Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERKEMBANGAN HUKUM PERDATA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERKEMBANGAN HUKUM PERDATA"— Transcript presentasi:

1 PERKEMBANGAN HUKUM PERDATA
Oleh: Dr. M. Fakih, S.H., M.S.

2 Sgl aturan hk yg mengatur hubungan hk antara orang satu dg orang yg lain dlm hidup bermasyarakat.
HUKUM PERDATA PRIVATE LAW PRIVAATRECHT PRIVATE

3 HK PDT: HIMPUNAN PERATURAN HK YG MENGATUR HAK & KWJBN ORG PERSEORANGAN SATU SAMA LAIN DLM HUB KEKELUARGAAN & PERGAULAN DLM MASYARAKAT DALAM PERGAULAN MASYARAKAT MENIMBULKAN HK HARTA KEKAYAAN: HK. BENDA HK PERIKATAN HK WARIS DLM HUB KELUARGA MENIMBULKAN HUB HK: HK TTG ORNG (BDN PRIBADI HK KELUARGA

4 KONSEP & LINGKUP HK PERDATA
Hk perdata bersumber dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt), Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KHUD) dan UU RI. Hk perdata dpt dilasifikasikan menjadi dua gol: hk perdata tertulis (arti luas) & hk perdata tdk tertulis/arti sempit (kebiasaan/hk adat). Materi hk perdata: 1. hk perdata materiel: hk pdt yg mengatur hak & kwjbn dlm pergaulan di masyarakat. 2. hk perdata formal: hk pdt yg mengatur cara melaksa- nakan & mempertahankan hak & kwjbn tsb

5 BURGERLIJK WETBOEK Van Personen/ Ttg Orang Van Zaken/Ttg Benda
Van Verbintenissen/Ttg Perikatan Van Bewijs en Verjaring/Ttg Bukti & Daluarsa

6 SISTEMATIKA BURGERLIJK WETBOEK MENURUT ILMU PENGETAHUAN/DOKTRIN
PERSONENRECHT/ HK ORANG FAMILIERECHT/HK KELUARGA SISTEMATIKA BURGERLIJK WETBOEK MENURUT ILMU PENGETAHUAN/DOKTRIN VERMOGENSRECHT/ HK HARTA KEKAYAAN ERFRECHT/HK WARIS

7 BOEK I: PERSONEN EN FAMILIERECHT
BOEK II: RECHTSPERSONEN BOEK III: VERMOGENSRECHT IN HET ALMEMENEN BOEK IV: ERFRECHT BOEK V: ZAKELIJKRECHTEN BOEK VI: ALGEMEEN GEDEELTE VAN HET VERBINTENISSENRECH (BAG UMUM HK PERIKATAN BOEK VII: BIJZONDERE OVERNKOMSTEN BOEK VIII: VERKEERSMIDDELEN EN VERVOER ( TTG MODA TRANPORTASI)

8 PERBUATAN MELAWAN HK (Ps.1365 BW)
PERJANJIAN (Ps.1313 BW) UU SAJA (Ps.104,625 BW) PERIKATAN PERBUATAN MRT HK (Ps.1354, 1359 BW) UNDANG-UNDANG (Ps BW) UU & PERBUATAN MANUSIA (Ps.1353 BW) PERBUATAN MELAWAN HK (Ps.1365 BW)

9 SALAH SATU SUMBER PERJANJIAN
AANBOD/OFFER PERIKATAN (VERBINTENIS) AANVAARDING/ ACCEPTANCE KEWAJIBAN HAK SALAH SATU SUMBER PERJANJIAN

10 PENAWARAN PENERIMAAN PERSETUJUAN KEWAJIBAN HAK TOESTEMMING PERIKATAN (VERBINTENIS)

11 Pra-kontraktual Post- kontraktual
? ? ? $ $ $ $ $ ? Post- kontraktual PENAWARAN PENERIMAAN PERIKATAN (VERBINTENIS)

12 KONSEP & PENGERTIAN HK PERJANJIAN
SYARAT SAHNYA & MOMENTUM TERJADINYA PERJANJIAN KETENTUAN UMUM DLM HK PERJANJIAN AKIBAT PERJANJIAN HK PERJANJIAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN PENAFSIRAN PERJANJIAN PENYUSUNAN, STRUKTUR & ANATOMI PERJANJIAN PERJANJIAN KHUSUS/BERNAMA (NOMINAAT) POLA PENYELESAIAN SENGKETA DI BIDANG PERJANJIAN

13 ISTILAH & PENGERTIAN HK PJJ
TEMPAT PENGATURAN HK PJJ KONSEP & PENGERTIAN PERJANJIAN SISTEM PENGATURAN HK PJJ ASAS HK PERJANJIAN SUMBER HK PERJANJIAN

14 Tempat pengaturan hk perjanjian
Hk pjj diatur dalam KUHPdt BK III terdiri atas 18 Bab dan 631 Pasal. Mulai Ps Di NBW (Niew Burgerlijk Wetboek) diatur dlm BK IV Van Verbintenissen, mulai Ps NBW. Hal-hal yg diatur dlm BK III BW, meliputi, al: perikatan pd umumnya, perikatan yg lahir dari pjj, hapusnya perikatan, jual beli, tukar menukar, sewa menyewa, pjj unk melakukan pekerjaan, persekutuan, badan hk, hibah penitipan barang, pinjam pakai, pinjam meminjam, pemberian kuasa, penangungan utang & perdamaian. Pjj yg diatur dlm BK III tsb mrpkan pjj khusus/bernama (pjj Nominaat). Di luar KUHPdt dikenal kontrak production sharing, joint venture, kontrak karya, leasing, hire purchase, franchise, sewa rahim dll. Pjjj tsb disebut pjj Innominaat.

15 Sistem pengaturan hk kontrak/perjanjian
Sistem hk pjjj mrpkn sistem terbuka (open system): orng bebas buat pjj baik yg sdh/blm diatur dlm uu (Ps 1338 (1) BW: “alle wettiglijk gemaakte overeenkomsten strekken dengenen die dezelve hebben aangegaan tot wet”) Kebebasan dlm Ps 1338 (1) meliputi: bebas membuat/tdk membuat pjj, bebas adakan pjj dg siapapun, bebas tentukan isi, pelaksanaan & persyaratan pjj sera bebas tentukan bentuk pjj (tertulis/lisan).

16 Asas hk perjanjian/kontrak
Asas “kebebasan berkontrak” (isi Pjj, Ps 1338 (1) BW: scr historis lahir dari prinsip individualisme, di sini pengusaha tidak dibenarkan turut campur dlm sosial ekonomi, shg lahir ungkapan exploitation de homme par l’homme. Melalui perkembangnnya hk kontrak sdh banyak diatur oleh penguasa. Asas “Konsensualisme” (lahirnya Pjj): bhw salah satu syarat sahnya pjj adanya kesepakatan para pihak (Ps 1320 (1) BW). Artinya pjj tdk dibuat scr formal tetapi konsensual. Asas Pacta Sunt Servanda/kepastian hukum yg berhubungan dg akibat hk. Asas ini menetapkan bahwa hakim/pihak ketiga hrs menghormati & tdk boleh intervensi substansi kontrak (kontrak layaknya sbg uu)

17 Asas hk perjanjian/kontrak
Asas Itikad Baik (Goede Trouw): Ps 1338 (3): “Pjj hrs dilaksanakan dg itikad baik. Asas ini menetapkan bahwa para pihak dlm melaksanakan isi kontrak hrs bdsrkn kepercayaan/keyakinan dan kemauan yg baik. Asas Kepribadian (Personalitas): bhw seseorng yg akan buat kontrak hanya unk kepentingan dirinya saja. Ps 1315 BW: “pada umumnya orang tdk dapat mengadakan pjj selain unk dirinya”. Ps 1340 BW: “pjj hanya berlaku pd para pihak yg membuatnya”.

18 Suatu sebab (oorzaak) yang halal
Syarat sah perjanjian Sepakat Paksaan (dwang)  takut akan ancaman (dilarang oleh UU) Khilaf (dwaling) orang, barang, negosiasi, konsep Penipuan (bedrog)  serangkaian bohong Peyalahgunaan keadaan Cakap Ps jo 330. Belum dewasa Dibawah pengampuan Badan hukum PT Yayasan Koperasi Suatu sebab (oorzaak) yang halal Causa, Suatu hal tertentu Uu tdk menyebut causa halal ttp disebut causa yg terlarang Adanya kesepakatan para pihak Perhatikan bagaimana dengan bukti tercapainya kesepakatan Kecakapan untuk membuat perjanjian Kecakapan yang bersifat umum : misalkan kedewasaan Kecakapan yang bersifat khusus  kewenangan misalkan direksi mewakili PT Suatu hal tertentu sesuatu yang harus diberikan atau dilakukan (prestasi) harus tertentu Suatu sebab (causa) yang halal Sebab di sini bukanlah motif orang yang berbuat Sebab adalah tujuan obyektif dari masing-masing pihak dalam perjanjian Sebab yang tidak halal artinya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kesusilaan atau ketertiban umum. Obyeknya hrs tertentu: berupa prestasi

19 Suatu sebab (oorzaak) yang halal
Syarat sah perjanjian Dapat Dibatalkan Syarat subyektif Sepakat Cakap Suatu sebab (oorzaak) yang halal Causa, Suatu hal tertentu Syarat subyektif Adanya kesepakatan para pihak Perhatikan bagaimana dengan bukti tercapainya kesepakatan Kecakapan untuk membuat perjanjian Kecakapan yang bersifat umum : misalkan kedewasaan Kecakapan yang bersifat khusus  kewenangan misalkan direksi mewakili PT Suatu hal tertentu sesuatu yang harus diberikan atau dilakukan (prestasi) harus tertentu Suatu sebab (causa) yang halal Sebab di sini bukanlah motif orang yang berbuat Sebab adalah tujuan obyektif dari masing-masing pihak dalam perjanjian Sebab yang tidak halal artinya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kesusilaan atau ketertiban umum. Syarat Obyektif Syarat Obyektif Batal demi Hukum


Download ppt "PERKEMBANGAN HUKUM PERDATA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google