Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIwan Bambang Tanuwidjaja Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
mempertimbangkan secara sederhana kerumitan faktor-faktor yang saling
MODUL III PENGUKURAN PRODUKTIVITAS 1. PENDAHULUAN Pengukuran Produktivitas merupakan satu cara untuk meningkatkan produktivitas. Hasil pengukuran pada suatu waktu merupakan patokan bagi peningkatan produktivitas di waktu yang akan datang. Pengukuran Produktivitas dibagi atas empat ruang lingkup, yaitu : a. Ruang lingkup Internasional b. Ruang lingkup Nasional Memandang negara secara keseluruhan, dimana dalam hal ini akan mempertimbangkan secara sederhana kerumitan faktor-faktor yang saling mempengaruhi produktivitas secara nasional seperti tenaga kerja, kapital, manajemen, bahan mentah, inflasi dan sebagainya, sebagai kekuatan yang mempengaruhi barang-barang, ekonomi dan jasa. b. Ruang lingkup Industri Hanya memperhitungkan faktor-faktor yang berhubungan dan berakibat terhadap industri tertentu seperti industri minyak, batubara, timah, besi baja, pendidikan, kesehatan dan sebagainya c. Ruang lingkup Perusahaan dan perorangan Didalam suatu perusahaan atau orgainsasi, dimana hubungan sebab akibat dari banyak faktor yang mempengaruhi lebih jelas dan hubungan atar faktor lebih dimungkinkan untuk diukur. Produk per jam dapat diukur dan dapat dibandingkan dengan perusahan lain. Begitu juga untuk memperoleh bagaimana efisiensi perusahaan, keuntungan, pemulihan investasi atau budget yang terpenuhi untuk mengantarkan terciptanya suatu output dapat diukur. Produktivitas didalam suatu perusahaan tidaklah ditentukan hanya semata-mata oleh beratnya atau senangnya seorang pekerja melaksanakan pekerjaannya, tetapi faktor lain seperti teknologi, peralatan dan proses.
2
Manfaat lain yang diperoleh dari pengukuran produktivitas mungkin terlihat
pada penempatan perusahaan yang tetap seperti menentkan target/sasaran tujuan yang nyata dan pertukaran informasi antara tenaga kerja dan manajemen secara periodik terhadap masalah-masalah yang saling berkaitan. Pengamatan atas perubahan-perubahan dari gambaran data yang diperoleh sering nilai diagnostik yang menunjukkan pada kemacetan dan rintangan dalam meningkatkan penampilan organisasi. Satu keuntungan praktis dari pengukuran produktivitas adalah pembayaran staf. Gambaran-gambaran dat melengkapi suatu dasar bagi andil manfaat atas penampilan yang ditingkatkan. Informasi produktivitas dalam bentuk trend di masa lalu pelaksanaan dan proyeksi, memberikan petunjuk-petunjuk pada semua tingkatan manajemen dalam memberikan pedoman dan mengendalikan permasalahan perusahaan. Indeks produktivitas juga bermanfaat dalam menentukan perbandingan antar negara dan antara temporal seperti tingkat pertumbuhan dan tingkat produktivitas. Perbandingan-perbandingan semacam itu melengkapi landasan untuk melacak sektor-sektor perhitungan pembangunan ekonomi Untuk menentukan perubahan pelayanan masyarakat dari waktu ke waktu dan membandingkan efektivitas yang relatif dari pemerintahan daerah beberapa negara telah menggunakan pengukur produktivitas sektor masyarakat. Di samping itu, produktivitas digunakan oleh pemerintah pusat untuk menyelidiki persoalan dan mengevaluasi pengaruh dari program nasional yang telah dirancang, selain itu juga untuk melengkapi informasi untuk pengarahan kembali sumber-sumber masyarakat. 3. BEBERAPA HAMBATAN DALAM MENDESAIN DAN MELAKSANAKAN PENGUKURAN Kegiatan pengukuran terhadap tingkat produktivitas diawali oleh penelitian dalam ruang lingkup ekonomi mikro. Pengukuran produktivitas nasional mendapat perhatian yang lebih besar. Karena ruang lingkupnya yang lebih luas dan menyangkut kepentingan nasional. Hal ini menyebabkan banyak organisasi/perusahaan yang tidak memiliki sistem pengukuran produktivitas yang berarti bagai perkembangan usahanya. David Bain mengemukakan alasan mengapa sulit untuk mendesain, melaksanakan dan mengambil manfaat dari ukuran yang berarti itu karena : a. Ukuran cendrung terlalu luas
3
Langkah yang penting dalam meningkatkan produktivitas dalam suatu
perusahaan adalah mendesain serta mengimplementasikan dari hasil pengukuran yang berarti. Pengukuran produktivitas yang lebih teliti dan lebih berguna dalam meningkatkan produktivitas tersebut, menurut David Bain, hendaknya memenuhi beberapa kriteria yang dapat membantu kita untuk memiliki ratio produktivitas yang berarti, seperti berikut di bawah ini : a. Validitas (keabsahan) Ukuran yang valid adalah ukuran yang dapat secara tepat menggambarkan perubahan dari input menjadi output dalam proses yang sebenarnya b. Completeness (kelengkapan) Kelengkapan berhubungan dengan ketelitian dengan mana seluruh output atau hasil yang didapat dan input dari sumber yang digunakan dapat diukur dan termasuk didalam ratio produktivitas tersebut. Misalnya dalam menentukan man-hours pada suatu perusahaan manufacturing, kita tidak dapat melihat dari jam kerja pekerja langsung saja tetapi juga harus melihat jam kerja dari pekerja tidak langsungnya sebagai input sumber c. Comparability (dapat dibandingkan) Produktivitas adalah ukuran relatif. Kita mengukur lalu membandingkannya sekarang dengan kemarin, bulan ini dengan bulan lalu, atau tahun ini dengan tahun lalu. d. Timeliness (waktu yang tepat) Memastikan bahwa data yang dihasilkan cukup tepat bagi manager untuk mengambil tindakan bila ada persoalan yang timbul. Pengukuran produktivitas dimaksudkan sebagai alat yang efektif bagai manajemen, sehingga harus dikomunikasikan pada setiap manager yang bertanggungjawab pada bidangnya dalam waktu yang secepat-cepatnya tetapi masih dalam batas-batas yang masih praktis untuk dilakukan. 5. TIPE DASAR PENGUKURAN PRODUKTIVITAS (menurut J.Sumanth) , yaitu a. Produktivitas Parsial Adalah perbandingan antara output dengan salah satu faktor input.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.