Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehGlenna Harjanti Sutedja Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PENDIDIKAN KARAKTER DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
2
Kenyataan di lapangan :
LATAR BELAKANG Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kenyataan di lapangan : Pembangunan jati diri dan karakter bangsa semakin memudar, yang disebabkan antara lain: kurangnya keteladanan, pemberitaan media cetak & elektronik yang tidak mendidik, pendidikan belum banyak memberi kontribusi optimal dalam pembentukan karakter peserta didik
3
Lanjutan . . . Permasalahan bangsa: Disorientasi dalam implementasi nilai-nilai Pancasila Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa Ancaman disintegrasi bangsa Melemahnya kemandirian bangsa Oleh karenanya pendidikan karakter (Pendikar) menjadi kebijakan pemerintah dan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional.
4
Kebijakan Pendidikan Karakter
1 Konsep Pendidikan Karakter 2 Implementasi Pendidikan Karakter di SMA 3
5
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
HABITUASI INTERVENSI Perilaku Berkarakter MASYA-RAKAT PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata Nilai-nilai Luhur PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan. KELUARGA SATUAN PENDIDIKAN 5 5
6
LANDASAN HUKUM UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun 2005 – 2025 PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Perpres No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun Inpres No.1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional Tahun 2010 Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Permendiknas No.23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Permendiknas No. 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional
7
LANDASAN OPERASIONAL Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3).
8
LANJUTAN … Salah satu misi untuk mewujudkan visi pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila, memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antarumat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa (Lampiran Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Bab III butir 1). Nya 8
9
LANJUTAN … Salah satu prioritas di bidang pendidikan adalah penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa (Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010). Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 pasal 4). Nya 9
10
LANJUTAN … Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan lima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Bab II butir A.3.b). Nya 10
11
LANJUTAN … Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMA/MA/ SMALB/Paket C bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Bagian A butir 2). Visi Kemendiknas tahun 2025 adalah menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif, yaitu yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis (Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 Bab III butir 3.1). Nya 11
12
LANJUTAN … Berdasarkan analisis faktor eksternal, internal, potensi, dan permasalahan pendidikan dapat diidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan pembangunan pendidikan lima tahun ke depan, antara lain menerapkan Standar Nasional Pendidikan dengan menekankan keseimbangan antara olah pikir, olah rasa, olah hati, dan olah raga (Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 Bab II butir 2.3(5)). Nya 12
13
(Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010)
PENGERTIAN Pendidikan Karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik & mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. (Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010)
14
pembangunan bangsa yang berkarakter Pancasila;
TUJUAN PENDIDIKAN KARAKTER Mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila, meliputi : pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; pembangunan bangsa yang berkarakter Pancasila; pengembangan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.
15
membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural;
FUNGSI DAN MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER FUNGSI PENDIKAR membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural; membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan umat manusia; membangun sikap warganegara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain dalam suatu harmoni. MEDIA PENDIKAR Keluarga; Satuan Pendidikan; Masyarakat; Pemerintah; Dunia Usaha; Media massa
16
RUANG LINGKUP PENDIKAR
beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah,rela berkorban, dan berjiwa patriotik cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks dan reflektif OLAH HATI: OLAH PIKIR: OLAH RASA DAN KARSA: OLAH RAGA: ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , menguta-makan kepenting-an umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih
17
NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA INDONESIA BERSUMBER PADA: Agama,
SUMBER NILAI-NILAI KARAKTER NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA INDONESIA BERSUMBER PADA: Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional
18
NILAI-NILAI KARAKTER Religius 10. Semangat kebangsaan
Jujur Cinta tanah air Toleransi Menghargai prestasi Disiplin Bersahabat/komunikatif Kerja keras 14. Cinta damai Kreatif Gemar membaca Mandiri Peduli lingkungan Demokratis 17. Peduli sosial Rasa ingin tahu 18. Tanggung jawab
19
PERTIMBANGAN CERDAS, PEDULI, TANGGUH, JUJUR LINGKUNGAN (BERSIH,
OLAH HATI: OLAH PIKIR: OLAH RASA DAN KARSA: OLAH RAGA: PERTIMBANGAN Dimulai dari sedikit, yang esensial, yang sederhana, yang mudah dilaksanakan sesuai dengan kondisi masingmasing sekolah/ wilayah CERDAS, PEDULI, TANGGUH, JUJUR LINGKUNGAN (BERSIH, RAPI, NYAMAN), DISIPLIN, SOPAN-SANTUN
20
STRATEGI PELAKSANAAN PENDIKAR
Sosialisasi Pengembangan Regulasi Pengembangan Kapasitas Implementasi & Kerjasama Monitoring & Evaluasi INTEGRASI 3 PENDEKAT- AN KBM Pengem- bangan budaya sekolah 3. Keg. Ko & ekstra kuri- kuler 4. Kegiatan keseharian di rumah & masyarakat INTERVENSI KEBIJAKAN (TOP DOWN) PENGALAMAN PRAKTISI (BOTTOM UP) ILUSTRASI BEST PACTICE Talent scouting, ESQ, dsb REVITALISASI PROGRAM SOSIO PEDAGOGIS: Pramuka, kantin kejujuran, UKS, Olimpiade sains & OR, Revitalisasi gugus sekolah
21
Lanjutan . . . Pendidikan merupakan salah satu strategi dasar dari pembangunan karakter bangsa yang dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara koheren dengan beberapa strategi lain mencakup: sosialisasi atau penyadaran, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerjasama seluruh komponen bangsa. Pembangunan karakter dilakukan dengan pendekatan sistematik dan integratif dengan melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, masyarakat sipil, anggota legislatif, media massa, dunia usaha, dan dunia industri
22
Lanjutan . . . Pendidikan karakter harus diselenggarakan di setiap jenjang pendidikan secara terprogram dan sistematis mengarah kepada pencapaian tujuan pendidikan nasional, dengan mengintegrasikan muatan nilai-nilai karakter , untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Pendidikan karakter melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action) sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup seluruh warga sekolah.
23
IMPLEMENTASI PENDIKAR DI SMA
Program pendidikan karakter secara dokumen diintegrasikan ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai dari visi, misi, tujuan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan pendidikan karakter melibatkan seluruh warga sekolah, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar. Pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan karakter dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangan
24
TAHAPAN IMPLEMENTASI PENDIKAR
Sosialisasi Melakukan sosialisasi dan membuat komitmen seluruh warga sekolah, orangtua peserta didik, komite sekolah, dan masyarakat setempat untuk mendukung pelaksanaan pendikar Perencanaan a. Melakukan analisis konteks b. Menyusun Rencana Aksi Sekolah c. Menyusun program pelaksanaan pendikar d. Membuat perencanaan pengkondisian
25
LANJUTAN … 3. PELAKSANAAN a. Mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam dokumen KTSP, silabus, dan RPP b. Melakukan pengkondisian (pengadaan sarana, keteladanan, pemberdayaan, workshop & pendampingan guru) 4. EVALUASI a. Melakukan penilaian keberhasilan menggunakan indikator perilaku seluruh warga sekolah dan kondisi sekolah yang teramati b. Melakukan supervisi dengan menelaah kembali perencanaan, kurikulum dan pelaksanaan semua kegiatan
26
LANJUTAN … Pengembangan a. Menetapkan/menentukan nilai karakter baru yang akan dikembangkan b. Menemukan cara-cara baru dalam mengembangkan nilai-nilai karakter c. Memperkaya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan nilai-nilai karakter yang dipilih d. Meningkatkan komitmen dan kesadaran masyarakat untuk mendukung program pendidikan karakter
27
IMPLEMENTASI PENDIKAR DALAM KTSP
1 Integrasi dalam mata pelajaran Mengembangkan silabus dan RPP pada kompetensi yang sudah ada sesuai dengan nilai yang akan diterapkan 2 Melalui muatan lokal Kompetensi dikembangkan oleh sekolah/daerah 3 Kegiatan pengembangan diri Pembudayaan & Pembiasaan melalui keg. ekstra kurikuler Layanan konseling bagi peserta didik
28
TAHAPAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN Melakukan pemetaan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam SKL mata pelajaran, tujuan mata pelajaran, SK, dan KD. Menentukan prioritas nilai-nilai yang akan dikembangkan Mengintegrasikan nilai-nilai yang diprioritaskan ke dalam silabus dan RPP Menentukan indikator pencapaian nilai-nilai karakter dan mengembangkan instrumen penilaian Melaksanakan pembelajaran mengacu pada Silabus dan RPP yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa Memberi bantuan kepada peserta didik yang belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai karakter dengan menunjukkannya dalam perilaku.
29
CONTOH PEMETAAN NILAI KARAKTER DALAM SKL MAPEL
Mata Pelajaran: Biologi No SKL Nilai Karakter 1 Merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, menggunakan berbagai peralatan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyajikan data secara sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Jujur, Komunikatif 3 Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem Peduli lingkungan, Kreatif
30
CONTOH PEMETAAN NILAI KARAKTER PADA TUJUAN MAPEL
Mata Pelajaran : Biologi No Tujuan Mapel Nilai Karakter 1 Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa Kreatif, Religius 3 Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis Kerja keras, Kreatif, Rasa ingin tahu, Gemar membaca, Jujur, Komunikatif 7 Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem Peduli lingkungan, Kreatif
31
CONTOH PEMETAAN NILAI KARAKTER PADA SK DAN KD
Mata Pelajaran : Biologi SK KD Nilai Karakter 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem (Kelas X/2) 4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/ pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan Peduli lingkungan, Komunikatif, Kreatif
32
Prioritas nilai karakter yang dikembangkan
CONTOH PENENTUAN PRIORITAS NILAI-NILAI KARAKTER YANG DIKEMBANGKAN DALAM PEMBELAJARAN Disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan bahan kajian. Mata pelajaran Biologi – salah satu mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran IPA. Karakteristik IPA Bahan kajian Biologi Prioritas nilai karakter yang dikembangkan Pengetahuan yang diperoleh melalui kerja ilmiah dengan menerapkan sikap ilmiah. Makhluk hidup dan lingkungannya Religius, Kerja keras, Rasa ingin tahu, Gemar membaca, Jujur, Kreatif, Bersahabat/komunikatif, Peduli lingkungan
33
CONTOH INDIKATOR PENCAPAIAN PENDIKAR
Mata Pelajaran: Biologi Kelas/Semester : X / 2 KD: 4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan Nilai karakter Indikator Religius Mengaitkan keberadaan alam sekitarnya sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa Demokratis Menghargai perbedaan pendapat teman dalam berdiskusi, Menerima hasil kesimpulan diskusi kelompok Peduli lingkungan Menjaga kebersihan lingkungan, Menghemat penggunaan bahan praktik, Ikut menjaga kelestarian tumbuhan yang ada di sekolah dan di sekitar rumahnya Dst
34
PENDIKAR MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
Kerohanian (Rohani Islam, Rohani Kristen, Rohani Katolik, Rohani Hindu, Rohani Budha) – untuk mengembangkan nilai-nilai religius, toleransi, dan demokratis. Kelompok ilmiah remaja – pengembangan nilai-nilai gemar membaca, rasa ingin tahu, kreatif, menghargai prestasi. Tari tradisional – pengembangan nilai-nilai cinta tanah air, kreatif. Palang Merah Remaja – pengembangan nilai-nilai bersahabat, cinta damai, peduli sosial. Pramuka – pengembangan nilai-nilai disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) – pengembangan nilai-nilai disiplin, cinta tanah air, semangat kebangsaan. Olahraga prestasi – pengembangan nilai-nilai sportivitas, kerja keras, disiplin, menghargai prestasi.
35
PENDIKAR MELALUI BUDAYA SEKOLAH
Diwujudkan melalui interaksi antar peserta didik, antar guru, antar tenaga kependidikan, antara peserta didik dengan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, serta antara warga sekolah dengan masyarakat sekitar. Interaksi tersebut terikat oleh berbagai aturan, norma, dan etika yang berlaku di sekolah. Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja keras, disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa kebangsaan, dan tanggungjawab merupakan nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah.
36
KEGIATAN SEHARI-HARI DI SEKOLAH
Kegiatan rutin. Kegiatan spontan. Keteladanan. Pengkondisian. PENERAPAN 3 P Penampilan. Pelayanan. Prestasi.
37
PENILAIAN PENDIDIKAN KARAKTER
Penilaian keberhasilan pendidikan karakter dilakukan melalui langkah-langkah berikut: Mengembangkan indikator dari nilai-nilai yang ditetapkan atau disepakati 2. Menyusun berbagai instrumen penilaian Melakukan pencatatan terhadap pencapaian indikator Melakukan analisis dan evaluasi 5. Melakukan tindak lanjut
38
CONTOH INDIKATOR SEKOLAH BERKARAKTER BERSIH, RAPI DAN NYAMAN ‐ Tersedia toilet yang selalu bersih dan tersedia air dan fasilitasnya ‐ Bak sampah tersedia di tempat2 yg semestinya ‐ Tanaman di halaman terpelihara dan menimbulkan rasa sejuk DISIPLIN ‐ Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik datang tepat waktu dan pembelajaran berlangsung dengan baik ‐ Aturan yang sudah disetujui oleh warga sekolah dilaksakan dengan baik SOPAN ‐ Guru dan tenaga kependidikan serta peserta didik saling memberi salam jika bertemu ‐ Berpakaian rapi dan sopan ‐ Apa lagi? DILANJUTKAN DENGAN INDIKATOR NILAI-NILAI YANG LAIN
39
PENILAIAN PENDIKAR DALAM PEMBELAJARAN
Pendidikan karakter tidak dinilai melalui ulangan/ujian Penilaian dilakukan secara terus menerus, melalui pengamatan dan catatan anekdot (anecdotal record) yaitu catatan yang dibuat guru ketika mengetahui perilaku peserta didik yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter yang dikembangkan. Selain itu, guru dapat pula memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai-nilai karakter yang dimilikinya. Berdasarkan hasil pengamatan, catatan anekdot, tugas-tugas, laporan, dan sebagainya, guru dapat memberikan pertimbangan tentang pencapaian suatu indikator nilai karakter.
40
LANJUTAN .... Pencapaian hasil penilaian dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut. BT: Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). MT: Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten). MB: Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten). MK: Menjadi Kebiasaan/Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
41
TUGAS Buatlah Rencana Aksi Sekolah dalam rangka implementasi pendidikan karakter.
42
Rencana Aksi Sekolah Rencana aksi sekolah dikembangkan melalui penelaahan terhadap Rencana Kerja Sekolah yang telah disusun secara komprehensif sebelumnya. Pada rencana aksi sekolah unsur-unsur yang berkaitan dengan pendidikan budaya dan karakter bangsa diprogramkan dan diintegrasikan secara khusus 42
43
CONTOH FORMAT RENCANA AKSI SEKOLAH
No Kegiatan Nilai karakter yang dikem-bangkan Indikator keberha-silan Rencana Aksi Sekolah Prioritas *) Stra-tegi Kemi-traan Sumber Dana Target wkt Target kuanti-tas Penjab/ pelak-sana 1 2 3 Keterangan *): Integrasi ke mapel Pengembangan diri Budaya sekolah
44
TERIMA KASIH SELAMAT BEKERJA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.