Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGEMBANGAN KURIKULUM SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGEMBANGAN KURIKULUM SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd"— Transcript presentasi:

1 PENGEMBANGAN KURIKULUM SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd
PERTEMUAN 11 Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd PGSD - FKIP

2 KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mengkonstruksi model kurikulum berbasis kompetensi

3 A. IMPLIKASI MBS TERHADAP PEMBELAJARAN
Kajian tentang keefektifan pendidikan harus dilihat secara sistemik mulai dari masalah input, proses, output dan outcome (Mulyasa, 2007:85). Keefektifan MBS Komponenkomponen MBS yang di monitor dan dievaluasi dalam implementasi MBS menurut Rohiat (2009:79) yaitu: 1) Konteks Konteks adalah eksternalitas sekolah berupa demand dan support yang berpengaruh pada input sekolah. Dengan kata lain, konteks sama artinya dengan kebutuhan. Dengan demikian, evaluasi konteks berarti evaluasi tentang kebutuhan. Yang termasuk konteks antara lain: permintaan pendidikan, dukungan masyarakat terhadap pendidikan, kebijakan pemerintah, status sosial-ekonomi masyarakat, keadaan geografis, dan lain-lain. Alat yang tepat untuk melakukan evaluasi konteks adalah needs assesment

4 2) Input Input adalah segala sesuatu yang harus tersedia dan siap karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Input ini dapat berupa barang dan perangkat-perangkat lunak (ide dan harapan). Secara garis besar input dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu harapan, sumber daya dan input manajemen. Yang termasuk input, antara lain: visi, misi, tujuan, sasaran sekolah, sumber daya sekolah, siswa, kurikulum, dan sebagainya.

5 . 3) Proses Adalah berubahnya sesuatu menjadi adi sesuatu yang lain. Dalam MBS sebagai sistem, proses terdiri dari: proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses evaluasi sekolah. 4) Output Adalah hasil nyata dari pelaksanaan program MBS. Hasil nyata tersebut dapat berupa academic achievement maupun non academic achievement. Fokus evaluasi pada output adalah mengevaluasi sejauh mana sasaran yang diharapkan (kualitas, kuantitas, waktu) telah dicapai program MBS.

6 . 5) Out come Out come adalah hasil MBS jangka panjang, yang berbeda dengan output yang hanya mengukur hasil MBS sesaat/ jangka pendek. Karena itu, fokus evaluasi outcome adalah pada dampak MBS jangka panjang, baik dampak terhadap individu maupun sosial. Yang termasuk dalam outcome antara lain: manfaat sekolah jangka panjang terutama menyangkut pendidikan lanjut, penghasilan, pengembangan karir, kesempatan untuk berkembang, dan sebagainya. Untuk melakukan evaluasi ini, pada umumnya digunakan analisis biaya manf

7 B. PENGERTIAN KBK Kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. McAshan (Mulyasa, 2002) mengartikan kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya

8 Gordon (Mulyasa, 2002) menjelaskan beberapa aspek yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut: (1) pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, (2) pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu, (3) kemampuan (skill), yaitu sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya, (4) nilai (value), yaitu suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang, (5) sikap (attitude), yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar, dan (6) minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan

9 C. KARAKTERISTIK KBK Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa KBK memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal, (2) berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman, (3) penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, termasuk CTL (Contextual Teacing and Learning) (Nurhadi, 2003), (4) sumber belajar bunkan hanya guru, melainkan juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif, (5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi,

10 D. PERAN GURU Profesionalisme guru, dibangun melelui penguasaan kompetensi-kompetensi yang secara nyata dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaannya sebagai guru. Kompetensi-kompetensi penting jabatan guru tersebut adalah : Kompotensi profesional, yaitu kompetensi pada bidang substansi atau bidang studi, kompetensi bidang pembelajaran, metode pembelajaran, sistem penilaian, pendidikan nilai dan bimbingan. Kompetensi sosial, yaitu kompetensi pada bidang hubungan dan pelayanan, pengabdian masyarakat.

11 D. PERAN GURU Kompetensi personal, yaitu kompetensi nilai yang dibangun melalui perilaku yang dilakukan guru, memiliki pribadi dan penampilan yang menarik, mengesankan serta guru yang gaul dan ”funky” sehingga menjadi dambaan setiap orang, sosok guru yang menjadi tauladan bagi siswa dan panutan masyarakat. Penilaia terhadap profesi guru tidak hanya sekedar pada aspek kualitas, administrasi dan manajemen saja, tetapi masalah guru lebih luas dan kompleks, menyangkut kemampuan profesional, personal, sosial termasuk perilaku dan kurangnya penghargaan yang layak terhadap profesi guru. Penilaian harus dilakukan oleh mereka yang memiliki kemampuan dan kompetensi pada bidang kependidikan

12 E. PERAN SISWA TERKAIT PERAN GURU
Tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif, dan konatif) dapat berkembang dengan maksimal. Dengan belajar aktif, melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk life skill sebagai bekal hidup dan penghidupannya. Agar hal tersebut di atas dapat terwujud, guru seyogianya mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai cara membelajarkan siswa. Model belajar akan membahas bagaimana cara siswa belajar, sedangkan model pembelajaran akan membahas tentang bagaimana cara membelajarkan siswa dengan berbagai variasinya sehingga terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.

13 Selesai


Download ppt "PENGEMBANGAN KURIKULUM SD Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google