Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Putu Manik Prihatini, ST

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Putu Manik Prihatini, ST"— Transcript presentasi:

1 Putu Manik Prihatini, ST
Arsitektur Komputer Sistem Bilangan Putu Manik Prihatini, ST Copyright by Putu Manik Prihatini, ST

2 Referensi : Penilaian : Kuis : 20% Tugas Harian : 10% UTS : 30%
Elektronika Komputer Digital Pengantar Mikroprosesor, Albert Paul Malvino Organisasi dan Arsitektur Komputer, William Stalling Penilaian : Kuis : 20% Tugas Harian : 10% UTS : 30% UAS : 40%

3 Sistem Bilangan Desimal & Biner
Bilangan desimal adalah bilangan basis 10 dengan rentang nilai antara 0 sampai 9 Bilangan biner adalah bilangan basis 2 dengan rentang nilai 0 dan 1 Bit paling kanan disebut LSB dan bit paling kiri disebut MSB Kolom Desimal Kolom Biner dst C B A 102 101 100 22 21 20 = 100 = 10 = 1 = 4 = 2

4 1. Konversi Desimal ke Biner
Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi 2, dengan memperhatikan sisa pembagiannya. Sisa pembagian akan bernilai 0 atau 1, yang akan membentuk bilangan biner dengan sisa terakhir menunjukkan MSB. Contoh 1 : 5210 = 2. Konversi Biner ke Desimal Bilangan biner yang akan diubah secara berturut-turut dikalikan 2 pangkat n, dimana n dimulai dari 0, 1, 2, dan seterusnya, dimulai dari digit LSB. Contoh 2 : =

5 Sistem Bilangan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal adalah bilangan basis 16 dengan rentang nilai 0 sampai 15 Kolom Heksadesimal dst D C B A 163 162 161 160 = 4096 = 256 = 16 = 1

6 1. Konversi Desimal ke Heksadesimal
Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi 16, dengan memperhatikan sisa pembagiannya. Sisa pembagian akan bernilai antara 0 sampai 15, yang akan membentuk bilangan desimal dengan sisa terakhir menunjukkan MSB Contoh 3 : = 2. Konversi Heksadesimal ke Desimal Bilangan heksadesimal yang akan diubah secara berturut-turut dkalikan 16 pangkat n, dimana n dimulai dari 0, 1, 2, dan seterusnya, dimulai dari digit LSB. Contoh 4 : D5116 =

7 3. Konversi Heksadesimal ke Biner
Untuk mengubah bilangan heksadesimal ke bilangan biner, setiap digit heksadesimal diubah secara terpisah ke dalam empat bit bilangan biner. Contoh 5 : 2A5C16 = 4. Konversi Biner ke Heksadesimal Dilakukan dengan mengelompokkan setiap empat digit biner dimulai dari digit yang paling kanan. Setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan heksadesimal. Contoh 6 : =

8 Penjumlahan Bilangan Biner
Dua bilangan yang akan dijumlahkan disusun secara vertikal dan digit-digit yang mempunyai tingkat digit sama ditempatkan pada kolom yang sama. Digit-digit ini kemudian dijumlahkan dan jika jumlahnya lebih besar dari bilangan basisnya (2 untuk biner), maka ada bilangan yang disimpan. Bilangan yang disimpan ini kemudian dijumlahkan dengan digit di sebelah kirinya, dan seterusnya. Berikut aturan dasar untuk penjumlahan pada sistem bilangan biner : 0 + 0 = 0 0 + 1 = 1 1 + 0 = 1 1 + 1 = 0, simpan 1 Contoh 7 : Penjumlahan Biner :

9 Pengurangan Bilangan Biner
Khusus untuk pengurangan biner dengan hasil positif. Dalam pengurangan biner, jika perlu, dipinjam 1 dari kolom disebelah kirinya, yaitu kolom yang mempunyai derajat lebih tinggi. Aturan untuk pengurangan bilangan biner adalah : 0 – 0 = 0 1 – 0 = 1 1 – 1 = 0 0 – 1 = 1, pinjam 1 Contoh 8 : Pengurangan Biner :

10 Bilangan Biner Bertanda
Untuk bilangan biner tak bertanda 8-bit mempunyai nilai antara : = 0 dan = 255 Untuk menyatakan bilangan negatif pada bilangan biner, bit yang dikenal dengan bit tanda bilangan (sign bit) ditambahkan di sebelah kiri MSB. Jika bit tanda ditulis 0, maka bilangannya adalah positif. Jika bit tanda ditulis 1, maka bilangannya adalah negatif. Pada bilangan biner bertanda yang terdiri dari 8-bit, bit yang paling kiri menunjukkan tanda dan 7 bit berikutnya menunjukkan besarnya, sehingga untuk bilangan biner bertanda 8-bit mempunyai nilai antara : [1] = dan [0] = +127 Contoh 9 : = +( ) = +103 = -( ) = -85

11 Bilangan Komplemen Satu dan Dua
Untuk bilangan positif, komplemen dua adalah sama dengan bilangan itu sendiri, yaitu MSB yang digunakan untuk menunjukkan tanda bilangan, dan bit-bit sisanya menunjukkan besarnya Untuk bilangan negatif, komplemen dua dapat diperoleh dengan menghitung terlebih dahulu komplemen satu dari bilangan biner semula (yang bertanda positif), kemudian menambahkan 1 ke LSB nya. Komplemen satu dari suatu bilangan biner diperoleh dengan mengubah semua bit 0 menjadi 1 dan semua bit 1 menjadi 0 Contoh 10 : Komplemen dua dari +54 dan –54

12 Komplemen dua dapat digunakan untuk mengurangkan dua bilangan.
Contoh 11 : A = = 21 B = 1100 = 12 Hasil penjumlahan adalah positif atau negatif, yang ditunjukkan oleh bit tanda Jika hasil pengurangan adalah positif, dengan bit tanda [0], bit tambahan di sebelah kiri bit tanda selalu muncul. Bit tambahan ini harus diabaikan Jika hasil pengurangan adalah negatif dinyatakan dengan bit tanda [1], hasilnya harus diubah menjadi bilangan bertanda dengan melakukan pengubahan ke komplemen dua, yaitu menginverskan semua bit dan menambahkan 1 pada LSB Contoh 12 : A = 1001 = 9 B = 1011 = 11

13 Latihan 1. Ubahlah bilangan biner berikut menjadi bilangan desimal :
(a) 110 (b) (c) (d) (e) 2. Ubahlah bilangan desimal berikut menjadi bilangan biner : (a) (b) 17 (c) 42 (d) 31 (e) 47 3. Ubahlah bilangan heksadesimal berikut menjadi bilangan biner : (a) 2A (b) 8D (c) C09 (d) EF2 (e) FFFF 4. Ubahlah bilangan biner berikut menjadi bilangan heksadesimal : (a) (b) 5. Hitunglah hasil operasi pada bilangan biner berikut ini : (a) (b) (c) 1110 – 101 (d) 6. Ubahlah bilangan desimal berikut ini ke komplemen dua : (a) 45 – 23 (c) 125 – 50 (b) 23 – 45 (d) 50 – 125


Download ppt "Putu Manik Prihatini, ST"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google