Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pembekalan KKN STTNAS, September 2017

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pembekalan KKN STTNAS, September 2017"— Transcript presentasi:

1 Pembekalan KKN STTNAS, September 2017
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI KABUPATEN BANTUL Pembekalan KKN STTNAS, September 2017 Oleh : Bappeda Kab. Bantul

2 Visi Terwujudnya masyarakat Bantul yang sehat, cerdas dan sejahtera berlandaskan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah NKRI

3 Filosofi Visi Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan jasmani, rohani, dan sosial. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri, memiliki tingkat penghidupan yang layak, dan mampu berperan dalam kehidupan sosial. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling menghargai, dan mengembangkan semangat gotong-royong. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa patriotisme cita tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman, menjalankan ibadah, dan mengembangkan toleransi beragama.

4 Misi 1 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi

5 Misi 2 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan berkepribadian luhur

6 Misi 3 Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.

7 Misi 4 Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup, dan pengelolaan risiko bencana

8 Misi 5 Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis, aman, progresif, dan harmonis, serta berbudaya istimewa.

9 PRIORITAS PEMBANGUNAN KAB BANTUL 2016-2021
Mempercepat perwujudan reformasi birokrasi Meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan derajat kesehatan, pendidikan, dan perekonomian Meningkatkan kualitas lingkungan hidup Meningkatkan mitigasi bencana Meningkatkan pemberdayaan masyarakat kurang mampu Meningkatkan pembangunan infrastruktur sesuai dengan prioritas daerah. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat

10 QUICK WINS Pembangunan Jangka Menengah
Peningkatan Bantuan Pendidikan sesuai dengan kemampuan Gerakan CSR untuk pembiayaan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan Total coverage Jaminan Kesehatan Zonasi pemanfaatan pekarangan komoditas ekonomi tinggi Pengembangan peternakan modern (piloting: ayam buras, bebek, sapi, dan kambing ) Akselerasi penanggulangan kemiskinan (PAS dll) Pengembangan Destinasi Pariwisata Pengembangan Kawasan Budaya Pengembangan Kawasan Strategis Investasi Pengembangan Budidaya Perikanan Pengembangan Industri Kreatif

11 INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indeks Tata Kelola Pemerintahan (Indonesia Governance Index/IGI): 85 (sangat baik) Umur Harapan Hidup : 73,33 Angka Harapan Lama Sekolah: 15,9 th Angka Kemiskinan: 10,66 % Pertumbuhan Ekonomi: 5,6% Gini Ratio: 0,3025 Pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan: 10% Cakupan Industri Kreatif: 50% Pertumbuhan produksi tanaman pangan: 0,1030 Pertumb produksi tanaman hortikultura: 1,125

12 INDIKATOR KINERJA UTAMA (lanjutan)
Pertumbuhan produksi tanaman perkebunan: 0,35 Pertumbuhan produksi daging: 1,0 Pertumbuhan produksi perikanan: 1,5 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Infrastruktur: 80 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup: 72 Desa Tangguh Bencana: 20% Presentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Angka Kriminalitas: 0,071% Indeks Pembangunan Kebudayaan: 90

13 Kondisi Saat Ini

14 PERTUMBUHAN EKONOMI Pada tahun 2016 perekonomian Kabupaten Bantul secara umum menunjukkan trend membaik sehingga menciptakan iklim usaha yang makin kondusif. Hal ini, berdampak pula terhadap perekonomian Kabupaten Bantul. Pada tahun 2016 ini, yaitu berada pada kondisi yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, mampu tumbuh 5,09 persen.

15 PDRB Perkapita Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita merupakan salah satu indikator produktivitas penduduk dihitung dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang bersangkutan PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku Kabupaten Bantul tiga tahun terakhir menunjukkan kenaikan, baik atas dasar harga berlaku maupun konstan. PDRB Perkapita 2016 mencapai Rp. 21,516 juta, angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan PDRB Perkapita tahun 2015 yang mencapai Rp. 20,06 juta, tahun 2014 sebesar Rp. 18,5 juta dan 2013 juta dan Rp. 17,04 juta. PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku ini belum mencerminkan kemampuan daya beli masyarakat yang sesungguhnya karena masih dipengaruhi oleh inflasi.

16 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selama tiga tahun terakhir, menunjukkan perkembangan yang positif. Seluruh kabupaten/kota di Provinsi D.I Yogyakarta nilai IPM-nya menunjukkan pola yang sama, yakni terus mengalami peningkatan di semua kabupaten/kota sejalan dengan pola pertumbuhan ekonomi yang bernilai positif. Tahun 2015, IPM Kabupaten Bantul tercatat sebesar 77,99 atau masuk dalam kategori tinggi. Pada tahun 2014 sebesar 77,11. Di Provinsi DIY termasuk peringkat ketiga setelah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman,.

17 Indikator Ekonomi Makro Daerah Kondisi Akhir TAHUN 2016
Pertumbuhan ekonomi : 5,09% Laju inflasi : 2,26 % Angka pengangguran : 1,95% Anga kemiskinan : 15,70%

18 Arahan KKN di Kabupaten Bantul
KKN yang berlokasi di Kebupaten Bantul dilaksanakan dengan tema sesuai dengan Visi, Misi dan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bantul Pelaksanaan KKN dilaksanakan secara berkelanjutan dalam berbagai bidang program/kegiatan tertentu yang disepakati bersama Pemilihan lokasi diprioritaskan desa tertinggal, desa dengan penduduk miskin tinggi, kawasan strategis, dan kawasan rawan bencana Dalam pelaksanaan KKN agar selalu berkoordinasi dengan instansi terkait

19 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Keistimewaan
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) keistimewaan yang digagas Pemda DIY Melalui program KKN Keistimewaan setiap perguruan tinggi akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) mengenai daerah mana saja yang menjadi kantong-kantong penduduk miskin. Lokasi yang menjadi tempat KKN akan dijadikan lokasi KKN selama tiga tahun berturut-turut. Jadi, tidak lagi dua bulan, tetapi di tempat yang sama minimal tiga tahun dilaksanakan KKN oleh satu atau beberapa perguruan tinggi.

20 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

21 Desa di Kabupaten Bantul
No. Kategori Keterangan 1 Jumlah 75 , tersebar scr tidak merata jumlahnya di 17 kecamatan 2 Lokasi Dataran tinggi/perbukitan Dataran rendah Pesisir 3 Profesi Penduduk Petani Non – petani 4 Masalah Perubahan fungsi lahan Pengangguran Sumber urbanisasi Dst.

22 Peta Desa di Kabupaten Bantul

23 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Pemberdayaan Masyarakat Desa Upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

24 BANTUL BERSIH SAMPAH 2019

25 SUMBER PEMBIAYAAN 1 2 3 4 5 6 APBD APBD APBN CSR CSR APBDes Propinsi
MASYARAKAT CSR CSR Kabupaten Propinsi

26 SETIAP DESA HARUS MEMILIKI
1 TPSS Sebagai Tempat Pembuangan Sampah Sementara 2 BANK SAMPAH 3 KELOMPOK Pengelola Sampah yang ditetapkan oleh Kepala Desa (BUMDes atau lainya)

27


Download ppt "Pembekalan KKN STTNAS, September 2017"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google