Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASKEB 1 MENGETAHUI PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASKEB 1 MENGETAHUI PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI"— Transcript presentasi:

1 ASKEB 1 MENGETAHUI PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
Oleh NOVITA AFRI YESI NIM Dosen pembimbing DESI SARLI S.SIT

2 Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi
Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio Pertumbuhan dan perkembangan embrio digolongkan menjadi dua fase yaitu, fase embrionik dan fase janin.  Fase embriogenik adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik. Embrio manusia memerlukan waktu kira-kira 280 hari untuk mencapai maturasi (pemasakan). Fase janin berlangsung mulai dari awal bulan ketiga hingga lahir. Masa ini ditandai dengan penyempurnaan organ yang sudah terbentuk pada masa embrio serta pertumbuhan tubuh yang cepat.

3 PERKEMBANGAN EMBRIO

4 Tabel siklus perkembangan embrio
Masa embriogenik Minggu ke-3 Otak, korda spinalis dan jantung mulai dibentuk Traktus gastrointestinal mulai dibentuk Minggu ke-4 dan ke-5 Tunas lengan dan kaki mulai terbentuk Otak berkembang menjadi lima area, nervus kranial terlihat Struktur mata dan telinga mulai terbentuk Vertebra dan tulang mulai terbentuk Jantung terus berkembang dan berdenyut pada ritme yang teratur Darah mengalir melalui pembuluh-pembuluh utama Minggu ke-6 Lengan dan kaki tumbuh semakin panjang, area telapak dapat dibedakan Jari masih berselaput Otak terus terbentuk Paru mulai terbentuk

5 Next… Minggu ke-7 Puting susu dan folikel rambut mulai terbentuk
Siku dan mata kaki terlihat Organ-organ lainnya vital terbentuk Minggu ke-8 Kelopak mata berkembang Bentuk akhir telinga terlihat Penampang wajah terus berkembang Rotasi usus

6 Next… Masa janina Minggu ke-9 sampai ke-12
Kelopak mata menutup sampai minggu ke-28 Wajah terbentuk sempurna Lengan berbentuk panjang dan ramping Organ genital sudah berdiferensiasi Sel darah merah diproduksi di hati Panjang kepala adalah setengah panjang tubuh Jari terlihat menggenggam Tunas gigi terbentuk Minggu ke-13 sampai ke-16 Kulit transparan Lanugo terbentuk di daerah kepala Mekonium terdapat di daerah gastrointestinal Janin dapat membuat gerakan Hati dan pankreas memproduksi secret Minggu ke-17 sampai ke-19 Janin dapat mendengar dan membuat gerakan Minggu ke-20 Lanugo menutupi seluruh tubuh Bulu mata dan alis terlihat Kuku terlihat di jari-jari Denyut jantung janin dapat didengar melalui stetoskop

7 Next… Minggu ke-21 sampai ke-23
Sumsum tulang memproduksi sel darah merah Saluran pernapasan bawah berkembang namun belum memproduksi surfaktan Lemak disimpan di jaringan Minggu ke-24 Bulu dan alis mata terbentuk sempurna Bagian-bagian mata sudah terbentuk Sidik jari terbentuk Kantung udara di paru terbentuk Minggu ke-25 sampai ke-28 Perkembangan otak dengan cepat Sistem saraf berkembang untuk mengontrol beberapa fungsi tubuh Kelopak mata membuka dan menutup Sistem pernapasan, walaupun belum sempurna, sudah memungkinkan terjadinya pertukaran gas Minggu ke-29 sampai ke-32 Peningkatan jumlah lemak di tubuh Ritmik gerak pernapasan teratur, namun paru belum sempurna Tulang sudah terbentuk dengan lengkap, namun masih sangat lunak Tubuh mulai menyimpan fosfor, besi dan kalsium Minggu ke-36 Lanugo mulai menghilang Jumlah lemak meningkat Kuku mencapai ujung jari Minggu ke-37 sampai ke-40 Lanugo tidak terlihat lagi kecuali di lengan atas dan siku Kuku tumbuh melebihi ujung jari Tunas payudara kecil tumbuh (laki-laki dan perempuan) Rambut di kepala terasa lebih kasar dan tebal dibandingkan sebelumnya

8 Struktur dan Fungsi Amnion
adalah selaput yg membatasi rongga amnion yg berisi cairan jernih seperti air yang sebagian dihasilkan oleh sel-sel amnion. Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan cc, warna putih keruh, bau amis, berasa manis, reaksi agak alkalis dgn BJ 1,008. Komposisi terdiri atas 98 % air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel2 epithel, rambut lanugo, verniks caseosa & garam organik.

9

10 SELAPUT JANIN (AMNION DAN KORION)
Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi seluruh lingkaran permukaan korion. Dengan berlanjutnya kehamilan : jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion lebat seperti semak- semak (chorion frondosum) sementara jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus disebut chorion laeve. Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga mencerminkan perbedaan pada kutub embrional dan abembrional : desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis desidua yang meliputi embrioblas / kantong janin di atas korion laeve menjadi desidua kapsularis. desidua di sisi / bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietalis.

11 CAIRAN AMNION Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai.Di dalam ruangan ini terdapat cairan amnion (likuor amnii). Asal cairan amnion : diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput amnion / plasenta, kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion

12 FUNGSI CAIRAN AMNION : Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin (terutama pada persalinan). Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang steril, sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.

13 KEADAAN NORMAL CAIRAN AMNION :
Pada usia kehamilan cukup bulan, volume cc. Keadaan jernih agak keruh Steril Bau khas, agak manis dan amis erdiri dari 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik (protein terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, vernix caseosa dan sel-sel epitel. Sirkulasi sekitar 500 cc/jam

14 KELAINAN JUMLAH CAIRAN AMNION
1.      Hidramnion (polihidramnion) Air ketuban berlebihan, di atas 2000 cc. Dapat  mengarahkan kecurigaan adanya kelainan kongenital susunan saraf pusat atau sistem pencernaan, atau gangguan sirkulasi, atau hiperaktifitas sitem urinarius janin. 2.      Oligohidramnion Air ketuban sedikit, di bawah 500 cc. Umumnya kental, keruh, berwarna kuning kehijauan. Prognosis bagi janin buruk.

15 Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat
Tali pusat terdiri dari: Amnion : Menutupi funiculus umbicalis dan merupakan lanjutan amnion yang menutupi permukaan fetal plasenta. Pada ujung fetal amnion melanjutkan diri dengan kulit yang menutupi abdomen. Baik kulit maupun membran amnion berasal dari ektoderm.

16

17 Next… Tiga pembuluh darah :
Setelah struktur lengkung usus, yolk sack dan duktus vitellinus menghilang, tali pusat akhirnya hanya mengandung pembuluh darah umbilikal yang menghubungkan sirkulasi janin dengan plasenta. Ketiga pembuluh darah itu saling berpilin di dalam funiculus umbilicalis dan melanjutkan sebagai pembuluh darah kecil pada vili korion plasenta. Kekuatan aliran darah (kurang lebih 400 ml/ menit) dalam tali pusat membantu mempertahankan tali pusat dalam posisi relatif lurus dan mencegah terbelitnya tali pusat tersebut ketika janin bergerak-gerak. Ketiga pembuluh darah tersebut yaitu :  Satu vena umbilicalis membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah fetus dari darah maternal yang terletak di dalam spatium choriodeciduale Dua arteri umbilicalis mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tersebut diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk di ekskresikan.

18 Fungsi tali pusat yaitu :
Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin sehingga janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena umbilicalis. Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida yang akan meresap keluar melalui arteri umbilicalis.      

19 Struktur, Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
Placenta berbentuk bundar/hampir bundar berdiameter 15-20cm & tebal ±2,5cm dengan berat rata-rata 500gr. Umumnya placenta terbentuk lengkap pada kehamilan < 16 mgg dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. Letak placenta umumnya di depan/di belakang dinding uterus, agak ke atas kearah fundus uteri. Karena alasan fisiologis, permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplementasi. Placenta sebenarnya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales/jonjot chorion & sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis

20 PEMBENTUKAN PLASENTA Pada minggu-minggu pertama perkembangan, jonjot-jonjot meliputi seluruh permukaan korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, jonjot pada kutub embrional terus tumbuh dan meluas membentuk korion  frondosum (korion berjonjot lebat seperti semak-semak) Jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi dan menjelang bulan ketiga sisi korion ini menjadi halus dan disebut korion leave. Perbedaan pada kutub embrional dan abembrional korion juga dicerminkan pada susunan desidua. Desidua di atas korion frondosum, desidua basalis, sedangkan desidua diatas yang meliputi kutub abembrional disebut desidua kapsularis. Dengan bertambahnya besar gelembung korion, lapisan ini menjadi regang dan berdegenerasi. Selanjutnya, korion leave bersentuhan dengan dinding rahim pada sisi rahim yang lain dan keduanya bersatu. Rongga rahim kemudian tertutup.        Oleh karena itu, satu-satunya bagian korion yang ikut serta dalam proses pertukaran adalah korion frondosum yang bersama dengan desidua basalis membentuk plasenta.

21 SUSUNAN PLASENTA Menjelang permulaan bulan keempat, plasenta mempunyai dua komponen : Bagian janin dibentuk oleh korion frondosum dan vili Bagian ibu dibentuk oleh desidua basalis. BAGIAN JANIN / PERMUKAAN FETAL (FETAL PORTION) Pada sisi janin plasenta dibatasi oleh lempeng korion  Pada daerah penyatuan, sel- sel trofoblas dan desidua saling bercampur baur. Daerah ini ditandai dengan adanya sel raksasa desidua dan sinsitium serta kaya akan zat mukopolisakarida amorf. Sebagian besra sel sitotrofoblas berdegenerasi.Antara lempeng korion dan lempeng desidua terdapat ruang antar jonjot yang berisi darah ibu.Ruang-ruang ini berasal dari lakuna dalam sinsitotrofoblas dan dibatasi oleh sinsitium yang berasal dari janin Cabang-cabang jonjot tumbuh ke dalam danau-danau darah antar jonjot.

22

23 BAGIAN JANIN / PERMUKAAN FETAL (FETAL PORTION)
Pada sisi janin plasenta dibatasi oleh lempeng korion  Pada daerah penyatuan, sel- sel trofoblas dan desidua saling bercampur baur. Daerah ini ditandai dengan adanya sel raksasa desidua dan sinsitium serta kaya akan zat mukopolisakarida amorf. Sebagian besra sel sitotrofoblas berdegenerasi.Antara lempeng korion dan lempeng desidua terdapat ruang antar jonjot yang berisi darah ibu.Ruang-ruang ini berasal dari lakuna dalam sinsitotrofoblas dan dibatasi oleh sinsitium yang berasal dari janin Cabang-cabang jonjot tumbuh ke dalam danau-danau darah antar jonjot.

24 BAGIAN IBU / PERMUKAN MATERNAL (MATERNAL PORTION)
Selama bulan keempat dan kelima, desidua membentuk sejumlah sekat yaitu sekat desidua yang menonjol ke dalam ruang antar jonjot tetapi tidak mencapai lempeng korion. Sekat-sekat ini mempunyai inti jaringan ibu, tetapi permukaannya diliputi oleh selapis sel sinsitium sehingga selamanya selapis sel sinsitium memisahkan darah ibu di dalam danau antar jonjot dari jaringan janin pada jonjot.      

25 Ciri-ciri permukaan fetal :
Tediri dari vili. Mengahadap ke janin Warnanya keputih-putihan dan licin karena tertutup oleh amnion. Di bawah amnion nampak pembuluh-pembuluh darah. Ciri-ciri permukaan maternal : Terdiri dari desidua compacta dan sebagian desidua spongiosa yang kelak ikut lepas dengan plasenta. Mengahadap ke dinding rahim Warnanya merah dan terbagi oleh celah-celah. Plasenta terdiri dari kotiledon. Permukaannya kasar beralur-alur.

26 LETAK PLASENTA Letak plasenta pada umumnya pada korpus uteri bagian depan atau belakang agak ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.             BENTUK DAN UKURAN PLASENTA Plasenta berbentuk bundar atau oval. Ukuran diameter cm, tebal 2-3 cm dan beratnya gram.Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada usia kehamilan kira-kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim. Meskipun ruang manion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion hanya menempel saja tidak sampai melekat pada korion.

27 TIPE-TIPE PLASENTA Menurut bentuknya : plasenta normal plasenta membranasea plasenta suksenturiata plasenta spuria plasenta bilobus plasenta trilobus Menurut perlekatan pada dinding rahim : plasenta adhesive plasenta akreta  plasenta inkreta plasenta perkreta

28 FUNGSI PLASENTA Nutrisasi Plasenta sebagai alat nutritif. Penyaluran bahan nutrisi dari ibu ke janin dengan jalan : Difusi air dan bahan yang larut dalam air, garam kalium dan natrium. Makin besar berat jenis bahan makanan maka makin lambat terjadi difusi. Sistem enzimatik. Prinsip bahan tersebut dipecah dan selanjutnya disintesis ke bentuk aslinya dalam bentuk vili korialis. Bahan yang mengalami proses enzimatik : Protein dipecah menjadi asam amino Lemak dipecah menjadi asam lemak Hidrat arang dipecah menjadi glukosa Glikogen dipecah menjadi fruktosa Vitamin dipecah menjadi bentuk yang lebih kecil Obat-obatan

29

30 SIRKULASI PLASENTA Darah janin, mengandung sedikit oksigen. Dipompa oleh jantung janin menuju ke plasenta melalui arteri umbilikus dan diangkut sepanjang cabang ke pembuluh darah kapiler vili korionik. Setelah membuang karbondioksida dan menyerap oksigen, darah kembali ke janin melalui vena umbilikus.

31 Darah maternal diangkut ke dasar plasenta dalam desidua oleh arteri spiralis dan mengalir ke dalam ruang darah di sekitar vili. Sirkulasi retroplasentaer terjadi karena aliran darah arteri spiralis dengan tekanan 70 mmHg sampai 80 mmHg sedangkan tekanan darah pada vena di dasar desidua basalis 20mmHg sampai 30mmHg. Diyakini bahwa arah aliran mirip mata air ; darah mengalir ke atas dan membasahi vilus saat disirkulasikan di sekelilingnya dan mengalir kembali ke dalam cabang-cabang vena uterin. Darah arteri maternal kaya akan oksigen dan nutrien. Darah janin dan maternal memiliki hubungan yang dekat, tetapi tidak memiliki hubungan langsung. Perpindahan zat antara darah janin dan maternal adalah melalui difusi, trasnpor aktif dan pinositosis. Menjelang akhir kehamilan, plasenta memungkinkan antibodi maternal memasuki sirkulasi janin. Antibodi memberikan imunitas pasif sementara pada janin. Obat-obatan, alkohol, polutan lingkungan, virus dan agens penyebab penyakit lainnya masuk dengan bebas dari suirkulasi maternal ke sirkulasi janin.sebagian zat ini disebut teratogen atau agens yang dapat menyebabkan defek lahir.

32 Sirkulasi Darah Fetus SISTEM PEREDARAN DARAH JANIN
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa, karena paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui plasenta. Sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut : 1. Foramen Ovale Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru- paru karena telah teroksigenisasi.

33 3. Duktus Venosus Arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh bagian bawah. 4. Vena Umbilikal Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena porta dan masuk ke hati.

34 Komponen Atau Organ Yang Terlibat Dalam Pembuluh Darah Janin
Dalam sistem peredaran darah janin tidak hanya melibatkan pembuluh darah saja tetapi juga melibatkan organ tubuh janin di antaranya sebagai berikut: 1. Plasenta Tempat terjadinya pertukaran darah bersih dengan yang kotor. 2. Umbilikalis Mengalirkan darah dari plasenta ke janin dan dari janin ke plasenta. 3. Hati Terdapatnya percabangan antara vena porta dengan duktus venosus arantii. 4. Jantung Terdapatnya foramen ovale yang langsung menyalurkan darah dari atrium dekstra ke atrium sinistra. 5. Paru-paru Terdapatnya duktus arteriosus bothalli.                                                                  

35 Menentukan Usia Kehamilan
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) Untuk dapat menghitung usia kehamilan anda berdasar HPHT hanya dapat dilakukan oleh ibu hamil yang memiliki siklus haid normal dan teratur (28-30 hari). Untuk taksiran usia kehamilan berdasar HPHT dapat menggunakan rumus Neagele, selain dapat menghitung usia kehamilan, rumus ini juga dapat digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir (HPL). Penggunaan rumus ini adalah dengan menambahkan 7 pada tanggal pertama dari haid terakhir, kemudian mengurangi bulan dengan 3 dan menambahkan 1 pada tahunnnya, sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi 3, misalnya Januari, Februari, dan Maret, maka bulannya ditambah 9, tapi tahunnya tetap tidak ditambah atau dikurangi.

36 contoh: Jika HPHT anda adalah 16 nov 2008, maka: – 08 +     -    + 7     3    1   09 (ini tanggal HPL) Jadi taksiran waktu kelahiran anda adalah tanggal 23 agustus 2009, sedangkan untuk usia kehamilan tinggal menghitungnya setiap tanggal 23, jadi pada saat tgl 23 desember , berarti usia kehamilan anda menginjak satu bulan, 23 januari usia kehamilan 2 bulan ...dst.

37 Gerakan Pertama Janin Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu.Perkiraan Perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkan dengan patokan.

38 d.    Ulltrasonografi Embrio dalam kantung kehamilan tampak pada awal kehamilan 5,5 minggu dan detak jantung janin tampak jelas dalam usia 7 minggu. Penentuan umur kehamilan dengan USG menggunakan 3 cara yaitu: Mengukur diameter kantong kehamilan (GS=gestational sac) pada kehamilan 6-12 minggu. Mengukur jarak kepala bokong (GRI=grown rump length) pada kehamilan 7-14 minggu. Mengukur diameter biparietal (BPD) pada kehamilan lebih 12 minggu

39 ½ pusat-prosessus xifoideus 36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri 12 minggu 1/3 di atas simpisis 16 minggu ½ simpisis-pusat 20 minggu 2/3 di atas simpisis 24 minggu Setinggi pusat 28 minggu 1/3 di atas pusat 34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus 36 minggu Setinggi prosessus xifoideus 40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

40 TERIMA KASIH TERIMA KASIH


Download ppt "ASKEB 1 MENGETAHUI PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google