Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYuliani Agusalim Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
FACULTY OF BIOLOGY MEDAN AREA UNIVERSITY
ENTOMOLOGY FACULTY OF BIOLOGY MEDAN AREA UNIVERSITY
2
SERANGGA SEBAGAI PENGENDALI HAMA TERPADU
Dasar : keseimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi, populasi hama tidak merugikan secara ekonomi Pengendalian hayati : pengelolaan hama dengan memanfaatkan musuh alami Musuh alami : parasitoid, predator dan pathogen bekerja secara “density dependent”
3
HAKEKAT PENGENDALIAN HAYATI
Pengendalian jasad pengganggu dengan menggunakan musuh alami dengan menggunakan musuh alami di alam : parasitoid, predator, atau patogen
4
SERANGGA PARASITOID Parasitik pada fase pra-dewasanya
Fase dewasa : hidup bebas Mekanisme : (1) telur diletakan pada permukaan kulit inang atau dengan ovipositornya ditusukan ke dalam tubuh inang (2) larva yang keluar dari telur mengisap cairan inang menyelesaikan perkembanganya dari luar tubuh inang (ektoparasit) (3) hidup dalam tubuh inang (endoparasit) Fase inang yang diserang : telur , larva, pupa jarang imago Larva parasitoid yang sudah menjadi pupa keluar dari tubuh larva inang yang sudah mati kemudian memintal kokon untuk memasuki pupa, imago parasitoid muncul dari kokon, kemudian meletakan telur pada tubuh inang utk mene ruskan generasi berikutnya
5
Fase inang yang diserang : telur , larva, pupa jarang imago
6
MEKANISME Mekanisme : (1) telur diletakan pada permukaan kulit inang atau dengan ovipositornya ditusukan ke dalam tubuh inang (2) larva yang keluar dari telur mengisap cairan inang menyelesaikan perkembanganya dari luar tubuh inang (ektoparasit) (3) hidup dalam tubuh inang (endoparasit) Fase inang yang diserang : telur , larva, pupa jarang imago
7
A. A wasp lays eggs inside a gypsy moth caterpillar. B
A. A wasp lays eggs inside a gypsy moth caterpillar. B. A tiny wasp injects eggs into a plant bug nymph
8
Larva parasitoid yang sudah menjadi pupa keluar dari tubuh larva inang yang sudah mati kemudian memintal kokon untuk memasuki pupa, imago parasitoid muncul dari kokon, kemudian meletakan telur pada tubuh inang utk mene ruskan generasi berikutnya
10
A. Wasp larvae coming out of a caterpillar, B
A. Wasp larvae coming out of a caterpillar, B. Wasp pupae on a caterpillar
11
CIRI PARASITOID Kemampuan pencarian yang tinggi
Bersifat cukup spesifik terhadap inang tertentu Potensi perkembangan populasi yang tinggi karena kebutuhan jumlah musuh alami yang tinggi atau daur hidup yang singkat dibandingkan dengan daur hidup inangnya Kemampuan tinggi untuk bertahan hidup pada habitat yang dikuasai oleh inangnya Mudah dibiakkan secara masal atau jika dilepaskan sebagai individu tunggal, mampu berkembang cepat di alam. Mampu membedakan inang yang sudah dan belum diletaki telur)
12
PARTEGONESIS PARASITOID
Kemampuan pencarian yang tinggi Bersifat cukup spesifik terhadap inang tertentu Potensi perkembangan populasi yang tinggi karena keperidian yang tinggi atau daur hidup yang singkat dibandingkan dengan keperidian dan daur hidup inangnya Kemampuan tinggi untuk bertahan hidup pada habitat yang dikuasai oleh inangnya Mudah dibiakkan secara masal atau jika dilepaskan sebagai individu tunggal, mampu berkembang cepat di alam. Mampu membedakan inang yang sudah dan belum dioviposisi (diletaki telur). Arhenotoki (arrhenotoky), bila telur yang tidak dibuahi berkembang menjadi jantan dewasa yang haploid, sedangkan telur yang dibuahi berkembang menjadi betina dewasa yang diploid. Telitoki (thelytoky), bila telur yang tidak dibuahi berkembang menjadi betina dewasa. Keturunan jantan hanya dapat dihasilkan dalam keadaan suhu yang ekstrim. Deuterotoki (deuterotoky), bila telur yang tidak dibuahi berkembang menjadi jantan maupun betina dewasa, tetapi jantan yang dihasilkan bersifat non-fungsional secara biologis maupun ekologis.
13
PREDATOR
14
PREDATOR dan PREY Binatang lain yang dimakan oleh predator disebut mangsa (prey). Predator yang hidup bebas di alam disebut musuh alami, sedangkan yang secara sengaja dibiakan untuk mengendalikan hama disebut agen pengendali hayati
15
SERANGGA PREDATOR Serangga yang memakan serangga lain Apa beda parasitoid dan predator ????? Karakteristik predator yang baik : (1) mampu beradaptasi pada berbagai macam lingkungan mangsa (2) Memilki daya jelajah yang tinggi (3) berkembengbiak dengan cepat (4) sinkronisasi fenologi predator dan mangsa (5) mudah diperbanyak
16
SERANGGA PREDATOR A. Long-legged fly with a captured leafhopper B
SERANGGA PREDATOR A. Long-legged fly with a captured leafhopper B. Rove beetles eating a maggot
17
A. A scorpion eating a cricket B. A spider eating an insect
18
A. A lacewing larva eating an aphid B. A spider eating a moth
19
PREDATOR SEBAGAI AGEN HAYATI: Contoh 3. Dolichoderus
Spesies semut hitam yang digunakan adalah D. bituberculatus dan D. thoracicus Semut hitam berasosiasi dengan kutu putih Planococcus (=Pseudococcus) citri yang merupakan hama tidak penting pada buah kakao. Semut memindahkan dan merawat kutu putih untuk memperoleh sekresi madunya.
22
PATOGEN :PARASIT Parasit, hewan yang untuk kelangsungan hidupnya mengambil makanan dari inangnya
23
PATOGEN : PARASIT The top caterpillar is infected with a virus.
Green cloverworms infected with a fungus
24
PATOGEN : PARASIT A fly infected with a fungus
The Japanese beetle larva (grub) on the right has milky disease caused by a bacteria.
25
PRAKTEK PENGENDALIAN HAYATI
Teknik Introduksi : memasukkan jenis parasitoid ke suatu wilayah Augmentasi : meningkatkan jumlah musuh alami
26
TUGAS TERSTRUKTUR IDENTIFIKASI SERANGGA
KELOMPOK I : FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN KELOMPOK II : FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN KELOMPOK III : FISIOLOGI SISTEM PEREDARAN KELOMPOK IV : FISIOLOGI SISTEM SARAF DAN INDERA KELOMPOK V : FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI KELOMPOK VI : FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN KELOMPOK VII : FISIOLOGI ALAT GERAK & OTOT
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.