Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PPh Bersifat Final.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PPh Bersifat Final."— Transcript presentasi:

1 PPh Bersifat Final

2 Pengertian Final Adalah bahwa PPh yang sudah dibayar / dipungut / dipotong sudah tidak lagi diperhitungkan dengan PPh terutang lainnya.

3 Alasan diperlakukannya PPh Bersifat Final
Perlu adanya dorongan dalam rangka perkembangan investasi dan tabungan masyarakat Kesederhanaan dalam pemungutan pajak Berkurangnya beban administrasi baik bagi wajib pajak maupun direktorat jenderal pajak Pemerataan dalam pengenaan pajaknya, Memerhatikan perkembangan ekonomi dan moneter

4 Karakteristik PPh Final
Penghasilan yang dikenakan PPh Final tidak perlu digabungkan dengan penghasilan lain (yang non final) dalam penghitungan Pajak Penghasilan pada SPT Tahunan. Jumlah PPh Final yang telah dibayar sendiri atau dipotong pihak lain sehubungan dengan penghasilan tersebut tidak dapat dikreditkan. Biaya-biaya yang digunakan untuk menghasilkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang pengenaan PPh-nya bersifat final tidak dapat dikurangkan.

5 PPh Final atas Distributor Produk Pertamina dan Premix
Penyalur atau agen premium, solar, pelumas, gas, dan minyak tanah dari Pertamina, atau premik dari perusahaan-perusahaan penyedia premik wajib menyetor PPh Final melalui bank persepsi sebelum penebusan DO (Delivery Order) ke Pertamina atau Perusahaan penyedia Premix tersebut.

6 PPh yang terutang Jenis Produk SPBU Pertamina SPBU SWASTA
Premium, Premix, Solar 0,25% x Harga Jual 0,3% x Harga Jual Minyak tanah Gas LPJ Pelumas

7 PPh Final atas Penyalur Gula Pasir dan Tepung Terigu Bulog
Pihak yang Menebus Tepung Terigu Gula Pasir Grosir Rp 38,00 / Zak Rp 270,00 / Kuintal Penyalir Rp 53,00 / Zak Rp 380,00 / Kuintal Pembeli lain Rp 91,00 / Zak Rp 650,00 / Kuintal

8 PPh Final atas Distributor Hasil Industri Rokok Dalam Negeri
Badan usaha yang bergerak di bidang industri rokok (produsen rokok) diwajibkan untuk memungut PPh Final atas penjualan rokok di Dalam Negeri kapada Pembelinya (distributornya). PPh yang terutang = 0,15% x Harga Bandrol Dikecualikan : Badan Usaha Penghasil Pengusaha Kecil.

9 PPh Final atas Penghasilan sebagai Distributor Kertas
Pabrikan kertas diwajibkan memungut PPh final dari pembelinya (distributornya) sebesar = 0,10% x Harga Jual Pabrikan Cara pemungutan pada saat penjualan kepada distributor dengan diterbitkan bukti pungutan.

10 PPh Final atas Bunga Simpanan Anggota Koperasi
Bunga simpanan Koperasi yang dibayar oleh Koperasi kepada anggotanya yang nilainya lebih dari Rp ,00 sebulan wajib dipotong PPh Final 15% dari jumlah bruto. Dalam hal nilai bunga simpanan Koperasi tersebut tidak lebih dari Rp ,00 tidak dikenakan pemotongan PPh.

11 PPh Final atas Jasa Maklon Internasional (Contract Manufacturing) Internasional bidang Produksi Mainan Anak-Anak  Adalah jasa pembuatan/perakitan barang berupa produk mainan anak-anak  dimana  bahan-bahan, spesifikasi, petunjuk teknis dan  imbalan ditentukan dari pemesan yang berkedudukan di luar negeri dan mempunyai hubungan istimewa dengan wajib pajak.  Penghasilan neto atas jasa maklon internasional ditentukan dengan menggunakan Norma Penghitungan Khusus sebesar 7 % (tujuh persen) dari jumlah seluruh biaya pembuatan atau perakitan barang, kecuali biaya pemakaian bahan baku ( direct materials). Atas penghasilan neto jasa maklon internasional dikenakan PPh sebesar 30 % (tarif pajak tertinggi Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000) dan bersifat final. PPh final terutang dilunasi wajib pajak dengan cara pembayaran setiap bulan  sebesar 30 % x 7 % x jumlah realisasi seluruh biaya pembuatan atau perakitan barang tiap bulan, tidak termasuk biaya pemakaian bahan baku. Pembayaran pajak paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya. Pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. Atas penghasilan lain yang diterima wajib pajak dikenakan pajak penghasilan berdasarkan ketentuan umum Undang-Undang PPh. Ketentuan di atas berlaku sepanjang wajib pajak tidak mengadakan perjanjian penentuan harga transfer (Advance Pricing Agreement) dengan Dirjen Pajak.

12 PPh Pasal 4 Ayat 2 Hadiah atas Undian Bunga Deposito dan Tabungan
Persewaan Tanah dan/atau Bangunan Jasa Konstruksi Penghasilan Pengalihan hak tanah dan/atau bangunan Penghasilan transaksi saham dan sekuritas dibursa efek Revaluasi

13 Pasal 15 perusahaan pelayaran dalam negeri
Besarnya PPh 30% x 4% atau 1,2% dari penghasilan bruto atau 30% dari penghasilan netto

14 PPh Pasal 21 Final Atas penghasilan berupa Uang Pesangon, Uang Tebusan Pensiun dan Tunjangan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan secara sekaligus dipotong Pajak Penghasilan yang bersifat final oleh pihak-pihak yang membayarkan

15 Tarif Pemotongan penghasilan bruto sampai dengan Rp dikecualikan dari pemotongan pajak; penghasilan bruto di atas Rp sampai dengan Rp sebesar 5% penghasilan bruto di atas Rp sampai dengan Rp sebesar 10% penghasilan bruto di atas Rp sampai dengan Rp sebesar 15% penghasilan bruto di atas Rp sebesar 25%


Download ppt "PPh Bersifat Final."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google