Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ekonomi Sma kelas xi Semester ii.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ekonomi Sma kelas xi Semester ii."— Transcript presentasi:

1 Ekonomi Sma kelas xi Semester ii

2 Bab 7 mengenal akuntansi

3 AKUNTANSI Akuntansi adalah Proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan dilakukannya penilaian serta mengambil keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut.

4 AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI
Akuntansi disebut juga Bahasa Dunia Usaha karna merupakan media komunikasi bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

5 Pihak Intern mereka yang menyelenggarakan usaha atau yang disebut dengan manajemen perusahaan. Manajememn memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui maju atau mundurnya perusahaan, disamping untuk mengetahui bertambah atau berkurangnya aktiva perusahaan.

6 Pihak Ekstern Pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan, pihak tersebut antara lain: Bank yang memberikan pinjaman, Bank perlu memastikan apakah debitor dapat melunasi seluruh pinjamannya pada waktu yang ditentukan sehingga bank akan terhindar dari kredit macet.

7 b. Kantor Pajak, dalam pemungutan pajak, kantor pajak akan meminta perusahaan menyerahkan laporan keuangan karena besarnya pungutan pajak dihitung berdasarkan jumlah laba yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut.

8 Pertemuan ke - 2

9 Sejarah perKEMBANGAN AKUNTANSI
Terdapat dua peristiwa yang berkaitan dengan sejarah ringkas perkembangan akuntasi: Sistem Kontinental: Pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit.

10 Revolusi Industri menciptakan suatu permintaan modal yang besar untuk membangun pabrik dan membeli mesin-mesin, yang menyebabkan perusahaan harus membangun suatu bentuk organisasi.

11 Prof. Robert Sterling, seorang ahli akuntansi dari Amerika, membagi perkembangan akuntansi menjadi tiga tahap: Tahap Pertama: Ruang Lingkup perusahaan masih kecil,para pemiliknya sekaligus menjadi manajer perusahaan. Segala pencatatan mengenai perusahaan dikerjakan sendiri.

12 Tahap Kedua: Perusahaan yang dikelola sudah semakin makin besar, sehingga semua pengurusan dalam perusahaan tidak mungkin lagi dikelola sendiri. Pada tahap ini pencatatan akuntansi mulai diserahkan kepada orang lain yang mengerti tentang akuntansi.

13 Tahap Ketiga: Pemisahaan fungsi secara tegas antara pemilik perusahaan. Pencatatan akuntansi mulai berkembang, sehingga timbul kebutuhan akan pertanggung jawaban perusahaan kepada pemilik perusahaan. Pada akhirnya, dinamika pertanggungjawaban ini dinamakan laporan keuangan.

14 PERKEMBANGAN AKUNTANSI
DI INDONESIA Pada awalnya sistem yang dianut di Indonesia adalah sistem kontinental, yang disebut tata buku atau pembukuan yang sebenarnya tidak sama dengan akuntansi.

15 Tata buku menyangkut kegiatan yang bersifat konstruktif dari proses akuntansi, seperti pencatatan,peringkasan, penggolongan dan aktivitas yang bertujuan untuk menciptakan informasi akuntansi yang berdasarkan pada data.

16 Akuntansi Menganut kegiatan yang bersifat konstruktif dan analitikal, seperti kegiatan analisis dan interprestasi berdasarkan informasi akuntansi.

17 Tata buku semakin ditinggalkan, dan sistem akuntansi Anglo Saxon semakin banyak diterapkan. Anglo Saxon merupakan sistem akuntansi dengan cakupan yang luas, meliputi perencanaan sistem pencatatan, pencatatan transaksi dengan double entry, penyusunan laporan berdasarkan data yang telah dicatat dan penyampaian laporan yang telah dibuat, serta penyampaian interprestasi tersebut.

18 Perkembangan pesat sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia antara lain disebabkan oleh hal berikut: Penanaman modal asing (PMA) di Indonesia banyak membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi (tata buku  sistem Anglo Saxon) Perkembangan ini terjadi karena sebagian besar PMA menggunakan sistem Akuntansi Anglo Saxon. Hampir Sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan pengembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, dan mereka menerapkan ilmunya di Indonesia.

19 Pemakaian Informasi akuntasi
Akuntansi menyajikan teknik untuk pengumpulan data yang menjadikan akuntansi sebagai bahasa komunikasi ekonomi baik bagi perseorangan maupun lembaga. Setelah diidentifikasi siapa kelompok pemakai kemudian ditentukan dan ditetapkan informasi apa yang diperlukan. Sistem akuntansi pada akhirnya akan mengeluarkan laporan yang menyajikan informasi pokok kepada pemakainya.

20 Pihak Intern: Pemakai informasi akuntansi macam ini biasanya adalah pimpinan perusahaan ataupun manajer perusahaan. Manajer perusahaan menjalankan segala kegiatan dengan mengikuti secara seksama garis – garis pedoman yang telah ditetapkan oleh pemilik perusahaan. Pihak Ekstern: Pemilik Kreditor Pemerintah Karyawan Investor Masyarakat

21 Pemilik Pemilik perusahaan tentu ingin mengetahui prospek penanaman uang yang ditanamkan di perusahaan itu di masa yang akan datang. Kreditor kreditor harus dapat menilai apakah perusahaan yang mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak

22 Pemerintah Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk keperluan pemungutan pajak. Perusahaan harus membuat laporan keuangan oleh pemerintah untuk menetapkan besar pajak yang harus dibayar oleh perusahaaan. Karyawan Karyawan perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan perusahaan melalui informasi akuntansi

23 Investor bila investor ingin menginvestasikan modalnya memerlukan data informasi keuangan perusahaan untuk mengukur tingkat kemampuan menghasilkan laba dan profitabilitas perusahaan. Masyarakat perusahaan berkaitan erat dengan masyarakat. Perusahaan memberikan sumbangan berarti bagi perekonomian nasional, termasuk penyediaan lapangan kerja dan perlindungan investor domestik.

24 Skema proses penggunaan Akuntansi
Identifikasi Pemakai Kebutuhan informasi pemakai Data Ekonomi Sistem akuntansi Laporan Akuntansi Laporan keuangan Keputusan pemakai Investor Kreditor Penyalur Lembaga pemerintahan Serikat buruh/karyawan manajer Skema proses penggunaan Akuntansi

25 Manfaat akuntansi Secara umum, akuntansi memiliki 3 manfaat:
Untuk mendapatkan informasi ekonomi yang akurat sehingga pemakai dapat mengambil keputusan tepat. Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan. Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.

26 Secara khusus manfaat akuntansi laporan keuangan antara lain:
Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, serta modal suatu perusahaan. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

27 3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. 4. Memberikan informasi penting mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

28 Bidang akuntansi Bidang akuntansi menurut manfaat pemakaiannya dapat dikelompokkan sebagai berikut: Akuntansi Keuangan Bidang Akuntansi keuangan menangani masalah pencatatan transaksi dalam suatu perusahaan atau unit ekonomi yang lain dan juga menangani penyusunan laporan keuangan secara periodik dari catatan – catatan tersebut. Auditing menangani suatu pemeriksaan atas catatan – catatan akuntansi secara bebas.

29 Akuntansi Biaya Menekankan masalah penetapan dan pengendalian biaya. Ruang lingkupnya berupa biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai produksi. Akuntansi Manajemen Menggunakan data historis maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam operasi sehari – hari dan perencanaan operasi mendatang. Akuntansi Perpajakan Mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.

30 Akuntansi Anggaran Menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan. Akuntansi Pendidikan Bidang spesialis akuntansi yang bergerak dalam menyebarkan pendidikan akuntansi pada masyarakat.

31 Pertemuan ke - 3

32 profesi akuntan Secara Garis besar, akuntan dapat digolongkanmenjadi sebagai berikut: Akuntan Publik Akuntan independen yang memberikan jasa – jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Akuntan Intern Akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Jabatan yang diduduki mulai dari staf biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi atau direktur keuangan.

33 3. Akuntan Pemerintah akuntan yang bekerja pada badan – badan pemerintah, antara lain departemen – departemen, BPKP, BPK, dan sebagainya. Akuntan Pendidik Akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, antara lain mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.

34 Etika profesi akuntan Prinsip moral yang mengatur hubungan antara akuntan dengan pelanggannya, sesama rekan akuntan, dan akuntan dengan masyarakat.

35 Secara Umum, etika profesi akuntan publik adalah mengenai hal – hal berikut ini:
Kepribadian Akuntan publik memiliki indenpendensi dan obyektivitas dalam menjalankan profesinya. Indenpendensi berarti bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, sementara obyektivitas berarti sikap tidak memihak dalam mempertimbangkan fakta terlepas dari kepentingan pribadi. Kecakapan Profesional akuntan dapat dikatakan profesional jika ia melaksanakan pemeriksaan yang sesuai dengan norma pemeriksa akuntan.

36 Tanggung Jawab kepada klien
jika akuntan publik menjalankan tugas mewakili kepentingan kliennya, ia tetap mempertahankan indenpendensinya dan harus menjelaskan kepada pihak ketiga bahwa ia menjalankan tugas mewakili kepentingan kliennya dengan batasan – batasan, wewenang dan tanggung jawab tertentu.

37 Tanggung Jawab kepada rekan seprofesi
akuntan publik berkewajiban memelihara hubungan antar rekan seprofesi. Tanggung Jawab Lain Mengiklankan diri Membayar imbalan untuk memperoleh data Menawarkan jasanya secara tertulis kepada calon klien.

38 rangkuman Akuntansi merupakan media komunikasi bagi pihak – pihak yang memerlukannya yang antara lain terdiri pihak intern dan ekstern. 2. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengatur, dan melaporkan informasi ekonomis yang memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak – pihak yang menggunakan informasi

39 Luca Paciolo mengeluarkan buku berjudul ‘summa de arithmetica, geometrica, proportioni, et proportionalita’, dimana pada bab ‘tractatus de computis et scriptoris’ memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut juga sistem kontinental 4. Pada perkembangan selanjutnya, sistem akuntansi anglo saxon semakin banyak diterapkan, sistem baru ini memiliki cakupan yang lebih luas, meliputi perencanaan sistem pencatatan, pencatatan transaksi dengan double entry.

40 Pihak – pihak yang memerlukan dan menggunakan informasi akuntansi terdiri dari pihak intern dan pihak ekstern 6. Secara umum, manfaat akuntansi adalah mendapatkan informasi ekonomi akurat, memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, dan mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.

41 Bidang akuntansi menurut manfaat pemakaiannya terdiri dari akuntansi keuangan, auditing, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, akuntansi perpajakan, akuntansi anggaran, dan akuntansi pendidikan Profesi bagi seorang akuntan dapat terdiri dari akuntan publik, akuntan intern, akuntan pemerintah, dan akuntan pendidik. 9. Etika profesi bagi seorang akuntan di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) antara lain terdiri dari kepribadian, kecakapan profesional, tanggung jawab kepada rekan profesi, tanggung jawab lain.

42 Struktur & dasar akuntansi
Bab 8 Struktur & dasar akuntansi

43 Kerangka konseptual Akuntansi keuangan
Tujuan dan fungsi laporan keuangan a. Karakteristik kualitatif laporan keuangan b. Unsur-unsur laporan keuangan Konsep pengakuan dan pengukuran a. Asumsi dasar b. Prinsip c. keterbatasan

44 Tujuan dan fungsi Laporan keuangan
Tujuan Laporan Keuangan Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban, serta modal suatu perusahaan. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan keuangan dan relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

45 Fungsi Laporan Keuangan
Posisi keuangan: untuk mengetahui besar harta, utang, dan modal pada saat tertentu. Laba/Rugi: untuk mengetahui besar keuntungan yang diperoleh dan rugi yang diderita pada saat tertentu.

46 3. Arus uang masuk./keluar: untuk mengetahui jumlah uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan perusahaan pada saat tertentu. 4. Struktur modal: untuk mengetahui jumlah modal sendiri/saham dan modal pihak luar yang digunakan dalam aktivitas usaha.

47 Karakteristik kualitatif dan Unsur laporan keuangan
Informasi dalam laporan keuangan akan bermanfaat jika pada informasi tersebut memenuhi kualitas: Relevan relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Dapat dimengerti Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan batas pengertian para pemakai.

48 Dapat diandalkan informasi akuntansi harus dapat dipercaya tidak mengandung isi yang menyesatkan, bebas dari eror dan bias, dan dapat disajikan secara jujur sehingga dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan. Daya banding Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bla dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama atau maupun dengan laporan keuangan perusahaan lainnya pada periode yang sama.

49 Konsisten Pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan dianggap telah konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila tetap menerapkan perlakuan akuntansi yang sama terhadap kejadian yang serupa

50 Pertemuan ke - 5

51 Unsur-unsur Laporan Keuangan
Akun Harta: kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya Harta lancar harta berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaian harta itu kurang dari satu tahun.

52 Kas Uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat. b. Surat berharga surat berharga yang dimiliki perusahaan dan dapat diperjualbelikan. Wesel Tagih Piutang yang diperkuat dengan promes (janji)

53 Piutang Tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha. Persediaan barang dagang yang tersedia untuk dijual, persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Perlengkapan barang – barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan diperkirakan habis terpakai dalam setahun

54 Beban dibayar di muka biaya yang telah dibayar tetapi manfaat dari pembayaran belum diperoleh atau digunakan. Investasi jangka panjang Investasi (penyertaan) dalam bentuk saham, obligasi, atau surat berharga lainnya. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang. Harta tetap harta berwujud yang digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan mempunyai umur ekonomis atau masa manfaat lebih dari setahun, seperti:

55 Tanah tempat gedung kantor dan gedung pabrik sendiri. Gedung tempat usaha dilaksanakan, baik langsung maupun tidak langsung, antara lain gedung kantor dan gedung pabrik. Mesin semua mesin yang digunakan dalam kegiatan usaha.

56 d. Kendaraan semua kendaraan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peralatan semua peralatan yang digunakan perusahaan dalam menjalankan usaha, antara lain peralatan kantor dan toko.

57 Harta tidak terwujud Harta yang tidak mempunyai wujud fisik tetapi memiliki nilai uang. Harta ini memiliki hak istimewa atau hak hukum dalam jangka panjang.

58 Hak Paten hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan. Hak Cipta Hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan, antara lain hak cipta lagu.

59 c. Franchise Hak Istimewa yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lainnya oleh karena barang tersebut mempunyai keistimewaan khusus. Goodwill Nama baik perusahaan yang melekat pada perusahaan itu sendiri. Harta Lain – lain harta yang tidak dapat digolongkan kepada salah satu jenis harta di atas.

60 Akun Kewajiban Hak/klaim dari para kreditor atas kekayaan perusahaan. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha.

61 Utang lancar Kewajiban yang harus dilunasi kurang dari setahun. Wesel Bayar Utang Usaha Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka

62 Utang jangka panjang Kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena perluasan perusahaan untuk membeli peralatan – peralatan baru atau mesin – mesin baru.

63 Utang Bank Pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha Utang Hipotik Pinjaman dari bank dengan jaminan harta tetap Utang Obligasi Utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual surat – surat obligasi.

64 Utang lain-lain Utang yang tidak termasuk utang lancar maupun utang jangka panjang, antara lain utang kepada direksi dan utang kepada pemegang saham.

65 Akun Modal: Hak/klaim dari para pemilik atas kekayaan perusahaan
Akun Modal: Hak/klaim dari para pemilik atas kekayaan perusahaan. Akun modal pada perusahaan perorangan disertai dengan nama para sekutu. Pada perusahaan berbentuk perseroan terbatas, akun modal disebut juga modal saham.

66 Akun Pendapatan Pendapatan Usaha Pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha Pendapatan di Luar Usaha Pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, antara lain pendapatan sewa, pendapatan bunga, dan pendapatan komisi.

67 Akun beban Beban Usaha pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha. Beban lain – lain pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok usaha, antara lain beban bunga dan beban sewa.

68 Pertemuan ke - 6

69 Konsep pengakuan Dan pengukuran
Struktur Akuntansi dibangun oleh asumsi-asumsi dasar sebagai berikut: Asas Kesatuan Usaha Asas Kesinambungan Asas Pengukuran Nilai Uang Asas Periode akuntansi

70 Asas Kesatuan Usaha Informasi keuangan hanya menginformasikan masalah keuangan perusahaan itu sendiri. Keuangan perusahaan terpisah dari keuangan pemilik, terpisah dari keuangan karyawan, dan terpisah dari keuangan direksi.

71 Asas Kesinambungan Perusahaan dalam melakukan kegiatannya selalu berusaha mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Selama perusahaan mampu bertahan hidup, laporan keuangan perusahaan harus selalu dibuat.

72 Asas Pengukuran Nilai Uang
Semua transaksi usaha, aktiva, kewajiban, dan modal yang terdapat dalam perusahaan harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu.

73 Asas Periode Akuntansi
Cara paling akurat untuk mengukur keberhasilan suatu operasi perusahaan dengan melakukan melikuidasi perusahaan tersebut. Tetapi, cara mengukur laba seperti itu tidak praktis.

74 Prinsip Dasar dalam kerangka konseptual akuntansi:
Harga Perolehan Pengakuan Pendapatan Penandingan beban dan pendapatan Pengakuan Penuh

75 Harga Perolehan Transaksi pembelian yang dilakukan perusahaan dicatat sebesar harga perolehan barang tersebut. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah barang atau jasa dalam pertukaran, sampai barang/jasa tersebut siap untuk digunakan

76 Pengakuan Pendapatan menyatakan kapan suatu pendapatan diakui atau dicatat dalam jurnal dan jumlah dari pendapatan yang dicatat. Secara umum pendapatan diakui pada saat pendapatan tersebut dimiliki.

77 Penandingan Beban dan Pendapatan
Prinsip akuntansi yang mengharuskan mencocokkan atau keselarasan atas pendapatan – pendapatan dan beban – beban disebut konsep atau prinsip pengakuan beban terhadap pendapatan.

78 Pengungkapan Penuh Seluruh Informasi pada saat pembuatan informasi keuangan harus diungkapkan secara cukup memadai bagi pemakainya dalam pengambilan keputusan.

79 Dalam menyediakan informasi dengan karakteristik kualitatif yang membuat laporan keuangan berguna bagi pemakainya terdapat empat keterbatasan yang harus dipertimbangkan. Hubungan Biaya – Manfaat Materialitas Praktik Industri Konservatisme

80 Hubungan Biaya – Manfaat
Biaya untuk menyediakan informasi harus didasarkan pada manfaat yang didapat dari penggunaan informasi tersebut.

81 Materialitas berhubungan dengan pengaruh suatu unit pada keseluruhan kegiatan akuntansi. Suatu unit dapat dikatakan material jika kita memasukkan atau menghilangkan unit tersebut akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan.

82 Praktik Industri dalam menggunakan praktik akuntansi, sebaiknya perusahaan berlandaskan konsep dan praktik dasar akuntansi serta prakti yang berlaku secara umum di Industri.

83 Konservatisme jika perusahaan memiliki kemungkinan mendapatkan keuntungan atau kemungkinan mendapatkan nilai harta yang meningkat, maka perusahaan tidak boleh mencatat keuntungan atau peningkatan nilai tersebut dalam pencatatannya dalam akuntansinya.

84 Pertemuan ke - 7

85 Prinsip akuntansi yang berlaku umum
Prinsip – prinsip dan konsep – konsep yang digunakan oleh para akuntan dalam menyusun laporan keuangan di Indonesia disebut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

86 Basis akuntansi Basis Akrual: Transaksi bisnis diakui dan dicatat pada saat terjadinya. Sebagai contoh: untuk mencatat pendapatan jasa diterima dimuka, kita baru mencatat adanya pendapatan saat jasa telah selesai kita laksanakan, bukan pada saat kas diterima.

87 Basis Kas: transaksi dicatat pada saat kas diterima atau dibayarkan.
sebagai contoh: untuk mencatat pembayaran gaji karyawan bulan November yang dibayarkan pada akhir Oktober, kita sudah mencatat beban gaji tersebut pada akhir November pada saat kas dikeluarkan

88 Penggolongan akun Penggolongan akun merupakan formulir tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat mengubah komposisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Akun Riil Akun nominal

89 Akun Riil Akun – akun yang dicatat atau terdapat dalam neraca. Termasuk akun riil adalah akun harta, akun kewajiban, dan akun modal.

90 2. Akun Nominal Akun – akun yang terdapat dalam laporan laba – rugi dan ditutup setiap akhir periode. Termasuk akun nominal adalah akun pendapatan dan akun beban.

91 Kode akun Nomer kode diterakan untuk memudahkanpencatatan, pengelompokkan, pencarian, dan penyimpanan setiap akun. Pemberian tanda/nomor tertentu denganmemakai angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun.

92 Sifat kode akun: Mudah diingat Sederhana dan singkat Konsisten Memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada.

93 Jenis – jenis kode akun:
Kode numerial cara pengkodean akun berdasarkan namor berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3, dan seterusnya. Kode desimal Cara pemberian kode akun dengan menggunkan lebih dari satu angka Kode kelompok Kode blok Kode stesel akun desimal

94 Kode kelompok Cara Pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Kode blok Cara pengkodean akun dengan cara memberikan satu kode blok kepada setiap kelompok akun Kode stesel akun desimal Cara pengkodean akun dengan cara membagi akun menjadi kelompok dengan kode dari 0 sampai dengan A9.

95 Kode Monemonik Cara pengkodean akun dengan menggunakan huruf tertentu. Seperti akun Harta dengan kode “H”, akun atang dengan huruf “U”.

96 Kode akun dengan sistem kombinasi huruf dan angka.
sistem kombinasi huruf dan angka adalah cara pengkodean dengan kombinasi antara huruf dan angka.

97 Pertemuan ke - 8

98 Persamaan akuntansi Pengertian Persamaan Akuntansi
Persamaan atau keseimbangan ini dicapai dengan mencatat kekayaan pada satu sisi dan sumber kekayaan itu pada sisi lain dengan jumlah sama besar.

99 Prinsip Keseimbangan antara Harta dan Modal
Pencatatan transaksi keuangan harus membentuk suatu persamaan. Artinya kondisi harta dan modal setelah pencatatan transaksi harus selalu seimbang.

100 Rumus keseimbangan Harta menunjukkan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan sementara modal merupakan kepemilikan atas kekayaan tersebut. Modal atau hak kepemilikan atas kekayaan terdiri dari dua tipe: 1. modal kreditur dan 2. modal pemilik.

101 Siklus akuntansi perusahaan jasa
Bab 9 Tahap pencatatan Siklus akuntansi perusahaan jasa

102 Perusahaan jasa Perusahaan yang inti kegiatannya adalah memberikan jasa bagi konsumen atau pelanggan yang membutuhkannya. Karakteristiknya: Tidak berwujud Tidak dapat disimpan Tidak dapat disimpan’tidak dapat dipisahkan Berubah - ubah

103 Tidak Berwujud Jasa yang diberikan oleh perusahaan jasa tidak memiliki wujud secara fisik Tidak dapat disimpan jasa tidak dapat disimpan untuk kita jual kembali. Kita menggunakan dan menghabiskan jasa yang diberikan langsung disaat kita membeli jasa tersebut.

104 Tidak dapat dipisahkan
jasa tidak dapat dipisahkan antara saat produksi dan penjualannya. Berubah – ubah tidak ada standar yang pasti mengenai kualitas jasa karena hal tersebut tergantung pada selera, tempat, waktu, dan karakteristik konsumen.

105 Siklus akuntansi perusahaan jasa
Bukti tansaksi Jurnal umum Buku besar Kertas kerja Jurnal penutup Neraca saldo Lap L/R Neraca

106 Bukti – bukti transaksi harus disimpan dengan baik di dalam almari arsip agar memudahkan pencariannya kembali. Arsip tersebut disimpan dengan berbagai cara, antara lain: Menurut urutan tanggal Menurut urutan nomor.

107 Pertemuan ke - 10

108 Macam – macam bukti pencatatan
Bukti transaksi merupakan dokumen sumber dan syarat mutlak dalam melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Bukti intern bukti yang dibuat/dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri Bukti ekstern bukti yang dibuat/dikeluarkan oleh pihak di luar perusahaan.

109 Sumber – sumber pencatatan
Sumber pencatatan akuntansi berupa bukti ekstern: Faktur Kuintansi Bukti Jurnal a. Bukti penerimaan kas b. Bukti pengeluaran kas c. Bukti memorial

110 Faktur Bukti penjualan barang secara kredit yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Bagi penjual, faktur yang dikeluarkan untuk pembeli disebut faktur penjualan.

111 Kuitansi Surat tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang dibuat oleh si penerima uang.

112 Analisis bukti pencatatan
Sebelum bukti pencatatan dicatat ke buku jurnal, terlebih dahulu dianalisis pengaruh buktii tersebut terhadap harta, utang, dan modal. Sistem pencatatan di atas menggunakan akun dan dapat dikelompokkan atas beberapa kelompok akun, terdiri dari harta, utang, modal, pendapatan, dan beban.

113 jurnal Buku harian tempat pengaruh dari suatu transalksi dicatat.
Fungsi jurnal Fungsi historis Fungsi mencatat Fungsi analisis Fungsi instruksi Fungsi informatif

114 Fungsi Historis Jurnal merupakan tempat mencatat menurut urutan tanggal terjadinya transaksi dan kejadian. Fungsi Mencatat Jurnal akan mencatat semua transaksi dan kejadian di dalam perusahaan.

115 Fungsi Analisis Analisis dalam jurnal akan menghasilkan berapa debit dan berapa kredit. Fungsi Instruksi Jurnal memerintahkan pencatatan debet dan kredit dalam buku besar sesuai dengan jumlahnya

116 Fungsi Informatif Jumlah memberi keterangan tentang kegiatan perusahaan sehari – hari.

117 Kegunaan Jurnal menjembatani pencatatan transaksi dari buku harian ke akun buku besar, dan mengontrol keseimbangan jumlah debet dan jumlah kredit.

118 Buku besar Kesatuan akun yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Sementara itu, akun adalah formulir untuk mencatat setiap perubahan jenis harta, utang, dan modal akibat transaksi keuangan perusahaan.

119 Bentuk akun Nama Akun diisi dengan nama akun No akun diisi dengan no kode yang telah ditetapkan untuk akun tersebut Kolom tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi

120 4. Kolom keterangan diisi dengan keterangan singkat mengenai transaksi tersebut.
5. Kolom referensi diisi dengan halaman jurnal dari nama transaksi tersebut dipindahkan 6. Kolom kolom debet dan kredit diisi dengan jumlah transaksi tersebut yang terdapat dalam jurnal


Download ppt "Ekonomi Sma kelas xi Semester ii."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google