Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Sasmita Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pertemuan 19-20 Kebijaksanaan DIVIDEN & RIGHT
2
Kebijaksanaan DIVIDEN
3
Kebijaksanaan dividen diartikan secara umum sebagai pembayaran laba perusahaan kepada pemegang sahamnya Kebijaksanaan dividen adalah keputusan keuang an, yaitu dengan mempertimbangkan apakah pembayaran dividen akan meningkatkan kemak- muran pemegang saham Kebijaksanaan dividen (men. Fuad husnan) dapat diartikan : a. Apakah laba yang diperoleh seharusnya dibagi- bagikan atau tidak. b. Apakah laba sebaiknya dibagi dengan konsekuensi harus mengeluarkan saham baru, ataukah tidak per lu dibagi sehingga tidak perlu mengeluarkan
4
Untuk emiten di Indonesia akan dikenakan sanksi delisting apabila tidak melakukan :
- Selama 3 tahun ber-turut2 tidak membayar dividen tunai (untuk saham) - Melakukan 3 kali cidera janji (untuk obligasi) Di USA pemerintahnya menekankan 3 masalah pokok dalam hal pembagian dividen, yaitu : a. Peraturan laba bersih, menyatakan bahwa dividen dapat dibayar dari laba tahun ini atau tahun lalu b. Larangan pengurangan modal untuk melindungi kreditur, untuk membayar dividen dengan mengu- rangi modal diartikan bukan membagikan laba c. Peraturan kepailitan menyatakan bahwa perusaha - an tidak dapat membayar dividen pada saat pailit, kalau tidak, berarti memberi kepada pemegang saham dana yang berasal dari kredit
5
Pertimbangan Tentang Membagi Dividen :
Kalau perusahaan bisa mencari dana dari luar, maka keputusan untuk membagikan laba dan me nerbitkan saham baru, sama saja akibatnya, jika tidak ada biaya penerbitan dan pajak Kalu ada biaya penerbitan, maka alternatif mena han laba dan tidak membagikan dividen akan le- bih baik Tarif pajak yang lebih besar dibandingkan de - ngan pajak atas capital gain, alternatif menahan laba bersih lebih menarik, sejauh memberikan tingkat keuntungan memadai
6
Jenis Kebijaksanaan Dividen
1. Dividen persaham yang stabil. Dividen yang dibayarkan jumlahnya tetap meskipun perusahaan mengalami kerugian, misalnya Rp per-saham. Investor akan aman dengan jumlah yang tetap diterimanya , sesuai dengan motivasi mereka. 2. Dividend Pay-Out (DPO) yang stabil. Dividen yang dibayarkan berfluktuasi tergantung besar nya keuntungan bagi pemegang saham. Misalnya DPO 60% dari keuntungan. Jika keuntungan Rp 1 M maka dividen yang dibayarkan 60% x Rp 1 M = Rp 600 juta 3. Kombinasi Disamping jumlah dividen yang tetap, perusahaan membayar dividen tambahan, jika keuntungan dan kondisi perusahaan memungkinkan
7
4. Dividen Residual Dividen dibayar jika kesempatan investasi perusahaan atau dana yang dibutuhkan telah terpenuhi. PT. ABC memperkirakan laba bersih dan rencana investasi 5 tahun mendatang sbb. : ( 1: Rp 1 M) Th.1 Th Th Th Th. 5 - Laba bersih , , , ,8 - Rencana Investasi , , , ,0 Jika perusahaan memiliki 1 juta lembar saham dengan harga pasar Rp 1.000, maka dividen menurut kebijak- sanaan risidu sbb. :
8
Tahun Laba Invest. Dividen EPS Dana
Ekstern , , , , , , , , , ,
9
Dividen Saham (stock Dividen)
Dividen saham sebagai ganti dari dividen tunai, yai- tu mengeluarkan saham tambahan bagi pemegang saham lamanya. Hal ini dilakukan bila posisi kas /likuiditas perusa - haan tidak memungkinkan atau diperlukan oleh perusahaan Investor dalam hal ini akan memiliki lebih banyak saham tetapi laba per lembar saham akan menjadi lebih rendah Proporsi kepemilikan investor tidak mengalami perubahan
10
Contoh : Struktur modal PT. Betha sebelum penerbitan dividen saham sbb. : - Saham biasa nominal Rp lbr = ……………………….. Rp juta - Agio saham …………………………. Rp juta - Laba ditahan …………………………. Rp juta Modal sendiri bersih …………. Rp juta PT. Betha membayar dividen saham 5% atau sebanyak 5% x = lembar Nilai pasar saham Rp Setiap pemegang 20 lembar saham menerima 1 lembar dividen saham (20 : 1)
11
Struktur modal PT. Betha setelah dividen saham sbb. :
- Saham biasa nominal Rp lbr = ……………………….. Rp juta - Agio saham …………………………. Rp juta - Laba ditahan …………………………. Rp juta Modal sendiri bersih …………. Rp juta Keterangan : Laba ditahan berkurang Rp 800 juta, yaitu dividen saham lembar x harga pasar Rp Saham biasa ditambah Rp 100 juta, yaitu saham baru x nominal saham biasa Rp 5.000 Agio saham bertambah Rp 700 juta, yaitu sa - ham saham baru x (harga pasar - harga nominal) atau (Rp ) Jika laba setelah pajak Rp juta, EPS = Rp (Rp juta/ saham) Setelah dividen saham menurun menjadi Rp ( Rp juta / saham)
12
Pemecahan Saham (stock Split)
Melakukan pemecahan, yaitu menambah jumlah saham dengan cara mengurangi nilai nominal. Pada contoh diatas, jumlah saham lembar dengan nominal Rp per-lembar, dipecah 1 menjadi 2. Maka lembar saham menjadi 2 x lembar = lembar. Dan harga no - minal saham menjadi Rp : 2 = Rp 2.500 Dengan demikian struktur modal tidak berubah dan nilai jual saham biasa, agio saham dan laba ditaham tidak mengalami perubahan. Tetapi harga nominal dan lembar saham berubah proporsional
13
Tujuan dari Stock Split :
Menurunkan harga saham, sehingga mnarik pembeli/investor Diharapkan harga akan meningkat Menguntungkan bagi investor, jika dividen yang dibayar lebih besar. Misalnya sebelum dipecah membayar dividen Rp perlembar. Setelah dipecah hanya membayar dividen Rp perlembar, maka investor akan menerima dividen 2 x Rp = Rp dengan nilai penyertaan yang sama besarnya.
14
Kebijaksanaan R i g h t
15
Pendahuluan Right, atau hak membeli saham baru bagi pemegang sa - ham lama dikenal dan diperdagangkan di Pasar Modal Sekuritas ini dianggap derivatif Terdapat beberapa cara menghitung Right; di Pasar Modal Indonesia harga Right selalu dikait- kan dengan asumsi kurs pasar = Rp a, asumsi kurs resmi Rp b (disebut harga saham right) Jika dalam Emisi Right dikatakan tiap 1 lembar berhak beli 2 lembar saham baru, maka dikatakan Harga Teoritis saham baru ( disebut saham right) = (Rp a x 1) + (Rp b x 2) dibagi 3 = Rp c. Disebutkan bahwa Harga Right = Rp c - b
16
Misal waktu emisi saham PT B & B ditetapkan bahwa 37 saham lama berhak membeli 2 baru, Hal ini berarti 37 saham lama boleh membeli right, atau setiap 18,5 lembar pemegang saham lama dapat membeli right Dewasa ini selain memberikan hak right kepada pemegang saham lama untuk membeli saham ba- ru, beberapa perusahaan memberi warrant yang disertai pada penawaran right tersebut. Bedanya periode perdagangan dari kedua hak itu saja, di-mana right waktunya lebih singkat Perdagangan Right atau Rights Certificate untuk saham yang telah listing di BEJ dapat dilakukan setelah memper oleh pernyataan efektif oleh Bapepam dan emitennya harus memberitahukan kepada bursa tentang rencana penerbitannya
17
Perdagangan right dilakukan secara terpisah selama jam bursa dan harga rights certificate tersebut didasarkan hasil penawaran. Secara teoritis harga right dapat ditetapkan dengan berpedoman pada harga penawaran mula-mula
18
Penilaian Right
19
Penilaian Right & Harga Saham
Ilustrasi : PT. Hans menjual saham dengan hak beli (right on) seharga Rp p/lembar. Harga penerbitan Rp dan diperlu - kan 5 hak untuk membeli satu lembar saham baru tersebut a. Nilai Hak = (Harga pasar - Harga penerbitan) : (jumlah hak + 1) (Rp ) : ( 5 + 1) = Rp 300 b. Harga Saham tanpa Hak (Ex Right) (Harga Right on - Nilai Hak) (Rp ) = Rp 7.500
20
Right & Proporsi Pemegang Saham Lama
Penerbitan Right akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham lama untuk mempertahankan pro - porsional kepemilikan sahamnya dalam perusahaan. Ilustrasi : PT. Kim memiliki lembar saham dan me - rencanakan penerbitan saham baru melalui hak beli saham, dimana setiap pemegang saham la - ma memperoleh 1 hak. Mr. John salah satu pemegang saham telah memili- ki sebanyak lembar saham PT Kim
21
a. Jumlah lembar saham baru yang dapat dimiliki Mr
a. Jumlah lembar saham baru yang dapat dimiliki Mr. John dengan hak yang diberikan : Hak per-lembar = Saham yang Dijual : Saham yang Ada = : = 1/4 b. Jumlah hak yang diperlukan untuk membeli 1 lembar saham baru : Jumlah hak = Jumlah Saham Lama : Jumlah Penerbitan Baru Harga : x 1 hak = 4 hak
22
c. Saham baru yang dapat dimiliki Mr. John :
Saham yang Dimiliki x Hak perlembar = x 1/4 = lembar saham d. Porsi Kepemilikan : ( ) : ( ) x 100% = 10%
23
Dampak Pengunaan/Penjualan Hak Terhadap Kekayaan Investor
Ilustrasi : PT. Kim menjual saham dengan hak beli (right on) seharga Rp p/lembar. Harga penerbitan Rp dan diperlu - kan 5 hak untuk membeli satu lembar saham baru tersebut a. Nilai Hak = (Rp ) : ( 5 + 1) = Rp 300 b. Harga Saham Ex Right = (Rp ) = Rp 7.500 Mr. John memiliki kekayaan sbb. : - Saham PT. Kim Rp = Rp - Uang tunai ………………………………….. Rp Total Kekayaan ……………… Rp
24
a. Jika melaksanakan semua hak, yaitu 1.000 : 5 = 200 hak
Membeli 200 Rp = Rp Kekayaan Mr. John : - Saham PT.Kim Rp = Rp - Uang tunai (Rp ) = Rp Total Kekayaan Rp b. Melaksanakan hak 50% dan 50%nya dijual : - 500 hak digunakan = 100 saham baru Rp 6.000 = Rp (kas keluar) - 500 hak Rp 300 = Rp (kas masuk) Kekayaan bersih Mr. John : - Saham PT.Kim Rp = Rp - Uang tunai (Rp ) = Rp
25
c. Tidak melaksanakan haknya dan tidak menjualnya sam - pai masa penawaran hak berakhir :
Kekayaan Mr. John : - Saham PT.Kim Rp = Rp - Uang tunai …………………………… = Rp Total Kekayaan Rp
26
Right dan Nilai Perusahaan & Nilai Hak
Ilustrasi : PT. ABC memiliki saham beredar. Harga pasar sat ini Rp per-saham. Jika perusahaan memerlukan dana Rp juta dan menawarkan harga saham dengan hak right (cum right) sebesar Rp maka : a. Saham baru yang dijual = Kebutuhan dana : Harga Saham dengan hak Rp juta : x 1 lembar = lembar saham baru
27
b. Jumlah Hak yang dibutuhkan untuk membeli 1 lembar Saham baru =
Jumlah saham semula : Lembar Saham baru : x 1 hak = 4 hak (right) c. Harga Saham baru = Saham baru (1 lembar) + 4 Right (4 lembar) = Rp Right d. Nilai Teoritis Right : (Harga Saham ex-Right - Saham baru) Jumlah hak setiap 1 lembar saham baru
28
e. Nilai Saham Perusahaan :
Nilai saham lama Rp = Rp jt Nilai Saham baru ………………………….. = Rp jt Jumlah ……. Rp jt Total lembar saham = = lbr - Nilai Saham = Rp juta : lbr = Rp - Nilai Teoritis Hak = (Rp ) : 4 hak = Rp Catatan : - Right-on (cum-right), jika saham baru dijual dengan hak. - Ex-Right, jika saham baru dijual tanpa hak
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.