Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DASAR-DASAR PENGUKURAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DASAR-DASAR PENGUKURAN"— Transcript presentasi:

1 DASAR-DASAR PENGUKURAN

2 PENGUKURAN Pengukuran adalah aturan-aturan pemberian angka untuk berbagai objek sedemikian rupa sehingga angka ini akan mewakili kuantitas atribut objek tersebut Contoh: mengukur penghasilan, kelas sosial, tinggi badan, sikap Skala ukuran: nominal, ordinal, interval, dan rasio

3 SKALA NOMINAL Satu jenis pengukuran dimana angka dikenakan untuk objek atau kelas objek yang bertujuan untuk identifikasi Contoh: pemberian angka/bilangan (penomoran pemain sepak bola Angka 1 untuk identifikasi laki-laki, 2 untuk wanita

4 SKALA ORDINAL Satu jenis pengukuran dimana angka yang dikenakan terhadap objek/kumpulan objek menggambarkan urutan/ranking/hirarki Contoh: Keutamaan dalam memilih beberapa objek Mengukur tingkat pendidikan (1=SD, 2=SMP, 3=SMA, 4=PT)

5 SKALA INTERVAL Satu jenis pengukuran dimana angka-angka yang dikenakan memungkinkan untuk melakukan per bandingan dari selisih antara angka-angka tersebut Kita tidak dapat membanding magnitud absolut (titik nol dibuat secara sebarang) Contoh: Temperatur daerah F, daerah F, daerah F, kita dapat mengatakan daerah-1 lebih hangat, perbedaan temperatur antara daerah-1 dan daerah 2 sama dengan perbedaan temperatur daerah-2 dan daerah-3

6 SKALA RASIO Satu jenis pengukuran yang memiliki nilai nol alamiah atau nol absolut, sehingga memungkinkan kita membandingkan magnitud angka absolut Contoh: Berat badan seseorang dengan 100 kg adalah lebih berat 2 kali dari seseorang dengan 50 kg

7 Rasio Interval Ordinal Nominal Level pengukuran yang lebih tinggi memiliki sifat-sifat level pengukuran yang lebih rendah.

8 Nominal Scale Basic Measures of Comparisons Examples Average
Identity male-female mode user-nonuser occupations uniform numbers Which of the following soft drinks do you like? Check all that apply.  Coca-Cola  Mountain Dew  Seven Up  Dr. Pepper  Pepsi  Sprite

9 Ordinal Scale Basic Measures of Comparisons Examples Average
Order brand preference median social class hardness of minerals lumber quality grades Rank the following soft drinks from 1 (least liked) to 6 (most liked): ___Coca-Cola ___Mountain Dew ___Seven Up ___Dr. Pepper ___Pepsi ___Sprite

10 Interval Scale Basic Measures of Comparisons Examples Average
Comparison temperature mean of intervals grade point avg. brand attitude company image What is your overall opinion about each of these brands? unfavorable favorable Coca-Cola Dr. Pepper Pepsi Sprite

11 Ratio Scale Basic Measures of Comparisons Examples Average
Comparison units sold geometric of absolute # of purchases or magnitudes age harmonic income mean Divide 100 points among these soft drinks according to your likelihood of purchasing each within the next week: ___Coca-Cola ___Mountain Dew ___Seven Up ___Dr. Pepper ___Pepsi ___Sprite

12 PENGKURAN PSIKOLOGIS-1
Definisi konseptual (definisi konstitutif) adalah satu definisi dimana satu konsep tertentu didefinisikan dari segi konsep –konsep lain yang berkaitan, kadang-kadang dalam bentuk persamaan yang mengekspresikan hubungan antara konsep tersebut. Konstruk hipotetis adalah suatu konsep yang digunakan dalam model-model teoritis yang menjelaskan bagaimana suatu hal bisa terjadi. Konstruk hipotetis meliputi attitudes, personality, dan intentions, adalah konsep-konsep yang tidak dapat diukur secara langsung tetapi sangata berguna dalam menjelaskan satu teori

13 PENGKURAN PSIKOLOGIS-2
Definisi operasional adalah definisi konsep yang menggambarkan operasi-operasi yang harus dijalankan agar konsep bisa diukur secara empiris, secara ringkas bagaimana konsep diukur

14 Masalah Pengukuran C C C C Data yang dapt diamati C C

15 Sumber-Sumber Variasi yang berpotensi dalam Skor
Perbedaan sebenarnya dalam karakteristik yang kita ukur. Perbedaan sebenarnya dalam karakteristik individu lain yang relatif stabil. Perbedaan karena faktor-faktor pribadi yang temporer. Perbedaan karena faktor-faktor situasi. Perbedaan karena metode riset. Perbedaan karena ketidakakuratan item pertanyaan. Perbedaan karena ketidakjelasan instrumen pengukuran. Perbedaan karena faktor-faktor mekanis.

16 KLASIFIKASI DAN PENILAIAN KESALAHAN
Kesalahan sistematis adalah kesalahan pengukuran yang bersifat konstan yang mempengaruhi secara sistematis Kesalahan acak adalah kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh aspek-aspek temporer responden atau situasi. Kesalahan ini mempengaruhi secara acak

17 Variasi Skor yang diperoleh
XO = XT + XS + XR Dalam hal ini XO = skor yang diperoleh XT = skor sebenarnya XS = kesalahan sistematik XR = kesalahan acak

18 Illustrasi Kesalahan Acak
. Old Rifle New Rifle That is Sighted in Accurately . SLIDE 13-12

19 Illustrasi Kesalahan Sistematis
. New Rifle That is New Rifle That is Sighted in Poorly Sighted in Accurately SLIDE 13-13

20 Validitas Sejauh mana perbedaan skor mencerminkan perbedaan sebenarnya antar individu, kelompok, atau situasi yang menyangkut karakteristik yang akan diukur, atau kesalahan sebenarnya pada individu atau kelompok yang sama dari satu situasi ke situasi lain, bukan kesalahan konstan atau kesalahan acak

21 Validitas Prediktif Manfaat instrumen sebagai peramal karakteristik atau perilaku lain individu; validitas ini sering juga disebut criterion-related validity Contoh: Skor GMAT digunakan untuk mengukur kesuksesan seorang calon mahasiswa bisnis dalam menyelesaiakan pendidikannya

22 Validitas Bersamaan (Concurrent Validity)
Korelasi antara variabel prediktif dengan variabel kriteria ketika kedua variabel dinilai pada saat yang bersamaan

23 Validitas Kandungan (Content Validity)
Sejauh mana domain karakteristik terwakili oleh ukuran-ukurannya; kadang-kadang disebut juga face validity

24 Validitas Konsep (Construct Validity)
Seberapa baik instrumen pengukuran merefleksikan konsep atau karakter yang semestinya diukur.

25 Validitas Konvergen (Convergent Validity)
Penegasan eksistensi suatu konsep, yang ditentukan oleh korelasi yang ditunjukkan oleh ukuran-ukuran independen

26 Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)
Kriteria yang dikenakan atas sebuah ukuran konsep , dimana ukuran ini tidak boleh berkorelasi sangat tinggi dengan ukuran lain yang memang dihrapkan berbeda

27 Penilaian Tidak Langsung Melalui Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil yang diberikan oleh ukuran-ukuran yang independen tetapi dapat diperbandingkan untuk objek, sifat, atau konsep yang sama. Stabilitas adalah bukti mengenai reliabilitas suatu ukuran; ditentukan dengan mengukur objek atau individu yang sama pada dua titik waktu yang berbeda dan kemudian melihat korelasi kedua skor; dikenal juga sebagai reliability assessment

28 Penilaian Tidak Langsung Melalui Reliabilitas (Lanj’n)
Ekuivalensi adalah bukti mengenai reliabilitas instrumen pengukuran; diaplikasikan baik pada instrumen tunggal maupun dalam situasi pengukuran. Ketika diaplikasikan pada instrumen pengukuran, ekuivalensi mengukur reliabilitas dengan berfokus pada kekonsistenan internal atau homogenitas internal item-item yang membentuk skala; ketika diaplikan pada situasi pengukuran, ekuivalensi mengukur reliabilitas dengan berfokus pada apakah para pengamat atau instrumen yang digunakan berbeda untuk mengukur individu atau objek yang sama pada waktu yang sama memberikan hasil yang sama pula juga

29 Koefisien Alpha Dalam hal ini: k adalah jumlah item dalam skala
varians skor item ke-I varians skor item total

30 Pembuatan Ukuran Tentukan Domain Konsep Lakukan Perbaikan
dan Pemurnian Buat Sampel Item Pertanyaan Nilai Validitas Kumpul Data


Download ppt "DASAR-DASAR PENGUKURAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google