Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAri Setiabudi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
RUMINOLOGI 3 Bahan Ikuliah Ibu Yunasri Usman
Koordinator: Dr. Ir. Didy Rachmady, M.P Ir. Yunasri Usman, M.P Dr. Ir. Siti Wajijah, M.Si Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam-Banda Aceh 2012
2
KLASIFIKASI DAN PERANAN MIKROBIA RUMEN
Presented by: Ir. Yunasri Usman, M.P
3
Pendahuluan Ternak ruminansia mempunyai bagian saluran pencernaan yang berkembang besar yang disebut sebagai Rumen. Rumen merupkan kantung fermentasi alami yang mampu menampung pakan berserat dalam jumlah yang cukup besar, sehingga pakan dapat tinggal dalam rumen untuk difermentasi oleh mikrobia rumen.
4
Bahan pakan pada ternak ruminansia di-ingesta besar-besaran di dalam Rumen
Pakan pertama sekali dicerna secara fermentatif oleh bakteri dan protozoa yang berada di dalam Reticulo-rumen. Setelah itu, mengalami digesti secara hidrolisis oleh enzim yang disekresikan oleh Omasum dan Abomasum. Pakan yang mengalami digesti mikrobia rumen diperkirakan sebesr 70-85% dari total kecernaan BK di dalam rumen. Pakan digesti oleh enzim yang dihasilkan oleh mikrobia rumen.
5
Fermentasi rumen mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses metabolisme ternak dan fungsi mikrobia rumen tentunya baik sekali dalam membantu metabolisme zat gizi ternak ruminansia.
6
Lingkungan Rumen Sistem retikulo rumen merupakan satu sistem yang menempati suatu bagian yang besar dalam rongga tubuh. Volumenya: - Pada sapi: ± 100 liter - Pada domba: ± 8 liter Material pakan ditempatkan dalam rumen dalam jangka waktu yang cukup lama sebagai subjek dari aksi mikrobia yang ada dalam rumen.
7
Rumen merupakan suatu habitat eksepsional karena membutuhkan:
kondisi kelembaban, pH, temperatur keadaan anaerob yang konstan untuk proliferasi bagi mikrobia yang ada di dalamnya. Tipe pakan dan sejumlah kecil oksigen didalam rumen dapat menjaga pertumbuhan dan banyak sekali tipe mikrobia yang ada di dalam rumen
8
Temperatur rumen berkisar antara 38-42oC.
pH berkisar antara 6-7 (ini pH optimum yang sesuai untuk pertumbuhan sebagian besar bakteri dan protozoa rumen yang utama. Pakan yang kaya konsentrat cenderung menghasilkan pH yang rendah dibandingkan pakan berserat karena fermentasi yang ada berjalan lebih cepat.
9
Keberadaan populasi mikrobia rumen
Populasi mikrobia yang ada dalam rumen terbagi dalam 2 fase, yaitu: 1. Fase I (Fase Keberadaan Bakteri) Bakteri-bakteri yang ada dalam rumen tidak muncul secara bersamaan, namun munculnya berbeda-beda pada umur tertentu.
10
Macam bakteri yang muncul berkaitan dengan umur ternak adalah sbb:
Organisme Bakteri asam laktat Bakteri selulolitik Bakteri anaerob-fakultatif Bakteri tipe lain yang ada pada ternak dewasa Seluruh tipe bakteri yang ada pada ternak dewasa Umur Ternak 1 – 6 minggu Setelah umur 3 minggu Umur 3 – 6 minggu Setelah umur 6 minggu Umur 13 minggu
11
2. Fase II (Fase Keberadaan Protozoa)
Keberadaan protozoa dalam rumen tergantung pada kontak yang dekat antara ternak muda dan dewasa serta jika pH rumen di atas nilai 6,5. namun demikian, secara umum protozoa rumen mulai muncul apabila ternak telah mencapai umur rata-rata 6 minggu. Tipe protozoa yang ada tergantung pada tipe dan macam bahan pakan
12
Fungsi Mikrobia Rumen Fungsi utama Mikrobia rumen adalah:
Mencerna selulosa, pati, pektin, silan, pentosan dan karbohidrat terlarut dalam ransum Mencerna protein dan senyawa nitrogenous dalam ransum Mensintesis protein dan asam amino yang berasal dari amonia, dan Mensintesis vitamin yang dibutuhkan oleh induk semang (host) dan spesies mikrobia.
13
MACAM mikrobia rumen 1. BAKTERI 2. PROTOZOA 3. OSCILLOSPIRA
Mikrobia yang ada di dalam rumen merupakan populasi campuran dari: 1. BAKTERI 2. PROTOZOA 3. OSCILLOSPIRA 4. RAGI (YEAST) 5. KAPANG (MOULD)
14
Bakteri Aktivitas Biokimia Kebutuhan Oksigen Morfologi
Bakteri yang ada di dalam rumen jumlahnya ± – 1011 sel per gram isi rumen. Sebagian besar bersifat anaerob, tetapi ditemui pula yang bersifat anaerob fakultatif pada beberapa ternak ruminansia. Bakteri yang ada di dalam rumen dapat di klasifikasikan berdasarkan: Aktivitas Biokimia Kebutuhan Oksigen Morfologi
15
Kelompok Bakteri Berdasarkan Aktifitas Biokimia
Berdasarkan aktivitas biokimianya, bakteri dapat dikelompokkan menjadi: Bakteri selulolitik Bakteri amilolitik (pencerna pati) Bakteri hemiselulolitik Bakteri lipolitik Bakteri proteolitik Bakteri methanogenik Bakteri ureolitik Bakteri pengguna sulfat Bakteri pengguna gula sederhana Bakteri pengguna senyawa asam antara
16
Gambar bakteri selulolitik
Ruminococcus albus Ruminococcus flaviciens Bacteriodes succinogenes Butiryvibrio fibrisolvens
17
Kelompok Bakteri Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
Bakteri dalam kelompok ini di klasifikasikan menjadi 2, yaitu: Bakteri anaerob-fakultatif Bakteri anaerob
18
Kelompok Bakteri Berdasarkan Morfologi
Kelompok yang berbeda dari bakteri yang ada dalam rumen secara morfoligi dibedakan menjadi bakteri berbentuk benang (rod), kokus (coccus,cocci), spiral (spirillum) dan koma (vibrio). Populasi bakteri berbentuk kokus adalah yang paling dominan dan jumlahnya berkisar antara 50-89%, diikuti oleh bakteri berbentuk benang (45-70%), bakteri berbentuk spiral (0-5%) dan bakteri berbentuk koma (0- 4%).
19
Variasi dan jumlah bakteri, utamanya tergantung pada tipe pakan.
Pakan yang kaya akan protein dan kaya akan konsentrat menyebabkan meningkatnya populasi bakteri berbentuk benang dan menurunkan populasi bakteri berbentuk spiral. Pakan yang berasal dari jenis leguminosa menyebabkan meningkatnya populasi bakteri berbentuk benang dan kokus, tetapi menurunkan populasi bakteri berbentuk spiral dan koma.
20
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dan macam mikrobia rumen
Faktor persaingan dengan protozoa Faktor starvation (makanan yang tersedia), bila jumlah makanan yang tersedia dalam rumen tidak cukup dalam waktu yang lama maka populasi mikroba rumen akan berkurang dengan cepat, mikrobia yang paling cepat hilang ialah protozoa. Derajat keasaman (pH), bila pH rendah maka hidup protozoa akan terancam. Faktor obat-obatan yang dipakai, pemakaian antibiotik dapat membunuh bakteri dan protozoa dalam rumen. Faktor diet (zat makanan), bila dala rumen terdapat kekurangan zat-zat makanan maka populasi protozoa akan berkurang
21
Kulitas dan kuntitas pakan, umumnya populasi protozoa akan tinggi dalam rumen bila ternak mendapatkan pakan yang berkualitas tinggi dan dalam jumlah yang banyak Konsentrasi garam, umumnya populasi protozoa akan turun bila konsentrasi garam tinggi dalam ransum.
22
Protozoa Protozoa rumen utamanya terdiri dari siliata (ciliates) dan sejumlah kecil flagelata (flagillates). Spesies utama flagelata rumen adalah Callismatix frontalis Siliata adalah bakteri yang asimetris karena mempunyai permukaan yang berbeda. Siliata rumen tidak terdapat di alam, kecuali pada rumen dan intestin ternak herbivora.
23
Penggolongan Protozoa
Secara garis besar protozoa rumen dapat dibagi atas 2 ordo, yiatu: Holotricha: a. Genus isotricha b. Genus dasytricha Oligotricha: a. Genus diplodinium b. Genus entodinium c. Ophyroscolex b. Metadinium
24
Sifat Umum Protozoa Rumen:
Protozoa di dalam rumen mempunyai beberapa sifat atau kriteria, yaitu: Jumlah populasi kurang lebih 104 – 106 per gram cairan rumen (rumen ingesta). Tidak membentuk cyste. Perkembangbiakan dapat melalui 2 cara, yaitu asexual (binaryfussion) atau sexual (conjugation). pH optimal bagi aktivitasnya adalah 5,5 – 8,0 Nutrisi atau substrat yang di perlukan adalah glukosa, pati dan CO2.
25
Protozoa tidak toleran pada derajat keasaman yang tinggi.
Produk utamanya ialah asam lemak mudah terbang (VFA) Pada umumnya protozoa dapat di temui pada ternak yang telah berumur 1 – 6 minggu. Protozoa tidak toleran pada derajat keasaman yang tinggi. Bakteri yang terdapat di dalam rumen merupakan makanan bagi protozoa.
26
Faktor yang mempengaruhi jumlah dan type protozoa dalam rumen:
1. Umur Ternak 2. Jenis Pakan
27
1. Umur Ternak Pada saat ternak berumur 1 minggu, protozoa masuk kedalam rumen melalui susu yang di dapat dari induknya dalam bentuk flafela yang kecil. Pertumbuhan protozoa di dalam rumen di mulai dari jenis Entodinium, kemudian diikuti oleh jenis Diplodium dan terakhir jenis Isotricha dan jenis lain-lainnya.
28
2. Jenis Makanan Bila pakan mengandung serat kasar yang tinggi dan mengandung banyak gula yang mudah larut (6 – 7 % dari bahan kering) maka jenis protozoa yang tumbuh ialah Isotricha dan Dasytricha. Bila pakan banyak mengandung konsentrat (butiran dan pati) maka jenis protozoa yang banyak tumbuh ialah Entodinium, karena pati merupakan sumber energi bagi pertumbuhan jenis protozoa ini. Disamping itu protozoa jenis ini mempunyai daya toleran yang tinggi terhadap pH yang rendah
29
Bila pakan yang diberikan dalam bentuk pellet, maka jumlah protozoa akan berkurang, karena:
Pakan dalam bnetuk pellet akan cepat meninggalkan rumen. Sedangkan untuk pertumbuhan protozoa dibutuhkan 24 – 48 jam, sehingga pakan telah meninggalkan rumen sebelum protozoa sempat tumbuh. Pakan berupa pellet telah merubah struktur pakan baik secara fisik maupun kimia, dan hal ini lebih menguntungkan bakteri dibandingkan protozoa karena bakteri lebih tahan dan lebih lama hidupnya dari protozoa.
30
Bila diberikan makan hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok saja yaitu tidak sedang bertumbuh, tidak berptroduksi dan tidak bekerja / melakukan kerja maka fungsi protozoa tidaklah penting. Tapi jika tujuan pemelihraannya unutk produksi maka barulah protozoa berperan sangat penting sebagai sumber protein bagi ternak. Hal ini disebabkan protein protozoa lebih tinggi dibandingkan protein bakteri. Fungsi dari protozoa rumen, yiatu: Untuk mendpatkan kulaitas protein yang lebih baik (lebih tinggi) Unutk menstabilkan fermentasi dalam rumen Untuk menghidrolisa selulosa (bersama-sama dengan bakteri).
31
Oscillospira Ukuran Oscillospira lebih besar dari pada bakteri. Struktur selnya memperlihatkan adanya filamen- filamen yang membagi sel. Mikrobia jenis ini tidak dapat dikulturkan di luar rumen. Sampai saat ini masih diduga sabagai ragi (yeast), tetapi struktur dinding sel dan komposisinya mirip bakteri gram negatif. Organisme ini dinamakan sebagai Osscillospira guillermondii dan hanya terdapat dalam rumen
32
Ragi (Yeast) Peran ragi sampai saat ini belum jelas, tetapi organisme ini terlibat dalam fermentasi gula dan pencernaan selulosa. Sembilan spesies ragi berasal dari 4 genera yang pernah diamati di dalam rumen, yaitu Candida, Trichosporon, rhodtoirula dan Saccharomyces.
33
Kapang (Mould) Fungsi kapang dalam rumen belum diketahui sampai saat ini. Kapang juga jarang ditemukan di dalam rumen. Kapang yang telah di identifikasi ada di dalam rumen adalah spesies dari Mucor dan Aspergillus.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.