Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanti Lanny Jayadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
A. Pengantar Pada Bagian ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang beragama Islam. Mahasiswa non Islam harus pula menggali ajaran-ajaran agamanya, yang menyangkut wirausaha dalam berbagai bidang. Urgensi bisnis tidak bisa dipandang sebelah mata. Bisnis selalu memegang peranan vital di dalam kehidupan sosial dan ekonomi manusia sepanjang masa. Hal ini pun masih berlaku di era kehidupan kita. Karena kekuatan ekonomi mempunyai kesamaan makna dengan kekuatan politik dan bidang yang lainnya. Al-Quran menegaskan suatu hal yang sangat diyakini oleh umat islam yang merupakan suatu petunjuk yang sempurna dan abadi bagi seluruh umat manusia, sehingga Alquran pasti mengandung prinsip-psinsip dan petunjuk-petunjuk yang fundamental di mana jawaban untuk semua permasalahan dapat ditemukan termasuk masalah-masalah yang berhubungan dengan dunia bisnis. Tidak diragukan lagi bahwa legalitas bisnis dibahas oleh Al-Quran sebagaimana mestinya. B. Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa : <!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai aturan-aturan bisnis yang diatur di dalam Al-Quran.. <!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Dapat mendeskripsikan beberapa pendekatan di dalam Al-Quran serat dapat menerapkan sifat-sifat seorang wirausaha menurut Al- Quran dan As-Sunnah. C. Manfaat pembelajaran Pemahaman dalam kajian ini memberikan pengetahuan bagaimana sikap seorang muslim dalam berwirausaha, sehingga pada hakikatnya seorang muslim sejati dapat menerapkan sifat-sifat seorang wirausaha dalam menjalankan bisnisnya sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah. D. Uraian Materi <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Motif berwirausaha dalam Bidang Perdagangan 1
2
dagang bertujuan untuk mencari laba semata, tujuan utamanya ialah
laba, maka segala cara untuk mendapat laba, dipraktekkan, seperti yang banyak kita alami sehari-hari. Penjual buah-buahan berusaha memasukkan buah yang sudah rusak atau busuk kedalam bungkusan dan ditimbang tanpa sepengetahuan pembeli. Kadang-kadang dalam tempat itu sudah dimasukkan lebih dulu buah yang rusak clan diatasnya buah yang dipilih oleh pembeli. lni semua adalah sebagai contoh perilaku yang meruntuhkan martabat kaum pedagang. Akan begitukah tabiat kaum pedagang kita? Tentu tidak, karena banyak pula pedagang yang telah mempraktekkan ajaran agama Islam dalam kegiatan bisnisnya, dan sekurang-kurangnya image masyarakat yang negatif, akan menyentuh hati pemuka agama, agar dapat meluruskan praktek perdagangan di negara kita, yang sebagian besar pedagangnya adalah orang muslim. <!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]--> Berdagang adalah Hobi Konsep berdagang adalah hobi, kebanyakan dianut oleh para pedagang Cina. Mereka memang menekuni dunia perdagangan dalam keseharian perihidup mereka. Pagi, siang, malam, perhatian mereka tidak terlepas dari hobi ini. Mereka berusaha membeli barang, membersihkan barang yang mereka jual, menjaga kerapihan rak pajangan, melayani pembeli sebaik mungkin, karena pembeli itu datang melihat clan membeli hobi yang ia tekuni. Jadi mereka sangat respek pada pembeli. Bila barangnya laku, mereka cepat mendatangkan barang baru, dan dipajangkan ditempat yang baik, desain tata letak serasi dengan tata warna disorot cahaya neon yang membuat suasana menarik dan indah dipandang mata, terutama untuk memancing pandangan para pembeli. Inilah yang disebut dengan "display".Mereka dapat melakukan open display, yaitu pajangan yang dilakukan di halaman terbuka, untuk menarik orang yang lewat dijalan. Ada lagi window display, yaitu pajangan di depan toko untuk menarik pejalan kaki masuk kedalam toko. Demikian pula di dalam toko terdapat interior display agar para pembeli lebih tertarik lagi. Close display juga dilakukan untuk barang-barang yang berharga mahal, agar tidak diambil oleh orang-orang yang berniat tidak baik. Semua ini dilakukan oleh pedagang sebagai pelaksanaan hobinya. Demikian pula 3
3
Jika seorang pedagang menjual barang dengan harga murah, tentu tidak
merugi, maka keuntungannya akan berlipat ganda, jika anda pikir, mengapa demikian? Harga murah akan selalu menarik perhatian pembeli. Pembeli ini akan menginformasikannya kepada sahabat dan familinya, bahwa jika akan membeli barang ini, baiknya membeli di toko X karena disana harganya. Akhirnya toko ini makin ramai dikunjungi, barang cepat laku, clan segera membeli persediaan baru. Jadi persediaan barang di toko ini sealu baru, selalu fresh, selalu model baru, tidak rusak, tidak busuk, tidak ketinggalan mode. Makin lama toko ini makin terkenal clan selalu mendapatkan rizki dari Allah dengan banyaknya pembeli. Dengan demikian teijadilah apa yang dinamakan "patronage buying motive" yaitu suatu motif membeli yang terpola pada hati konsumen, yang selalu ingin berbelanja ke toko tertentu saja. Pola berbelanja ke toko tertentu itu, mungkin saja terjadi karena alasan: <!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Harga di toko tersebut cukup murah <!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Persediaan barangnya komplit <!--[if !supportLists]-->c. <!--[endif]-->Barang selalu baru, fresh, clan model baru <!--[if !supportLists]-->d. <!--[endif]-->Layanan cukup ramah dan dapat dipercaya <!--[if !supportLists]-->e. <!--[endif]-->Suasana dalam toko cukup menarik <!--[if !supportLists]-->f. <!--[endif]-->Mudah dicapai oleh kendaraan dalam perjalanan pulang pergi dari rumah ke kantor <!--[if !supportLists]-->g. <!--[endif]-->Tersedia tempat parkir yang aman <!--[if !supportLists]-->h. <!--[endif]-->Ada ikatan batin dengan pemilik toko, dan sebagainya. Keuntungan lain akan selalu datang dari Allah- yang tidak dapat dibayangkan atau diduga sebelumnya, seperti masuknya langganan baru, dapat order/pesanan tiba-tiba dan sebagainya. 5
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.