Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MATERI PRINSIP-PRINSIPEPIDEMIOLOGI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MATERI PRINSIP-PRINSIPEPIDEMIOLOGI"— Transcript presentasi:

1 MATERI PRINSIP-PRINSIPEPIDEMIOLOGI
VALIDITAS DAN PRESISI MATERI PRINSIP-PRINSIPEPIDEMIOLOGI STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG Validitas dan presisi 1

2 PENGANTAR …1 Riset epidemiologi merupakan penelitian populasi yang bersifat empirik. Membutuhkan kuantifikasi faktor-faktor yang relevan: Pengukuran variabel (acak); Penaksiran (estimasi), parameter-parameter populasi dan; Uji statistik terhadap sebuah atau beberapa hipotesis. Validitas dan presisi

3 PENGANTAR … 2 Pengukuran variabel adalah mengklasifikasikan subyek ke dalam kategori-kategori (misalnya kasus dan bukan kasus, terpajan dan bukan terpajan), Atau penempatan subyek ke dalam nilai berskala kontinu (misalnya umur dan berat badan). Dibutuhkan instrumen untuk pengukuran pajanan dan dampak.

4 PENGANTAR … 3 Estimasi parameter populasi adalah penaksiran parameter populasi sasaran dengan cara menghitung statistik (parameter) yang sama pada populasi studi. Estimasi digunakan untuk mendiskripsikan frekuensi penyakit pada populasi (misalnya laju insidensi Ca paru) atau untuk menaksir pengaruh paparan terhadap penyakit (misalnya risiko relatif efek radioaktif radium terhadap terjadinya Ca paru). Deviasi acak nilai statistik populasi studi terhadap nilai parameter populasi sasaran yang ditaksir disebut kesalahan baku (standard error, SE). Makin kecil kesalahan baku, makin dekat (persis) taksiran statistik terhadap parameter.

5 KESALAHAN SISTEMIK DAN ACAK
Satu prinsip yang harus ditaati dalam melakukan riset epidemiologi adalah kesadaran dan konsistensi peneliti untuk mencegah kesalahan sistematik dan kesalahan acak. Hal ini berkaitan dengan kesahihan hasil studi.

6 KESALAHAN SISTEMIK … 1 Kesalahan sistematik (systematic error) adalah kesahan riset yang dilakukan peneliti dan/atau subyek penelitian, baik disadari maupun tidak disadari (karena belum tahu), yang mengakibatkan distorsi penaksiran parameter populasi sasaran. Validitas dan presisi

7 KESALAHAN SISTEMIK … 1 Kesalahan sistematik terjadi karena: Perumusan pertanyaan penelitian yang tidak jelas apa sebenarnya masalah yang ingin diungkap melalui riset; Masalah yang dirumuskan bukan merupakan masalah esensi dalam pengembangan pengetahuan; Perumusan hipotesis yang tidak tajam dan terbuka untuk penyanggahan; Penerjamahan hipotesis konseptual ke dalam hipotesis operasional yang meleset; Pemilihan subyek penelitian yang mengalami bias atau ngawur; Pemilihan desain penelitian yang lemah; Validitas dan presisi

8 KESALAHAN SISTEMIK … 2 Pengamatan dan pengukuran yang tidak akurat, mengalami bias, atau bahkan ngawur; Kelalaian memperhitungkan pengaruh faktor-faktor luar yang merancukan penaksiran parameter populasi sasaran; Pemilihan uji statistik terhadap hipotesis yang salah atau tidak tepat; Kesalahan manusia dalam pengolahan data; Penarikan kesimpulan yang keliru atau tidak konsisten dengan hasil pengamatan; Interpretasi hasil yang keliru; Lain-lain.  Diharapkan hasil studi valid (sahih) Validitas dan presisi

9 KESALAHAN ACAK (RANDOM ERROR) … 1
Kesalahan acak (random error) adalah kesalahan riset yang disebabkan peran peluang (kebetulan, probabilitas, acak), yang mengakibatkan ketidaktelitian (ketidakpersisan) penaksiran parameter populasi sasaran.

10 KESALAHAN ACAK (RANDOM ERROR) … 2
Kesalahan acak terjadi karena: Ukuran sampel yang tidak cukup besar, relatif terhadap ukuran populasi sasaran yang parameternya hendak ditembak (ditaksir); Ketidakajekan pengukuran variabel; Kesalahan manusia (misalnya, letih); Dll Hanya dengan mencegah kesalahan acak, peneliti boleh berharap bahwa penaksiran parameter populasi sasaran yang dilakukannya memiliki presisi (ketelitian) tinggi.

11 VALIDITAS PENGUKURAN Mencakup beberapa dimensi: Validitas muka
Validitas isi Validitas kriteria Validitas konstruk. Validitas dan presisi

12 VALIDITAS MUKA Adalah:
kesahihan yang mempersoalkan kemampuan model pertanyaan dalam suatu instrumen untuk merefleksikan varibel yang hendak diukur. Dapat ditafsirkan responden dengan benar Contoh: Berapa menit anda mengerjakan pekerjaan (X) ini ? Validitas dan presisi

13 VALIDITAS ISI Adalah: kesahihan yang mempersoalkan kemampuan instrumen meliputi semua substansi variabel yang hendak diukur. Pembuatan instrumen dengan cara holistik untuk mengukur akibat penyakit DM Validitas dan presisi

14 VALIDITAS KRITERIA Adalah:
Sering dijumpai sebuah instrumen mengukur dengan sangat akurat, tetapi (sayangnya) mahal atau tidak praktis untuk diterapkan. Instrumen yang baru (pengganti) dikatakan memiliki validitas kriteria yang tinggi, jika ia berkorelasi kuat dengan instrumen ideal. Contoh: Metoda ukur tukang jahit  pengganti antropometri Validitas dan presisi

15 VALIDITAS KONSTRUK Adalah:
kesahihan yang mempersoalkan relevansi pengukuran instrumen terhadap konteks teori yang berlaku. Pengukuran instrumen memiliki validitas konstruk yang tinggi jika mempunyai korelasi kuat dengan konteks teori yang berlaku. Validitas dan presisi

16 RELIABILITAS Reliabilitas (keterandalan): keajekan dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Reliabilitas  konsistensi Contoh: Mengukur suhu (termometer) Di ketiak : 39 C, 35 C, dan 37 C Di mulut : 37,2 C, 37 C, dan 36,8 C  Pengukuran di mulut lebih reliabel

17 CARA MENINGKATKAN RELIABILITAS
Reliabilitas dapat ditingkatkan dengan cara: Membakukan situasi dimana instrumen akan digunakan; Mengurangi variasi pengukuran intra pengamat: Kelelahan Kejemuan Lingkungan berisik, dll. Menghilangkan variasi antar pengamat  orang-orang yang sudah terlatih / kemampuan sama.

18 PRESISI Presisi adalah ketelitian penaksiran parameter populasi sasaran berdasarkan parameter pada sampel, setelah kesalahan-kesalahan sistematik (bias) disingkirkan. Presisi menunjukkan rentang nilai-nilai penaksiran yang dianggap benar. OR penyakit didapat 2, presisi 20 %  nilai OR yang sesungguhnya adalah : 1,8 – 2,2 Secara teknis presisi dijumpai pada tingkat keyakinan (confidence level). Biasanya 90%,95%, atau 99%.

19 CARA MENINGKATKAN PRESISI
Memperbesar sampel; Merancang penelitian dengan sedemikian rupa sehingga didapat informasi yang akurat. Misalnya dengan meningkatkan reliabilitas pengukuran.

20 EFISIENSI Efisiensi adalah rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan rancangan penelitian, kualitas, dan kuantitas informasi yang diperoleh Suatu rised epidemiologi dikatakan efisien di segi biaya jika dengan biaya yang tersedia (hemat) diperoleh informasi yang banyak

21 Terimakasih Validitas dan presisi


Download ppt "MATERI PRINSIP-PRINSIPEPIDEMIOLOGI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google