Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Disampaikan Pada …………………………….2014

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Disampaikan Pada …………………………….2014"— Transcript presentasi:

1 Disampaikan Pada …………………………….2014
MELAKUKAN INSEMINASI BUATAN DRH EUIS NIA SETIAWATI, MP BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN HEWAN CINAGARA -BOGOR Disampaikan Pada …………………………….2014

2 INDIKATOR KOMPETENSI Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta dapat : menyiapkan tempat pelaksanaan Inseminasi sesuai dengan standar memperlakukan akseptor sesuai prosedur menyiapkan alat dan bahan sesuai prosedur menyiapkan semen beku sesuai dengan prosedur mendeposisikan semen secara tepat dengan waktu inseminasi buatan sesuai standar

3 IB DENGAN HASIL KEBUNTINGAN YANG TINGGI TERGANTUNG PADA:
(1) Semen bermutu tinggi (2) Hewan betina yang sehat dan bersiklus normal (3) Pengamatan berahi dan pelaporan tepat waktu oleh peternak (4) Teknik thawing dan inseminasi yang tepat /memadai (5) Inseminasi tepat waktu

4 INDIKASI ESTRUS TERBAIK ADALAH
Gejala diam dinaiki oleh betina lain (standing heat) Gejala-gejala lain: sekunder Estrus alamiah lebih subur dari pada estrus hasil stimulasi Inseminasi dilakukan pada waktu : Hukum "AM-PM" (pagi-sore) Antara pertengahan - 6 jam sesudah akhir estrus 10-14 jam sebelum ovulasi Sesudah involusi uterus & bersiklus normal postpartum (sapi : > 50 hari pp)

5 TAHAPAN MELAKUKAN IB

6 Tempat pelaksanaan inseminasi disiapkan sesuai dengan standar
Kandang jepit sangat diperlukan untuk menghindari kecelakaan pemeriksa akibat ditendang oleh akseptor. Pada kandang jepit disediakan tambang untuk mengikat akseptor Kandang jepit harus kuat meskipun terbuat dari bahan yang sederhana. Bila akan melakukan inseminasi buatan maka kandang jepit dibasahi agar tidak berdebu

7

8 Akseptor diperlakukan sesuai prosedur
Melakukan anamnesa sebelum pemeriksaan Sebelum dilakukan pemeriksaan sebaiknya ditanyakan sejarah perkawinan sapi termasuk tanggal kelahiran terakhir, jumlah perkawinan dan informasi kelainan penyakit sebelumnya yang mempengaruhi organ reproduksi.

9 Inspeksi bagian luar Pangkal ekor dan bagian dorsal daerah lumbal harus diperiksa untuk menentukan apakah ada rambut yang kasar atau hilang akibat Ternak dinaiki – (Estrus) Lakukan pemeriksaan perineum dan bagian lateral vulva juga bagian bawah ekor yang sejajar dengan vulva. Apabila terdapat produksi nanah, lendir atau darah dalam jumlah yang banyak, material tersebut akan terdapat dan tersebar pada ekor-(indikasi internal) Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan rambut tuft tentang keberadaan perdarahan metestrus

10 Inspeksi bagian luar lanjutan
Perhatian berikutnya harus diarahkan kevulva. Kekeringan, lipatan bibir vulva pada sapi dara atau multipara jika tidak dalam keadaan estrus Bibir vulva kemudian dibuka (Parted) dan dilakukan pemeriksaan selaput lendir. Apabila level estrogen rendah, maka lapisa mukosa pucat dan basah, tetapi tidak bersinar. Periksa daerah clitoris tentang keberadaan nanah. Apabila terdapat nanah, dapat berasal dari produksi local maupun berasal dari bagian dalam organ reproduksi.

11 Pemeriksaan dengan plpasi rektal
Teknik menghandel ternak Kandang jepit sangat diperlukan untuk menghindari kecelakaan pemeriksa akibat ditendang oleh ternak. Keakuratan yang tinggi dapat diperoleh dengan menggunakan plastic glove. Karena tingginya resiko penyakit zoonosis, Ternak sebaiknya Ternak yang diduga sakit menular tidak diperiksa

12 PERSYARATAN SEBELUM MELAKUKAN PALPASI PEREKTAL
KESELAMATAN PEMERIKSA KESELAMATAN HEWAN YG DIPERIKSA CARA/PROSEDUR BAKU PALPASI PEREKTAL - Masukkan tangan dgn posisi dikepal/ dikuncupkan ke dlm rektum - Banyak feces keluarkan dgn posisi tangan ttp di dlm rektum - Hewan merejan Diam, tunggu sampai relaks kembali lanjutkan

13 - Merejan terlalu lama Masukkan tangan sedalam mungkin ke arah ruang
CARA/PROSEDUR BAKU ……………lanjutan - Merejan terlalu lama Masukkan tangan sedalam mungkin ke arah ruang abdomen lalu ditarik kembali ke belakang - Arahkan tangan ke bagian bawah rektum untuk mendapatkan/meraba alat kelamin  Cari saluran reproduksi yg paling mudah dikelani Serviks  Emban serviks dan lanjutkan pemeriksaan organ reproduksi lain PERHATIAN !!!! Bila ada sedikit saja perubahan pd salah satu apeks cornua uterus Jangan coba-coba mencari ovarium

14

15

16

17 PROSEDUR INSEMINASI 1. IDENTIFIKASI (DAN PERIKSA ULANG)
Betina yang (dilaporkan) berahi; Chek catatan reproduksi (partus & IB sebelumnya) 2. THAWING SEMEN BEKU (MINISTRAW) DALAM AIR HANGAT (35 oC - 37 °C) Selama 30 detik ditempat/kandang (dekat) betina yang akan di IB 3. KERINGKAN & MASUKKAN MINISTRAW IMINITUB Dengan ujung berkapas terlebih dahulu ke dalam insemination gun,

18 PADA INSEM. GUN MODEL MINITUB (JERMAN)
Yang disebut quicklock universal gun karena dapat terkunci dengan cepat dan dapat digunakan ministraw atau minitub 0,25 ml, 0.3 ml atau midistraw 0,5 ml : - tekan mandrin ke dalam gun dan ujung mandrin muncul keluar dari ujung gun - tancapkan pangkal ministraw/minitub yang berkapas pada ujung mandrin - tarik & masukkan mandrin bersama straw ke dalam gun - tegakkan setinggi mata - gunting rata ujung ministraw /minitub 1 cm dari ujung gun; - tutup gun dengan selubung plastik steril

19 4. INSEMINASIKAN KE POSISI 4 (PANGKAL CORPUS UTERI)
Dalam waktu < 2,5 menit 5. CATAT TGL IB, KEADAAN BERAHI , NO. DAN KODE PEJANTAN, NAMA/PARAF INSEMINATOR

20

21 Terima kasih


Download ppt "Disampaikan Pada …………………………….2014"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google