Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PARAGRAF DAN BENTUK-BENTUK WACANA oleh Nori Purwanasari

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PARAGRAF DAN BENTUK-BENTUK WACANA oleh Nori Purwanasari"— Transcript presentasi:

1 PARAGRAF DAN BENTUK-BENTUK WACANA oleh Nori Purwanasari
Pengertian Paragraf Syarat Paragraf Macam-Macam Paragraf Teknik Pengembangan Paragraf Jenis Wacana

2 PENGERTIAN PARAGRAF Paragraf adalah rangkaian beberapa kalimat yang saling bertautan dan mangungkapkan satu ide atau gagasan (memiliki satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas).

3 PERSYARATAN PARAGRAF Paragraf yang baik memliki tiga persyaratan, yaitu: Kesatuan Semua kalimat yang ada dalam paragraf itu mendukung satu pikiran utama atau bisa dikatakan memiliki satu pikiran utama yang menjiwai isi seluruh paragraf.

4 Kepaduan dapat dibentuk dengan unsur-unsur berikut.
Kepaduan/Koherensif Kepaduan adalah kekompakan hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam membentuk paragraf itu (setiap kalimat dalam paragraf itu berhubungan). Kepaduan dapat dibentuk dengan unsur-unsur berikut. Repetisi kata kunci Penggunaan kata ganti Pengggunaan kata transisi Urutan isi paragraf

5 Kelengkapan Kelengkapan yang dimaksud di sini adalah ketuntasan pembicaraan dalam suatu paragraf. Hal ini bisa dilakukan dengan menghadirkan kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kalimat topik (memiliki beberapa pikiran lenjelas yang mendukung pikiran utama).

6 MACAM-MACAM PARAGRAF Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya di awal paragraf. Paragraf induktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya di akhir paragraf. Paragraf campuran adalah paragraf yang letak kalimat utamanya di awal dan akhir paragraf.

7 Paragraf ineratif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya di tengah paragraf.
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang kalimat utamanya tersirag dalam semua kalimat di paragraf tersebut.

8 TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF
Umum-Khusus Paragraf dimulai dengan pikiran utama (pernyataan umum) kemudian diikuti pikiran- pikiran penjelas (pernyataan khusus). Contoh Di lapisan stratosfer, ozon sangat bermanfaat bagi bumi. Ozon diibaratkan sebagai benteng bagi kehidupan di bumi. Penutupan ozon di lapisan stratosfer mengakibatkan intensitas sinar ultraviolet matahari yang sampai di permukaan bumi meningkat. Hal ini berarti mengancam kehidupan di bumi beserta ekosistemnya. Padahal, berdasarkan penelitian dan pengamatan saat ini lapisan ozon di atas Antartika telah berlubang. Bahkan, setiap tahun lubang itu semakin besar.

9 Khusus-Umum Paragraf dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas (pernyataan khusus) kemudian diikuti pikiran utama (pernyataan umum). Contoh Biasanya pelajar bahasa mampu menulis setelah menguasai tiga keterampilan yang lain. Dibandingkan tiga keterampilan bahasa yang lain, keterampilan menulis lebih sulit dikuasai. Hal ini disebabkan keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan seperti grafologi, struktur bahasa, penguasaan kosakata, dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi dari karangan. Baik unsur bahasa maupun unsur di luar bahasa harus terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan karangan yang runtut dan padu. Oleh karena itu, keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling sulit dikuasai oleh pembelajar bahasa.

10 Generalisasi Paragraf yang diawali dengan sejumlah fakta atau fenomena khusus yang memiliki kemiripan menuju ke sebuah kesimpulan. Contoh Tembaga jika dipanaskan akan memuai. Besi jika terkena panas juga akan memuai. Perak jika dipanaskan pun akan memuai. Dengan demikian, logam jika dipanaskan akan memuai.

11 Definisi Paragraf yang memberikan batasan tentang sesuatu yang menguraikan dengan beberapa kalimat. Contoh Limbah yang dihasilkan oleh pabrik bisa dikelompokan menjadi dua yaitu limbah organik dan anorganik. Limbah organik adalah limbah yang gampang busuk. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak mudah busuk.

12 Sebab-Akibat Paragraf yang diawali dengan perstiwa- peristiwa yang menjadi sebab dan diakhiri dengan peristiwa yang menjadi akibatnya. Contoh Memang Indonesia memiliki potensi lahan yang cukup luas untuk pertanian. Akan tetapi, untuk mengubah sumber daya potensial menjadi sumber daya nyata memerlukan dana yang besar, teknologi yang cocok, petani yang cakap, dan kesiapan kelembagaan. Pembukaan lahan gambut satu juta hektar di Kalimantan ternyata gagal karena teknologi yang digunakan tidak tepat, petani tak siap apalagi soal kelembagaannya. Hanya komoditi kelapa sawit yang diminati oleh investor, tetapi kita belum siap mengatur masalah kelembagaannya. Hal itu tercermin dari lemahnya pengaturan tata ruang dan dampak lingkungan, sehingga menimbulkan banjir di mana-mana, sengketa tanah dengan penduduk setempat dan sebagainya.

13 Akibat-Sebab Paragraf yang diawali dengan perstiwa- peristiwa yang menjadi akibat kemudian diutarakan peristiwa-peristiwa yang menjadi penyebabnya. Contoh Bonbon tidak naik kelas. Hal ini terjadi karena kesalahannya sendiri. Dia malas belajar. Sekolah juga sering membolos. Jika ada waktu senggang, dia menggunakannya untuk hal-hal yang tidak penting seperti bermain dan jalan-jalan.

14 Sebab-Akibat 1-Akibat 2 Paragraf yang dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan lebih dari satu akibat. Akibat yang pertama menimbulkan akibat yang kedua. Contoh Krisis minyak bumi yang disebut juga krisis energi, menambah parahnya inflasi. Dalam waktu singkat, harga minyak naik empat kali lipat. Biaya transportasi ikut naik. Ongkos produksi pun naik karena pabrik banyak menggunakan minyak bumi. Akibatnya, harga barang menjadi tinggi pula.

15 Analogi Paragraf yang menjelaskan sesuatu yang belum dikenal dengan membandingkannya dengan sesuatu yang sudah dikenal. Contoh Merawat tanaman hias sama halnya dengan merawat anak. Merawat anak memerlukan cinta, kasih sayang, dan asupan makanan yang bergizi. Demikian pula halnya dengan merawat tanaman hias, untuk mendapatkan tanaman yang bagus perlu perawatan dengan cinta, kasih sayang, pupuk, dan air.

16 Paragraf yang disusun berdasarkan urutan waktu kejadian. Contoh
Kronologi Paragraf yang disusun berdasarkan urutan waktu kejadian. Contoh Dini hari Bu Ratna sudah bangun. Dia mempersiapkan dagangannya. Kemudian ia bersiap- siap ke pasar. Sesampainya di pasar, dia langsung membuka lapak dan menata sayuran yang dibawanya.

17 Perbandingan Paragraf yang mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau lebih. Contoh Mangga, pepaya, pisang, durian, dan sebagainya merupakan jenis tumbuh-tumbuhan. Sebagaimana jenis tumbuhan yang lain, tumbuh-tumbuhan tersebut sangat memerlukan air. Begitu pula dengan sapi, kuda, anjing, kucing dan sebagainya. Binatang- binatang tersebut dan binatang-binatang lainnya sangat membutuhkan air.

18 Teknik Pengembangan Contoh
Paragraf yang mengungkapkan suatu pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh- contoh. Contoh Koleksi seni Museum Sonobudoyo sangat beragam dan jumlahnya mencapai buah. Semua koleksi meliputi berbagai bidang ilmu, misalnya arkeologi, etnografi, dan berbagai jenis koleksi lain.

19 Bentuk-Bentuk Wacana Deskripsi  menggambarkan
Narasi  mengisahkan (alur dan tokoh) Eksposisi  memaparkan fakta Argumentasi  pendapat Persuasi  ajakan/imbauan/anjuran

20 TUGAS Buatlah 5 paragraf dengan teknik pengembangan yang sudah disampaikan di atas! Tugas dikumpulkan hari Jumat, 10 Juni 2016.


Download ppt "PARAGRAF DAN BENTUK-BENTUK WACANA oleh Nori Purwanasari"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google