Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSri Widjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PERSEMAIAN Persemaian adalah suatu tempat atau lokasi dimana dilakukan kegiatan pembuatan bahan tanaman berupa semai yang siap untuk ditanam di lapangan. (merupakan perkembangan dari hasil pembiakan generatif) Pembibitan adalah suatu lokasi dimana dilakukan kegiatan untuk menyiapkan/membuat bibit tanaman, baik berupa bahan tanaman generatif maupun bahan tanaman vegetatif, yang siap ditanam di lapangan. Di pembibitan bisa juga dilakukan transaksi / jual beli bibit. Jadi di pembibitan selain untuk produksi bibit juga bisa sebagai tempat semai/bibit dipelihara sampai besar kemudian dijual.
2
Tujuan Pembanguan Persemaian
Untuk menyiapkan semai/bibit siap tanam dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan harapan kita (pengelola hutan). Untuk menyiapkan bahan tanaman sesuai dengan tata waktu yang diperlukan. Untuk menyiapkan bahan tanaman sesuai dengan yang diinginkan (jenis, kuantitas dan kualitas) yang diinginkan.
3
Macam Persemaian berdasarkan Waktu Penggunaannya
a. Persemaian sementara atau persemaian tidak tetap. b. Persemaian semi permanen. c. Persemaian permanen atau persemaian tetap.
4
Persemaian Sementara dan Tetap
5
Kriteria Persemaian Tetap/
Tidak Tetap Semai yang dihasilkan (baik jumlah maupun jenisnya). Lama waktu digunakannya persemaian tersebut. Kelengkapan bangunan dan sarana serta prasarana lainnya. Luasnya persemaian. Jumlah (besar dan kecilnya) biaya persemaian yang tersedia. Jumlah jenis semai yang dihasilkan, untuk persemaian tetap biasanya jumlah jenisnya lebih banyak.
6
Persemaian tetap (Permanent Nursery)
Lokasinya tertentu jadi tidak mengikuti lokasi tanaman. Kelebihan persemaian tetap antara lain, dalam waktu yang sama mampu menghasilkan semai dalam jumlah besar, seragam dan umumnya kualitasnya baik, terpusat (pengawasan dan manajemennya mudah). Luas persemaian bisa mencapai 10 hektar, dan penggunaanya bisa berulangkali. Kelemahannya karena ditunjang perlengkapan dan peralatan yang lebih lengkap, maka untuk pengadaan persemaian tersebut diperlukan investasi yang besar. Disamping itu, bila terjadi wabah serangan penyakit dan tidak segera diketahui, serta tertunda penanganannya, maka akan segera menyerang dan manghancurkan semai dalam jumlah yang besar.
7
Persemaian Tidak Tetap (Non Permanent Nursery)
Biasanya lokasinya tidak terlalu luas (< 2 ha) dan produksi semainya juga relatif kecil (< 2 juta semai). Jenisnya juga sangat terbatas yaitu hanya jenis yang akan ditanam di lokasi tanaman. Jangka waktu digunakannya sekali atau kali. Selalu mengikuti lokasi tanaman (dibuat dekat dengan lokasi tanaman). Perlengkapan dan peralatannya sederhana.
8
Macam Persemaian Berdasarkan pada Jenis Semai yang Dihasilkan
Persemaian cabutan (sistem bare root planting) Persemaian kontiner.
9
Persemaian Kontiner dan Cabutan
Semai kayu putih tanpa kontiner Semai jati dalam kontiner Semai kayu putih tanpa kontiner
10
Persyaratan Pemilihan Lokasi Persemaian (Fandeli, 1982)
Persyaratan dari aspek teknis Dekat dengan jalan angkut (sungai/jalan darat). Dekat dengan sumber air. Luasnya memadai. Mudah diperoleh media semai.
11
Persyaratan dari aspek phisik
Topografinya datar-landai, bila topografinya tidak datar perlu dibuat terasering. Tanahnya mempunyai sifat fisik dan khemis yang baik. Aerasinya baik. Memperoleh sinar matahari yang cukup. Iklimnya sesuai. Persyaratan dari aspek ketenaga kerjaan Mudah diperoleh tenaga kerja yang cukup.
12
Luas Persemaian Luas Persemaian Efektif 60 atau Luas Persemaian
= x luas total persemaian 100 atau Luas Persemaian = x (∑ luas bed. tabur+∑ luas bed.sapih)
13
Letak Persemaian Aspek manajemen (yang menyangkut pengelolaan persemaian). Aspek silvikultur (evapotranspirasi, adaptasi semai, dll.)
14
Kebutuhan Air Pinus merkusii : 40 m3/ha/hari
Shorea sp : 60 m3/ha/hari Eucalyptus sp : 40 m3/ha/hari Tectona grandis : 20 m3/ha/hari Dalbergia latifolia : 30 m3/ha/hari Acacia auriculiformis : 40 m3/ha/hari
15
BAK TANDON AIR DAN SALURAN IRIGASI
Komponen pengairan 1.Sumber air yang cukup. 2. Pompa air dan perpipaan. 3. Bak/tandon air dan saluran irigasi serta perpipaan. 4. Perpipaan : pipa berbagai ukuran dan kran- kran yang diperlukan.
16
Debit Air B (dalam cc) Debit (A) = 24 x 60 x 60 (dalam detik) A : Debit air (dalam cc) untuk 1 ha persemaian dari suatu jenis. B : Kebutuhan Air (dalam cc) per hektar persemaian suatu jenis.
17
Kegiatan di Persemaian
Perencanaan pembuatan persemaian (penetapan dan penunjukkan lokasi). Persiapan lapangan, termasuk pembuatan bak/bedengan untuk penaburan benih,penyiapan media sapih dalam kontiner/polybag, pelakuan benih, penyapihan. Pemeliharaan semai hingga menjadi semai siap tanam. Packing dan pengiriman semai/bibit ke lapangan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.