Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB VII. Kalimat Efektif Kompetensi dasar: Mahasiswa dapat menerapkan kalimat efektif dalam penulisan karangan ilmiah. Tujuan tulis-menulis atau karang-mengarang.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB VII. Kalimat Efektif Kompetensi dasar: Mahasiswa dapat menerapkan kalimat efektif dalam penulisan karangan ilmiah. Tujuan tulis-menulis atau karang-mengarang."— Transcript presentasi:

1 BAB VII. Kalimat Efektif Kompetensi dasar: Mahasiswa dapat menerapkan kalimat efektif dalam penulisan karangan ilmiah. Tujuan tulis-menulis atau karang-mengarang adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca. Kalimat umumnya berwujud dari rentetan kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku. Setiap kata mempunyai fungsi dalam kalimat.

2 Kalimat merupakan bentuk bahasa yang mencoba menyusun dan menuangkan gagasan seseorang secara terbuka untuk dikomuni-kasikan kepada orang lain. Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri.

3 Pegawai administrasi UMA mengikuti S P penyuluhan Bahasa Indonesia O di Kampus Panca Budi pada hari Sabtu yang lalu. Ket. tempat Ket. waktu

4 Pola kalimat Bahasa Indonesia:
Pola kalimat tunggal, yaitu pola kalimat yang jumlah predikat kalimat itu hanya satu predikat, dan mengungkapkan satu informasi. Pola kalimat majemuk, yaitu pola kalimat yang jumlah predikatnya terdiri dari dua atau lebih, dan mengungkapkan dua atau lebih informasi.

5 Dengan demikian muncul pula istilah kalimat efektif
Dengan demikian muncul pula istilah kalimat efektif. Apakah yang dimaksud dengan kalimat efektif? Kalimat efektif ialah kalimat yang harus sesuai dengan kaidah atau gramatika bahasa baik struktur maupun ejaannya, tidak pleonastis, tidak hiperkorek, tidak kontaminasi, dan tidak polisemi.

6 Struktur kalimat: S P O K SP SPO SPOK

7 Ejaan Yang Disempurnakan meliputi:
Pemakaian huruf Penulisan kata Penulisan unsur serapan Penulisan angka dan bilangan Pemakaian tanda baca

8 tidak pleonastis, berarti penerapan gejala pleonasme, yaitu gejala yang berlebihan yang sebenarnya tidak perlu. contoh: naik ke atas turun ke bawah marilah turut serta berpartisipasi masuk ke dalam

9 tidak hiperkorek, berarti membetulkan kata yang sudah betul menjadi salah, karena: p— f s—sy ( sarat – syarat) kh—h—k j—z

10 tidak kontaminasi atau kerancuan atau keka-cauan yang artinya kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga informasinya sulit dipahami. Kerancuan itu timbul karena pengga- bungan dua struktur kalimat ke dalam satu struktur.

11 contoh: Menurut para pakar sejarah mengatakan Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra. seharusnya Menurut pakar sejarah, Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.

12 2. Pakar sejarah mengatakan bahwa Candi Boro- budur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra. N.B. Penggunaan kata menurut jika sudah digu-nakan pada awal kalimat tidak perlu lagi disatukan dengan: mengatakan bahwa, menyebutkan bahwa, dan menyatakan bahwa.

13 tidak polisemi atau kalimat bermakna ganda, yaitu kalimat yang memenuhi ketentuan tatabahasa, tetapi masih menimbulkan tafsiran ganda. contoh: Rumah sang jutawan yang aneh itu akan dijual. jika yang aneh menerangkan rumah, menjadi

14 Rumah aneh milik sang jutawan itu akan dijual
Rumah aneh milik sang jutawan itu akan dijual. Jika yang aneh itu menerangkan sang jutawan, menjadi: Rumah sang jutawan aneh itu akan dijual. Lukisan Amir. Apakah lukisan si Amir atau foto si Amir.

15 berikut contoh : Pak Amin mengajar bahasa Inggris di kelas -3 Kesalahan pada kalimat di atas adalah kata mengajar bahasa Inggris, kita mungkin bisa mengajar manusia atau binatang. Bahasa Inggris atau bahasa manapun tidak dapat diajar. Bahasa hanya dapat diajarkan. Jadi kalimat yang benar adalah: Pak Amin mengajarkan bahasa Inggris di kelas – 3.

16 2. Setiap tanggal 17 Agustus kita memperingati kemerdekaan R. I
2. Setiap tanggal 17 Agustus kita memperingati kemerdekaan R.I. Kesalahan pada kalimat di atas adalah R.I. tidak pernah dijajah, yang pernah dijajah adalah tanah air dan bangsa Indonesia. Jadi kalimat di atas seharusnya: Setiap tanggal 17 Agustus kita memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

17 3. Suaranya merdu seperti ayahnya. Tidak mungkin suara seperti ayah
3. Suaranya merdu seperti ayahnya. Tidak mungkin suara seperti ayah. Akan tetapi suaranya merdu seperti suara ayahnya. Yang sama itu ialah suara bukan suara dan ayah. Jadi kalimat di atas seharusnya: Suaranya merdu seperti suara ayahnya.

18 4. Pak Direktur sedang memberikan pengarahan
4. Pak Direktur sedang memberikan pengarahan. Kita hanya mungkin memberikan sesuatu kepada orang lain berupa benda, baik yang konkrit maupun yang abstrak. Pengarahan bukanlah kata benda (nomina), melainkan proses, kata bendanya adalah arahan. Arahan- lah yang bisa diberikan. Jadi kalimat yang benar adalah: Pak Direktur sedang memberikan arahan.

19 5. Seharusnya anda membantunya saat dia dalam kesulitan
5. Seharusnya anda membantunya saat dia dalam kesulitan. Kata anda ditulis dengan huruf kecil. Di manapun letaknya kata anda harus dimulai dengan huruf kapital karena kata anda adalah sapaan. Kata sapaan harus ditulis dengan huruf kapital.

20 Koherensi : hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur yang membentuk kalimat. Bagaimana hubungan antara subjek dengan predikat, hubungan antara predikat dengan objek, serta keterangan- keterangan lain yang menjelaskan tiap-tiap unsur pokoknya.

21 Setiap bahasa memiliki kaidah-kaidah tersen-diri bagaimana mengurutkan gagasan tersebut. Ada bagian-bagian kalimat yang memiliki hubungan yang lebih erat sehingga tidak boleh dipisahkan, ada yang lebih renggang kedudukannya sehingga boleh ditempatkan di mana saja, asal jangan disisipkan antara kata-kata atau kelompok kata yang rapat hubungannya.

22 Contoh: S P O K pola susunan umum P O S K pola susunan inversi K S P O bukan S P K O P S O K K P S O O P S K (bertukar tempat)

23 Kepaduan suatu kalimat akan terganggu apabila:
Penggunaan kata ganti yang salah Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. Menjadi: Atas perhatian saudara, saya ucapkan terima kasih.

24 2. Kata depan yang tidak tepat Pengarang itu menceritakan tentang penga- laman masa kecilnya. Menjadi: Pengarang itu menceritakan pengalaman masa kecilnya.

25 3. Kata penghubung yang tidak jelas Yanto mengotori kaca itu, ia membersih-kannya. Menjadi: Yanto mengotori kaca itu, kemudian dia mem- bersihkannya.

26 Contoh lain: Di sini melayani obat generik. kesalahannya adalah: 1
Contoh lain: Di sini melayani obat generik. kesalahannya adalah: 1. pemakaian kata di sini 2. pemakaian kata melayani 3. tidak ada subjeknya

27 Jadi seharusnya: Di sini kami melayani pembelian obat generik
Jadi seharusnya: Di sini kami melayani pembelian obat generik. atau Di sini kami menjual obat generik.

28 Dirgahayu HUT R. I. ke- 62. yang benar adalah: HUT ke- 62 R. I
Dirgahayu HUT R.I. ke- 62. yang benar adalah: HUT ke- 62 R.I. HUT LXII kemerdekaan R.I. HUT ke- 62 kemerdekaan R.I.

29 Kalimat efektif ditandai pula dengan peng-gunaan ejaan secara tepat, baik itu dalam hal penggunaan tanda baca, penulisan huruf, maupun dalam penulisan kata.

30 tidak efektif: Bu Guru Ani pandai menyanyi. efektif: 1
tidak efektif: Bu Guru Ani pandai menyanyi. efektif: 1. Bu, Guru Ani pandai menyanyi. 2. Bu Guru, Ani pandai menyanyi. 3. Bu Guru Ani, pandai menyanyi.

31 SEKIAN

32


Download ppt "BAB VII. Kalimat Efektif Kompetensi dasar: Mahasiswa dapat menerapkan kalimat efektif dalam penulisan karangan ilmiah. Tujuan tulis-menulis atau karang-mengarang."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google