Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdi Tedjo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
TUGAS KELOMPOK TIK 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN
Oleh : UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2012
2
‘PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TOMAT
DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN ‘PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TOMAT ( Lycopersicon esculatum Mill. ) ’ OLEH : Putri Nawang W. Kelas L DOSEN PEMBIMBING Dr.Anton Muhibuddin,SP.,MP.
3
PENGENDALIAN PENYAKIT PADA TOMAT ( Lycopersicon esculatum Mill. ) ’
BAB I BAB II PENDAHULUAN PEMBAHASAN BAB III DAFTAR PUSTAKA PENUTUP DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
4
BAB I PENDAHULUAN Tomat merupakan tanaman sayuran yang penting. Hal ini dikarenakan kandungan vitamin A dan C dalam tomat yang cukup besar. Selain itu, tomat juga mengandung kandungan gizi lain yaitu karbohidrat, protein, lemak dan kalori yang juga bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan. Dalam mengkonsumsi buah tomat, tentu kita juga akan memilih-milih, buah tomat mana yang berkualitas baik dan layak untuk dikonsumsi. Berbagai bentuk proses penanaman tomat, penting untuk diperhatikan. Mulai dari syarat tumbuh, bentuk pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, penanggulangan hama penyakit serta segala bentuk proses pada masa panen dan pasca panen. Alasan pemilihan judul tersebut karena tomat merupakan salah satu buah dengan multi guna yang layak diangkat namanya untuk dijadikan komoditas besar.
5
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Klasifikasi Umum 2.2 Syarat Tumbuh
2.3 Analisa Survey 2.4 Pemberian Pupuk
6
2.1 Klasifikasi Umum Tomat
Tomat ( lycopersicon esculatum Mill ) Tanaman tomat merupakan tanaman dengan klasifikasi umum sebagai berikut ; Divisi : Spermatopyta Subdivisi : Anglospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Tubiflorae Famili : Solanaceae Marga : Lycopersicon
7
2.2 Syarat Tumbuh yang Baik
1. Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750 mm mm/tahun. Curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian. 2. Sinar matahari berintensitas tinggi akan menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih tinggi. 3. Suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah suhu siang hari derajat C dan pada malam hari derajat C. 4. Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan untuk tanaman tomat yang masih muda. 5. Media tanam, di segala jenis tanah. Terutama banyak mengandung bahan organik serta unsur hara, dengan pH berkisar antara 5,5-7,0. 6. Ketinggian Tempat. Tomat dapat tumbuh diberbagai tempat, baik dataran tinggi ataupun dataran rendah, sesuai dengan jenisnya.
8
2.3 Analisa Survey 2.3 ANALISA SURVEY DI DESA PANDANREJO, KEC. WAGIR
NARASUMBER : PAK MISDIANTO 2.3.1 Cara Tanam 2.3.2 Pemupukan Pembuatan pupuk Organik Pembuatan pupuk tradisional 2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya 2.3.4 Penggunaan Obat Kimia
9
2.3.1 Cara Tanam Diawali dengan pemberian pupuk dasar, yaitu dengan NPK yang di campur dengan Petroganik (prod. Petro Kimia Gersik) atau Ze-Organik (prod.Kalimantan Timur), yang kemudian dipadukan dengan tanah, lalu ditutupi plastik. Kemudian baru diberi lubang dan siap untuk dilakukan penanaman.
10
2.3.2 Pemupukan Pembuatan pupuk Organik
Dengan mencampurkan air 200 lt bersama 1 lt pupuk organik Bakteri Pengurai Bahan Organik Pupuk Hayati merk “ Semanggi”, kemudian ditambahkan pupuk kandang 1 ton dan dicampur aduk, setelah itu ditutup sembari dibiarkan sampai 21 hari, kemudian siap untuk ditaburkan. Pembuatan pupuk tradisional Mencampurkan akar tanaman tuba dengan tanaman pahit-pahitan seperti daun papaya, temu ireng, butro wali dll, lalu dicampur juga dengan daun cabai, untuk kemudian ditumbuk dan dijadikan satu. Demikian pupuk siap untuk disemaikan.
11
2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya
Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hubner) Cara pengendalian : Memberantas dengan cara manual (membunuh satu-persatu). Menggunaan insektisida seperti Fura dan 3G yang disemaikan di sekitar pangkal batang. Pemanfaatan musuh alami (predator, parasitoid, pathogen)
12
2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya
Ulat grayak (Spodoptera litura) Cara pengendaliannya : Menggunakan cara mekanik yaitu dengan mengumpulkan telur-telur ulat dan langsung membunuhnya Memasang perangkap ngengat Menggunakan bahan kimia, melalui penyemprotan pestisida, dll. Tetapi usahakan untuk meminimalisir penggunaan obat kimia.
13
2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya
Ulat buah (Heliotis armigera) Cara mengendalikannya : Memusnahkan langsung buah tomat yang telah terserang ulat, dengan memanfaatkan aksi pathogen anti ulat. Melakukan penyemprotan insektisida seperti Azodrin 15 WSC, Diazinon dll yang dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam buah tomat.
14
2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya
Penyakit layu fusarium (Fusarium oxysporum) Cara mengendalikannya, yaitu dengan : Penanaman varietas tomat yang resisten (tahan terhadap hama dan penyakit), Penggunakan mulsa PHP yang terbuat dari plastik untuk menaikkan suhu agar penyakit fusarium mati, menanam di tanah yang bebas nematode. Tidak menanam di tanah bekas tanaman yang telah terserang penyakit layu fusarium, dan segera mencabut tanaman yang telah terserang.
15
2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya
Penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum) Cara mengendalikannya, dengan : Membersihkan gulma di sekitar tanaman Penggunakan tanaman bervarietas unggul yang tahan serangan bakteri. Penggunaan bakterisida yang tepat dan sesuai kebutuhan. Pembuatan saluran drainase yang baik untuk mengontrol kelembaban media tanam dan proses aerasi yang ideal untuk menjaga kebutuhan suhu tanaman
16
2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya
Penyakit busuk buah (Erwinia carotovora) Cara mengendalikannya ,yaitu dengan: Penyimpanan di tempat berventilasi cukup Penanamam di musim yang tepat, yaitu kemarau Hasil panen dicuci dengan air klorin 7,5 %. Menjaga kebersihan kebun dari sisa tanaman yang sakit. Menjaga kelembaban tanah agar tidak terlalu tinggi dengan pengaturan jarak tanam.
17
2.3.3 Hama Penyakit dan Penaggulangannya
Penyakit busuk daun (Phytophthora infestans) Cara mengendalikannya, yaitu : Penggunakan fungisida seperti Clorotaloni, Acylalamine, Propamocarb, Oxadityl atau dengan obat kimia lain seperti teleser, dithane,flora dll Penggunaan varietas yang lebih unggul, tahan hama penyakit Pemusnahan tanaman yang terserang penyakit Pemilihan waktu tanam. Pergiliran tanaman (rotasi tanaman).
18
2.4 Pemberian Pupuk Berimbang
Penyuluhan tentang penggunaan pupuk berimbang yang akan diterapkan pada penanaman dan pemupukan sebagai inovasi baru untuk meminimalisir terserangnya tanaman oleh hama dan penyakit, dari Dinas Pertanian setempat. Berikut prosedurnya : 1.Pengolahan Tanah dan Pembibitan 2.Penanaman dan Pemupukan 3.Pemeliharaan
19
BAB III PENUTUP KESIMPULAN
Setiap tanaman tidak luput dari serangan hama penyakit, karena itu perlu bentuk pencegahan dan penanganan atau pengobatan. Bentuk pencegahan bisa dilakukan dengan cara penggunaan pupuk pada media tanam yang selain menyuburkan tanaman juga berfungsi sebagai anti hama dan penyakit. Untuk bentuk pengendaliannya, bisa menggunakan obat kimia atau obat tradisional. Beberapa contoh obat kimia yang sering digunakan untuk tanaman tomat, yaitu teleser, dithane, flora, furadan, dan agristik. Sedangkan untuk penggunaan obat tradisional, bisa menggunakan tanaman akar-akaran dicampur dengan tanaman pahit dan cabe. Cara ini memang paling alami, tidak menimbulkan efek samping bagi tanaman ataupun manusia yang mengkonsumsinya, tetapi penggunaannya dianggap kurang efektif karena memakan waktu yang lama dan banyak tenaga.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.