Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INDUSTRI PERFILMAN DAN KRISIS EKONOMI DUNIA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INDUSTRI PERFILMAN DAN KRISIS EKONOMI DUNIA"— Transcript presentasi:

1 INDUSTRI PERFILMAN DAN KRISIS EKONOMI DUNIA
Erwin Ramedhan

2 SITUASI INDUSTRI PERFILMAN DI AMERIKA SERIKAT
Resesi (yang mengarah ke depresi) ekonomi AS dan berdampak global mengancam sektor industri ini. Los Angeles Times menulis ( ): Slashing Film Budgets In A Killer Economy. Sektor perfilman menghasilkan lowongan kerja dan sekitar $ milyar untuk perekonomian lokal.

3 HOLLYWOOD & AWAL RESESI
PHK bertambah banyak di studio, networks, independent production outfits, dan media. Hollywood akan harus mengubah gaya bisnis perfilman dan berusaha menjamin balik modal untuk setiap proyek perfilman. Produksi film sudah menurun dan Steven Spielberg pun kini mengalami kesulitan untuk mendapatkan modal untuk studio barunya dan bintang film setuju untuk kontrak yang lebih hemat. Sales DVD menurun 5 – 7% th. Periklanan lesu karena sektor industri dalam krisis sementara Internet menyedot para pemirsa TV dan film.

4 SUKSES SLUMD0G TIDAK BISA DITIRU LAGI
Studio besar, hedge funds, dan private equity firms sebelumnya bersedia menyediakan modal untuk proyek-proyek filem yang menjanjikan karena dana promosi juga tersedia. Namun ongkos produksi dan marketing sudah meningkat 50% di tahun 2007 dan tidak menjamin balik modal. Dengan meluasnya krisis dan keterbatasan perbankan maka studio-studio juga turut cemas menghadapi risiko. Deutsche Bank mundur dari deal $ 450 juta dengan Paramount Pictures tahun 2008 silam. Produksi semakin mengarah ke superhero films yang dianggap aman dari segi investasi. Contoh “The Dark Night” (Warner Bros) yang telah menghasilkan $ 1 milyar dan dan mungkin beberapa ratus juta $ dari home videonya. Dalam suasana seperti ini sukses “Slumdog” tidak bisa ditiru. Home video sales juga sangat menurun.

5 RESESI: JUMLAH PENONTON FILM MENINGKAT DI AS
Alibat krisis ekonomi jumlah penonton TV meningkat pesat karena aktifitas ini tidak menimbulkan biaya apa pun. Tetapi menurut New York Times (010309) fenomena ini tidak sama untuk sektor perfilman. Penjualan tiket naik 17,5% dan mencapai $ 1,5 milyar (Media by numbers). Jumlah penonton meningkat 16%. Menurut para pengamat ini sindrom krisis People want to forget their troubles, and they want to be with other people.

6 RESEP RESESI Mix of Movies setelah periode film-film serius dan suram.
Penonton mencari substitusi hiburan untuk anak-anak karena hiburan lain lebih mahal (contoh Disneyland) tiket dan filem-filem seharga $ 15 (3D) pun laku. Thriller “Taken” sudah menghasilkan lebih dari $ 100 juta dan “Tyler Perry’s Madea Goes to Jail” juga berhasil.

7 APAKAH RESESI MENGUNTUNGKAN INDUSTRI PERFILMAN?
1982 Saat pengangguran meningkat pesat di AS dan melebihi 10% dari populasi aktif, jumlah penonton filem membludak dan mencapai 1,18 pengunjung (+ 10,1%). (Tahun peluncuran ET). Tahun 1985 ekonomi membaik dan jumlah penonton turun 12%. (Tahun peluncuran Back to the Future). Apakah patokannya Fortunes in times of distress, and distress in good times? (NYT) Tidak ada banyak riset di bidang ini. Ahlinya ialah Michelle Pautz (Elon University – Issues in Political Economy) 65% penduduk AS menonton filem per minggu dan angka itu menjadi 10% di tahun 1960an dan stabil sejak periode itu.

8 PENGAMATAN GLOBAL MEDIA INTELLIGENCE
Para pemilik dan operator jaringan bioskop mencari untung dalam situasi krisis dewasa ini dengan perkiraan bahwa latar belakang eknomi yang sangat negatif bisa menguntungkan sektor mereka. Namun hal ini tidak terkait dengan kuallitas filem-filem yang diedarkan karena para pemenang Oscar tahun ini tidak dianggap luar biasa oleh para pengamat. Box office meningkat pesat Desember 2008 dengan filem “Marley and me”, dan akan disusul oleh “Watchmen”, dan “Monsters vs. Aliens” Proyeksi ditambah dengan jadwal jam 3.00 pagi untuk Watchmen dan penjualan tiket online oleh perusahaan seperti Fandango dan MovieTickets.com. Fandango menyatakan bahwa penjualan tiket di triwulan 2009 adalah rekor sejarah penjualan tiket.

9 ANEKA PENGAMATAN TENTANG RESESI DAN INDUSTRI PERFILMAN
Observasi tentang depresi 1929: jumlah penonton membludak + 58%. Tujuh kali resesi selama 40 tahun tetapi box office tetap meningkat. Tahun 2001 (dotcom bubble) box office naik $ 650 juta. (John Fithian, President Association of Theatre Owners America). Petumbuhan sektor bioskop di India, Rusia, dan Eropa Timur sangat menentukan. Soalnya filem berkualitas dan sukses seperti “Mamma Mia” tidak memerlukan anggaran raksasa. (David Kosse, President Universal Pictures). Industri filem akan terpukul 1 ½ tahun lagi. Dewasa ini penonton masih menikmati produksi filem dari tahun-tahun sebelumnya. Arahnya ke filem dengan medium budget dan kualitas Pembuatan filem memakan waktu beberapa tahun dari skrip ke pemodal dan pemilihan kru dan para aktor serta pencarian lokasi. Sementara waktu krisis mungkin juga berlangsung selama tahunan.

10 INDUSTRI PERFILMAN DAN SINDROM TITANIC?
Tsunami finansial tengah terjadi. Permodalan industri perfilman adalah oleh elit finansial yang tidak peka akan jurang sosial dunia, konflik masyarakat, kehancuran lingkungan hidup global, dll. Apakah ini saatnya untuk para produsen dan artis filem menawarkan produk-produk perfilman yang baru atau waktunya untuk produk-produk yang menghibur dan melupakan krisis ekonomi dunia?

11 KRISIS FINANSIAL 1929 DAN KRISIS GLOBAL 2009
Perang Dunia II dan selanjutnya Perang Dingin AS – Uni Soviet telah menyingkirkan dampak krisis 1929 (krisis sistemik perekonomian kapitalis) dari Hollywood. McCarthy dan eliminasi semua unsur haluan kiri dari industri perfilman Amerika. Sampai tahun 1960an filem AS cenderung bersifat hiburan tanpa substansi budaya yang kuat selaku cerminan realita kehidupan masyarakat sehari-hari. Bagaimana dengan Hollywood dewasa ini dan krisis global dan ancaman konflik di dunia?

12 INDUSTRI PERFILMAN PERANCIS The film industry in Britain and France – Strategies for Successs. Jean-Marie Le Breton Industri perfilman Perancis merupakan movie industry # 1 di Eropa. 155 juta penonton (pembeli tiket) per tahun (2000). Pay TV 5 juata penonton. Industri ini telah mampu mengatasi persaingan TV di tahun 1970an dan persaingan pasaran video dan Pay TV di tahun 1980an. Subsidi pemerintah adalah salah satu kunci keberhasilan industri ini dengan adanya redistribusi penghasilan box office dan ketentuan dan kondisi terhadap TV untuk mendukung industri perfilman Perancis.. Tahun 1999 produksi 180 filem (150 Perancis) Tahun 2005 – penghasilan penjualan tiket filem Perancis di Perancis melebihi penjualan tiket filem-filem Amerika. Di tahun 2000 filem Perancis memiliki segmen 30% pasar filem nasional

13 ORGANISASI INDUSTRI PERFILMAN PERANCIS
Sistim didirikan di th 1945 dengan pajak tiket filem yang disetor ke kas negara/compte special du tresor. Dana yang terkumpul dimanfaatkan untuk memodali filem-filem yang bermutu. Saat TV mulai menayangkan filem-filem , TV pun diharuskan menerima ketentuan-ketentuan finansial yang mendukung industri perfilman. Dengan demikian bagian filem-filem Perancis mencapai 50% dari pasar nasional di tahun 1985. Para penentu Perancis menganggap bahwa dominasi filem dan distribusi filem oleh Amerika bisa dihindari. Jumlah penonton sudah meningkat dan sistim bioskop multiplex dianggap juga telah berhasil. Grup-grup Eropa (Canal+ dan Berlusconi) mampu mengupah situasi.

14 KEBERHASILAN PERFILMAN PERANCIS
Mampu bertahan dan menghadapi persaingan AS yang bertambah kuat dan canggih. Mengarah ke kerja sama di skala Eropa (Pernacis, Jerman, Inggris). Banyak talenta muda Perancis telah muncul. Masa depan tergantung pada political will untuk meneruskan politik perfilman Perancis. Umpamanya TV telah sangat membantu industri ini. Saat krisis dewasa ini pemerintah Perancis mencerminkan haluan intervensi negara yang lebih besar dan meninggalkan haluan-haluan pasar bebas yang baru.

15 FINANSIAL DANA MODAL Dana terkumpul oleh Centre National de Cinematographie (CNC). Sumbangan dari TV. Modal swasta. Kebutuhan akan modal meningkat terus (di AS modal filem rata-rata naik dari $ 10 juta ke $ 20 juta dan baru-baru ini naik 50% lagi). Biaya distribusi rata-rata meningkat dari $ 4 juta ke $ 20 juta (+400%). Di Pernacis ko9ntribusi TV naik dari 18% ke 38%. Maka kunci kelanjutan hidupnya industri perfilman Perancis adalah penonton dan penjualan tiket.. Contohnya filem Asterix (24 juta penonton). Masalah yang paling dasar adalah bagaimana Perancis dan Eropa akan menghadapi monopoli Amerika di bidang distribusi.

16 INDUSTRI PERFILMAN INGGRIS
Krisis industri perfilman di dalam krisis ekonomi global. Dalam kurun waktu 40 tahun jumlah penonton bioskop menurun drastis . Tahun 1984 jumlahnya 3% dari tahun 1944. Swast nasional tidak lagi menguasai produksi dan distribusi. Filem dengan dana besar dan juga hampir tanpa dana. Perusahaan besar seperti Arthur Rank dan APA sudah dipecah-belah . Pendanaan dengan hasil loter nasional dengan balik modal yang kurang memuaskan dan hal ini telah berdampak negatif untuk reputasi perfilman Inggris. Pencipta filem-filem Inggris hijrah ke Hollywood.

17 INDUSTRI PERFILMAN DAN KEBIJAKAN NEGARA
Distribusi filem di Inggris dikuasai oelh swasta AS. Maka penghasilan filem Inggris merupakan laba untuk swasta AS. Contoh filem Notting Hill. Tahun 1997, 7 filem Inggris yang didanai oleh AS meraih 54% dari penghasilan industri filem Inggris. Sebaliknya 30 filem Inggris yang dimodali oleh Lotere nasional hanya menghasilkan 1% dari pendapatan. Para kritikus menyatakan bahwa merka yang kaya dan tidak bertalenta telah disubsidi sementara yang miskin dan bertalenta telah diabaikan. Distribusi tetap di tangan swasta AS yang menayangkan 82% filem AS.

18 PERAN DUNIA PERFILMAN INGGRIS
Dunia perfilman Inggris seakan berperan sebagai perantara untuk menyampaikan kualitas warisan kultural Eropa ke Amerika.

19 BENERAPA KESAN TENTANG PERFILMAN PERANCIS AKHIR INI
Walaupun dunia perfilman Perancis memiliki latar belakang yang jaya namun para pengamat dewasa ini bahwa sektor cinema ini berada dalam keadaan denial dan cenderung tidak mencerminkan kenyataan-kenyataan masyarakat aktual (Lihat filem tentang Bush oleh T. More). Apakah ini akibat dari peran penting negara dan pemerintah dalam industri perfilman? Filem sukses akhir tahun adalah tentang Coluche (alm), seorang badut mantan calon presiden Pernacis. Banyak filem khayalan Perancis tentang Occupation . Tidak ada filem tentang gejolak sosial tahun 2005 sementara industri perfilman AS sudah banyak mempersoalkan politik Washington di Timur Tengah , dll., (Lios for Lambs, Rendition, Redacted). Filem politik telah disensor de masa lampau (Jean Luc Godard Le Petit Soldat . Produksi Distribusi 1963). La Bataill d’Alger adalah produksi Itali-Aljazair dan bukan Perancis. Kecuali Entre les Murs & Secret of the Grain tentang kemajemukan dan miinoritas tidak ada banyak filem politik.

20 ARAH PRODUK FILEM PERANCIS
Nostalgia ( Faubourg 36, Le Crime est Notre Affaire) yang sebenarnya sebgian di subsidi oleh penghasilan dari filem AS (Contoh Blood Diamonds). Produksi filem dewasa ini 220 per tahun. Pemerintah semakin menguasai TV. Industri perfilman Perancis lebih mengarah stilistik dibandingkan realisme dan epik menurut Antoine de Bacque, sejarahwan cinema Perancis. Ia mengatakan: komedi romantik, masalah sentimental, adalah fiksi yang menjauhkan kita dari kehidupan riil dan itulah yang muncul setelah pendudukan Jerman”. Filem sejarah politik seperti La Commune telah disingkirkan dari Canal+ walaupun disambut hangat olleh kritik Perancis. “Perancis tidak mau berkaca kalau penampilannya tidak secantik-cantiknya” (Abdel Raouf Dafri penulis show Perancis). Ada trend baru sukses: filem Perancis gaya Amerika.

21 FILM PERANCIS YANG MUNCUL DARI KRISIS DAN GEJOLAK SOSIAL MEI 1968
La Maman et la putain (Ibunda dan pelacur The Mother and the Whore) oleh Jean Eustache, 1973. Pemenang di Festival Cannes setelah skandal besar dan dikecam sebagai “penghinaan bangsa” oleh kaum konservatif Perancis karena imoral dan porno. Kisah intimis segitiga cinta yang dikaitkan dengan revolusi seksual tahun 1968an. Kisah pribadi tentang kehidupan keseharian di mana hal-hal penting bercampur baur dengan persoalan-persoalan yang tidak berarti . Eustache membunuh diri setelah menullis di pintunya, “Kalau saya tidak menjawab artinya saya sudah mati”. 21

22 SEKTOR PERFILMAN INDIA
EKONOMI DAN INDUSTRI ERWIN RAMEDHAN

23 JUMLAH BESAR SENTRA PERFILMAN INDIA (Anuraag Sanghi)
Industri perfilman terbesar di dunia dengan 22 bahasa. Produksi filem th. 2007: Hindi, 241 Telugu, Kannada 111, Marathi 97. Bollywood (Mumbai –Bombay). Tollywood (Telugu). Mollywood (Madras). Kollywood (Kolkatta –Calcutta). Hollywood tidak berhasil menjajah pasar filem ini. Setiap sentra film sesuai dengan bahasa, gaya dan budaya daerahnya.

24 LAIN-LAIN ASPEK Industri perfilman India dibebani pajak yang dianggap berat. Budaya Punjab dan Muslim dianggap dominan. Tidak berhasil dan bersaingdi pasar dunia. Pasaran sesuai dengan bahasa dan pasarnya. Penelitian akademis tentang dunia perfilman India baru mulai 10 tahun terakhir ini. Diperkirakan 20% dari produksi filem yang meraih sukses (dari 150 – 200 yang direlease)

25 PERTUMBUHAN 25%/TH (PROYEKSI CII-AT KEARNEY)
Sektor perfilman India mencapai volume/besaran bisnis senilai $ 1,6 milyar th 2006 dan akan mencapai $ 4,5 – 5,1 milyar th 2011. Industri digital dan informatika akan berdampak berat (mengingat juga kemajuan pesat industri informatika India). Non box office revenues diperkirakan akan meningkat 300 – 400% sementara box office revenues diantisipasi akan turun di tingkat 75% di th dan 60% di th (84% th. 2006). Industri ini berada dalam tahap transisi (globalisasi, hak cipta, produksi dan distribusi, cable TV, home video, penyiaran via satelit, dll.)

26 RESESI DAN INDUSTRI PERFILMAN
Dari bulan ke bulan penerimaan industri perfilman turun pesat ($ 89 juta Desember 2008 dan $ 13,1 juta Februari 2009). Para pengamat berpendapat bahwa masa depan mungkin suram. Fenomena “Slumdog Millionaire” kurang menunjang sektor perfilman. Penerimaan global $ 160 juta dan India hanya menyumbang $ 6 juta. (Kesulitan Hollywood memasuki pasar India walaupun topik filem sukses Hollywood ini adalah India. Lain alasan: publik penonton India kurang minat melihat realita India ala “Slumdog”). Penurunan penerimaan industri perfilman India bukan hanya karena resesi tetapi juga oleh karena disloksasi Bollywood disebabkan Hollywood mulai menyerap talenta India. Bahasa Inggris merupakan jembatan untuk ke Hollywood bagi mereka, seperti talenta cinema Inggris hijrah ke Los Angeles.

27 FENOMENA SLUMDOG DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL
Eksotisme lokasi baru, production costs yang rendah, dan SDM perfilman yang cukup canggih dan tersedia banyak sangat mengundang para investor. 1,5 tahun terakhir ini perusahaan-perusahaan produksi filem Hollywood telah menanam modal senilai $ 1,5 milyar di India untuk kerja sama dengan production houses lokal. Sony Pictures, Walt Disney, NBC, Viacom, Warner Bros (para investor). Sebaliknya, ada juga penanaman modal India (joint venture) di Hollywood dengan pendirian perusahaan produksi di AS antara DreamWorks (Steven Spielberg) dan Reliance Entertainment (Anil Ambani). Pendapat pengamat perfilman India: Hollywood berlebihan memakai dana untuk promosi dan kurang untuk ceritera/plot dan daya tarik massa. Lain-lain perspektif kerja sama internasional: Inggris dan Italia. Fenomena ala India (lokasi baru) juga ditemukan di Thailand.

28 STRUKTUR DAN KOMPONEN INDUSTRI PERFILMAN INDIA
Jumlah penonton dan penjualan tiket yang raksasa: 877 filem dan 1177 filem pendek di dengan penghasilan $ 8,9 milyar di tahun 2003. 75% dari jumlah penonton di kawasan Asia Pasifik. Daerah-daerah produksi berjumlah 11: Assam,Bengal, Bhojpur, Mumbai (Bollywood), Kannada, Kashmir, Malayalam, Marathi, Oriya, Tamil, Telugu. Menurut Dewan Sertifikasi Filem India setiap tiga bulan penonton di bioskop berjumlah 1 milyar orang atau 4 milyar per tahun.

29 RESEP SUKSES SEKTOR PERFILMAN INDIA
Pengamatan J. Farges (Critique Internationale – Presses de Sciences Po, Paris): India has appropriated cinema in a very precocious and passionate manner. The first mythological films, which adapted popular, traditional narrative modes, played an important role in the construction of the nation. This was less a matter of explicit mobilization against the colonial power than the mythical representation of an eternal India whose god-heroes are necessarily victorious over their enemies. Certain idolized actors have reutilized this capital to establish both dazzling and long lasting political careers. Since then, the themes of popular cinema have been adapted to social trends; and yet they have remained far removed from reality. The most consistent element of popular Indian film, which assures its loyal public, is the awakened dream.

30 10 400 DIALEK, 114 BAHASA ,DAN FILEM DAERAH – SENSUS 1991
Tollywood (Hyderabad, Andra Pradesh) filem/tahun. Memulai release dalam aneka bahasa India. Bahasa Telugu = # 2 di India. Bengali. Industri filemnya dlu dominan, kini mundur. Satyajit Ray pemenang Oscar. Hindi filem/tahun. 95% penduduk India menonton filem-filem Bollywood. Kannada (Karnataka) berawal dari teater/sandiwara. Kashmiri Film industry, lokasi yang unggul namun terorisme telah mencegah perkembangan sektor ini. Marathi di Mumbai dan Pune. Kollywood (Tamil) sukses internasional namun menurun.


Download ppt "INDUSTRI PERFILMAN DAN KRISIS EKONOMI DUNIA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google