Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

RAPAT LINTAS SEKTOR SEKOLAH LANJUTAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "RAPAT LINTAS SEKTOR SEKOLAH LANJUTAN"— Transcript presentasi:

1 RAPAT LINTAS SEKTOR SEKOLAH LANJUTAN
PAKISAJI, 14 OKTOBER 2014

2 PKPR (PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA)

3 PENGERTIAN Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) ialah
Pelayanan yang ditujukan dan dapat dijangkau remaja, Menyenangkan dan menerima remaja dengan tangan terbuka, Menghargai remaja, Menjaga kerahasiaan dan peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya, Serta efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan dan selera remaja

4 LATAR BELAKANG Banyaknya masalah kesehatan yg terkait dg remaja dan tidak bisa hanya diatasi oleh sektor kesehatan saja (anemi, Infeksi Menular Seksual/Reproduksi, HIV-AIDS, Napza,dll). Secara biologis dapat menjadi ayah atau ibu tapi belum dewasa Pilihan tersaji dihadapan remaja berupa penawaran pendidikan, penambahan pengetahuan & ketrampilan baik yang positif maupun negatif.

5 LANJUTAN …… Usia anak remaja merupakan masa yang rawan, bukan anak-anak lagi dan juga bukan orang dewasa, dan mereka masih mencari jati diri. Masa inilah yang perlu juga menjadi perhatian kita. Sebagai salah satu wujud kepedulian pemerintah pada remaja dimana remaja pada masa mendatang yang akan menjadi generasi penerus bangsa Secara fisik, remaja dapat dikatakan sudah matang tetapi secara psikis/kejiwaan belum matang. Beberapa sifat remaja yang menyebabkan tingginya resiko antara lain: rasa keingintahuan yang besar tetapi kurang mempertimbangkan akibat dan suka mencoba hal-hal baru untuk mencari jati diri. Bila tidak diberikan informasi/pelayanan remaja yang tepat dan benar, maka perilaku remaja sering mengarah kepada perilaku yang beresiko, seperti: penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), perilaku yang menyebabkan mudah terkena infeksi HIV/AIDS, Infeksi menular seksual (IMS), masalah gizi (anemia/kurang darah, kurang energi kronik (KEK), obesitas/kegemukan) dan perilaku seksual yang tidak sesuai dengan norma- norma yang berlaku

6 TUJUAN Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkualitas. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam pencegahan masalah kesehatan khusus remaja, Meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pelayanan kesehatan remaja. Menambah wawasan dan teman melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan, dialog interaktif, Focus Group Discussion (FGD), seminar, jambore, dll Konseling/curhat masalah kesehatan dan berbagai masalah remaja lainnya (dan kerahasiaannya dijamin) Remaja dapat menjadi peer counselor/kader kesehatan remaja agar dapat ikut membantu teman yang sedang punya masalah

7 SASARAN Semua remaja dimana saja berada baik di sekolah atau di luar sekolah seperti kelompok anak jalanan, karang taruna, remaja mesjid/gereja/vihara/pura, pondok pesantren, asrama, dan kelompok remaja lainnya.

8 BATASAN REMAJA Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi anatara masa kanak – kanak dan dewasa. Menurut WHO, remaja adalah anak yang berusia antara tahun. Terdiri dari :  Masa remaja awal yaitu 10 – 14 tahun. Masa remaja pertengahan yaitu 14 – 17 tahun. Masa remaja akhir yaitu 17 – 19 tahun.

9 KEGIATAN penyuluhan, pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang, konseling, pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS), pelatihan pendidik sebaya (yang diberi pelatihan menjadi kader kesehatan remaja) dan konselor sebaya (pendidik sebaya yang diberi tambahan pelatihan interpersonal relationship dan konseling), serta pelayanan rujukan.

10 PENYULUHAN Pemberian informasi dan edukasi
Dilaksanakan di dalam gedung atau di luar gedung secara perorangan atau kelompok Menggunakan metode ceramah Tanya jawab, FGS ( focus group discussion ), diskusi interaktif yang dilengkapi dengan alat bantu media cetak atau elektronik. Menggunakan bahasa yang sesuai denga sasaran dan mudah di mengerti.

11 KONSELING Konseling adalah Suatu hubungan saling membantu antara dua orang: konselor dan klien (dalam situasi saling tatap muka) memutuskan bekerja sama dalam upaya membantu klien menolong dirinya sendiri untuk; -  Menyelesaikan masalah2 tertentu dalam hidupnya -  Lebih dapat mengerti dirinya -  Lebih dapat menyesuaikan dirinya Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan perasaan yang terlibat didalamnya dengan didasari saling menghormati dan saling menghargai.

12 CIRI” KONSELING Ø  Interaksi dinamis yang bersifat langsung dan timbal balik Ø  Menghargai kemampuan dan potensi yang ada pada klien Ø  Berorientasi pada pemecahan masalah, mendorong perubahan prilaku dan pemenuhan kebutuhan klien Ø  Bersifat pribadi namun profesional

13 TUJUAN KONSELING Ø  Memberikan keterampilan, pengetahuan dan jangkauan kepada berbagai sumber daya Ø  Membantu klien menanggapi masalah2 dalam kehidupan klien

14 PROSES KONSELING Ø  Sebaiknya jangan hanya diberikan sekali, sebenarnya merupakan proses jangka panjang Ø  Konseling dapat diberikan secara individual,maupun kelompok Ø  Memakai pendekatan humanistik, yaitu individu mempunyai kebebasan untuk memilih / menentukan yang dianggapnya terbaik bagi dirinya sendiri

15 6 LANGKAH KUNCI KONSELING
1.      Great ( berikan salam ) 2.      Ask ( tanyakan ) 3.      Tell ( berikan informasi ) 4.      Help ( bantu ) 5.      Explaining ( jelaskan ) 6.      Return ( kunjungan )

16 SIFAT” YANG DIPERLUKAN KONSELOR
1.      Menerima 2.      Terbuka 3.      Memiliki minat dan kesanggupan untuk membantu orang lain 4.      Sabar dan adil, emosi stabil, tenang dan simpatik 5.      Supel, ramah, menyenangkan , perhatian terhadap orang lain 6.      Memiliki keberanian menghadapi masalah 7.      Memahami batas – batas lkemampuan yang ada pada dirinya 8.      Mampu mengenal dan memahami klien

17 2.      Pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukan

18 PKBS Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
PKHS merupakan kemampuan psikologis seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah dalam kehidupan sehari – hari secara efektif. PKHS dapat diberikan secara berkelompok dimana saja disekolah, puskesmas, rumah singgah, sanggar, dll. Kompetensi psikososial ( PKHS ) memiliki 10 aspek yaitu : a.       Pengambilan keputusan b.      Pemecahan masalah c.       Berfikir kreatif d.      Berfikir kritis e.       Komunikasi efektif f.       Hubungan interpersonal g.      Kesadaran diri h.      Empati i.        Mengendalikan emosi j.        Mengatasi stress PKHS dapat dilaksanakan dalam bentuk bermain peran, drama, diskusi, dll

19 PELATIHAN PENDIDIK DAN KONSELOR SEBAYA
Keuntungan melatih remaja menjadi kader kesehatan remaja ( pendidik sebaya ) yaitu pendidik sebaya akan berperan sebagai agen perubah sebayanya untuk berprilaku sehat, sebagai agen promotor keberadaan PKPR, dan sebagai kelompok yang siap membantu dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi PKPR. Pendidik sebaya dapat diberikan pelatihan tambahan untuk memperdalam keterampilan interpersonal relationship dan konseling sehingga dapat berperan sebagai konselor remaja.

20 PELAYANAN RUJUKAN Rujukan kasus ke pelayanan medis yang lebih tinggi

21 KARAKTERISTIK PKPR (WHO 2003)
1.      Kebijakan yang peduli remaja 2.      Prosedur pelayanan yang peduli remaja 3.      Petugas khusus yang peduli remaja 4.      Petugas pendukung yang peduli remaja 5.      Fasilitas kesehatan yang peduli remaja 6.      Partisifasi atau keterlibatan keluarga 7.      Keterlibatan masyarakat 8.      Berbasis masyarakat, menjangkau ke luar gedung,serta mengupayakan pelayanan sebaya. 9.      Pelayanan harus sesuai dan komprehensif 10.  Pelayanan yang efektif 11.   Pelayanan yang efisien

22 1. Kebijakan yang peduli remaja
Kebijakan peduli remaja bertujuan untuk : Ø  Memenuhi hak remaja Ø  Tidak membatasi pelayanan karena kecacatan, etnik, usia dan status Ø  Memberikan perhatian pada keadilan dan kesetaraan gender. Ø  Menjamin privasi dan kerahasiaan. Ø  Mempromosikan kemandirian remaja Ø  Menjamin biaya yang terjangkau / gratis.

23 2. Prosedur pelayanan yang peduli remaja
Ø Pendaptaran dan pengambilan kartu yang mudah dan dijamin kerahasiaanya. Ø Waktu tunggu yang pendek Ø Dapat berkunjung sewaktu waktu dengan atau tanpa perjanjian.

24 3. Petugas khusus yang peduli remaja
Petugas yang melayani PKPR di Puskesmas PKPR bisa seorang dokter, bidan atau perawat yang sudah terlatih. Mereka akan melayani dengan sabar, ramah, siap menampung segala permasalahan remaja serta siap berdiskusi (memberikan konseling). Petugas khusus yang peduli remaja harus memenuhi kriteria: Ø  Mempunyai perhatian dan peduli, baik budi, penuh pengertian, bersahabat, memiliki kompetensi teknis dalam memberikan pelayanan khusus kepada remaja, mempunyai ketrampilan komunikasi interpersonal dan konseling. Ø  Mempunyai motivasi untuk menolong dan bekerjasama dengan remaja. Ø  Tidak menghakimi, tidak bersikap dan berkomentar tidak menyenangkan atau merendahkan. Ø  Dapat dipercaya dan dapat menjaga kerahasiaan. Ø  Mampu dan mau mengorbankan waktu sesuai kebutuhan. Ø  Dapat/mudah ditemui pada kunjungan ulang. Ø  Menunjukkan sikap menghargai kepada semua remaja dan tidak membeda-bedakan. Ø  Mau memberikan informasi dan dukungan yang cukup hingga remaja dapat memutuskan pilihan yang tepat untuk mengatasi maalahnya atau memenuhi kebutuhannya.

25 4. Petugas pendukung yang peduli remaja
Ø  Menunjukan sikap menghargai dan tidak membedakan. Ø  Mempunyai kompetensi sesuai dengan bidangnya. Ø  Mempunyai motivasi untuk menolong dan memberikan dukungan pada remaja.

26 5. Fasilitas kesehatan yang peduli remaja
Ø  Lingkungan yang aman berarti bebas dari ancaman dan tekanan sehingga menimbulkan rasa tenang dan remaja tidak segan berkunjung kembali. Ø  Lokasi pelayanan yang nyaman dan mudah dicapai. Ø  Fasilitas yang baik menjamin privasi dan kerahasiaan. Ø  Jam kerja yang nyaman menyesuaikan dengan waktu luang remaja Ø  Tidak ada stigma misalnya kedatangan remaja ke puskesmas semula dianggap pasti memiliki masalah seksual atau penyalahgunaan NAPZA.

27 6. Partisifasi atau keterlibatan keluarga
Ø  Remaja mendapat informasi yang jelas tentang adanya pelayanan, cara mendapatkan pelayanan, kemudia memanfaatkan dan mendukung pelaksanaannya. Ø  Remaja perlu dilibatkan secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi pelayanan.

28 7. Keterlibatan masyarakat
 Perlu dilakukan dialog dengan masyarakat tentang PKPR sehingga masyarakat : Ø  Mengetahui keberadaan PKPR dan menghargai nilainya. Ø  Mendukung kegiatannya dan membantu meningkatkan mutumpelayanannya.

29 8. Berbasis masyarakat, menjangkau ke luar gedung,serta mengupayakan pelayanan sebaya.
Pelayanan sebaya adalah KIE untuk konseling remaja dan rujukannya oleh teman sebayanya yang terlatih menjadi pendidik sebaya ( peer aducator ) dan konselor sebaya ( peer counselor )

30 9. Pelayanan harus sesuai dan komprehensif
 Ø  Meliputi kebutuhan tumbuh kembang, dan kesehatan fisik , psikologis dan social. Ø  Menyediakan paket komprehensif dan rujukan ke pelayanan terkait remaja lainya. Ø  Menyederhanakan proses pelayanan dan menghilangkan prosedur yang tidak penting.

31 10. Pelayanan yang efektif
Ø  Dipandu oleh pedoman dan prosedur tetap penatalaksanaan yang sudah teruji. Ø  Memiliki sarana dan prasarana yang cukup untuk melaksanakan pelayanan. Ø  Mempunyai system jaminan mutu untuk pelayanannya.

32 11. Pelayanan yang efisien
Mempunyai system informasi manajemen termasuk informasi tentang biaya dan mempunyai system agar informasi itu dapat dimanfaatkan.

33 STRATEGI PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PKPR
1. Penggalangan kemitraan dengan membangun kerjasama atau jejaring kerja. Penggalangan kemitraan didahului dengan advokasi kebijakan public sehingga PKPR di puskesmas dapat pula di promosikan oleh pihak lain, selanjutnya dikenal dan di dukung oleh masyarakat. 2. Pemenuhan sarana dan prasarana dilaksanakan secara bertahap. 3. Penyertaan remaja secara aktif Dengan di keterlibatan remaja informasi pelayanan dapat cepat meluas. 4. Penentuan biaya pelayanan serendah mungkin bahkan kalau mungkin gratis. 5. Dilaksanakannya kegiatan minimal. Pemberian KIE, pelaksanaan konseling serta pelayanan klinis medis termasuk laboratorium dan rujukan, dilaksanakan sejak awal dan bersamaan.

34 LANJUTAN… 6. Ketepatan penentuan prioritas sasaran.
Sasaran ini misalnya remaja sekolah, remaja jalanan, karang taruna, buruh pabrik, PSK remaja dan sebagainya. 7.    Ketepatan pengembangan jenis kegiatan Perluasan kegiatan PKPR ditentukan sesuai dengan masalah dan kebutuhan setempat serta sesuai dengan kemampuan puskesmas. 8.    Pelembagaan monitoring dan evaluasi internal. Monitoring dan evaluasi secara periodic yang dilakukan oleh tim jaminan mutu puskesmas merupakan bagian dari upaya peningkatan akses dan kualitas PKPR.


Download ppt "RAPAT LINTAS SEKTOR SEKOLAH LANJUTAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google