Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehInge Darmali Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Oleh: Pulan Widyanati (1106107214) Syavika Ayuni T. (1106107510)
Soya max Oleh: Pulan Widyanati ( ) Syavika Ayuni T. ( )
2
Deskripsi Tanaman Sistematika Tumbuhan Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida Anak kelas : Rosidae Bangsa : Fabales Suku : Fabaceae Marga : Glycine Jenis : Glycine max (L.) Merr. [1] Sinonim Phaseolus max L., Glycine hispida (Moench) Maxim., Soja max (L.) Piper, Glycine soja (L.) Sieb. & Zucc. [2,3]
3
Nama Indonesia Kedelai [3] Nama daerah Sumatera: Kacang bulu, kacang ramang (Minangkabau); retak mejong (Lampung). Jawa: Kacang bulu, kacang jepun, kedele (Sunda); dekeman, dokenan, demekun, dele, gadele, kadung sul, kedela (Jawa); kadehele (Madura). Bali: Kadele, kadang jepun. Bima: Lawui. Bugis: Kadle. [3] Nama umum / perdagangan Soya bean, soybean, soia, soja [2]
4
Persebaran Kedelai aslinya berasal dari bagian utara Cina sekitar tahun 11 sebelum masehi. Kemudian menyebar ke Manchuria, Korea, Jepang dan Uni Soviet. Tahun 1765, Samuel Bowen memperkenalkan kedelai ke Amerika Serikat dari Cina. Kedelai menyebar dari Cina, Jepang dan Korea ke seluruh negara Asia Selatan dan Asia Tenggara melalui jalur sutra (silk route). [2] Ekologi Kedelai tumbuh pada ketinggian sampai 2000 m di atas permukaan laut dengan suhu 21-32˚C. Kebutuhan air 7,6 mm/hari dan keadaan tanah dengan pH 6-6,5. [2]
5
Morfologi tumbuhan Merupakan tumbuhan terna, semak, tinggi 0,2-1,5 m, batang berbulu bersegi dan berwarna hijau – coklat dengan bulu rambut pucat. Batang: Bersegi, berkayu, berambut, bercabang, hijau keputih-putihan. Daun majemuk menyirip rangkap tiga, menyirip ganjil, bulat telur, ujung tumpul, tepi rata, pangkal membulat, panjang 2-5 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: majemuk 3-20 bunga, kecil, bentuk tandan, berwarna ungu atau putih, kelopak 5-7 mm, berambut, bertaju sempit, runcing, hijau, mahkota panjang 6-7 mm. Buah: polong, bertangkai pendek, pipih, masih muda berwarna hijau, setelah tua berwarna kuning kecokelatan. Biji: Bulat telur, berwarna kuning, hijau, cokelat atau hitam, atau kombinasi dari warna tersebut. Akar: Tunggang, putih kekuningan.[2,4]
6
Bagian yang Digunakan Biji Deskripsi Simplisia Biji kedelai bulat telur, berwarna kuning, hijau, cokelat atau hitam, atau kombinasi dari warna tersebut, sedikit lonjong 5,5 -7,5 mm. Epidermis mengkilat berupa selaput tipis bening.
7
Kandungan Saponin, flavonoida, tannin [4]
Isoflavon di kacang kedelai adalah genistein (sekitar 50%), daidzein (sekitar 40%) and glycitein (sekitar 10%), daidzin, genistin, glycitin dan ononin [6,7]
8
Komposisi isolat isoflavon berdasar analisa Solae LLC [10]
9
Cara Ekstraksi Ekstrak kacang kedelai diperoleh dari Glycine max, terkonsentrasi, dimurnikan dan dikeringkan, produk mengandung 30,4% isoflavon sebagai glukosida. [7] Ekstrak kacang kedelai menggunakan etanol. Ekstrak dibuat dengan cara maserasi dengan menggunakan etanol 95%. Satu bagian serbuk kering biji Glycine max tambahkan 5 bagian etanol 95%, direndam selama 6 jam sambil sekali-kali diaduk, kemudian biarkan selama 24 jam. Maserat ditampung dan proses diulangi dua kali lagi. Hasil gabungan maserat disaring dan ekstrak dipekatkan dengan bantuan alat destilasi dengan tekanan uap direduksi (vakum) sampai terbentuk ekstrak kental. [11]
10
Kegunaan Secara Tradisional Penurun tekanan darah tinggi [4]
Busung air, disuria, kencing manis [3] Produk makanan olahan seperti sari kedelai, tahu, tempe, miso, kecap. Dalam pengobatan digunakan untuk meningkatkan aksi hati, liver, ginjal, lambung. [2] Berdasarkan Penelitian Mengatasi kanker payudara Asupan tinggi isoflavon dari kacang kedelai berhubungan dengan menurunnya risiko kejadian keterulangan pada pasien posmenopause dengan kanker payudara positif untuk reseptor estrogen dan progesterone dan yang memperoleh anastrozol sebagai terapi endokrin.[6]
11
Ekstrak kacang kedelai secara kuat menghambat transport mediasi- breast cancer resistance protein (BCRP) pada metotreksat (MTX) dengan konsentrasi tertentu. Ekstrak kacang kedelai ini mengandung 30,4% isoflavon sebagai glukosida dan dapat dikonsumsi sampai dengan 160 mg/hari (30 mg/hari sebagai soy isoflavon aglikon, 48 mg/hari sebagai isoflavon glukosida) sebagai suplemen makanan di Jepang.[7] Pada wanita dengan kanker payudara, konsumsi makanan dari kacang kedelai secara signifikan dapat menurunkan risiko kematian dan keterulangan kejadian kanker payudara.[8] Pada tingkat molekular, soy isoflavon mempunyai efek estrogen/antiestrogen, antioksidan dan anti- angiogenik dan dapat mempengaruhi kanker karena efeknya sebagai apoptosis, progresi siklus sel, pertumbuhan dan diferensiasi [9]
12
Berdasar bukti ilmiah / Science evidence: The United States Food and Drug Administration (FDA) menyetujui klaim kesehatan bahwa kedelai mempunyai efek pada kolesterol darah. Kedelai efektif untuk diabetes, menopause, hipertensi, sakit kepala sebelah sewaktu mens, mencegah osteoporosis dan untuk rematik arthritis. Kegunaan kedelai pada kanker payudara, fungsi kognitif, diare pada anak dan kanker prostat kurang jelas terbukti. Kedelai telah diteliti dan diketahui tidak efektif untuk mengurangi rasa panas (hot flush) pada pasien kanker payudara.[12] Indikasi pengobatan komplementer dan alternative / Complementary and alternative medicine indications: Kedelai mengandung protein yang banyak, fitokimia dan isoflavon seperti genistein dan diadzein. Pada hormone yang berhubungan dengan kanker, isoflavon kedelai bertindak seperti antiestrogen dan menghambat asupan estrogen ke dalam jaringan, seperti payudara. Kedelai dapat menurunkan efek androgen padaglandular prostat, sehingga dapat mencegah kanker. Kedelai digunakan untuk hiperlipidemia, sakit jantung, menopause dan osteoporosis. Kedelai dapat juga berguna untuk menurunkan gejala benign prostatic hyperplasia dan impoten. [12]
13
Dosis [12] Dewasa: Pencegahan penyakit jantung koroner, oral: 25 gram per hari untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Rasa panas / Hot flush, oral: mg soy isoflavon per hari Hiperlipidemia, oral: 25 gram per hari untuk menurunkan nilai kolesterol darah. Menopause, oral: 200 mg soy isoflavon per hari Pencegahan osteoporosis, oral: mg soy isoflavon per hari. Anak-anak: Belum ada data
14
Kontraidikasi Hipersensitifitas atau riwayat reaksi alergi terhadap kedelai atau kandungan kimia di dalam kedelai. [12] Efek samping Menurunkan sirkulasi nilai estrogen dan memperpanjang siklus mens bila mengkonsumsi kedelai terlalu banyak. Muntah, dermatitis kontak. Efek samping yang dilaporkan pada hewan coba termasuk distonia, prolapsed saluran kencing, menurunkan konsumsi makanan, menurunkan kesuburan, dan meningkatkan berat badan. [12] Interaksi Obat / makanan Kedelai dapat menurunkan efektivitas levotiroksin, tamoksifen dan warfarin. Kedelai dapat menurunkan absorpsi besi. [12]
15
Produk Produk pangan: kecap, tahu, tempe, sari kedelai, susu kedelai, minyak kedelai, roti, tauco, snack (makanan ringan). Isomil Komposisi: Lactose-free soy protein infant feed Indikasi: intoleransi terhadap protein sapi, diare, intoleransi laktosa Pabrik: Abbott, Malaysia Abbott Laboratories (M) Sdn Bdh Identitas produk: n3708-z
16
Roti kedelai Komposisi: 12 grams protein 6.25 grams soy protein 6 grams of fiber 47 mg of Calcium 2.5 mg Iron 398 mg Potassium Khasiat: menurunkan resiko penyakit jantung Perusahaan: Healthyhearth company US Patent untuk proses pembuatan (2009) : 7,592,028
17
Produk farmasi: berupa serbuk, kapsul, tablet sesuai dengan penggunaan [12]
Soy Isoflavones Tablets USP 34 Informasi dokumen produk: Martindale, Genistein Komposisi: ekstrak serbuk soy isoflavon Identitas produk: n3884-p Her Soy Plus Komposisi: Kalsium laktat, kacang kedelai, kolkalsiferol Indikasi: sindrom menopause dan osteoporosis Pabrik: Taiwan Biotech, Philipp Identitas produk: n5194-q Calplex Komposisi: Coral Kalsium 500 mg, soy germ (natural soy isoflavone) 20 mg, vitamin D3 200 iu, vitamin K1 25 mcg, zinc 5 mg, magnesium 100 mg, boron 1 mg Indikasi: suplemen kalsium dan osteoporosis Pabrik: Mahakan Beta Farma, Indonesia Identitas produk: n8029-m
18
Kosmetika: Sabun, lulur, serum, pelembab wajah, krim malam, masker.
19
Paten Production of soy sauce (Produksi kecap)
Date of Patent: 15 April 1975 No. Patent: US 3,878,302 Soybean wax candle (Lilin dari kedelai) Date of Patent: 29 Juli 2003 No. Patent: US 6,599,334 B1 Soy proteins and/or soy derivatives with zero-valent iron compositions and use for environmental remediation (Protein kedelai dan / atau turunan kedelai dengan komposisi besi nol-valent dan digunakan untuk rehabilitasi lingkungan) Date of Patent: 24 Maret 2009 No. Patent: US 7,507,345 B2
20
Method of producing a seasoning (Metode memproduksi bumbu)
Date of Patent: 17 Februari 1970 No. Patent: US 3,495,991 Fermenting whey and producing soy sauce from fermented whey (Fermentasi whey dan memproduksi kecap dari whey yang telah difermentasi) Date of Patent: 5 Januari 1971 No. Patent: US 3,552,981
21
Efek Farmakologi Menurunkan kadar kolesterol darah
Jurnal “Soy isoflavones lower serum total and LDL cholesterol in humans: a meta-analysis of 11 randomized controlled trials” [13] Tujuan penelitian: Meta-analisis ini dilakukan untuk mengevaluasi efek isoflavon kedelai pada profil lemak. Efek protein kedelai yang ditambahkan dan dikurangi isoflavon juga diteliti. Desain: Data berasal dari PUBMED dengan laporan berbahasa Inggris berupa jurnal tentang uji klinik acak dengan pembanding / randomized controlled trials (RCT) yang dipublikasikan dari tahun 1990 sampai tahun 2006 yang mendeskripsikan efek asupan protein kedelai pada manusia. Sebelas uji klinik dipilih untuk meta-analisis.
22
Hasil: Secara signifikan isoflavon kedelai menurunkan serum total kolesterol sebesar 0,10 mmol/L ((3,9 mg/dL atau 1,77%; P = 0,02) dan LDL kolesterol sebesar 0,13 mmol/L (5,0 mg/dL atau 3,58%; P < 0,0001); tidak ditemukan perubahan secara signifikan pada HDL kolesterol dan triasilgliserol. Isoflavon-yang dikurangi jumlah nya dari protein kedelai secara signifikan menurunkan LDL kolesterol sebesar by 0,10 mmol/L (3,9 mg/dL atau 2,77%; P = 0,03). Protein kedelai yang mengandung tambahan isoflavon secara signifikan menurunkan LDL kolesterol sebesar 0.18 mmol/L (7,0 mg/dL atau 4,98%; P < 0,0001) dan secara signifikan meningkatkan HDL kolesterol sebesar 0,04 mmol/L (1,6 mg/dL atau 3,00%; P = 0,05). Kesimpulan: Isoflavon kedelai secara signifikan menurunkan serum total dan LDL kolesterol tapi tidak merubah HDL kolesterol dan triasilgliserol. Protein kedelai yang mengandung tambahan atau pengurangan jumlah isoflavon juga secara signifikan meningkatkan profil lemak.
23
Menurunkan risiko kasus Kanker payudara
Jurnal “Soy intake and breast cancer risk in Singapore Chinese Health Study” [14] Dilakukan penelitian terhadap efek asupan isoflavon kedelai terhadap kanker payudara dengan studi prospektif terhadap wanita Cina Singapura selama bulan April 1993 sampai Desember 1998 pada Singapore Chinese Health Study. Pada rekruitmen, tiap subjek secara administrasi personal mengisi kuesioner semikuantitatif tervalidasi tentang frekuensi makanan meliputi 165 macam makanan dan minuman. Pada 31 Desember 2005, 629 subjek terkena kanker payudara (dengan akumulasi kasus kanker payudara orang per tahun).
24
Menggunakan regresi Cox dan disesuaikan berdasar umur pada interview, tahun interview, kelompok dialek, pendidikan, sejarah keluarga tentang kanker payudara, umur ketika periode menopause, body mass index (BMI), n-3 fatty acid dan variasi lainnya, diketahui bahwa risiko kanker payudara berkurang secara signifikan sebanding dengan asupan kedelai tinggi. Berhubungan dengan wanita dengan asupan kedelai rendah (<10,6 mg isoflavone per 1000 Kkal) dan wanita dengan asupan kedelai tinggi menunjukkan secara signifikan sebesar 18% dapat menurunkan risiko kanker payudara (relative risk (RR)=0,82, 95% confidence interval (CI)=0,70-0,97). Hasil ini terlihat pada wanita posmenopause (RR=0,74, 95% CI=0,61-0,90) dan tidak terlihat pada wanita premenopause (RR=1,04, 95% CI=0,77-1,40).Pada wanita postmenopause, risiko kanker payudara terjadi pada yang mempunyai BMI di atas rata-rata (RR=0,67, 95% CI=0,51-0,88). Dari studi perspektif ini diketahui, dengan asupan 10 mg isoflavon per hari, yang diperoleh dari sajian standar tahu, dapat menurunkan risiko kanker payudara
25
Menurunkan risiko kasus kanker kolon
Jurnal “Dietary soy isoflavones and estrone protect ovariectomized ERalphaKO and wild-type mice from carcinogen-induced colon cancer” [15] Konversi estradiol (E2) menjadi estron (E1) dapat melindungi kolon. Bahwa konsumsi firoestrogen atau E1, dapat menurunkan tumor kolon melalui mekanisme dependent-reseptor estrogen (ER). Mencit betina dengan ovariectomized ERalphaKO atau wild-type (WT) diberi makanan mengandung casein (Casein), soy protein tanpa isoflavon (Soy-IF), soy protein + genistein (Soy + Gen), soy protein + NovaSoy (Soy + NSoy) atau soy protein + estrone (Soy + E1). Tumor kolon diinduksi dengan azoxymetan. Kasus tumor kolon lebih rendah pada mencit ERalphaKO dan WT yang diberi Soy+E1 dibandingkan dengan yang diberi casein atau SoyIF. Mencit yang diberi Soy+NSoy mempunyai kasus risiko tumor kolon lebih rendah dibandingkan dengan mencit yang diberi casein, tapi bukan Soy-IF. Genistein tidak mempengaruhi kejadian tumor. Soy protein, bentuk fitoestrogen atau E1, secara signifikan menurunkan secara relatif berat kolon perbanyakan tumor. Berat kolon secara relatif lebih rendah (P=0,008) pada mencit yang diberi Soy+E1 dibandingkan dengan kelompok lain yang diberi soy lainnya. Kejadian tunor pada kelompok ini lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang diberi casein dan soy-IF dan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok lain (P=0,020). Soy protein dan NSoy melindungi mencit dari kanker kolon, dan E1 selanjutnya dapat mengurangi tumor kolon pada mencit.
26
Menurunkan resiko kasus kanker postat
Jurnal “Soy and isoflavone consumption in relation to prostate cancer risk in China” [16] Di Cina dilakukan studi case-control untuk mengevaluasi efek konsumsi makanan kedelai dan isoflavon (genistein dan daidzein) terhadap risiko kanker prostat. Jumlah kasus 133 dan jumlah subjek 265 orang berusia tahun diinterview satu persatu pada tahun Konsumsi makanan kedelai dan isoflavon diketahui dengan menggunakan kuesioner frekuensi makanan yang dikembangkan di cina dan database nutrient yang dikembangkan dan divalidasi di populasi Asian-Amerika. Umur dan kalori total disesuaikan dengan rasio (OR) risiko kanker prostas dibandingkan dengan asupan makanan kedelai tertinggi dan terendah adalah 0,58 [95% confidence interval (CI), 0,35-0,96]. Pada statistik secara signifikan dibandingkan dengan asupan makanan kedelai tertinggi (OR, 0,51; 95% CI, 0,28-0,95) dan genistein (OR, 0,53; 95% CI, 0,29-0,97) dengan yang terendah. Ada indikasi risiko penurunan kanker prostat berhubungan dengan asupan daidzein (OR, 0,56; 95% CI, 0,31-1,04 untuk tertingi dan terendah asupan). Hasil dari penelitian ini diketahui risiko penurunan kanker prostat berhubungan dengan konsumsi makanan kedelai dan isoflavon.
27
Osteoporosis Jurnal “Effect of soy isoflavone extract supplements on bone mineral density in menopausal women: meta-analysis of randomized controlled trials” [17] Penelitian ini untuk mengetahui efek asupan ekstrak isoflavon kedelai (bukan protein kedelai datau makanan yang mengandung isoflavon) pada bone mineral density (BMD) pada wanita menopause. Data uji klinik acak pembanding / randomized controlled trials dalam bahasa Inggris, Jepang atau Cina yang melaporkan efek ekstrak isoflavon kedelai pada BMD spinal lumbar atau pinggang pada wanita menopause diperoleh dari PubMed, CENTRAL, ICHUSHI, CNKI, Wanfang Data, CQVIP, dan NSTL. Penelitian mengidentifikasi dan mereview kesesuaian kriteris inklusi dan ekslusi. Data tentang desain penelitian, partisipan, intervensi dan hasil disaring. Penelitian sebelas, tujuh, lima dan lima dipilih untuk memperkirakan efek BMD pada spinal, leher femoral, total pinggang dan trochanter. Meta-analisa meliputi data dari 1240 wanita menopause yang rata-rata konsumsi 82 (47-150) mg isoflavon kedelai (ekivalen aglikon) selama 6-12 bulan secara signifikan meningkatkan BMD spinal sebesar 22,25 mg/cm2 (95% CI: 7,62; 32,89; p=0,002), atau sebesar 2,38% (95% CI: 0,93; 3,83; p=0,001) dibandingkan dengan pembanding (model acak-efek). Analisa subkelompok diindikasikan bahwa efek bervariasi isoflavon pada BMD spinal pada penelitian berhubungan dengan karakteristik studi lamanya intervensi (6 terhadap 12 bulan), wilayah partisipan (Asian terhadap Barat), dan BMD basal (kepadatan tulang normal terhadap osteopenia atau osteoporosis). Tidak terlihat efek secara signifikan pada BMD leher femoral, total pinggang dan trochanter. Suplemen ekstrak isoflavon kedelai meningkatkan BMD spinal lumbar pada wanita menopause.
28
Mengatasi gejala menopause
Jurnal “The association between soy nut consumption and decreased menopausal symptoms” [18] Latar belakang: Studi epidemiologi tentang rendahnya kejadian rasa panas / hot flashes pada populasi yang mengkonsumsi kedelai. Studi dilakukan untuk mengetahui efek kacang kedelai pada gejala rasa panas / hot flashes dan menopause. Metode: 60 wanita postmenopause sehat secara acak pada desain cross over dengan perubahan gaya hidup / therapeutic lifestyle changes (TLC) makanan dan TLC makanan dengan energi, lemak dan protein yang sama dalam 1 ½ mangkok kacang kedelai dibagi menjadi 3 atau 4 porsi selama 1 hari (mengandung 25 g protein kedelai dan 101 mg aglikon isoflavon) terhadap 25 g protein non kedelai. Selama 8 minggu pada tiap periode makanan, subjek dicatat jumlah mengalami hot flashes dan jumlah olahraga per harinya. Pada akhir 8 minggu tiap periode penelitian, subjek mengisi kuesioner tentang kualitas gejala menopause.
29
Hasil: Dibandingkan dengan TLC makanan sendiri, TLC makanan plus kacang kedelai berhubungan dengan menurunkan hot flashes sebesar 45% (7,5 +/- 3,6 vs. 4,1 +/- 2,6 hot flashes hari, p < 0.001) pada wanita dengan > 4,5 hot flashes/hari pada baseline dan 41% pada <atau=4,5 hot flashes/hari (2,2 +/- 1,2 vs. 1,3 +/- 1,1, p < 0.001). Asupan kacang kedelai juga berhubungan dengan perbaikan secara signifikan nilai kualitas gejala menopause: 19% menurunkan nilai vasomotor ((p = 0.004), 12,9% menurunkan nilai psikososial (p=0,01), 9,7% menurunkan nilai fisik (p=0,045) dan perbaikan nilai seksual dengan 17,7% pengurangan gejala (p=0,129). Jumlah melakukan olahraga tidak mempunyai efek pada pengurangan hot flash. Kesimpulan: Konsumsi 3 atau 4 kali sehari kacang kedelai berhubungan dengan penurunan gejala hot flash dan gejala menopause.
30
Paten: “Soya extract, process for its preparation and pharmaceutical composition” [19] Nomor paten : US B2 Tanggal paten : 19 Agustus 2003 Abstrak: Ekstrak kacang kedelai mengandung minimal 13% glukosida isoflavon dan mengandung 0,6-1,5 bagian grup B saponin kedelai per 1 bagian berat glukosida isoflavon. Juga, komposisi sediaan farmasi yang mengandung ekstrak ini dan metode pemberian ekstrak untuk mengobati kondisi seperti gejala pre atau postmenopause, kanker, eperti kanker payudara atau kanker prostat, atau ketergantungan alkohol. Ekstrak dibuat dengan proses dari kacang kedelai yang masak atau tepung kedelai bebas minyak dengan alkohol alifatis untuk memperoleh ekstrak pertama; ekstrak pertama dipekatkan untuk mendapatkan ekstrak pertama kental; memurnikan ekstrak pertama kental dengan minimal sekali hidrokarbon alifatis; dan mengekstraksi komponen aktif dari ekstrak pertama kental murni dengan alkohol alifatis air-immiscible untuk mendapatkan ekstrak kedua. Ekstrak akhir yang digunakan untuk sediaan farmasi adalah dari ekstrak kedua yang dipekatkan dan dikeringkan.
31
Pembuatan ekstrak: Ekstraksi kacang kedelai masak atau tepung kacang kedelai bebas minyak dengan alkohol alifatis atau campuran alkohol dengan air. Bahan tumbuhan sebaiknya diekstraksi dengan 12 – 17 volume pelarut per 1 bagian (berat) biomass. Suhu ekstraksi di atas 55ºC. Tiap ekstraksi dilakukan minimal 4 jam. Pelarut yang cocok selain etanol adalah inter alia, methanol, propanol dan isopropanol. Pelarut tersebut mengandung air maksimal 10%. Pekatkan ekstrak. Ekstrak dipekatkan pada suhu dibawah 50ºC, dengan penurunan tekanan. Ekstrak pekat mengandung alkohol 65-75%. Murnikan ekstrak kental dari bahan minyak dan lipofilik dengan hidrokarbon alifatis. Pemurnian dengan menggunakan 0,3-0,6 volume hidrokarbon alifatis per 1 bagian (berat) bahan. Prosedur yang cocok adalah dengan ekstraksi bahan minyak dan lipofolik. Ekstraksi komponen aktif dengan alkohol alifatis air-immiscible. Komponen aktif diekstraksi dengan 0,2-0,4 volume pelarut alkohol alifatis air-immiscible per ekstraksi, dihitung pada 1 bagian (berat) bahan, sebaiknya dilakukan 3 kali ekstraksi. Pekatkan ekstrak dan keringkan pada suhu dibawah 50ºC dengan penurunan tekanan.
32
Suspendingkan ekstrak dari tahap e dalam campuran alkohol air-miscibel dan air dan dilarutkan dalam pelarut sesuai air-immiscible. Ekstrak disuspendinkan dalam 5-10 volume (per 1 bagian ekstrak) alkohol larut air, menggunakan rasio alkohol/air dalam kisaran dari 2:8 sampai 3;7 vol/vol. Pelarut yang tidak larut air bisa juga digunakan dengan 2-5 volume pada 1 bagian (berat) ekstrak yang didapat dari tahap e. Panaskan campuran dari tahap f untuk mengkomplitkan disolusi dan biarkan pada suhu ruang. Untuk mendapatkan disolusi komplit, campuran dipanaskan dan disimpan dalam refluks serta diamkan pada suhu ruang selama jam. Campur endapan grup B saponin kedelai dengan penyaringan. Pisahkan fase organik dari fase air; dan pekatkan fase organik dan keringkan untuk menghasilkan komponen isoflavon. Fase organik dipekatkan dengan evaporasi pada suhu dibawah 30ºC, dibawah penurunan tekanan. Campur saponin dari tahap h dan isoflavon dari tahap i untuk membentuk ekstrak yang akan digunakan. Sebaiknya saponin dari tahap h dan glukosida isoflavon dari tahap g digunakan untuk menyiapkan larutan alkohol yang mengandung saponin dan glukosida isoflavon dengan rasio 1:1, kemudian dipekatkan dan dikeringkan pada suhu di bawah 50ºC, pada penurunan tekanan
33
Penelitian: Konsentrasi luteinizing hormone (LH) pada tikus betina yang diambil ovariumnya yang diberikan ekstrak mengandung isoflavon dan grup B saponin kedelai. Tikus betina diambil ovariumnya (ovariotomi). 15 hari setelah operasi, tikus diberi zat uji secara oral dalam dosis tungga selama 15 hari. Tikus dibunuh setelah 3 jam setelah pemberian zat uji terakhir. Darah disentrifugasi segera dan serum yang diperoleh disimpan pada suhu -25ºC sampai pengujian LH dengan radioimmunoassay sesuai dengan metode yang tercantum pada Niswander et al. Pemberian ekstrak sesuai pada penemuan secara statistik signifikan menurunkan LH, lebih besar hasilnya dibandingkan dengan komponen tunggal (efek sinergis). Ekstrak kemudian dicobakan pada hewan sehat, menunjukkan tidak ada perubahan secara makroskopik atau mikroskopik pada organ atau system hewan jantan, pada hewan betina ekstrak tersebut dapat memodifikasi berat uterus dan tulang yang mempengaruhi aktifitas estrogen.
34
Ketika ekstrak diberikan pada wanita selama menopause - baik secara alami ataupun disebabkan operasi – ekstrak tersebut memodifikasi nilai plasm LH dan menurunkan gejala menopause seperti hot flush atau depresi pada beberapa hari pemberian dan juga menurunkan demineralisasi tulang pada pengobatan jangka panjang.
35
Ekstrak kedelai yang disiapkan dengan Contoh 1:
Produksi ekstraksi kedelai yang mengandung isoflavon 15% berat dan rasio glukosida isoflavon / grup B saponin kedelai 1:1,5 dengan pemurnian menggunakan pelarut. 10 kg tepung kedelai bebas minyak mengandung 0,2% glukosida isoflavon dan 0,3% grup B saponin kedelai direfluks sebanyak 5 kali dengan 30 L 95% etanol. Ekstrak alkohol dicampur dan dipekatkan dengan penurunan tekanan hingga 5 L. Ekstrak pekat dilarutkan dengan 1,5 L air dan diekstraksi 4 kali dengan 5 L n-heksan. Fase heksan dipisahkan dan dipekatkan; fase alkohol diekstraksi 4 kali dengan 2,5 L n-butanol. Fase organik dipekatkan dan dikeringkan pada penurunan tekanan. Diperoleh 133 g ekstrak mengandung isoflavon 15% berat dan grup B saponin kedelai 22,5% berat.
36
Ekstrak kedelai yang disiapkan dengan Contoh 3:
Produksi ekstrak kedelai mengandung isoflavon 43% berat dan rasio glukosida isoflavon/grup B saponin kedelai 1:1. 200 g ekstrak diperoleh pada Contoh 1 atau 2 disuspendingkan dalam 1 L 20% etanol dan dilarutkan dengan 0,5 L etil asetat. Suspensi dipanaskan dan stirring sampai terdisolusi sempurna dan biarkan semalaman. Saponin mengendap (38 g, kemurnian 93%) diisolasi dengan filtrasi dan fase etil asetat dan air dipisahkan. Fase organik dipekatkan pada penurunan tekanan dan dikeringkan. Residu isoflavon – 37 g dengan kemurnian 81% - dilarutkan dalam 1 L etil alkohol dan dicampur dengan 32 g saponin Kristal, untuk memperoleh produk yang mengandung isoflavon dan saponion dengan rasio berat 1:1. Larutan alkohol dipekatkan lalu dikeringkan pada penurunan tekanan dan menghasilkan 69 g ekstrak mengandung 43% berat glukosida isoflavon dan 43% berat grup B saponin soya.
37
Sediaan farmasi Produksi Kapsul gelatin keras mengandung ekstrak kedelai
38
Produksi Tablet mengandung ekstrak kedelai
39
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.