Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MODUL 8 – MANAJEMEN LOGISTIK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MODUL 8 – MANAJEMEN LOGISTIK"— Transcript presentasi:

1 MODUL 8 – MANAJEMEN LOGISTIK
Multi Echelon Inventory System Unit Produksi Depot 1 Retailer 1 2 3 4 5 n K O N S U M E N Gambar 1 Representasi Sistem Kajian Permasalahan: 1. Bagaimana melakukan integrasi antara subsistem produksi, subsistem distribusi dan konsumen? 2. Bagaimana mengatur aliran barang dari produsen ke konsumen, khususnya yang terkait dengan penentuan lot produksi pada sub sistem produksi dan penentuan kebijakan persedian barang yang ada pada sub sistem distribusi ? Perencanaan Terkoordinasi

2 Qj : Ukuran lot pemesanan pada retailer j
Do : Permintaan barang rata-rata pada unit produksi per tahun Dd : Permintaan barang rata-rata pada depot per tahun Dj : Permintaan barang rata-rata pada retailer j per tahun Nod : Frekwensi pemesanan dari depot ke unit produksi selama T Ndj : Frekwensi pemesanan dari retailer j ke depot selama [Qd/Dd] Asumsi: 1. Permintaan barang pada retailer j berdistribusi normal, dan permintaan barang hanya akan dilayani melalui retailer. 2. Pasar bersifat kompetitif, oleh sebab itu permintaan barang yang tidak dapat dilayani pada suatu retailer akan hilang ( lost sales ) 3. Barang yang ada pada retailer tidak dapat dipindahkan dari satu retailer kepada retailer yang lain ( non transferable ) 4. Lead time tidak bervariasi, walaupun lead time dapat berbeda beda antara depot 5. Tingkat pelayanan pada setiap retailer j telah ditetapkan oleh pihak manajemen 6. Ongkos pemesanan barang konstan untuk setiap kali pemesanan, ongkos kekurangan sebanding dengan jumlah barang yang tak terlayani, dan ongkos simpan sebanding dengan jumlah barang yang disimpan dan waktu penyimpanan Komponen Model Kriteria Performansi Ongkos Persediaan/tahun Tingkat Pelayanan (Availibility) Variable Keputusan Pada unit produksi : Ukuran lot produksi (Qo) dan saat mulai berproduksi ( Ro ) Pada depot : Ukuran kwantitas pemesanan (Qd), kapan pemesanan dilakukan ( Rd ) Pada retailer : Ukuran kwantitas pemesanan (Qj) dan safety stock ( SSj ) dan kapan pemesanan dilakukan ( Rj ) Kebijakan Perencanaan Terkoordinasi Pada Retailer

3 Rj Formulasi Model Min. Ongkos: CT = Cret + C dep + C pro + Ctran
Dimana: CT : Ekspekatasi ongkos inventori total/tahun Cret : Ekspektasi ongkos tahunan pada retailer Cdep:Ekspektasi ongkos tahunan pada unit produksi Cpro: Ekspektasi ongkos tahunan pada unit produksi Ctran:Ekspektasi ongkos tahunan transportasi Cret Cret = Cj = { Ongkos pesan + Ongkos simpan + Ongkos kekurangan} pada retailer j Cret ={(Aj.Dj / Qj + Hj ( Qj/2 + SSj ) + Bj.Mj+.Dj/Qj } Dimana: Aj: Ongkos pemesanan dari retailer j ke depot ( Rp/pesan ) Hj : Ongkos simpan per unit persatuan waktu pada retailer j ( Rp./unit/tahun ) Bj : Ongkos kekurangan perunit pada retailer j ( Rp/unit) Mj : Banyaknya kekurangan barang pada setiap siklus ( Qj/Dj) pada retailer j  Mj : (zj – Rj ) h(zj )dzj Rj Dimana: zj : Permintaan selama lead time pada retailer j h(zj): Fungsi distribusi permintaan selama lead time pada retailer j Ongkos Tahunan Pada Depot (Cdep )


Download ppt "MODUL 8 – MANAJEMEN LOGISTIK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google