Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIwan Sanjaya Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Tenaga Nasional Berhad’s (TNB) Foreign Currency Debt
Ari Wardana M. Hamzah Fanzurry Yohanes Adi Seputro
2
TNB Tenaga Nasional Berhad’s (TNB) merupakan sebuah perusahaan listrik terbesar di Malaysia. Pada akhir tahun 2004 tercatat aset perusahaan mencapai lebih dari $16 miyard dan melayani lebih dari 6 juta pelanggan Aktivitas utama dari TNB meliputi pembangkit listrik, transmisi dan distribusi listrik
3
LATAR BELAKANG Dimulai pertengahan tahun 1990 an TNB melakukan ekspansi secara besar-besaran Sebagian besar dari proyek ini mempunyai jangka waktu ekonomi selama 20 sampai 30 tahun kemampuan pendaan yang diperoleh dari dalam negeri hanya mampu memenuhi untuk jangka waktu 4 sampai dengan 5 tahun cara memperoleh pemenuhan kebutuhan dana adalah memasuki pasar internasional untuk.
4
Cont’d Sebelum krisis ekonomi di Asean tahun 1997 tidak memperhatikan resiko perubahan nilai mata uang. Akibat krisis terjadi perubahan nilai mata uang Ringgit terhadap $ Amerika dari RM 2,5/$ menjadi RM 3,8/$ sehingga mulai menimbulkan resiko perubahan nilai mata uang.
5
Cont’d Pemerintah Malaysia dibawah kepemimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohammad menetapkan kebijakan kontrol yang ketat terhadap nilai mata uang ringgit untuk melindungi nilai mata uang ringgit Sehingga TNB sekali lagi memulai mencari pinjaman di pasar internasional.
6
Strategi Hutang TNB Manajemen TNB menggunakan strategi portofolio hutang sebagai berikut: 50 % hutang dipenuhi dari hutang dengan mata uang domestik (RM) dan 50 % menggunakan mata uang asing. 75 % menggunakan hutang dalam fixed rate dan 25 % menggunakan floating rate dalam penentuan bunganya. Menggunakan cross currency dan interest rate swap. Semuanya bertujuan untuk medapatkan nilai rata-rata tertimbang paling kecil dari total biaya hutang yang dibutuhkan perusahaan.
7
Cont’d Pada akhir tahun 2004 TNB memiliki total hutang sebesar RM 2,5 Milyar dan hampir separuhnya dalam mata uang asing Rata-rata total biaya hutang menurun dari 7% di tahun 1997 menjadi 4,92% di tahun 2003. Pada tahun 2004 yang dikarenakan adanya peningkatan suku bunga dari mata uang asing maka rata-rata biaya hutang meningkat menjadi 5,31%.
8
Cont’d Kunci dari strategi hutang TNB adalah dengan cara meminjam pada mata uanga asing yang mempunyai suku yang lebih rendah. Pada saat mempertahankan komposisi hutang sebesar 50-50, TNB berhasil menurunkan rata-rata total biaya hutangnya. Pendekatan ini berarti memfokuskan hutangnya pada US $ yang rata-rata tingkat bunga sebesar 6% per tahun dan Yen Jepang yang rata-rata tingkat suku bunganya adalah 2%.
9
Kerugian Kurs Mata Uang
Strategi hutang dengan berbagai macam mata uang asing mempunyai efek samping terhadap TNB, yaitu perubahan nilai mata uang asing mempengaruhi perubahan pendapatan. Perubahan nialai mata uang asing dan hasil dari ekposur transaksi dan translasi yang berhubungan dengan hutang jangka panjang dapat berpengaruh terhadap besarnya perubahan pendapatan dari TNB.
10
Cont’d Beradasarkan laporan rugi laba TNB periode dapat terlihat akibat dari keuntungan atau kerugian transaksi dan translasi mata uang asing. Pada tahun 2004 baik translation maupun transaksi mengalami kerugian sebesar lebih dari RM 200 juta. Kerugian yang diderita TNB yang mencapai nilai RM 500 telah menurunkan laba bersih penjualan dari 7,8% menjadi 4,6%.
11
Pemikiran Ulang Strategi Hutang TNB
Pada Januari 2005 masuk sebuah tim senior manajemen baru pada TNB Salah satu agenda utama yang pertama dilakukan oleh tim manajemen ini adalah merumuskan strategi hutang TNB. Pendekatan pertama yang dilakukan termasuk pengurangan besar-besaran hutang pada kedua mata uang asing baik Yen Jepang ataupun Poundsterling.
12
Cont’d Akhir-akhir ini banyak spekulasi yang menyatakan bahwa Ringgit akan kembali di revaluasi terhadap $ dimana nilai $ terus menurun terhadap Yen dan Euro pada akhir 2004 dan awal 2005. Tim manajemen yang baru merasa khawatir terhadap volaititas perubahan nilai mata uang pada pasar internasional dan akibat yang akan terjadi terhadap perusahaan.
13
Pertanyaan dan Jawaban Kasus
Apakah proporsi total hutang dari TNB benar-benar terekspose terhadap resiko perubahan nilai mata uang? Proporsi total hutang dari TNB akan terekspose terhadap resiko perubahan nilai mata uang dikarenakan: TNB menetapkan kebijakan penggunaan hutang antara mata uang lokal dan mata uang asing dengan proporsi 50/50. Proporsi hutang TNB dalam mata uang asing terbagi dalam $ Amerika, Yen Jepang, Poundsterling dan Euro. Proporsi terbesarnya adalah mata uang $ Amerika dan Yen Jepang. Hal ini mengakibatkan timbulnya resiko perubahan nilai mata uang Yen terhadap $ Amerika.
14
Manakah yang lebih kamu yakini sebagai yang lebih diprioritaskan, rata-rata tertimbang hutang dari total portofolio hutang atau mengurangi resiko perubahan nilai mata uang akibat hutang dalam mata uang asing? Yang lebih diprioritaskan adalah pengurangan resiko perubahan nilai mata uang akibat dari hutang dalam uang mata asing dibandingkan dengan rata-rata tertimbang hutang dari total portofolio hutang
15
Cont’d Hal ini dikarenakan :
Perubahan kurs mata uang asing yang terjadi berpengaruh lebih besar terhadap pendapatan yang diperoleh TNB. Sedangkan perubahan suku bunga yang mempengaruhi rata-rata tertimbang dari masing-masing hutang dalam mata uang asing tidak terlalu mempengaruhi pendapatan TNB karena perubahan suku bunga tidak sebesar perubahan nilai mata uang. Dari data pada exibit A terlihat bahwa perubahan suku bunga hanya mempengaruhi rata-rata tertimbang hutang pada tahun 2004 sebesar 0,39%, sedangkan akibat dari perubahan nilai mata uang asing pada tahun 2004 adalah sebesar 3,2% dari penjualan.
16
3. Apakah dampak jangka pendek dan jangka panjang pada portofolio hutang TNB akibat dari revaluasi nilai Ringgit? Dampak jangka pendek akibat dari revaluasi nilai Ringgit terhadap portofolio hutang TNB adalah bahwa nilai hutang dalam mata uang asing pada portofolio hutang TNB akan meningkat. Dampak jangka panjangnya adalah bahwa eksposure hutang TNB dalam mata uang asing akan semakin tinggi sehingga akan semakin meningkatkan resiko terhadap hutang TNB karena semakin besarnya proporsi hutang dalam mata uang asing berarti akan semakin beresiko terhadap perubahan nilai mata uang asing.
17
4. Apa yang seharusnya TNB lakukan?
Yang harus dilakukan TNB adalah mengurangi proporsi hutang dalam mata uang asing agar resiko perubahan nilai mata uang asing akan menurun.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.