Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuharto Kusumo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Onno W. Purbo onno@indo.net.id
Routing di Internet Onno W. Purbo
2
Referensi Buku TCP/IP konsep, disain & implementasi.
Teknologi Warung Internet Internet Radio Paket Toko Buku Gramedia (Elexmedia)
3
Referensi Web http://louis.idaman.com/idkf http://louis.regex.com/idkf
ftp://kmrg.lib.itb.ac.id/incoming/idkf/ ~600 file ~400 Mbyte
4
Diskusi di Internet sysop-l@itb.ac.id asosiasi-warnet@egroups.com
5
Fokus Inti TCP/IP Teknologi Internet
6
Outline Overview Arsitektur Internet Sedikit Fisik Jaringan Routing
Domain Name System (DNS)
7
OSI Model Application Layer Presentation Layer Session Layer
Transport Layer Network Layer Data Link Layer Physical Layer
8
TCP/IP Model Application Layer Transport Layer Internet Layer
Network Layer
9
Enkapulasi Data dalam TCP/IP
Application header Transport Internet Network Access
10
Relay Data ke Tujuan Router Application Application Transport
Internet Internet Internet Network Access Network Access Network Access
11
IP Address (IPv4) Pengalamatan harus unik 32 bit bilangan biner
12
Klasifikasi IP Address
Address kelas A bit pertama IP Address-nya “0” Address kelas B 2 bit pertama IP Address-nya “10” Address kelas C 3 bit pertama IP Address-nya “110” Address kelas D 3 bit pertama IP Address-nya “111”
13
Mengartikan suatu Address
26 104 19 128 66 12 1 192 178 16 1
14
Mengartikan suatu Address
26 104 19 Host dari network 26 (Klas A) 128 66 192 178 16 1
15
Mengartikan suatu Address
26 104 19 128 66 12 1 Host 12.1 dari network (Klas B) 192 178
16
Mengartikan suatu Address
26 104 19 Host 1 dari network (Kelas C) 128 66 192 178 16 1
17
Mekanisme Routing Application Transport Internet Internet Internet
18
Mekanisme Routing Tujuan gateway 128.66.1.0 128.66.1.5
Default Mekanisme Routing Application Transport tujuan gateway default tujuan gateway default
19
Name Service Memetakan Nama ke IP address
20
Lebih Jauh Dengan Routing
21
Kesalahan Routing IP Paket tidak dapat mencapai host tujuan
Tidak bisa berhubungan dengan komputer lain Pekerjaan tidak selesai Aaaargh!!
22
Internet Protocol Protokol network layer
Addressing berada pada level ini, sehingga independen dari media fisik Tumpuan seluruh aplikasi network untuk menemukan host tujuan
23
Format IP Datagram SOURCE ADDRESS DESTINATION ADDRESS TTL
24
Parameter Penting Time To Live (TTL) Source Address
Destination Address Mekanisme Connection Less
25
Peng-alamat-an!
26
IP Address Class A 0-127 0-255 0nnnnnnn hhhhhhhh
Bit-bit Network Bit-bit Host Ciri : bit pertama = 0 Standar: 8 bit network dan 24 bit host Ada 128 buah kelas A di dunia Satu kelas A dapat menampung sampai lebih dari 16 juta host ( )
27
IP Address Class B Ciri : dua bit pertama = 10
0-255 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh Bit-bit Network Bit-bit Host Ciri : dua bit pertama = 10 Standar : 16 bit network & 16 bit host Ada 64 x 256 kelas B di dunia Satu kelas B dapat menampung sampai lebih dari 64 ribu host ( )
28
IP Address Class C 192-223 0-255 110nnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh
Bit-bit Network Bit-bit Host Ciri : tiga bit pertama = 110 Standar : 24 bit network & 8 bit host Ada 32 x 256 x 256 kelas C di dunia Satu kelas C dapat menampung sampai 254 host
29
Sub-netting .. Pembagian satu kelas network atas sejumlah subnetwork
Pemindahan “garis pemisah” antara bit-bit network dengan bit-bit host Sejumlah bit pada kelompok bit host dialihkan menjadi bit-bit network
30
Mengapa Sub-Netting? Efisiensi penggunaan IP Address
Pendelegasian kekuasaan untuk pengaturan IP Address Mengatasi masalah perbedaan hardware dan topologi fisik jaringan
31
Address Khusus .. Default Route ( Network 0 )
Loopback Address ( Network 127 ) Network Address Broadcast Address Multicast Address (Network 224)
32
Network Address Set bit-bit host = 0 Identifikasi suatu network
Seluruh host pada satu network akan memiliki network address yang sama Informasi routing yang sederhana bagi host-host pada network yang lain
33
Broadcast Address Set bit-bit host = 1
Untuk mengirim informasi umum / broadcast ke seluruh host dalam suatu network Seluruh host pada satu network akan memiliki broadcast address yang sama
34
Contoh IP Address Kelas A
44 132 1 20 Bit-bit Network Bit-bit Host Nomor network : 44 Nomor host : Network Address : Broadcast Address :
35
Contoh IP Address Class B
167 205 9 21 Bit-bit Network Bit-bit Host Nomor network : Nomor host : 9.21 Network Address : Broadcast Address :
36
Contoh IP Address Class C
202 81 252 Bit-bit Network Bit-bit Host Nomor network : Nomor host : 252 Network Address : Broadcast Address :
37
Implementasi Sub-Netting
Menggunakan subnetmask Format subnetmask sama dengan format IP Address ( 32 bit ) Bit-bit IP Address yang dimasking akan dianggap sebagai bit-bit network Level masking pada umumnya dinyatakan dengan jumlah bit
38
Contoh Subnetting ( atau FF.FF.0.0) ( atau FF.FF.FF.0) ( atau FF.FF.FF.E0)
39
Masking 16 bit untuk kelas A
40
Masking 24 bit untuk kelas A
41
Masking 27 bit untuk kelas B
42
Keterangan 27 bit pertama adalah bit-bit network, sedangkan 5 bit terakhir adalah bit-bit host Ada 32 ( 25 ) kombinasi bit host Bit host ==> network address Bit host ==> broadcast address Setiap subnetwork dapat menampung 30 host ( selain nomor dan )
43
Subnet 27 bit mask
44
Keterangan Dari satu kelas C mendapatkan 8 subnet
Segmentasi : 1 x 256 ==> 8 x 32 Masing-masing segmen mempunyai broadcast address dan network address sendiri
45
Konfigurasi Network & Routing
46
Syarat Mengetahui Konfigurasi Network Mengetahui IP Address Gateway
47
Contoh Konfigurasi Jaringan
49
ifconfig ed netmask broadcast
50
ifconfig ed netmask broadcast ifconfig ed netmask broadcast
52
$ netstat -nr
53
$ netstat -nr Routing tables Destination Gateway Flag Interface UH lo0 U ed0 U ed1
54
Routing .. Proses pengambilan keputusan : lewat gateway yang mana paket harus dilalukan Routing dilakukan untuk setiap paket
55
Beberapa Routing .. Minimal Routing Static Routing Dynamic Routing
56
Minimal Routing Informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung ke suatu network Rute untuk mencapai host-host yang terhubung langsung pada network yang sama Terbentuk pada saat konfigurasi interface
57
Static Routing Informasi routing tambahan melalui gateway
Dibentuk secara manual oleh administrator berdasarkan konfigurasi network Cocok untuk network yang hanya memiliki beberapa gateway
58
Dynamic Routing Informasi routing diberikan secara periodik oleh gateway Digunakan pada network dengan banyak gateway / perkembangan yang pesat Menggunakan routing protocol untuk pertukaran informasi routing
59
Mengapa Dynamic Routing
Network bukan sebuah sistem yang statis Perkembangan network pada umumnya sangat pesat Static routing memerlukan operator untuk maintenance Dynamic routing secara otomatis akan beradaptasi dengan perkembangan network
60
Routing Protocol Perangkat lunak yang mempertukarkan routing information untuk membentuk routing table Melakukan update routing table secara periodik Berfungsi untuk menentukan rute terbaik ( jika terdapat beberapa rute untuk tujuan yang sama )
61
Membangun Routing Table
62
Static Routing Table Menggunakan perintah : route
Berdasarkan konfigurasi network Jika hanya ada satu gateway, dapat memakai default route
63
Static Routing
65
$ netstat -nr
66
$ netstat -nr Routing tables Destination Gateway Flags Interface UH lo0 U ed0
68
# route add default add net default: gateway
69
$ netstat -nr # route add default 167.205.20.11 1
add net default: gateway $ netstat -nr
70
add net default: gateway 167.205.20.11
# route add default add net default: gateway $ netstat -nr Routing tables Destination Gateway Flags Interface UH lo0 U ed0 Default U ed1
72
$ netstat -nr
73
$ netstat -nr Routing tables Destination Gateway Flags Interface UH lo0 U ed0
75
# route add -net add net : gateway
76
# route add -net add net : gateway # route add -net add net : gateway
77
# route add -net add net : gateway # route add -net add net : gateway # route add default add net default: gateway
79
$ netstat -nr
80
$ netstat -nr Routing tables Destination Gateway Flags Interface UH lo0 U ed0 UG ed0 UG ed0 Default UG ed0
81
Routing Information Protocol
Merupakan protocol routing yang digunakan secara luas di Internet Memanfaatkan broadcast address untuk distribusi informasi routing Menentukan rute terbaik dengan “hop count” terkecil Update routing dilakukan secara terus menerus
82
Cara Kerja RIP Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan
83
Cara Kerja RIP Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung
84
Implementasi RIP Semua sistem UNIX pada umumnya dilengkapi routed ( routing daemon ) Cukup jalankan perintah UNIX # routed Tambahkan script untuk routed pada boot files untuk menjalankan RIP setiap kali komputer diboot
85
Penjelasan Implementasi RIP
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.