Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDevi Sugiarto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG GLOBALISASI
● Pengertian globalisasi adalah masuknya atau meluasnya pengaruh dari suatu wilayah/negara ke wilayah/negara lain dan atau proses masuknya suatu negara dalam pergaulan dunia. ● Proses globalisasi mengandung implikasi bahwa suatu aktifitas yang sebelumnya terbatas jangkauannya secara nasional, secara bertahap berkembang menjadi tidak terbatas pada suatu negara (borderless). ● Globalisasi dalam budaya, misalnya melalui media TV dan internet, budaya barat dalam bentuk cara berpakaian dan pergaulan telah diikuti trennya di Indonesia. ● Globalisasi dalam bidang ekonomi juga sudah berkembang lama, modal asing sudah ada di Indonesia, seperti Freeport di Papua, Tamasek di Telkom dan Indosat, Citibank, dan banyak usaha lainnya.
2
● Globalisasi dalam politik juga memberikan pengaruh kepada
Indonesia dalam rangka demokrasi dan pelaksanaan good governance. ● Globalisasi melalui berbagai media informatika yang semakin canggih (TV, satelit, seluler, dan internet), menyebabkan berbagai pesan, kreasi, peristiwa, tontonan, dan pikiran merebak dengan cepat, melalui proses digitalisasi. ● Sayangnya, proses globalisasi yang berjalan sepihak ini melanda masyarakat Indonesia dan masyarakat negara berkembang pada umumnya. Kita tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa masyarakat di pedesaan Indonesia pun sebagian telah mengalami proses internasionalisasi. ● Untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks dan berkembang dengan cepat serta tidak terbayangkan sebelumnya, diperlukan ide-ide segar yang dikembangkan dalam konteks kultural Indonesia.
3
● Dalam era globalisasi dewasa ini, tidaklah mungkin suatu negara
hidup dan membangun kemajuan dalam posisi mengisolasi diri. Pengaruh antarnegara lewat teknologi informasi, teknologi industri, perdagangan uang, dan perdagangan komoditas antarbangsa merupakan kenyataan. Suka tidak suka kita harus hidup dengan kondisi seperti itu sekarang ini. ● Dalam rangka memperkuat daya saing bangsa dalam globalisasi, Jusuf Kalla (2005) menyatakan bahwa globalisasi dijelaskan sebagai kemauan bekerja keras, kemauan dan kemampuan mengolah sumber daya alam, serta kemampuan dan kompetensi yang dihasilkan oleh pendidikan dan belajar secara tekun dan ulet. Ini tantangan bagi seluruh bangsa. Rangkaian sikap dan nilai budaya progresif agar ditambah lagi dengan sikap dan orientasi akan masa depan, menghargai waktu dan disiplin, serta hidup hemat. Membangun dan memperkuat kepercayaan sosial merupakan modal untuk mau dan sanggup bekerjasama.
4
● Menurut Jusuf Kalla, globalisasi yang menunjukkan kerja keras,
disiplin, dan mengembangkan teknologi yang berorientasi ke depan akan membuat negara maju. ● Globalisasi juga menunjukkan bahwa bekerja keras, disiplin, dan mengembangkan teknologi yang berorientasi ke depan akan membuat sebuah negara maju. Jusuf Kalla memberikan contoh antara Korea Selatan dan Ghana. Pada tahun 1960-an, kedua negara tersebut mempunyai taraf ekonomi yang hampir sama. Mereka sama-sama masuk dalam kelompok negara berkembang. Namun, 40 tahun kemudian, perbedaan di antaranya ibarat langit dan bumi. Korea Selatan berubah menjadi negara ekonomi maju, sementara Ghana tetap terpaku sebagai sebuah negara dengan perekonomian yang masih berkembang. Penyebabnya tidak lain adalah masalah budaya. Bangsa Korea mampu membangun bangsanya menjadi bangsa yang disiplin, mau bekerja keras, dan tidak mau ketinggalan dari negara lain.
5
Keterbatasan sumber daya alam tidak membuat mereka menyerah,
tetapi berusaha keras untuk maju. Kita sekarang tinggal memilih, mau mengikuti jejak bangsa Korea atau Ghana?
6
TANTANGAN DAN ANCAMAN GLOBALISASI
1. Nasionalisme dan Internasionalisme Globalisasi telah mengubah wajah negara berkembang dan Indonesia pada khususnya. Sistem perekonomian yang dulunya sosialis menjadi pasar terbuka. Perubahan sistem pasar ini disebabkan oleh adanya interaksi Indonesia dengan negara- negara barat. Perubahan lain adalah nilai dan sikap nasionalisme. Globalisasi telah membuat semangat nasionalisme menurun, sebab setiap orang berusaha memaksimalkan kepuasannya dan dapat hidup di negara mana saja berdasarkan kompetensi dan komitmennya.
7
2. Budaya Barat dan Budaya Indonesia
Perkembangan globalisasi juga telah mempengaruhi budaya Indonesia, di mana sikap individualistis telah masuk, sehingga mengurangi semangat gotong royong. 3. Industri dan Pertanian Globalisasi telah mengubah secara bertahap wajah Indonesia dari pertanian menjadi industri.
8
INDONESIA MENGHADAPI GLOBALISASI
1. Menghadapi Globalisasi Ekonomi ● Dalam bidang ekonomi, globalisasi mengandung makna bahwa semua hambatan pada transaksi perdagangan barang maupun jasa, pergerakan manusia dan investasi antarnegara secara bertahap akan dikurangi, bahkan dalam jangka waktu tertentu akan dihapuskan. Globalisasi ekonomi adalah proses liberalisasi ekonomi dalam skala mondial (berkaitan dengan seluruh dunia) sehingga menyebabkan barang dan jasa bebas masuk dan keluar antarnegara tanpa rintangan, baik yang bersifat tarif maupun nontarif.
9
● Berbagai faktor yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dan
bangsa Indonesia dalam globalisasi ekonomi adalah : a. Menjaga kestabilan politik dalam jangka panjang, sehingga menjamin kepastian hukum untuk investasi. b. Menjaga kestabilan ekonomi makro (economic fundamentals), dengan menstabilkan nilai tukar rupiah dan suku bunga, mengoptimalkan fungsi Bank Indonesia, dan melakukan koordinasi dengan otoritas fiskal. c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yaitu : kompetensi dan komitmen melalui demokratisasi pendidikan. d. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengaplikasikannya pada kehidupan bermasyarakat. e. Memperbaiki prasarana ekonomi f. Meningkatkan kemampuan kewirausahaan g. Menyediakan lembaga-lembaga ekonomi yang modern (seperti perbankan, pasar modal, dan lain-lain).
10
h. Membiasakan masyarakat terhadap terjadinya perubahan.
i. Memastikan penegakan hukum (law enforcement) j. Mengeksploitasi sumber daya alam secara proporsional.
11
2. Menghadapi Globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
● Tidak dapat disangkal bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu kunci kemajuan suatu bangsa, bahkan peranannya akan semakin dominan. ● Untuk menghadapi globalisasi IPTEK, maka pokok pikiran program teknologi dalam Matriks Nasional Riset dan Teknologi meliputi lima bidang, yaitu : a. Kebutuhan Dasar Manusia; sebagai unsur mempertahankan dan mempertinggi nilai manusia sebagai potensi pembangunan nasional. b. Sumber Daya Alam dan Energi; karena manusia membutuhkan sumber daya ini sebagai bahan dan sarana produksi. c. Industrialisasi; karena manusia membutuhkan industri untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa, di samping kebutuhan dasarnya, guna meningkatkan kualitas hidupnya.
12
d. Pertahanan/Keamanan; karena manusia perlu mempertahankan
dirinya, sesamanya, dan miliknya terhadap ancaman-ancaman dan mengingat bahwa berbagai hasil teknologi pertahanan/ keamanan dapat digunakan juga untuk segi-segi selain pertahanan/keamanan. e. Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Falsafah; sebagai segi-segi kehidupan yang mendasari dan mendukung keempat bidang sebelumnya, manusia dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, memanfaatkan sumber daya alam dan energi, menjalankan industrialisasi, dan pertahanan keamanan akan selalu diarahkan oleh pengetahuan ekonomi, analisis sosial, budaya, dan falsafahnya.
13
3. Menghadapi Globalisasi dalam Etika dan Efisiensi
● Bagi Indonesia, penegakan akhlak ini semakin menjadi penting karena masyarakat kita pada hakikatnya bersifat paternalistis, yaitu suatu masyarakat yang banyak berorientasi ke atas. Selain itu, penegakan dan pengamalan akhlak secara taat asas dalam pemerintahan dan dunia usaha merupakan salah satu prasyarat dalam upaya kita untuk mengentaskan kemiskinan serta mengurangi kesenjangan di berbagai bidang. ● Terkait dengan upaya peningkatan etika, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah : a. Menyusun kode etik profesi yang sesuai dengan karakter dan budaya bangsa. b. Meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan YME sebagai landasan dalam berpikir dan bertindak. c. Mengembangkan kepribadian bangsa, yaitu jujur, ramah, sopan, dan terbuka.
14
MEMPERKUAT DAYA TAHAN DAN DAYA SAING BANGSA
Upaya meningkatkan daya tahan dan daya saing, baik secara individual sebagai manusia Indonesia maupun secara nasional sebagai suatu bangsa. 1. Meningkatkan Daya Saing Individu Manusia Indonesia dalam Globalisasi a. Aspek Intelektual Sifat manajemen dewasa ini yang oleh Savage disebut era “Manajemen Generasi Kelima”, kemampuan berpikir (brainpower) merupakan keunggulan kompetitif suatu organisasi bisnis. Ilmu pengetahuan (knowledge) digambarkan sebagai sumber kekayaan, menggantikan tanah (dalam era pertanian tingkat lanjut), tenaga kerja (dalam era industri awal), dan modal (dalam era industri tingkat lanjut).
15
b. Aspek Kreatifitas ● Kreatifitas adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya- karya yang telah ada sebelumnya, menjadi sebuah karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungan untuk menghadapi permasalahan, dan mencari alternatif pemecahannya. ● Sumber daya yang kreatif dan inovatif harus senantiasa berupaya membuka diri, terus-menerus mengubah, dan dapat mengikuti perubahan yang terjadi sesuai dengan tuntutan kebutuhan mutakhir.
16
c. Aspek Moral dan Sikap Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi (Shafei, 1979). Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan standar baik-buruk yang ditentukan bagi individu oleh nilai-nilai sosial budaya, di mana individu sebagai anggota sosial (Rogers, 1985). Perilaku moral diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai, penuh keteraturan, ketertiban, dan keharmonisan.
17
d. Aspek Bahasa ● Perdagangan bebas memberi arti bahwa semua bangsa dan negara di dunia harus terbuka dalam menerima tenaga kerja, hal ini akan mengakibatkan kompetisi antara tenaga kerja domestik dan tenaga kerja dari negara lain. ● Penguasaan bahasa asing aktif, khususnya bahasa Inggris, harus ditingkatkan, selain untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan bangsa-bangsa lain, juga untuk mempercepat proses penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
18
e. Motivasi ● Motivasi adalah suatu proses di mana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan tertentu. Kinerja (performance) adalah hasil dari interaksi antara motivasi kerja dan kemampuan (abilities). ● Motivasi ditunjukkan pula oleh kematangan pribadi. Apabila kematangan pribadi rendah, maka motivasi rendah, dan pada gilirannya akan mengakibatkan kinerja yang rendah. ● Ada banyak kemampuan mental yang penting ditingkatkan, antara lain : 1) Sikap mental kemauan untuk bekerja lebih dari yang diminta. Bagi seseorang yang ingin maju, setiap kesempatan akan digunakan untuk mempelajari hal-hal yang baru.
19
2) Disiplin diri. Disiplin diharapkan menjadi sesuatu yang sangat
dijunjung tinggi oleh masing-masing individu. Disiplin diri menyangkut beberapa hal, seperti penggunaan waktu secara baik, penentuan prioritas, patuh terhadap rencana dan target yang sudah ditetapkan, termasuk dalam mematuhi berbagai peraturan yang ada. 3) Memiliki target yang jelas. Untuk meningkatkan produktivitas kerja, perlu bahwa setiap individu memiliki kejelasan tentang hal yang akan dikerjakan dan target yang akan dicapai.
20
2. Meningkatkan Daya Saing Nasional Indonesia dalam
Globalisasi a. Daya Tahan dan Daya Saing dalam Bidang Politik 1) Demokrasi Apabila bangsa Indonesia tidak sungguh-sungguh dan konsisten dalam melaksanakan semua nilai demokrasi tersebut, maka bisa terjadi perpecahan (disintegrasi). 2) Politik Luar Negeri Peluang politik luar negeri Indonesia adalah dapat membuka kembali kerjasama militer, perdagangan, pendidikan, pertukaran budaya, tenaga kerja, dan lain- lain dengan negara barat. Contoh, pembukaan kembali kerjasama militer dengan Amerika Serikat, sedangkan tantangannya adalah Indonesia memiliki komoditas ekspor barang yang kualitasnya rendah yang menyebabkan kalah bersaing dengan produksi dari negara lain.
21
3) Good Governance Peluangnya adalah Indonesia dapat mengikuti sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik yang diterapkan di negara barat dengan prinsip-prinsip partisipasi, transparansi, rule of law, responsif, equity, efektif dan efisien, serta accountability dan vision strategis. Peluang lain adalah dapat memperoleh dukungan ekonomi dari negara donor seperti IMF. b. Daya Saing dalam Bidang Sosial budaya 1) Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memberi peluang bagi bangsa Indonesia untuk dapat menguasai informasi dan teknologi dari negara barat, namun tantangannya adalah Indonesia akan menjadi negara sasaran (objek) dari produk teknologi informasi dan komunikasi negara barat.
22
2) Masuknya Lembaga Pendidikan Asing
Meningkatkan kuantitas pendidikan asing yang masuk ke Indonesia dapat memberi peluang bagi bangsa untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, namun dapat juga menjadi ancaman bagi lembaga pendidikan Indonesia, khususnya lembaga pendidikan baru dan sedang berkembang. 3) Budaya Hedonisme Globalisasi memberi peluang bagi masyarakat Indonesia untuk dapat menikmati dan mengikuti kecenderungan (tren) budaya asing berupa informasi hiburan, fesyen, dan lain-lain yang bersifat menyenangkan. Namun dapat juga menjadi ancaman ketika bangsa Indonesia tidak mampu mengendalikan diri untuk menyaring informasi dan gaya hidup asing yang bertentangan dengan nilai budaya bangsa.
23
4) Peluang dan Ancaman Bidang Hankam dalam Era Globalisasi
Keberadaan Indonesia pada posisi silang (antara dua benua dan dua samudera) memberi keuntungan untuk melakukan kerjasama militer dalam bentuk latihan gabungan dengan negara tetangga, seperti latihan gabungan dengan Malaysia, namun juga dapat mengancam pertahanan dan keamanan wilayah yurisdiksi nasional Indonesia berupa pencaplokan wilayah perbatasan, atau pencurian potensi laut oleh pihak asing. 5) Peluang dan Ancaman Bidang Hukum Keberadaan globalisasi membuka peluang Indonesia untuk mengikuti kemajuan sistem penegakan hukum (rule of law) negara barat yang maju di samping dapat membuka kerjasama dalam bidang hukum, khususnya mengenai ekstradisi bagi para pelanggar hukum (koruptor) yang lari ke luar negeri, sedangkan ancamannya adalah kualitas sumber daya hukum Indonesia yang masih relatif rendah akan kalah bersaing dengan sumber daya manusia hukum negara asing yang masuk ke Indonesia.
24
c. Meningkatkan Daya Saing dalam Bidang Ekonomi
1) Globalisasi dalam ekonomi telah berkembang pesat dengan berdirinya organisasi perdagangan dunia. Organisasi ini seperti : (a) AFTA (Asean Free Trade Area), yaitu organisasi ekonomi tingkat Asean dengan anggota Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei, Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Organisasi AFTA menyepakati adanya perdagangan bebas, baik barang maupun jasa antarsesama negara yang berlaku. Apabila AFTA berjalan, maka tenaga kerja bebas berpindah antarnegara, serta arus barang dan jasa tidak mengalami hambatan seperti tarif dan nontarif, (b) APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) organisasi ini merupakan kerjasama ekonomi Asia Pasifik, negara-negara Asia selain ASEAN, yaitu China, Jepang dan Korea, sedangkan Pasifik terdiri atas Amerika Serikat dan Negara Amerika Latin,
25
(c) WTO (World Trade Organization) yaitu organisasi
perdagangan seluruh dunia. Organisasi ini bersama anggotanya menetapkan rencana perdagangan bebas, seperti penurunan dan penghapusan tarif untuk perdagangan barang dan jasa, peningkatan kualitas barang dan jasa, serta penyediaan sarana transportasi, komunikasi, dan administrasi perdagangan barang dan jasa. 2) Data perdagangan Indonesia dilihat dari neraca perdagangan, yaitu jumlah ekspor dan dikurangi impor, selama ini menunjukkan angka yang positif. Ini berarti bahwa nilai ekspor Indonesia lebih besar dari nilai impor, dan ini suatu keuntungan bagi Indonesia. Indonesia mengekspor produk pertanian, tekstil, dan hasil hutan, sedangkan Indonesia mengimpor mesin, teknologi, dan barang jadi.
26
3) Data perdagangan bersih Indonesia apabila dilihat dari neraca
keuangan yang meliputi transaksi ekspor dan impor serta jasa termasuk di dalamnya, arus modal masuk dan biaya utang ternyata negatif. Ini menunjukkan bahwa Indonesia banyak mengeluarkan uang dari sektor jasa, dan nilai ini lebih besar dari surplus perdagangan, impor jasa seperti industri pelayaran, komunikasi, hiburan, dan bunga pinjaman atas utang Indonesia. 4) Upaya meningkatkan kinerja ekonomi dari kondisi di atas adalah : (1) dalam bidang perdagangan, Indonesia harus memperbaiki kinerjanya dengan mengekspor barang jadi, tidak hanya barang mentah. Ekspor barang jadi ini akan menimbulkan kesempatan kerja baru, masuknya investasi, dan nilai tambah proses barang. Untuk mengubah ekspor dari barang mentah menjadi barang jadi, maka diperlukan
27
teknologi baik menyangkut peranti keras seperti mesin maupun
SDM yang menjalankan mesin. Oleh sebab itu, pendidikan yang menghasilkan penelitian dan kompetensi SDM di Indonesia sangatlah penting; (2) dalam bidang neraca pembayaran, Indonesia harus menekan defisit dari impor jasa dan keuangan. Hasil dari ekspor perdagangan ternyata habis untuk membiayai impor jasa dan keuangan. Termasuk dalam impor jasa ini adalah impor industri keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi, pendidikan dan hiburan, serta bunga dan pokok pinjaman. Untuk meningkatkan peran industri jasa, maka pemerintah harus memberikan peluang industri jasa dalam negeri, serta mendorong dunia pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja dalam bidang jasa yang kompeten sehingga mengurangi tenaga asing dalam industri ini.
28
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
APA ITU GLOBALISASI? ● Globalisasi, sesuai dengan asal katanya yaitu global (sedunia, sejagat) adalah suatu proses terjadinya perluasan skala kehidupan manusia dari bentuknya, yang lokal menuju nasional untuk kemudian mengglobal, meluas ke seluruh dunia atau mendunia. ● Mengapa proses itu terjadi? Tidak lain adalah adanya perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi. Dengan teknologi transportasi memungkinkan manusia berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat lainnya dengan cepat. Penemuan pesawat terbang misalnya, telah menyebabkan mobilitas manusia yang lebih intens.
29
Demikian pula, perkembangan teknologi komunikasi telah
menyebabkan terjadinya aktifitas dan mobilitas manusia yang mendunia pada tingkat non fisik yakni berupa pergerakan ide, informasi maupun isu-isu. Perbatasan fisik geografik menjadi tidak lagi berarti karena gampang sekali ditembus. ● Jadi, globalisasi ini menunjukkan perubahan besar dalam masyarakat dunia. Apa yang ditunjukkan bukan sesuatu yang remeh. Bukan sekedar soal kita menambahkan perlengkapan modern seperti video, fashion, televisi, parabola, komputer dan sebagainya dalam cara hidup. Kita hidup di dalam dunia yang sedang mengalami transformasi yang luar biasa, yang pengaruhnya hampir melanda setiap aspek dari kehidupan. Entah baik atau buruk, kita didorong masuk ke dalam tatanan global yang tidak sepenuhnya dipahami oleh siapapun, namun dampaknya bisa kita rasakan.
30
● Pada mulanya, globalisasi ini hanya berkaitan dengan
perkembangan perekonomian dunia. Perekonomian global adalah suatu keadaan di mana segenap aspek perekonomian, seperti pasokan dan permintaan bahan mentah, informasi dan transportasi tenaga kerja, keuangan, distribusi, serta kegiatan- kegiatan pemasaran menyatu atau terintegrasi dalam hubungan saling ketergantungan yang berskala dunia (Cornoy, et.al, 1993). Dengan kata lain, perekonomian global adalah suatu perekonomian yang bekerja sebagai satu unit tunggal dan beroperasi serentak dalam satu waktu di tingkat planet (Castells, 1994). Oleh karena itu, kekuatan-kekuatan globalisasi cenderung mengikis integritas dan otonomi perekonomian nasional.
31
● Perekonomian global menuntut perusahaan-perusahaan
memperlakukan dunia sebagai satu kesatuan, dengan bersaing di beberapa pasar besar sekaligus, tidak secara bertahap lagi. Hal itu harus dilakukan dengan memasarkan produk-produk secara global atau menciptakan merek global seperti Coca cola, McDonald atau Kodak (Levitt, 1983). Akibatnya, perekonomian nasional menjadi kurang fungsional dalam konteks global itu. ● Bagi Amerika merupakan satu-satunya negara yang paling sesuai. Sebab, Amerika adalah satu-satunya negara yang demikian plural, yang terbentuk dari imigran berbagai bangsa dengan berbagai bahasa, namun disatukan oleh satu bahasa, bahasa Inggris. Karena itu, Amerika adalah negara paling flexible dan toleran terhadap nilai-nilai yang berbeda. Kondisi seperti itu, sudah tentu merupakan modal amat berharga untuk berkembang dan menghadapi perubahan zaman yang demikian cepat. Juga letak Amerika yang amat strategis dari aspek
32
geografis, akses ke Atlantik, Pasifik, Amerika Utara, Amerika
Selatan, maka Amerika adalah negara yang akan paling besar menarik keuntungan globalisasi. Globalisasi, akhirnya, akan benar-benar menjadi Amerikanisasi. Sebab, Amerika telah menang start lebih dahulu. Karena itu, sebagian besar kelangsungan globalisasi juga terletak pada sikap Amerika itu sendiri. ● Di samping itu, globalisasi tidak melulu dalam pengertian ekonomi. Globalisasi juga berdimensi politik, teknologi, budaya dan keagamaan. Globalisasi bukan soal apa yang ada di luar sana (Amerika dan Eropah), terpisah langsung dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Globalisasi juga merupakan fenomena di sini (di Indonesia), yang langsung mempengaruhi sistem kepercayaan dan kehidupan kita.
33
● Dengan kian merebak dan canggihnya teknologi media,
memungkinkan sebuah masyarakat menyaksikan bentuk-bentuk kehidupan dan sistem kepercayaan lain yang berbeda. Kita juga menyaksikan masyarakat lain dalam macam-macam gaya hidup, orientasi keagamaan yang berbeda, ragam etnik-suku bangsa, perbedaan bahasa dan sebagainya. Bahkan bukan itu saja, globalisasi merupakan efek jarak jauh. Apa yang terjadi pada satu belahan bumi, bisa terjadi efek pada belahan bumi yang lain. Misalnya, teror bom Bali dengan serta merta mempengaruhi dunia kehidupan masyarakat di belahan bumi lainnya. Pada intinya, kehidupan masyarakat global saat ini dihadapkan pada pluralitas kebudayaan yang saling mempengaruhi, yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Saling pengaruh di antara ragam budaya, jika tidak dikelola dengan baik, akan menimbulkan konflik yang hebat, berkepanjangan dan susah dihentikan. Seperti disinyalir oleh Huntington (1993), garis-garis
34
batas dalam dunia mutakhir (dunia era pasca perang dingin)
tidak berasal dari politik, atau ideologi, melainkan kebudayaan. Lebih lanjut Huntington (1993) mengatakan bahwa ikatan sekelompok masyarakat modern semakin ditentukan oleh warisan agama, bahasa, sejarah, dan tradisi yang mereka miliki bersama atau yang disebut sebagai peradaban. ● Tatkala perjumpaan peradaban satu dengan yang lainnya, melalui globalisasi, tidak berkembang secara adil, dan tidak ada saluran komunikasi, maka benih-benih permusuhan kita menggumpal dan siap meledak. Buat kebanyakan orang yang tinggal di luar Eropah dan Amerika Utara, globalisasi terkesan tidak menyenangkan, seperti Westernisasi atau mungkin Amerikanisasi. Ketika muncul peradaban yang dominan dan dirasakan menindas oleh peradaban yang lain, kemungkinan terjadi benturan peradaban (Clash of Civilazation) sangat mungkin.
35
● Persoalannya adalah, bagaimana memikirkan kelangsungan
kehidupan global saat ini dan di masa depan? Bukankah intensitas konflik-konflik dalam masyarakat global kian meningkat, sangat rawan, dan terkesan tak terkendali. Apa yang memungkinkan kohesi sosial (nilai-nilai pengikat) dalam masyarakat global, yang di dalamnya terdapat beraneka ragam pluralitas, bisa diupayakan?
36
STRATEGI MENGARUNGI GLOBALISASI
1. Bagi Indonesia, atau negara berkembang lainnya, perlu memperkuat akar kebangsaan, kemampuan bangsa sendiri, juga memerlukan kerjasama dengan negara lainnya. ASEAN, sebagai forum kerjasama regional, yang tentunya akan memperkuat posisi tawar negara-negara anggotanya, seandainya kerjasama itu dapat benar-benar diwujudkan. Contoh, negara-negara Eropah Barat, sebagaimana kita ketahui, membentuk The European Union, negara Eropah Bersatu. Tahapannya sekarang, sudah memiliki mata uang tunggal Eropa (euro) dan bahkan hampir seluruh negara Eropah sudah akan menjadi anggotanya. Di samping itu, untuk memperkuat akar kebangsaan, kita harus mampu menggali potensi dalam negeri di segala bidang. Tanpa memperkuat akar kita sebagai bangsa dan bekerjasama regional yang kokoh, agaknya semakin sulit bagi Indonesia untuk mampu bersaing di era globalisasi.
37
2. Perlunya demokratisasi sebagai proses pengambilan
keputusan politik. Dengan demokratisasi, kita dapat menjamin terselenggaranya kehidupan yang plural, perbedaan pendapat yang sehat, dan membangun konsensus bersama yang harus kita taati. Hanya dengan demokratisasi, kehidupan berbangsa dan bernegara kita dapat cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang cepat itu. Contoh, jangan seperti Amerika, menuntut negara lain membuka pasarnya, Amerika justru kadang-kadang membatasi pasarnya. Amerika menuntut transparansi, tetapi justru Amerika sering tidak transparan dalam menentukan kebijakan di lembaga-lembaga internasional. Juga terhadap masalah demokrasi, Amerika sering bersikap tidak demokratis, sering memaksakan sikapnya untuk bisa diterima negara penerima bantuan.
38
3. Perlu adanya etika global, yaitu sebuah konsensus dasar
tentang nilai-nilai pengikat dan sikap dasar yang dikukuhkan oleh semua sistem kepercayaan (agama) meskipun terdapat perbedaan dogmatis. Konsensus memerlukan standar etika fundamental (nilai-nilai Universal), yang meskipun terdapat banyak perbedaan wujudnya dalam agama. Sebuah konsensus global dimungkinkan terwujud di atas moralitas dasar (nilai-nilai Universal), seperti kebenaran, keadilan, kemanusiaan, dan semacamnya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.