erni T Sule ; 2012 : 290). Konflik adalah ketidaksepakatan yang terjadi antara dua atau lebih pihak (N.Murni ;2000;1). Konflik atau permasalahan (M. Tampubolon :2008 :140).
4
4. Konflik segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak. 5. Konflik organisasi (organizational conflict) adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota-angota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status , tujuan , nilai , atau persepsi.
5
C. CONTOH KONFLIK Dua kelompok produksi saling bersaing untuk memenuhi kuota (jumlah) prduksi
6
D. JENIS-JENIS KONFLIK (TYPES OF CONFLIET)
Secara garis besar konflik dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat terjadi dalam berbagai (jenis) keadaan , diantaranya : Konflik didalam individu (bawahan) , Konflik antara individu dengan individu dibagian perusahaan yang sama . Konflik antar bawahan (individu) dibagian yang sama , Konflik antara bawahan (individu) dengan kelompok , dibagian yang sama , Konflik antar a kelompok (departemen/unit) dengan kelompok diperusahaan yang sama. Konflik antara bawahan (individu) dibagian yang berbeda ,
7
7. Konflik antara bawahan (individu/ dengan kelompok (departemen/bagian/unit) , dibagian yang berbeda , 8. Konflik antara kelompok (departemen) dengan kelompok (departemen/unit) , diperusahaan yang berbeda. 9. Konflik antara bawahan (individu) dengan pimpinan dibagian yang sama. 10.Konflik antara bawahan dengan pimpinan dibagian yang berbeda. 11.Konflik antara pimpinan dengan pimpinan diperusahaan yang sama. 12.Konflik antara pimpinan dengan pimpinan diperusahaan (organisasi) yang berbeda.
8
E.SUMBER KONFLIK Konflik yang terjadi biasanya disebabkan oleh beberapa faktor : Faktor komunikasi (communications factors) : para anggota dalam organisasi maupun antar organisasi , tidak dapat atau tidak mau untuk saling mengerti dan saling memahami dalam berbagai hal para anggota dalam sebuah organisasi. Faktor struktur tugas maupun struktur organisasi ( job structure organization structure) : dapat terjadi disebabkan sebagian anggota tidak bisa memahami pekerjaan mereka dari struktur tugas yang ada atau terjadi ketidaksesuaian dalam hal pembagian kerja , maupun prosedur kerja yang tidak dipahami.
9
3. Faktor bersifat personal (personal factors) : dapat terjadi ketika individu-individu dalam organisasi tidak dapat saling memahami satu sama lain sehingga terjadi permaslahan ( konflik). 4. Faktor lingkungan (enviromental factors) : dapat terjadi karena kurang kondusif , kurang ventilasi , panas hingga penataan antar bagian yang tidak sesuai dengan keinginan para pekerja serta perbedaan fasilitas / fisik bagi para anggota.
10
F. DAMPAK KONFLIK TERHADAP ORGANISASI
Kelompok kerja lemah dan berbagai pekerjaan dalam organisasi atau perusahaan akan terbengkalai. Bisa menjurus pada permasalahan personal antarindividu dalam organisasi sehingga kinerja organisasi akan terganggu.
11
3. Akan terjadi pemborosan waktu , uang , serta berbagai sumber daya lainnya. 4. Memiliki dampak positif ketika manajer atau pimpinan dapat mengelola konflik menjadi persaingan sehat antarindividu , sehingga kinerja organisasi justru mungkin dapat ditingkatkan , syaratnya harus kuat pran pimpinan dan manajer dalam organisasi. (Ernie T Sule ; 2012 : )
12
G. PENDEKATAN MANAJEMEN KONFLIK
Dr. Iqbal Ynus, Phd , tokoh pendidikan islam diamerika serikat , memperkenalkan pendekatan manajemen konflik yang disebut dengan SALAM merupakan akronim dari Stating (view)-Agreeing-Listening-Advising dan Minimizing. Stating for the conflicting view atau saling menyatakan dan mendengar yang ditujukan untuk memperoleh gambaran sebenarnya dari masalah yang diperselisihkan. Agreeing , yaitu mengakui bahwa masalah konflik memang ada , tidak dipungkiri atau ditutup-tutupi , apalagi ditekan. Listening for , yaitu mendengar dan mempelajari perbedaan sudut pandang yang ada.mendengar untuk mempelajari masalhnya bukan untuk menyiapkan serangan..
13
3. Advising , saling menasehati dan saling menerima nasehat 4
3. Advising , saling menasehati dan saling menerima nasehat 4. Minimizing areas of disagreement , setelah dipelajari berbagai aspek yang menjadi tujuan dan masalah bersama , perbedaan yang menjadi sumber konflik dibatasi menjadi sedikit mungkin. (N.Munir ; Republika ; 8 Oktober 2000)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.