Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidyawati Kusuma Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Simposium Keperawatan , HUT RSJPDHK XXX1
TRI NURANI, S Kep Simposium Keperawatan , HUT RSJPDHK XXX1 Sabtu, 29 Oktober 2016
5
NON DUCT DEPENDENT LESSION
6
Pasien PJB
7
O P E R A S I D F N T PENYAKIT JANTUNG BAWAAN ANAMNESIS
RIWAYAT PRENATAL PREMATURITAS -TANDA GAGAL JTG SPEL HIPOKSIA (pertumbuhan terlambat, berkeringat banyak, sianosis) PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PEMERIKSAAN FISIK SIANOSIS MURMUR HIPERTENSI DENYUT NADI MELEMAH BJ II MENGERAS RONTGEN EKG ECHO Hb AGD SIANOSIS + SADAP JANTUNG SIANOSIS - SIRKULASI FETAL PERSISTEN (PFC) OLIGEMIA PLETORA ALIRAN PARU N MEDIKAMENTOSA + VENTILATOR PA PS + ASD TOF TA DORV +PS TAPVD TGA HLHS TR.ART. DORV VSD AVSD ASD APW PDA PS, AS, MS Coarc.Ao An.Coroner Ebsteins SHUNT BAS PAB O P E R A S I D F N T ASD ASO VSD AMVO PDA ADO PS BPV AS BAV
8
NON BEDAH
10
ADO (AMPLATZER DUCTAL OCCLUDER )
ASO ( AMPLATZER SEPTAL OCCLUDER )
11
Membuat lubang pada septum atrium melalui foramen ovale untuk memfasilitasi percampuran darah
12
Mempertahankan duktus arteriosus tetap terbuka dgn menggunakan stent
Tindakan paliatif non bedah utk PJB biru dgn ketergantungan duktus Dilakukan retrograde (arteri)/antegrade (vena) tergantung morfologi duktus dan lesi yang ada Komplikasi - Akut Trombosis heparinasi - Spasme duktus PGE1 - Stent migrasi operasi
14
14
15
Av Los : 2-3 hari
18
Tidak semua PJB butuh intervensi bedah
(PJB sederhana, tanpa masalah hemodinamik) Sebagian besar dalam kondisi yang “terlambat” : inoperabel, resiko “Timing” operasi : Perjalanan alamiah PJB Berat ringan ggn hemodinamik Usia dan berat badan Kesiapan tim bedah dan ICU
19
Tanpa mesin jantung- paru Jantung tetap berfungsi Contoh :
OPERASI JANTUNG TERTUTUP OPERASI JANTUNG TERBUKA Tanpa mesin jantung- paru Jantung tetap berfungsi Contoh : ligasi PDA, Reparasi Koartasio Ao, BT shunt, BCPS, dll Menggunakan mesin jantung-paru Setelah diambil alih mesin, kerja jantung dihentikan Contoh : Penutupan ASD, VSD, Repair TOF, dll
20
OPERASI JANTUNG PALIATIF OPERASI JANTUNG KOREKTIF
Tindakan bedah yang mengurangi gejala atau memperpanjang hidup, tanpa mengkoreksi patofisiologi dasar PJB, Mempersiapkan utk operasi tahap berikut Pada kondisi kritis, bersifat darurat (life saving) Pada keadaan tertentu bersifat definitif, krn tak mungkin korektif Tindakan bedah yg. secara komplit atau parsial : memisahkan sirkulasi sistemik dari pulmonal, memulihkan aliran darah teroksigenasi ke seluruh sistim kapiler mengurangi beban volume atau tekanan yang berlebih agar mendekati normal. Bersifat definitif, memperbaiki anatomis misal : ASD, VSD, AVSD, dan TOF Pada yang rumit, memperbaiki fisiologis walau anatomis tak normal, Misal : Fontan, BCPS
21
OPERASI SHUNT BCPS
22
Bedah paliatif yg bertujuan :
PA BANDING Bedah paliatif yg bertujuan : mengurangi aliran darah ke paru yg berlebihan dan mencegah terjadinya PH VSD multiple Melatih ventikel kiri sebelum arterial switch TGA + IVS
24
24
25
Penurunan curah jantung bd perubahan afterload, kontraktilitas dan perubahan stroke volume
Resiko/aktual perdarahan Gangguan ventilasi spontan Gangguan pertukaran gas Aritmia Ketidak seimbangan cairan dan elektrolit Resiko infeksi
27
Penurunan Curah Jantung
Catat tanda dan gejala penurunan curah jantung Auskultasi suara paru spt krackles, suara nafas tambahan, dll Lakukan penilaian komprehensif thd sirkulasi perifer (cek pulsasi, edema, CRT, warna, dan suhu) Monitor kemampuan sensorik dan kognitif
28
Evaluasi tekanan PA, arteri sistemik, curah jantung dan SVR sesuai indikasi
Monitor peralatan secara regular utk meyakinkan fungsi yang tepat Observasi kanul (kingking atau terlepas) Observasi perdarahan setiap jam apakah sesuai Pemberian inotropik positif (kolaborasi) Jaga keseimbangan cairan dgn pemberian cairan atau diuretik yg tepat
29
Evaluasi efek samping terapi inotropik negative
Gunakan tehnik aseptik dalam mengganti luka Monitor elektrolit, BUN, dan creatinin Monitor BB setiap hari Lakukan Rotgen thoraks setiap hari Monitor peningkatan suhu dan leukosit Monitor frekuensi nadi, irama, dan pulsasi
30
Evaluasi efek terapi cairan
Berikan support emosional utk pasien dan keluarga Monitor nilai koagulasi tiap 6 jam (sesuai kebutuhan ) Beri anti koagulan sesuai order Observasi adanya hemolisis pada urine, peningkatan sample darah yg hemolisis, nilai Hb, adanya hiperkalemia Monitor intake and output stressors
31
Monitor urine output /jam
Monitor level elektrolit Kenali adanya perubahan tekanan darah
32
KESIMPULAN Kebutuhan pelayanan pasien dgn PJB dapat dilakukan dgn tindakan bedah maupun non bedah Biaya untuk tindakan mahal dan membutuhkan teknologi, fasilitas dan sarana yg makin komplek Dibutuhkan tenaga yg terlatih agar masa perawatan lebih pendek dan komplikasi minimal
33
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.