Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYuliana Lie Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
COLLECTING BAHAN ALAM LAUT (MARINE BIOTA)
Rachmaniar Rachmat
2
Pendahuluan Indonesia merupakan pusat keanekaragaman hayati laut di dunia (menempati urutan teratas) dan letaknya di kawasan timur Indonesia yg dikenal dengan coral triangle area Sumber daya laut terdiri dari sumber daya hayati (tumbuhan dan hewan) dan sumber daya nirhayati (mineral).
3
Sumber daya hayati tdd: tumbuhan dan hewan.
Tumbuhan tdd: mikro dan maroalgae, lamun (seagrass), lamun (mangrove) Hewan : vertebrata dan invertebrata Sumber daya nirhayati: mineral.
4
Tumbuhan laut Macroalgae (rumput laut) terdapat sekitar 600 spesies yg tersebar di hampir seluruh perairan laut Indonesia dan terkonsentrasi di kawasan timur Indonesia. Seagrass (lamun)sekitar 13 spesies. Mangrove (bakau) sekitar 38 spesies. Microalgae
5
Hewan laut Invertebrata: corals 910 spesies, sponges 850 spesies, molusca 2500 spesies, crustacea 1502 spesies, echinodermata 745 spesies. Hewan bertulang belakang: ikan >2000 spesies; Reptiles: 9 spesies Mammals: 30 spesies Birds: 148 spesies.
6
Minerals Di kedalaman Laut kaya akan sumber daya mineral yang , terdiri semua jenis unsur. Air laut, juga terlarut didalamnya berbagai unsur.
7
Bahan Laut untuk Obat Pemanfaatan bahan laut untuk obat tertinggal sekitar 30 tahun dari bahan alam dari darat. Meskipun bahan laut begitu beragam dan bervariasi, namun yang dimanfaatkan untuk obat masih relatif terbatas dibandingkan dengan bahan alam dari darat hal ini disebabkan oleh berbagai hal antara lain:
8
Tidak ada informasi tentang obat tradisionil dari bahan laut sebagaimana halnya jamu pada bahan darat. Pengambilan biota laut tidak semudah bahan darat. Bagi sebagian orang lingkungan laut kurang bersahabat.
9
Penelitian dan pemanfaatan bahan laut mulai berkembang ditahun1970an saat ditemukan alat selam scuba diving; seiring dengan disadarinya pentingnyasenyawa baru mengingat sejumlah penyakit baru muncul akibat resistensi dari obat-obat yg sdh ada.
10
Bahan laut….. Sampai saat ini bahan laut yg mendapat perhatian penelitian: - kel.tumbuhan : algae makro dan mikro; - kel.hewan vertebrata: ikan Hiu - kel. hewan inverteb: sponges
14
Cara-cara pengumpulan bahan laut
Pengambilan ataupun pengumpulan bahan laut menggunakan cara dan alat tertentu tergantung jenis biota lokasi serta kedalaman laut tempa hidupnya biota tersebut. Kalau berada pada tempat yg dangkal cukup memakai alat yg sederhana tetapi kalau pada tempat yg lebih dalam diperlukan alat yg lebih beragam pula.
15
collecting biota laut Perlengkapan collecting biota laut Snorkeling
Scuba diving dan perlengkapannya Camera bawah air Alat pencatat pH meter Salinometer etc. Pisau utk memotong sampel Kantong sampel.
16
collecting...... Penggunaan snorkeling ataupun scuba diving tergantung pada kedalaman tempat biota yang akan dikoleksi. Umumnya biota yang berada pada perairan dangkal diambil dengan menggunakan snorkeling saja. Sedangkan yg berada pada kedalaman lebih dari 2 meter diambil dengan menggunakan scuba diving.
18
Tahapan kegiatan Pengamatan lapangan: - lokasi, - letak geografis - pH
- salinitas - suhu - kedalaman - kondisi lingkungan (biologi dan fisik).
19
Pencatatan letak lokasi, kondisi lapangan diperlukan sebagai informasi keberadaan suatu spesies dan juga penting apabila akan dilakukan recollecting. Kondisi lingkungan kimia, fisika, dan biologi mempengaruhi kwantitas senyawa yg dikandungnya dan seringkali juga berbeda pada jenis senyawa kimia yg dikandungnya.
20
Setelah pengamatan lingkungan kimia, fisik, dan biologi; dilakukan pengambilan foto biota di bawah air dan sesaat setelah berada di darat hal ini penting karena warna biota pada saat masih dalam air laut dan didarat seringkali berbeda; informasi ini diperlukan terutama recollecting agar dapat disesuaikan.
21
Penyimpanan sementara biota, ditempatkan dalam wadah yg diberi label yg dilengkapi dengan identitas:
- lokasi, - kondisi fisik, kimia, - tgl pengambilan - nama collector
22
Pengumpulan makroalga
Pengamatan kondisi lingkungan (pH, salinitas, kedalaman, letak geografis, keberadaan biota lain dilingkungannya) Rumput laut yang berada di atas permukaan laut dipanen biasa dan dipotong dgn pisau. Yang tumbuh di bawah permukaan laut harus menggunakan snorkeling.
23
Penyortiran. Setelah rl dikumpulkan/dipanen segera disortir untuk membersihkan dari pasir, sampah, kotoran dan biota yg berasosiasi. Pengeringan. Setelah bersih dari kotoran dan benda-benda asing yg tdk diinginkan,
24
Pengeringan dilakukan dengan menempatkannya di atas para-para dan tidak boleh terkena air hujan karena akan terjadi fermentasi. Biasanya pengeringan dilakukan selama2-3 hari sampai kadar air sekitar 30-35% yaitu kadar air yang aman pada penyimpanan.
26
Sortir II. Setelah kering disortir lagi untuk membuang garam yg mengkristal serta memastikan bahwa biota tidak terkotori oleh benda asing (pasir, sampah, jenis yg berassosiasi).
27
Evaluasi : Setelah sortasi kering, dilakukan evaluasi berupa identifikasi taksonomi, penentuan kadar air; serta kadar kandungan senyawa yg merupakan identitasnya.
28
Packaging; Rumput laut yg sdh kering disimpan dalam karung goni dan pada etiket dicantumkan: - nama spesies, - kadar air, - lokasi dan - waktu pengambilan, - nama collector.
29
Penyimpanan Selanjutnya disimpan dalam gudang penyimpanan dengan menempatkannya di atas papan penyangga (tdk kontak langsung dgn lantai) untuk mencegah dari pengaruh kelembaban; kondisi ini dipertahankan sampai tiba waktu penggunaan lebih lanjut.
30
Untuk mengurangi volume, rumput laut yg sdh kering dipress dengan alat press lalu dikemas.
Seringkali simplisia rumput laut kering disimpan dalam bentuk utuh (whole drugs, uncut, and unground pieces) Dapat pula simplisia rumput laut dirajang dengan ukuran trtentu sesuai keperluan pada proses selanjutnya.
31
Terkait dengan waktu pengambilan/usia biota, ini hanya berlaku untuk yang dibudidayakan.
Pada jenis rumput laut Eucheuma cottonii yang dibudidayakan, dipanen pada usia 45 hari karena pada usia tersebut kandungan fikokoloid karagenan (senyawa target) tertinggi.
32
Collecting hewan laut Koleksi biota yang hidup di kedalaman laut 6 m- 20 m lebih, seperti halnya sponges mengambilnya dengan alat scuba diving. Pengamatan lokasi: letak geografis, pH, salinitas, suhu, kedalaman, kondisi biologi, kimia, dan fisika.Hal ini penting apabila diperlukan recollecting atau sampling ulang.
35
Pada waktu pengambilan dilakukan pemotretan di dalam air ; serta pencatatan kondisi lingkungannya (kondisi kimia, fisika, dan biologi). Kemudian sampel dipotong dengan pisau lalu dimasukkan ke dalam kantong sampel, lalu dibawa ke darat; sesaat tiba di darat dilakukan lagi pemotretan. Dilakukan taksonomi untuk identifikasi spesies.
36
segera setelah collecting, sampel dimasukkan dalam metanol dan dibiarkan terendam sampai tiba saatnya digunakan atau diekstraksi. Pada botol dituliskan: nama spesies, lokasi pengambilan, kedalaman, pH, salinitas, tgl pengambilan, nama collector.
37
Penyimpanan Simplisia hewan laut disimpan dalam larutan alkohol/metanol pada ruang ber-AC sampai tiba saatnya diekstraksi. Cara lain yaitu sampel hewan laut dikeringkan pada matahari tidak langsung lalu disimpan di tempat kering terlindung dari cahaya matahari sampai tiba saatnya diekstraksi.
38
Pada wadah penyimpanan dicantumkan:
- nama spesies, - waktu/tgl koleksi - lokasi pengambilan, - kedalaman, pH, salinitas, suhu - nama collector. End…
39
END- TBA K1
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.