Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertemuan 3 PARAGRAF.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertemuan 3 PARAGRAF."— Transcript presentasi:

1 Pertemuan 3 PARAGRAF

2 Pendahuluan Paragraf merupakan satuan terkecil dari karangan dan isinya membentuk satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang disampaikan penulis dalam karangannya. Dari segi visual, paragraf tampak sebagai penggalan teks. Ditandai dengan (1) baris pertama biasanya bertakuk dan (2) selalu dimulai dengan baris baru. Dari segi makna, paragraf merupakan satuan informasi yang memiliki pikiran utama sebagai dasarnya. Sebuah paragraf tertangkap oleh pikiran pembaca sebagai penggalan yang utuh dari pikiran pengarang.

3 Jenis Paragraf Berdasarkan tujuan
Berdasarkan tujuan maksudnya adalah peran apa yang disandang oleh paragraf-paragraf itu dalam sebuah karangan. Paragraf berdasarkan tujuan ini dibedakan menjadi paragraf pembuka, penghubung dan penutup. Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada perkara yang akan diuraikan atau pengantar karangan. Paragraf pembuka harus dapat menarik perhatian dan minat pembaca serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan dipaparkan selanjutnya.

4 Paragraf penghubung memuat masalah yang diuraikan dan digunakan untuk mengembangkan pokok pembicaraan yang sudah direncanakan. Inti persoalan yang dkembangkan dan dikemukakan biasanya terdapat dalam paragraf ini. Paragraf penutup digunakan untuk mengakhiri sebuah karangan dan biasanya berisi simpulan dari paragraf penghubung.

5 Berdasarkan letak kalimat utama atau pikiran utama
Kalimat yang memuat pikiran utama disebut kalimat utama atau kalimat topik. Kalimat utama dalam sebuah paragraf dapat diletakkan pada awal paragraf, akhir paragraf atau awal dan akhir paragraf. Paragraf deduktif Paragraf induktif Paragraf campuran Paragraf deskriptif

6 Paragraf Deduktif Paragraf yang pikiran utamanya terletak pada awal paragraf lalu diikuti dengan pikiran penjelas. Kalimat penjelas saling berhubungan dan mendukung pikiran utama sehingga terbentuk satu kesatuan yang padu.

7 Identitas kekuatan manajemen Indonesia sulit dikenal
Identitas kekuatan manajemen Indonesia sulit dikenal. Gaya manajemen Indonesia dikembangkan dari dan di dalam aneka ragam budaya suku bangsa yang ada di Indonesia.Hal ini berbeda dengan manajemen Jepang dan Korea Selatan. Manajemen Jepang, pada umumnya serba canggih. Manajemen Korea Selatan juga diterapkan pada usaha berskala besar, namun perusahannya umumnya milik keluarga. Ciri-ciri ini, dengan berbagai variasi dan bumbu, juga terlihat pada manajemen bisnis yang diterapkan pada perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.

8 Paragraf induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang pikiran utamanya terletak pada akhir paragraf. Paragraf ini diawali oleh hal-hal yang bersifat khusus dan diakhiri oleh hal yang bersifat umum.

9 Surat menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dalam bahasa Indonesia. Demikian pula bahasa Indonesia digunakan oleh masyarakat dalam pelaksaan pendidikan formal dan upacara atau kegiatan kenegaraan. Dengan demikian, komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulis.

10 Paragraf Campuran Paragraf ini dimulai dengan pikiran utama, kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi. Kalimat utama yang berada pada akhir mengandung pikiran utama yang sama dengan kalimat yang sama pada awal paragraf dan berfungsi sebagai penegas pikiran utama pada awal paragraf.

11 Menulis merupakan kegiatan yang kompleks dan melibatkan sejumlah komponen kemampuan yang berbeda. Seorang penulis harus dapat memilih dan merumuskan topik ke dalam judul tulisan. Selain itu, ia harus dapat memilih kata, istilah, bentuk kata yang tepat, dan menyusunnya ke dalam kalimat dan paragraf yang efektif. Bukan itu saja, penulis harus juga harus menguasai topik yang dipilih dan siapa pembacanya. Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan menulis melibatkan berbagai kemampuan, baik kemampuan bidang kebahasaan dan nonkebahasaan.

12 Berdasarkan bentuknya
Sebagai sebuah karangan, paragraf dapat berbentuk : Paragraf deskripsi Paragraf deskripsi adalah paragraf yang memberikan suatu gambaran atau lukisan peristiwa, kejadian atau benda secara objektif. Paragraf narasi Paragraf narasi adalah paragraf yang mengandung aspek penceritaan tentang peristiwa, baik peristiwa yang nyata terjadi maupun hasil imajinasi penulisnya.

13 Paragraf deskripsi Perkampungan itu letaknya tidak jauh dari lapangan udara. Tempat itu terbagi dalam daerah- daerah yang berjajar dan bersilang. Rumah-rumah dari batu di sana kelihatan kecil-kecil bergenting coklat muda. Didalamnya dilengkapi perabotan modern. Yang kami tempati cukup longgar bagi kami berempat. Di muka dan belakangnya terdapat sebidang tanah. Yang di depannya berumput, dapat diatur menjadil lingkungan kebun yang menarik, sedangkan yang di belakang kelihatan bekas-bekas rumput kering yang terinjak-injak dan terentang tali jemuran tua (Nh. Dini, Keberangkatan, 1991).

14 Paragraf Narasi: Aku duduk dekat kaki penjaga itu. Ia terus bergumul dalam lempung tidurnya. Barangkali ia sedang mimpi berburu, atau mimpi jadi orang berkuasa.Waktu kusentuh kakinya, ia tidak berkutik. Begitu dahsyat ia membiarkan dirinya kosong. Aku jadi berani. Aku menghampiri pintu, lalu kubuka. Terdengar jerit yang pedih meloncati kesunyian. Aku menarik nafas, takut kalau-kalau ada yang memergoki. (dikutip dari Novel Lho, 1992)

15 Paragraf eksposisi Paragraf yang berisi pemaparan pikiran atau pendapat. Jenis paragraf ini berfungsi untuk memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Paragraf argumentasi Paragraf argumentasi adalah bentuk paragraf yang berisi pikiran, pendapat, atau gagasan yang disertai dengan alasan-alasan yang objektif dan biasanya disertai data atau fakta yang telah diperoleh. Paragraf persuasi Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya bertujuan mengajak, membujuk, merayu, dan menyakinkan pembaca agar mengikuti apa yang diingikan penulis.

16 Paragraf Eksposisi Perairan Indonesia dapat menyumbangkan pangan yang sangat besar jumlahnya. Jika penangkapan ikan dikerjakan dengan efisien , produksi ikan akan dapat ditingkatkan menjadi 7, 4 juta ton setahun. Tetapi, produksi ikan sekarang ini hanya 1,2 juta ton setahun. Hal ini berarti hanya 16,2 persen dari potensi yang diperkirakan.

17 Paragraf Argumentasi Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa di masyarakat perkotaan Indonesia telah muncul suatu generasi muda baru yang melek dengan perkembangan teknologi di bidang teknologi dan telekomunikasi. Tidak hanya melek teknologi dan lebih terbuka, hasil jajak pendapat ini juga mengungkapkan bahwa pemuda saat ini sangat optimistis dalam menghadapi kehidupan masa depannya. Dalam masalah penghasilan, misalnya, kendati dari separuh responden yang bekerja merasa penghasilan yang mereka terima saat ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan, hampir semua responden (94 persen) yakin, pada masa depan, mereka akan mendapatkan penghasilan sesuai dengan yang diharapkan.

18 Paragraf persuasi Jika kepala Anda pusing, tenggorakan sakit, hidung tersumbat, sakit gigi, janganlah berputus asa. Minum saja “A”. Dalam sekejap, penyakit tersebut akan hilang semua. Sediakan selalu “A” di rumah Anda. Obat ini mudah didapat, mudah disimpan, harga terjangkau, dan khasiatnya luar biasa.

19 Syarat Paragraf Paragraf yang baik umumnya terdiri atas beberapa kalimat, yaitu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas dan kalimat tersebut harus saling terkait dan mendukung pikiran utama. Ada tiga syarat agar paragraf tersebut bisa disebut sebagai paragraf yang baik dan efektif : Kesatuan Kepaduan Kelengkapan

20 Kesatuan Paragraf yang baik adalah paragraf yang memiliki satu pikiran utama. Kalimat penjelas dalam paragraf tersebut harus menunjang pikiran utama dan tidak boleh menyimpang dari pikiran utama tersebut. Jika terjadi penyimpangan, kesatuan pikiran dalam paragraf akan rusak dan susah untuk dipahami. Jadi semua kalimat yang membangun paragraf tersebut secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu.

21 Kepaduan Kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu paragraf bukan merupakan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri, tetapi kalimat-kalimat itu saling berhubungan secara timbal balik dan mendukung pikiran utama. Jadi, paragraf adalah sebuah bangunan dari beberapa kalimat yang saling terkait, urutan pikirannya teratur dan serasi sehingga memperlihatkan adanya kepaduan.

22 Kelengkapan Paragraf dapat dikatakan lengkap apabila dalam paragraf tersebut mengandung pikiran utama yang tercermin dalam kalimat utama dan mengandung kalimat-kalimat penjelas. Sebaliknya, paragraf dapat dikatakan tidak lengkap jika tidak ditunjang kalimat- kalimat penjelas yang memadai atau hanya dikembangkan dengan pengulangan saja.

23 Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf berdasarkan tekniknya Secara Alamiah: Pengembangan paragraf didasarkan pada urutan ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam satu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan. Klimaks-Atiklimaks: Paragraf jenis ini lazim digunakan untuk menyajikan sebuah cerita atau konflik. Penulisan diawali dengan pengenalan tokoh, dilanjutkan dengan konflik, mencapai puncak konflik, dan menurun menuju solusi (antiklimaks). Jenis paragraf ini lazim digunakan untuk menulis sejarah dan cerita fiksi, kisah permusuhan, atau peperangan. Deduksi dan Induksi: Deduksi adalah proses penalaran dengan menyebut gagasan utama yang bersifat umum dan dilanjutkan dengan gagasan- gagasan yang bersifat khusus. Sementara, induksi adalah proses penalaran dengan menyebut gagasan-gagasan khusus dan dilanjutkan dengan gagasan utama.

24 Pengembangan paragraf berdasarkan isi
Perbandingan dan Pertentangan: adalah paragraf yang berusaha memperjelas paparannya dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan. a. Perbandingan; mengemukakan persamaan dan perbedaan antara kedua hal, yakni dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal tersebut memiliki perbedaan dan persamaan. b. Pertentangan; merupakan proses argumentasi dengan melakukan penolakan. Maka, pertentangan ditargetkan menolak eksistensi dan disertai pembuktian. Analogi: paragraf berupa analogi biasanya digunakan penulis untuk membandingkan sesuatu yang dikenal oleh umum dengan yang kurang dikenal. Sebab - Akibat: Dalam paragraf sebab-akibat, sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran penjelas. Sebaliknya, akibat sebagai pikiran utama dan sebab sebagai rincian penjelasnya.


Download ppt "Pertemuan 3 PARAGRAF."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google