Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi"— Transcript presentasi:

1 Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi
Nama : oshi andila nim : tingkat : 1 b

2 1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio , struktur dan fungsi amnion

3 Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu : 1. FASE EMBRIONIK Fase Embrionik adalah fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin didalam tubuh induk betina fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygot . Dan zygot akan melakukan pembelahan sel ( cleavage )

4 3 tahapan fase embrionik yaitu :
a. Morula Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus b. Blastula Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan c. Gastrula Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh

5 * Pertumbuhan dan perkembangan manusia
Setelah peristiwa fertilisasi, zygote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 – 12 hari setelah proses fertilisasi Embrio dilindungi oleh selaput-selaput yaitu : 1.Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan ketuban Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan 2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus,Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah 3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2 4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion Merupakan tempat munculnya pembuluhdarah yang pertama

6 Tahapan perkembangan pada masa embrio
Bulan I : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit Embrio berukuran 0,6 cm Bulan II : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan (cartilago) Embrio berukuran 4 cm Bulan III : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram Bulan IV : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm Bulan V : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi)

7 Bulan VI : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)
Bulan VII : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina Bulan VIII : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang cm dan berat 2500 – 3000 gram Bulan IX : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina Bayi siap untuk dilahirkan

8 Struktur dan fungsi amnion

9 Fungsi dan struktur amnion
SELAPUT JANIN (AMNION DAN KORION) Pada minggu-minggu pertama perkembangan, villi / jonjot meliputi seluruh lingkaran permukaan korion Dengan berlanjutnya kehamilan : 1. jonjot pada kutub embrional membentuk struktur korion lebat seperti semak-semak (chorion frondosum) sementara 2. jonjot pada kutub abembrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus disebut chorion laeve

10 Cairan amnion

11 Fungsi cairan amnion : 1. Proteksi : melindungi janin terhadap trauma dari luar 2. Mobilisasi : memungkinkan ruang gerak bagi janin 3. Homeostasis : menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion, untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin 4. Mekanik : menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin (terutama pada persalinan) 5. Pada persalinan : membersihkan / melicinkan jalan lahir, dengan cairan yang steril, sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir

12 STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI TALI PUSAT

13 Tali pusat merupakan penghubung janin dan plasenta, panjangnya kira-kira 50 cm, berwarna putih kuning dan tampak terpilih yang tidak sama tebalnya pada semua tempat. Di dalam tali pusat terdapat tiga pembuluh darah yaitu satu vena umbilikalis dan dua buah arteri umbilikalis. Tali pusat diliputi oleh amnion, yang sangat erat melekat, selain berisi arteri dan vena umbilikalis tali pusat berisi pula zat seperti agar-agar yang disebut selei Wharton

14 Fungsi tali pusat : Seperti yang dibahas pada struktur tali pusat bahwa tali pusat merupakan penghubung janin dan plasenta, maka fungsi dan aktivitas yang ada di plasenta yang dibutuhkan oleh janin untuk pertumbuhan, perkembangan, kelangsungan hidup janin, disalurkan oleh tali pusat agar bisa digunakan oleh janin Misalnya transfer O2 dan nutrisi, begitupun sebaliknya, buangan dari janin dikirim kembali ke plasenta. Jadi fungsi tali pusat yaitu sebagai media

15 Sirkulasi tali pusat Pembuluh darah tali pusat mengantar darah yang kaya akan nutrisi dari villi korealis dalam plasenta menuju jantung janin dan sebagainya akan mengembalikan darah yang tidak mengandung nutrisi menuju plasenta untuk kembali diperkaya dengan nutrisi kembali (rep lenishment) Pembuluh darah tali pusat terdiri dari : Satu pembuluh vena, dinding tipis dan lebar yang membawa kira-kira 85% darah kaya oksigen dari plasenta menuju janin - Dua pembuluh arteri, dinding tebal dan sempit yang akan membawa darah yang kurang mengandung oksigen dari janin menuju plasenta

16 2.Struktur fungsi , dan sirkulasi plasenta

17 Pembentukan plasenta Pada hari 8-9, perkembangan trofoblas sangat cepat, dari selapis sel tumbuh menjadi berlapis-lapis.Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada lapisan sinsitiotrofoblas (selanjutnya disebut sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan. Stadium ini disebut stadium berongga (lacunar stage) Plasenta “dewasa” / lengkap yang normal : bentuk bundar / oval 2. diameter cm, tebal 3-5 cm 3. berat rata-rata g 4. insersi tali pusat (tempat berhubungan dengan plasenta) dapat di tengah / sentralis, di samping / lateralis, atau di ujung tepi / marginalis 5. di sisi ibu, tampak daerah2 yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis desidua basalis 6. di sisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali pusat. Korion diliputi oleh amnion 7. sirkulasi darah ibu di plasenta sekitar 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai cc/menit (aterm)

18 Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
CATATAN : pada kehamilan multipel / kembar, dapat terjadi variasi jumlah dan ukuran plasenta dan selaput janin. Fungsi plasenta PRINSIP : Fungsi plasenta adalah menjamin kehidupan dan pertumbuhan janin yang baik Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin 2. Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin 3. Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin 4. Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya (cari / baca sendiri) 5. Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin

19 6. Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang diberikan melalui ibu
7. Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataanya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya)

20 SIRKULASI DARAH FETUS (JANIN)
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak dan orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta. Dengan tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang berfungsi sebagaialat ganti untuk : 1. Paru Janin Terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga paru-paru tidak memerlukan aliran darah 2. Gastro intestinal Gastro ientestinal yang belum berfungsi sebagaia alat penyerapan nutrisi,maka pembuluh darahnaya belum berfunngsi, kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh kembang sendiri

21 Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra uterine antara lain adalah :
Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan dialirkan menuju aorta melalui erteria duktus Bothaki 2. Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava inferior melalui duktus venous aranthi 3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kiri melalui foramen ovale 4. Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan untuk konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung

22

23 Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin
a. Foramen Ovale Lubang antara atrum kanan dan atrium kirifadlie.web.id Aliran daranhnya : atrium kanan kiri Setelah janin lahir akan menutup b. Duktus Arteriosus Bothali Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta Menutup setelah lahir c. Duktus venousus Aranthii Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior d. Vena Umbilcalis Berjumlah dua buah Membawa zat makanan dan O2 dari sirkulasi darh ibu ( plasenta ) ke peredaran darh janin

24 e. Arteri Umbilicalis Berjumlah dua buah Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darah ibu Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior f. Palsenta Jaringan yang menempel pada endometrium Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu

25 Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )
Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa umbilicaliesyang membawa bahan makanan ang berasal dari ibu 2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut janin 3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar dalam hati dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava inferior. Dan cabang satu lagi ductus venusus aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior. Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2 menurun 4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan darah yang berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju ventrikel kanan dan sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen ovale

26 5. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui ductus arteriosus Bothalli. Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh.fadlie.web.id 6. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya darah menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu ke aa. Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta 7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2 dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior yang kaya akan O2 dan nutrisi

27 Gambar sirkulasi darah janin

28 Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir
Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah : Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk pertukaran O2 dan CO2 2. Pemotongan Tali Pusat

29 Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan sebagai berikut : Plasenta – vena umbilicalis -hati – ductus venosus /vena hepatica – vena cava inferior – atrium kanan – foramen oval – Atrium kiri – ventrikel kiri – aorta – kepala, tangan/ abdomen, thorax, kaki – arteri umbilicalis – plasenta

30 MENENTUKAN USIA KEHAMILAN Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil dapat ditetuukan dengan: 1. Mempergunakan rumus Naegle. Rumus naegele terutama untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of Confinement) Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14 Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan Tahun ditambah 1 (satu)

31 2.Gerakan pertama fetus. Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu. maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan 3. Perkiraan tingginya fundus uteri Tinggi fundus uteri = usia kehamilan 3 jari diatas symphysis = 12 minggu 3 jari berada dipertengahan antara pusat dengan shymphysis = 16 minggu 3 jari dibawah pusat = 20 minggu Fundus setinggi pusat = 24 minggu 3 jari diatas pusat = 28 minggu Pertengahan pusat dengan px = 32 minggu Fundus setinggi px = 36 minggu 3 jari dibawah px = 40 minggu

32 4.Ultrasonografi Penentuan umur kehamilan dengan ultrasonografi menggunakan 3 cara: 1. Dengan mengukur diameter kantong kehamilan (GS= Gestational Sac) untuk kehamilan 6-12 minggu 2. Dengan mengukur jarak kepala bokong (GRI= Grown rump Length) untuk umur kehamilan 7-14 minggu 3. Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dari 12 minggu

33 Guna menentukan usia kehamilan
Untuk menentukan kapan taksiran partus 2. Untuk menilai apakan pertumbuhan janin cukup baik, fungsi placentanya cukup baik dengan melihat perkembangan tinggi fundus uteri apakah sesuai dengan usia kehamialan 3. Untuk menentukan kehamilan lewat waktu 4. Untuk dijadikan acuan dalam menentukan sikap, misalnya pada kasus HAP, preeklamsia / eklampsia, KPD, kehamilan dengan penyakit / penyulit (jantung, DM)

34 MENENTUKAN PERIODE KEHAMILAN
Ditinjau dari lamanya kehamilan, kita bisa menentukan periode kehamilan dengan membaginya dalam 3 bagian yaitu : Kehamilan triwulan I, antara 0-12 mg Kehamilan triwulan II, antara mg Kehamilan triwulan III, antara mg

35 Terima kasih 


Download ppt "Pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google