Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Biopsikologi Neuron & Hormon

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Biopsikologi Neuron & Hormon"— Transcript presentasi:

1 Biopsikologi Neuron & Hormon
Cleoputri Yusainy, PhD

2 Sistem komunikasi “informasi”
Neuron (dan glia) Sistem saraf Sinapsis Neurotransmitter Sistem komunikasi “informasi” Kelenjar Sistem endokrin Darah Hormon

3 Hormon dan neurotransmitter dalam fase percintaan
Lust: Hormon androgen dan estrogen → Hasrat seksual. Attraction: Neurotransmitter dopamin dan norepinefrin yang tinggi, serotonin yang rendah → Euforia; cemburu, cari perhatian, dll. (mirip gangguan obsesif-kompulsif). Attachment: Hormon oksitosin dan vasopresin → Rasa tentram dan nyaman. The science of love The science of heartbreak

4 Neuron dalam sistem saraf
Tipe sel pada sistem saraf : Neuron Glia Otak manusia dewasa tersusun atas 100 (86?) milyar neuron.

5 Neuron pada vertebrata
1. Neuron sensorik 2. Neuron motorik 3. Interneuron

6 Glia

7 Albert Einstein’s brain
Berat otak Einstein hanya 1,23 gram. Rasio neuron : sel glia Einstein pada area lobus parietal (fungsi bahasa dan penalaran kompleks) < rata-rata orang.  Diduga sel glia “membersihkan” sinapsis yang berlebih. einsteins-brain

8 Sinapsis Informasi dari satu neuron ke neuron lain mengalir melalui sinapsis  synaptic connectivity. Setiap neuron terkoneksi dengan 5 ribu – 200 ribu neuron lain dan bersifat plastis  synaptic plasticity.

9 Perilaku kognisi Proses mental emosi-afek

10 Sinapsis dan neurotransmitter
Presynaptic ending (ujung prasinaptik) yang melepas neurotransmitter. Synaptic cleft (celah sinaptik di antara ujung pra dan post sinaptik) Postsynaptic ending (ujung post-sinaptik) yang mengandung reseptor penangkap neurotransmitter. Sebagian besar informasi yang dikomunikasikan melalui sinapsis adalah sinyal kimia neurotransmitter.

11 Komunikasi “informasi” sinyal listrik dan kimiawi pada sistem saraf
The Chemical Mind - Crash Course Psychology #3 Nerve impulse molecular mechanism The Nervous System, Part 1: Crash Course A&P #8 The Nervous System, Part 2 - Action! Potential!: Crash Course A&P #9 The Nervous System, Part 3 - Synapses!: Crash Course A&P #10

12 Neurotransmitter Serotonin Glutamat Dopamin Asetilkolin GABA
Mood dan pengaturan suhu tubuh, perilaku agresif, dan siklus tidur. Serotonin Perangsang utama; penyebaran informasi sensoris dan belajar. Glutamat Dopamin Fungsi motorik dan reward (imbalan). Neurotransmitter GABA Asetilkolin Inhibitor utama aktivitas neuron. Kontraksi otot, perangsangan kortikal. Norepinefrin (noradrenalin) Anandamid Rangsang otak dan fungsi lain seperti mood, lapar, dan tidur. Pengurangan rasa nyeri, peningkatan selera makan.

13 Efek terhadap perilaku Efek terhadap sinapsis
Obat psikotropika Efek terhadap perilaku Efek terhadap sinapsis Amfetamin Meningkatkan kegembiraan, kewaspadaan, mengubah mood, mengurangi kelelahan. Meningkatkan pelepasan dopamin and neurotransmitter lain. Kokain Menghambat proses pengembalian kembali dopamin dan neurotransmitter lain. Metilfenidat (Ritalin) Meningkatkan konsentrasi. Secara bertahap menghambat pengambilan kembali dopamin dan neurotransmitter lain.

14 Efek terhadap perilaku Efek terhadap sinapsis
Obat psikotropika Efek terhadap perilaku Efek terhadap sinapsis MDMA (“ekstasi”) Dosis rendah: stimulan Dosis lebih tinggi: gangguan pengindraan Melepas dopamin. Melepas serotonin. menghancurkan akson yang mengandung serotonin. Nikotin Efek stimulan. Menstimulasi reseptor asetilkolin tipe nikotin, meningkatkan pelepasan dopamin pada nucleus accumbens (bagian otak yang terkait dengan motivasi, kesenangan, dan adiksi). Opiat (e.g., heroin, morfin) Relaksasi, menarik diri, penurunan rasa nyeri. Menstimulasi reseptor endorfin.

15 Efek terhadap perilaku Efek terhadap sinapsis
Obat psikotropika Efek terhadap perilaku Efek terhadap sinapsis Cannabis (mariyuana) Gangguan penginderaan, penurunan rasa nyeri dan mual, peningkatan nafsu makan. Mengeksitasi reseptor umpan balik negatif pada neuron pra-sinaptik. Hallucinogen (e.g., LSD) Gangguan penginderaan. Menstimulasi seratonin tipe 2A (5-HT2A).

16 Sistem endokrin Kelenjar pineal Hipotalamus Kelenjar pituari
Kelenjar tiroid Kelenjar adrenal Pankreas Testis (lelaki) Ovarium (perempuan)

17 Kelenjar, hormon, dan darah
Sistem endokrin adalah kumpulan glands (kelenjar) yang menghasilkan hormon secara langsung dari sebuah sistem. Hormon merupakan sinyal kimiawi (analog dengan neurotransmitter pada sistem saraf). Hormon dilepaskan ke dalam aliran darah dan dapat memengaruhi satu atau lebih organ di dalam tubuh.

18 Kelenjar pituari: Kelenjar utama, di bawah kendali hipotalamus, mengarahkan kelenjar lain dalam tubuh. Contoh: TSH (thyroid stimulating hormone). Kelenjar pituari dan hormon pituari Kelenjar adrenal dan adrenalin Kelenjar reproduksi seksual dan hormon seksual

19 Kelenjar adrenal: Terletak di bagian atas ginjal, berfungsi yang melepas adrenalin dan kortisol ketika timbul rangsang emosional. Kelenjar pituari dan hormon pituari Kelenjar adrenal dan adrenalin Kelenjar reproduksi seksual dan hormon seksual

20 Kelenjar reproduksi seksual: Testis pada lelaki.
Ovarium pada perempuan. Hormon seksual: Testosteron. Estrogen. Kelenjar pituari dan hormon pituari Kelenjar adrenal dan adrenalin Kelenjar reproduksi seksual dan hormon seksual

21 Neurotransmitter vs. hormon
Perbandingan Neurotransmitter Hormon Bagian dari Sistem saraf. Sistem endokrin. Lokasi transmisi Sepanjang celah sinaptik. Darah. Diproduksi oleh Neuron. Kelenjar endokrin. Sel yang menjadi target Neuron atau sel lain. Organ yang letaknya jauh. Kecepatan aksi Hitungan milidetik. Lama, hitungan detik sampai hari. Bagian yang distimulasi Membran post-sinaptik. Organ target.

22 Pheromone http://www. scientificamerican
How the Nose Can Control Human Sexuality Like my body odor, like my politics


Download ppt "Biopsikologi Neuron & Hormon"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google